Organisasi Profesi Guru

Presiden Jokowi memberi hormat kepada Guru-Guru se Indonesia.

Tema Gambar Slide 2

Deskripsi gambar slide bisa dituliskan disini dengan beberapa kalimat yang menggambarkan gambar slide yang anda pasang, edit slide ini melalui edit HTML template.

Tema Gambar Slide 3

Deskripsi gambar slide bisa dituliskan disini dengan beberapa kalimat yang menggambarkan gambar slide yang anda pasang, edit slide ini melalui edit HTML template.

Sunday, July 4, 2021

101262. OBAT AGAR HIDUP BAHAGIA DI DUNIA

 





OBAT AGAR HIDUP BAHAGIA DI DUNIA

Oleh:Drs. H. M. Yusron Hadi, M.M.

 

 

 

Ada 4 obat agar hidup bahagia di dunia.

 

Teori Tetrapharmakros agar bisa  hidup bahagia, yaitu:

 

1.      Tuhan tak perlu ditakuti.

 

2.      Kematian jangan dicemaskan.

3.      Hidup yang baik dan bahagia itu sederhana dan mudah.

 

4.      Menahan penderitaan itu gampang.

 

 

TUHAN TAK PERLU DITAKUTI

 

Tuhan Allah itu Maha Pengasih lagi Maha Penyayang.

 

 

Al-Quran surah Fatihah (surah ke-1) ayat 1.

 

بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَٰنِ الرَّحِيمِ

 

Dengan menyebut nama Allah Yang Maha Pemurah lagi Maha Penyayang.

 

 

Allah akan menerima tobatnya orang yang bertobat dengan sungguh-sungguh.

 

 

 

Al-Quran surah Al-Isra (surah ke-17) ayat 25.

 

 

رَبُّكُمْ أَعْلَمُ بِمَا فِي نُفُوسِكُمْ ۚ إِنْ تَكُونُوا صَالِحِينَ فَإِنَّهُ كَانَ لِلْأَوَّابِينَ غَفُورًا

 

Tuhanmu lebih mengetahui apa yang ada dalam hatimu.

Jika kamu orang yang baik, maka sesungguhnya Dia Maha Pengampun bagi orang yang bertobat.

 

 

 

Kita manusia biasa.

 

Yang pasti pernah berbuat salah dan dosa.

 

Tapi jika kebaikan kita lebih berat timbangannya daripada kejelekannya.

 

Maka dosa dan kesalahan kita akan diampuni Allah.

 

Dan kita pasti dimasukkan dalam surga.

 

 

Al-Quran surah Al-A’raf (surah ke-7) ayat 8-9.

 

وَالْوَزْنُ يَوْمَئِذٍ الْحَقُّ ۚ فَمَنْ ثَقُلَتْ مَوَازِينُهُ فَأُولَٰئِكَ هُمُ الْمُفْلِحُونَ

 

Timbangan pada hari itu ialah kebenaran (keadilan), maka barang siapa berat timbangan kebaikannya, maka mereka orang beruntung.

 

وَمَنْ خَفَّتْ مَوَازِينُهُ فَأُولَٰئِكَ الَّذِينَ خَسِرُوا أَنْفُسَهُمْ بِمَا كَانُوا بِآيَاتِنَا يَظْلِمُونَ

 

Dan siapa yang ringan timbangan kebaikannya, maka itu orang yang merugikan dirinya sendiri, karena mereka selalu mengingkari ayat Kami.

 

 

Pada umumnya, relasi manusia dengan Tuhan Allah dengan rasa takut.

 

Yaitu takut mendapat bencana, takut disiksa, dan rasa takut lainnya.

 

Padahal, Tuhan Allah bukan sumber bencana.

Bencana yang terjadi pasti ada rumusnya.

 

Ada sunatullah.

 

Jika terjadi musibah, jangan menyalahkan Tuhan Allah.

 

Ada musibah, pasti ada hukum alam yang berlaku.

 

Misalnya, jika bis masuk jurang pasti ada sunatullah.

 

Sunatullah berlaku tetap dan tak berubah selamanya.

 

Pasti ada sebab akibatnya.

 

Mungkin sopirnya mengantuk,  jalannya licin, bisnya tak layak pakai.

 

Atau sebab lainnya.

 

 

Jika selalu merasa bahwa Allah akan berbuat jelek kepada kita.

 

Maka kita sulit mendapat hidup bahagia.

 

Jika kita sudah beribadah dengan baik.

 

Dan melakukan kebaikan lainnya.

 

Maka kita tak perlu merasa takut kepada Allah.

 

Yakinlah bahwa ibadah dan kebaikan kita pasti diterima Allah.

 

 

KEMATIAN JANGAN DICEMASKAN

 

Kita masih hidup di dunia.

 

 Dan semua manusia pasti mati.

 

Semua manusia menanti giliran untuk mati.

 

Mengapa kita mencemaskan yang belum yang terjadi.

 

Jika kita mencemaskan kematian yang belum  terjadi.

 

Maka hidup kita selalu cemas, sedih, dan tak bahagia.

 

Mari kita isi hidup ini dengan banyak berbuat baik.

 

Selalu bersikap dan berpikir yang positif.

 

Lalu tawakal kepada Allah.

 

 

HIDUP YANG BAIK DAN BAHAGIA ITU SEDERHANA DAN MUDAH

 

 

Kunci bahagia adalah menikmati hal sederhana di sekitar kita secukupnya.

 

Kuncinya sederhana dan secukupnya.

 

Misalnya, minum air jenih itu sederhana.

 

Tapi jika berlebihan, maka bisa sakit.

 

Jika minum air jernih 1 galon, maka itu berlebihan.

 

Padahal kuncinya nikmat adalah secukupnya.

 

Semua manusia pasti punya hal sederhana yang bisa membuat bahagia.

 

Nikmat bisa bernapas itu sederhana dan murah.

 

Kunci bahagia adalah membiasakan menikmati hal sederhana dan gratis yang kita miliki.

 

Hal sederhana itu kita pakai secukupnya.

 

 

Agar nikmatnya lebih terasa.

 

 

MENAHAN KESUSAHAN ITU GAMPANG

 

Kuncinya bahagia adalah menerima apa pun yang terjadi dengan ikhlas.

 

Allah menguji manusia sesuai dengan kemampuannya.


Dalam hidup ini, tak mungkin menerima nikmat terus menerus.

 

Karena dunia bukan surga.

 

Juga tak mungkin hidup ini akan susah terus menerus.

 

Karena dunia bukan neraka.

 

 

 

 

Al-Quran surah Al-Baqarah (surah ke-2) ayat 286.

 

لَا يُكَلِّفُ اللَّهُ نَفْسًا إِلَّا وُسْعَهَا ۚ لَهَا مَا كَسَبَتْ وَعَلَيْهَا مَا اكْتَسَبَتْ ۗ رَبَّنَا لَا تُؤَاخِذْنَا إِنْ نَسِينَا أَوْ أَخْطَأْنَا ۚ رَبَّنَا وَلَا تَحْمِلْ عَلَيْنَا إِصْرًا كَمَا حَمَلْتَهُ عَلَى الَّذِينَ مِنْ قَبْلِنَا ۚ رَبَّنَا وَلَا تُحَمِّلْنَا مَا لَا طَاقَةَ لَنَا بِهِ ۖ وَاعْفُ عَنَّا وَاغْفِرْ لَنَا وَارْحَمْنَا ۚ أَنْتَ مَوْلَانَا فَانْصُرْنَا عَلَى الْقَوْمِ الْكَافِرِينَ

 

Allah tidak membebani seseorang melainkan sesuai dengan kesanggupannya. Ia mendapat pahala (dari kebajikan) yang diusahakannya dan ia mendapat siksa (dari kejahatan) yang dikerjakannya. (Mereka berdoa): "Ya Tuhan kami, janganlah Engkau hukum kami jika kami lupa atau kami tersalah. Ya Tuhan kami, janganlah Engkau bebankan kepada kami beban yang berat sebagaimana Engkau bebankan kepada orang-orang sebelum kami. Ya Tuhan kami, janganlah Engkau pikulkan kepada kami apa yang tak sanggup kami memikulnya. Beri maaflah kami; ampunilah kami; dan rahmatilah kami. Engkaulah Penolong kami, maka tolonglah kami terhadap kaum yang kafir".

 

 

 

 

Daftar Pustaka

1.                Video Dr. Fahrudin Faiz.

 

 

Saturday, July 3, 2021

10257. MALAIKAT JIBRIL MENEMUI NABI MUHAMMAD 23.000 KALI

 



MALAIKAT JIBRIL MENEMUI NABI MUHAMMAD 23.000 KALI

Oleh:Drs. H. M. Yusron Hadi, M.M.

 

 

Nabi Muhammad hidup 40 tahun sebagai warga masyarakat biasa.

 

Dilanjutkan 23 tahun sebagai utusan Allah.

 

 

Para ulama menjelaskan  bahwa malaikat Jibril mengunjungi:

 

1)     Nabi Adam 10 kali.

2)     Nabi Nuh 50 kali.

3)     Nabi Musa 400 kali.


4)     Nabi Isa 10 kali.

5)     Nabi Muhammad sedikitnya 23.000 kali.

 

Selama kunjungan kepada Nabi Muhammad.

 

Malaikat Jibril menyampaikan 6.236 ayat Al-Quran.

 

 

Sebelum menjadi utusan Allah.

 

Nabi Muhammad tidak pernah bersama penyembah berhala batu.

 

Karena mengikuti contoh kakeknya.

 

 

Yang meyakini Tuhan Yang Maha Pencipta pasti di luar lingkungan itu.

 

 

Nabi Muhammad menghabiskan waktu dalam lingkungan alam terbuka.


Dan sering merenung memikirkan kondisi masyarakatnya.

 

 

Sekitar 7 km di luar kota Mekah.

 

Ada gunung yang disebut Jabal Nur.

 

 

Nabi Muhammad sering bersunyi diri dalam Gua Hira di puncak Jabal Nur.

 

Untuk menghindari penyimpangan kaum Quraisy.


Nabu Muhammad prihatin dengan upacara agama yang dikerjakan masyarakat Quraisy.

 

Mereka menyembah banyak berhala.

 

 

Yang diletakkan di sekeliling Kakbah.

 

 

Nabi Muhammad menghabiskan waktu berjam-jam bersunyi diri di Gua Hira.

 

 

Terutama pada bulan Ramadan.

 

 

Upaya bersyunyi diri berlangsung lama.

 

Nabi Muhammad membawa bekal makanan dan minuman agar tidak kelaparan.

 

Khadijah (istri Nabi Muhammad) memberi dukungan.

 

 Dengan mengirim bekal tambahan.

 

Ketika mengira suaminya kehabisan bekal.

 

 

Pada hari ke-27 Ramadan.

 

Nabi Muhammad (40 tahun) duduk merenung di Gua Hira sendirian.

 

 

Tiba-tiba terdengar suara yang membuat Nabi Muhammad terguncang.

 

Dan muncul sosok yang mengagetkan.

 

 

Karena sangat besarnya.

 

Dan diiringi kecermelangan yang memenuhi langit.

 

 

Nabi Muhammad orang yang fasih.

 

Karena dilatih bahasa percakapan syair dalam usia mudanya.

 

Tetapi beliau tidak pernah belajar membaca dan menulis.

 

 

Sosok itu berbicara kepada Nabi Muhammad,

 

”Bacalah!”

 

 

Dengan cemas dan penuh hormat, Nabi Muhammad menjawab,

 

”Saya tidak dapat membaca”.

 

Sekali lagi sosok tadi menyuruh Nabi Muhammad untuk membaca.

 

Dan jawaban Nabi Muhammad pun tetap sama.

 

 

Al-Quran surah Al-Alaq (surah ke-96) ayat 1-5.

 

اقْرَأْ بِاسْمِ رَبِّكَ الَّذِي خَلَقَخَلَقَ الْإِنْسَانَ مِنْ عَلَقٍ

اقْرَأْ وَرَبُّكَ الْأَكْرَمُالَّذِي عَلَّمَ بِالْقَلَمِعَلَّمَ الْإِنْسَانَ مَا لَمْ يَعْلَمْ

 

     

Bacalah dengan (menyebut) nama Tuhanmu yang Menciptakan, Dia telah menciptakan manusia dari segumpal darah. Bacalah, dan Tuhanmu Yang Maha Pemurah, yang mengajar (manusia) dengan perantaran kalam. Dia mengajarkan kepada manusia apa yang tidak diketahuinya.

 

 

Kata-kata itu terserap langsung ke dalam hati dan pikiran Nabi Muhammad.

 

 

Sosok yang datang itu pun pergi.

 

Dan Nabi Muhammad tergesa-gesa turun dari gua Hira.

 

 

Khadijah (istri Nabi Muhammmad) yang menyusul dengan membawa perbekalan baru.

 

Berjumpa dengan beliau di tengah jalan.

 

 

Nabi Muhammad lari ke arah Khadijah.

 

Dan berteriak dalam keadaan kalut,

 

”Selimuti aku!

 

Selimuti aku!”.

 

 

Kemudian Nabi Muhammad menceritakan kepada Khadijah peristiwa yang baru dialami.

 

 

Khadijah menenangkan hati Nabi Muhammad.

 

Lalu membawa beliau menghadap saudaranya.

 

Yang ahli kitab suci Yahudi dan Nasrani.

 

Bernama Waraqah.

 

 

Waraqah buta matanya karena usia.

 

Tetapi ingatan dan pengetahuannya masih jelas tentang kitab-kitab suci kuno.


Nabi Muhammad dan Khadijah konsultasi kepada ahlinya.

 

Minta pendapat tentang peristiwa yang terjadi.

 

 

Dengan penuh semangat, Waraqah menjawab.

 

Bahwa saatnya telah tiba datangnya utusan Allah terakhir.

 

 

Yang dikirim kepada umat manusia.


Waraqah menjelaskan semua nabi sebelumnya.

 

Termasuk Nabi Adam, Nuh, Musa, Ibrahim, Yusuf, dan Isa.

 

Telah didatangi oleh sosok yang sama.

 

Dengan yang mengunjungi Nabi Muhammad malam itu.

 

 

Sosok itu malaikat paling tinggi kedudukannya di langit.

 

Yaitu malaikat Jibril.

 

Waraqah menjelaskan kepada suami istri yang heran itu.

 

Dengan mengutip ayat kitab Taurat dan Injil.

 

Yang menunjukkan akan datangnya utusan Allah.

 

 Yang memberi petunjuk kepada umat manusia.

 

 

Waraqah mengatakan kepada Nabi Muhammad.

 

Bahwa beliau adalah utusan Allah yang dimaksudkan itu.

 

 

Sambil keheranan dengan cobaan yang sulit itu.

 

Nabi Muhammad dan Khadijah  pamit pulang.

 

 

Ketika Nabi Muhammad menerima wahyu pertama.

 

Beliau bereaksi seperti yang mungkin dilakukan oleh siapa pun.

 

Yaitu rasa takut dan bingung.

 

 

Pertemuan dengan sosok dunia luar membuat beliau terguncang.

 

Tetapi Nabi Muhammad segera pulih.

 

Setelah menyadari kewajiban yang ditugaskan oleh Allah kepada beliau.


Pada saat itu, keimanan dan keyakinan Nabi Muhammad kepada Allah semakin teguh.

 

Dan beliau siap mengemban tugas sebagai utusan Allah.

 

 

 

Daftar Pustaka

1.      Anwar, Duaa. Memahami Segalanya Tentang AI-Quran The Everything Understanding Koran Book. Karisma Publising Group, 2004.  

2.      Huda Dodge, Christine. Memahami Segalanya Tentang Islam. The Everything Understanding Islam Book. Karisma Publising Group, 2004.  

3.      Al-Quran Digital, Versi 3.2. Digital Qur’an Ver 3.2,

4.      Tafsirq.com online.