Organisasi Profesi Guru

Presiden Jokowi memberi hormat kepada Guru-Guru se Indonesia.

Tema Gambar Slide 2

Deskripsi gambar slide bisa dituliskan disini dengan beberapa kalimat yang menggambarkan gambar slide yang anda pasang, edit slide ini melalui edit HTML template.

Tema Gambar Slide 3

Deskripsi gambar slide bisa dituliskan disini dengan beberapa kalimat yang menggambarkan gambar slide yang anda pasang, edit slide ini melalui edit HTML template.

Thursday, July 1, 2021

10208. BUKTI UMAT ISLAM TAK MENYEMBAH KAKBAH








BUKTI UMAT ISLAM TAK MENYEMBAH KAKBAH

Oleh: Drs. H. M. Yusron Hadi, M.M.

 

 

INI BUKTINYA UMAT ISLAM TAK MENYEMBAH KAKBAH.

  

UMAT ISLAM HANYA MENYEMBAH ALLAH.

 

 

KAKBAH HANYA SEBAGAI ARAH KIBLAT UNTUK MENYATUKAN UMAT ISLAM.

  

Kakbah sebagai arah kiblat.

 

 

Kakbah adalah bangunan suci yang dibangun oleh Nabi Ibrahim dan Nabi Ismail.

 

Kakbah terletak di dalam Masjidil Haram di Mekah.

  

Kakbah berbentuk semacam balok.

  

 

Kakbah  dijadikan arah kiblat oleh umat Islam.

 

Kakbah dikelilingi sebagai tempat tawaf waktu melakukan ibadah haji dan umrah.

  

Umat Islam ketika salat menghadapkan wajahnya ke arah Kakbah di Mekah.

  

Penjelasan bahwa umat lslam tidak menyembah Kakbah.

  

Penjelasan ke-1.

  

Kakbah adalah kiblat sebagi arah umat Islam menghadapkan wajah ketika salat.

 

  

Meskipun umat Islam salat menghadap Kakbah.

  

Tetapi umat Islam tidak menyembah Kakbah.

 

Umat Islam hanya  menyembah Allah.

  

Al-Quran surah Al-Baqarah (surah ke-2) ayat 144.

 

قَدْ نَرَىٰ تَقَلُّبَ وَجْهِكَ فِى ٱلسَّمَآءِ ۖ فَلَنُوَلِّيَنَّكَ قِبْلَةً تَرْضَىٰهَا ۚ فَوَلِّ وَجْهَكَ شَطْرَ ٱلْمَسْجِدِ ٱلْحَرَامِ ۚ وَحَيْثُ مَا كُنتُمْ فَوَلُّوا۟ وُجُوهَكُمْ شَطْرَهُۥ ۗ وَإِنَّ ٱلَّذِينَ أُوتُوا۟ ٱلْكِتَٰبَ لَيَعْلَمُونَ أَنَّهُ ٱلْحَقُّ مِن رَّبِّهِمْ ۗ وَمَا ٱللَّهُ بِغَٰفِلٍ عَمَّا يَعْمَلُونَ

 

  

Sungguh Kami (sering) melihat mukamu menengadah ke langit, maka sungguh Kami akan memalingkan kamu ke kiblat yang kamu sukai. Palingkanlah mukamu ke arah Masjidil Haram. Dan dimana saja kamu berada, palingkanlah mukamu ke arahnya. Dan sesungguhnya orang-orang (Yahudi dan Nasrani) yang diberi Al Kitab (Taurat dan Injil) memang mengetahui, bahwa berpaling ke Masjidil Haram itu adalah benar dari Tuhannya; dan Allah sekali-kali tidak lengah dari apa yang mereka kerjakan.

  

Penjelasan ke-2.

  

Islam percaya terhadap pengembangan kesatuan dan persatuan.

  

Misalnya, umat Islam akan melakukan salat.

  

Maka beberapa orang ingin menghadapkan wajahnya ke utara.

  

Sebagian lain ingin menghadapkan wajahnya ke selatan.

  

Agar semua umat bersatu.

  

 

Umat Islam dalam salat menghadap Allah Yang Maha Menguasai.

  

Diperintahkan menghadapkan wajahnya ke satu arah.

 

 Yaitu menghadap Kakbah.

  

Umat Islam yang tinggal di sebelah barat Kakbah, salatnya menghadap ke timur.

 

 

Umat Islam yang berada di timur Kakbah, salatnya menghadap ke barat.

  

Orang-orang  yang berada di utara Kakbah, salatnya menghadap ke selatan.

 

 

Orang berada di selatan Kakbah, salatnya menghadap ke utara.

  

Penjelasan ke-3.

 

Kakbah terletak di pusat Peta Dunia.

  

Umat Islam adalah orang pertama yang menggambar peta dunia.

 

 

Mereka menggambar peta dengan meletakkan selatan di atas dan utara di bawah.

  

Kakbah terletak di tengah-tengah.

  

Kemudian muncul pembuat peta dari Barat.

 

 

 

Yang menggambar peta dengan meletakkan utara di atas, dan selatan di bawah.

  

Tetapi Kakbah tetap berada di tengah-tengah atau pusat peta dunia.

  

Penjelasan ke-4.

 

 

 Tawaf mengelilingi Kakbah mengindikasikan satu Tuhan.

 

 Ketika umat Islam datang ke Masjidil Haram Mekah.

  

Mereka melakukan tawaf mengelilingi Kakbah.

  

 

Hal ini menyimbolkan keimanan dan penyembahan kepada satu Tuhan.

  

Seperti setiap lingkaran memiliki satu titik pusat.

  

 Maka hanya ada Allah, satu-satunya Tuhan yang disembah.

 

 

 

 Penjelasan ke-5.

  

Terkait dengan batu hitam Hajar Aswad.

 

Ada hadis yang dihubungkan kepada sahabat Nabi.

  

Umar bin Khttab berkata,

 

 

 ”Aku tahu kamu sebuah batu yang tidak mampu memberi kebaikan atau kerugian.

  

Jika aku tidak pernah melihat Rasulullah menyentuh dan menciummu.

 

 Maka aku tidak akan pernah menyentuh dan menciummu.”

 

 

 Penjelasan ke-6.

 Pada zaman Nabi Muhammad, orang-orang berdiri di atas Kakbah untuk mengumandangkan azan.

 

Azan adalah seruan untuk salat.

 

 

 

 

 Tidak ada penyembah berhala yang berdiri di atas berhala sesembahannya.

 

Pada zaman Nabi Muhammad, orang-orang azan dan berdiri di atas Kakbah.

 

  Hal itu membuktikan bahwa umat Islam tidak menyembah Kakbah.

  

 

Umat Islam salat menghadap Kakbah hanya untuk menyatukan arah.

  

Umat Islam tidak menyembah Kakbah.

 

Umat Islam hanya menyembah Allah Yang Maha Pengasih lagi Penyayang.

 

 

 

 

Daftar Pustaka.

 1.              Naik, Zakir Abdul Karim. “Answer to non-muslim common question about Islam”. JawabanBerbagaiPertanyaanMengenai Islam.

 2.              Al-Quran Digital, Versi 3.2. Digital Qur’an Ver 3.

 3.              Tafsirq.com online

 

 


Wednesday, June 30, 2021

10207. ISLAM AGAMA YANG GAMPANG DAN TAK SULIT

 




ISLAM GAMPANG YANG GAMPANG DAN TAK SULIT

Oleh: Drs. H. M. Yusron Hadi, M.M.

 

 

 

Sepasang suami istri menjumpai Nabi Muhammad.

 

Lalu si istri berkata,

 

”Wahai Nabi, suamiku, Sofwan,  sering menghardikku ketika aku salat.

 

Dan memaksaku membatalkan puasaku ketika aku puasa sunah

 

Serta suamiku sering melakukan salat Subuh ketika matahari sudah terbit.”

  

Nabi mendengarkan keluhan tersebut.

 

Nabi menoleh dengan seluruh badan beliau.

 

Begitulah cara Nabi menoleh menghadap ke arah suaminya.

 

Nabi bersabda,

 

”Benarkah itu, Wahai Sofwan?” 

 

“Benar, Wahai Nabi,”jawab Sofwan tulus. 

 

 Sofwan melanjutkan,

 

”Saya menghardiknya, karena bacaan dalam salatnya panjang.

 

Setelah membaca surah Al-Fatihah, istriku membaca 2 surah yang panjang pada setiap rakaatnya.

 

Saya sudah menegurnya berkali-kali.

 

Tetapi dia tetap saja begitu.”

 

 “Benar, Ya Nabi, saya menyuruh membatalkan puasanya, ketika istriku puasa sunah.

 

Karena saya lelaki sehat, sering kali tidak mampu menahan birahi,” lanjut Sofwan.

  

 Sofwan menambahkan,

 

“Benar, saya sering melakukan salat Subuh, ketika matahari hampir terbit.

 

Karena keluargaku terbiasa bangun siang.

 

 

Sehingga saya sulit bangun tepat pada waktu Subuh.”

  

Nabi membenarkan sikap Sofwan.

 

Nabi bersabda,

 

”Wahai, Sofwan, segeralah melakukan salat Subuh, ketika kamu bangun!”

 

Kemudian Nabi menoleh kepada istri Sofwan,

 

”Persingkatlah salatmu.

 

Jika berpuasa sunah, kamu harus izin suamimu.”

  

Al-Quran surah Al-Haj (surah ke-22) ayat 78 menyatakan agama bukan untuk mempersulit manusia.

 

 

وَجَاهِدُوا فِي اللَّهِ حَقَّ جِهَادِهِ ۚ هُوَ اجْتَبَاكُمْ وَمَا جَعَلَ عَلَيْكُمْ فِي الدِّينِ مِنْ حَرَجٍ ۚ مِلَّةَ أَبِيكُمْ إِبْرَاهِيمَ ۚ هُوَ سَمَّاكُمُ الْمُسْلِمِينَ مِنْ قَبْلُ وَفِي هَٰذَا لِيَكُونَ الرَّسُولُ شَهِيدًا عَلَيْكُمْ وَتَكُونُوا شُهَدَاءَ عَلَى النَّاسِ ۚ فَأَقِيمُوا الصَّلَاةَ وَآتُوا الزَّكَاةَ وَاعْتَصِمُوا بِاللَّهِ هُوَ مَوْلَاكُمْ ۖ فَنِعْمَ الْمَوْلَىٰ وَنِعْمَ النَّصِيرُ

 

 

Berjihadlah kamu pada jalan Allah dengan jihad yang sebenar-benarnya. Dia telah memilihmu. Dia tidak menjadikanmu dalam agama suatu kesempitan. Ikuti agama orang tuamu Ibrahim. Allah  menamakanmu sekalian orang-orang muslim sejak dahulu. Begitu pula dalam Al- Quran ini. Agar Rasul menjadi saksi atas dirimu. Supaya kamu semua menjadi saksi atas segenap manusia. Dirikan salat, tunaikan zakat. Berpeganglah kamu pada tali Allah. Dia Pelindungmu. Dia sebaik-baik Pelindung dan sebaik-baik Penolong.

 

  Profesor Quraish Shihab menjelaskan salah satu kaidah hukum Islam.

 

“Kesulitan akan melahirkan kemudahan”.

 

Artinya jika seseorang mengalami kesulitan dalam menjalankan agama.

 

Maka dia mendapat pengecualian.

 

Sehingga dia memperoleh kemudahan.

 

 Para ulama enggan memopulerkan kemudahan dalam beragama.

 

Dan jarang mendakwahkannya.

  

Karena khawatir orang-orang akan mengabaikan ajaran agama.

 

 Sikap ini benar dalam satu sisi.

 

Tetapi salah dalam sisi lain.

  

Yaitu jika ajaran agama tidak dijalankan sama sekali.

 

Karena tidak tahu kemudahannya.

 

 Umat Islam perlu memahami kemudahan beragama.

 

 Misalnya berwudu biasanya memakai air.

 

 Jika tidak ada air, maka wudu bisa diganti tayamum.

 

 Tayamum adalah pengganti wudu.

 

Yaitu bersuci dari hadas kecil atau besar.

  

Ketika bertayamum boleh memakai debu, pasir, atau tanah karena tidak ada air.

 

 

Atau karena berhalangan memakai air karena sakit.

 

Kemudahan agama Islam lainnya.

 

Misalnya “salat jamak”.

 

Yaitu salat mengumpulkan 2 salat wajib dalam 1 waktu.

 

 Seperti salat Zuhur dengan Asar dan salat Magrib dengan Isya.

 

Salat jamak takdim yaitu  menggabung 2 salat dalam 1 waktu.

 

Dengan cara memajukan salat yang belum masuk.

 

Ke dalam salat yang telah masuk waktunya.

 

Seperti menggabung salat Zuhur dengan Asar pada waktu Zuhur.

 

 Atau salat Magrib dengan  Isya pada waktu Magrib.  

  

Salat jamak takhir yaitu menggabung 2 salat dalam 1 waktu.

 

Dengan cara mengundurkan salat yang sudah masuk.

 

Ke dalam waktu salat berikutnya.

 

 Seperti menggabung salat Zuhur dan Asar pada waktu Asar.

 

 Atau salat Magrib dan Isya pada waktu Isya.

 

 Salat jamak qasar adalah menggabung sekaligus penyingkatan salat wajib.

  

Misalnya, salat 4 rakaat disingkat menjadi 2 rakaat.

 

 

Kemudian digabung dalam 1 waktu.

  

Mungkin ada yang kaget.

 

 

Ketika Nabi membolehkan orang tertidur untuk melaksanakan salat Subuh sesudah terbitnya matahari.

 

 Dan dia tidak berdosa karena terlambat salat.

 

 Tetapi hal ini tidak berlaku bagi orang yang berleha-leha pada malam hari.

 

Dan  tidak berlaku bagi orang yang terlambat bangun karena malas.

 

 

  Daftar Pustaka

1. Shihab, M.Quraish. Lentera Hati. Kisah dan Hikmah Kehidupan. Penerbit Mizan, 1994.   

2. Shihab, M. Quraish Shihab. Wawasan Al-Quran. Tafsir Maudhui atas Perbagai Persoalan Umat. Penerbit Mizan, 2009.

3. Shihab, M.Quraish. E-book Membumikan Al-Quran.

4. Al-Quran Digital, Versi 3.2. Digital Qur’an Ver 3.2

5. Tafsirq.com online

https://img1.blogblog.com/img/icon18_email.gif