MALAIKAT JIBRIL MENEMUI NABI MUHAMMAD 23.000 KALI
Oleh:Drs. H. M. Yusron Hadi, M.M.
Nabi Muhammad
hidup 40 tahun sebagai warga masyarakat biasa.
Dilanjutkan 23
tahun sebagai utusan Allah.
Para ulama menjelaskan
bahwa malaikat Jibril mengunjungi:
1)
Nabi Adam 10 kali.
2)
Nabi Nuh 50 kali.
3) Nabi Musa 400 kali.
4)
Nabi Isa 10 kali.
5)
Nabi Muhammad sedikitnya 23.000 kali.
Selama
kunjungan kepada Nabi Muhammad.
Malaikat Jibril
menyampaikan 6.236 ayat Al-Quran.
Sebelum menjadi utusan Allah.
Nabi Muhammad tidak pernah bersama penyembah berhala batu.
Karena mengikuti contoh kakeknya.
Yang meyakini Tuhan Yang Maha Pencipta pasti
di luar lingkungan itu.
Nabi Muhammad menghabiskan
waktu dalam lingkungan alam terbuka.
Dan sering merenung
memikirkan kondisi masyarakatnya.
Sekitar 7 km
di luar kota Mekah.
Ada gunung yang disebut
Jabal Nur.
Nabi Muhammad
sering bersunyi diri dalam Gua Hira di puncak Jabal Nur.
Untuk
menghindari penyimpangan kaum Quraisy.
Nabu Muhammad prihatin dengan upacara agama yang
dikerjakan masyarakat Quraisy.
Mereka menyembah banyak berhala.
Yang diletakkan di sekeliling Kakbah.
Nabi Muhammad
menghabiskan waktu berjam-jam bersunyi diri di Gua Hira.
Terutama pada
bulan Ramadan.
Upaya
bersyunyi diri berlangsung lama.
Nabi Muhammad
membawa bekal makanan dan minuman agar tidak kelaparan.
Khadijah (istri
Nabi Muhammad) memberi dukungan.
Dengan mengirim bekal tambahan.
Ketika mengira
suaminya kehabisan bekal.
Pada hari
ke-27 Ramadan.
Nabi Muhammad
(40 tahun) duduk merenung di Gua Hira sendirian.
Tiba-tiba
terdengar suara yang membuat Nabi Muhammad terguncang.
Dan muncul
sosok yang mengagetkan.
Karena sangat
besarnya.
Dan diiringi
kecermelangan yang memenuhi langit.
Nabi Muhammad orang
yang fasih.
Karena dilatih
bahasa percakapan syair dalam usia mudanya.
Tetapi beliau
tidak pernah belajar membaca dan menulis.
Sosok itu
berbicara kepada Nabi Muhammad,
”Bacalah!”
Dengan cemas dan
penuh hormat, Nabi Muhammad menjawab,
”Saya tidak
dapat membaca”.
Sekali lagi
sosok tadi menyuruh Nabi Muhammad untuk membaca.
Dan jawaban
Nabi Muhammad pun tetap sama.
Al-Quran surah
Al-Alaq (surah ke-96) ayat 1-5.
اقْرَأْ بِاسْمِ رَبِّكَ الَّذِي خَلَقَخَلَقَ الْإِنْسَانَ مِنْ
عَلَقٍ
اقْرَأْ وَرَبُّكَ الْأَكْرَمُالَّذِي عَلَّمَ بِالْقَلَمِعَلَّمَ
الْإِنْسَانَ مَا لَمْ يَعْلَمْ
Bacalah dengan (menyebut) nama Tuhanmu yang Menciptakan, Dia telah
menciptakan manusia dari segumpal darah. Bacalah, dan Tuhanmu Yang Maha Pemurah,
yang mengajar (manusia) dengan perantaran kalam. Dia mengajarkan kepada manusia
apa yang tidak diketahuinya.
Kata-kata itu
terserap langsung ke dalam hati dan pikiran Nabi Muhammad.
Sosok yang
datang itu pun pergi.
Dan Nabi Muhammad
tergesa-gesa turun dari gua Hira.
Khadijah
(istri Nabi Muhammmad) yang menyusul dengan membawa perbekalan baru.
Berjumpa
dengan beliau di tengah jalan.
Nabi Muhammad
lari ke arah Khadijah.
Dan berteriak
dalam keadaan kalut,
”Selimuti aku!
Selimuti
aku!”.
Kemudian Nabi
Muhammad menceritakan kepada Khadijah peristiwa yang baru dialami.
Khadijah menenangkan hati Nabi Muhammad.
Lalu membawa beliau menghadap saudaranya.
Yang ahli kitab suci Yahudi dan Nasrani.
Bernama Waraqah.
Waraqah buta matanya
karena usia.
Tetapi ingatan
dan pengetahuannya masih jelas tentang kitab-kitab suci kuno.
Nabi Muhammad
dan Khadijah konsultasi kepada ahlinya.
Minta pendapat
tentang peristiwa yang terjadi.
Dengan penuh
semangat, Waraqah menjawab.
Bahwa saatnya
telah tiba datangnya utusan Allah terakhir.
Yang dikirim
kepada umat manusia.
Waraqah menjelaskan semua nabi sebelumnya.
Termasuk Nabi Adam, Nuh, Musa, Ibrahim,
Yusuf, dan Isa.
Telah didatangi oleh sosok yang sama.
Dengan yang mengunjungi Nabi Muhammad malam
itu.
Sosok itu malaikat
paling tinggi kedudukannya di langit.
Yaitu malaikat
Jibril.
Waraqah
menjelaskan kepada suami istri yang heran itu.
Dengan
mengutip ayat kitab Taurat dan Injil.
Yang menunjukkan
akan datangnya utusan Allah.
Yang memberi petunjuk kepada umat manusia.
Waraqah mengatakan
kepada Nabi Muhammad.
Bahwa beliau
adalah utusan Allah yang dimaksudkan itu.
Sambil
keheranan dengan cobaan yang sulit itu.
Nabi Muhammad
dan Khadijah pamit pulang.
Ketika Nabi
Muhammad menerima wahyu pertama.
Beliau
bereaksi seperti yang mungkin dilakukan oleh siapa pun.
Yaitu rasa
takut dan bingung.
Pertemuan
dengan sosok dunia luar membuat beliau terguncang.
Tetapi Nabi
Muhammad segera pulih.
Setelah
menyadari kewajiban yang ditugaskan oleh Allah kepada beliau.
Pada saat itu,
keimanan dan keyakinan Nabi Muhammad kepada Allah semakin teguh.
Dan beliau
siap mengemban tugas sebagai utusan Allah.
Daftar Pustaka
1. Anwar, Duaa. Memahami Segalanya Tentang
AI-Quran The Everything Understanding Koran Book. Karisma Publising Group,
2004.
2. Huda Dodge, Christine. Memahami Segalanya
Tentang Islam. The Everything Understanding Islam Book. Karisma Publising
Group, 2004.
3. Al-Quran Digital, Versi 3.2. Digital Qur’an
Ver 3.2,
4. Tafsirq.com online.
0 comments:
Post a Comment