Organisasi Profesi Guru

Presiden Jokowi memberi hormat kepada Guru-Guru se Indonesia.

Tema Gambar Slide 2

Deskripsi gambar slide bisa dituliskan disini dengan beberapa kalimat yang menggambarkan gambar slide yang anda pasang, edit slide ini melalui edit HTML template.

Tema Gambar Slide 3

Deskripsi gambar slide bisa dituliskan disini dengan beberapa kalimat yang menggambarkan gambar slide yang anda pasang, edit slide ini melalui edit HTML template.

Tuesday, August 3, 2021

10727. AHLI ILMU SYARIAT GODAANNYA BERUPA MATERI

 



AHLI ILMU SYARIAT GODAANNYA BERUPA MATERI

Oleh: Drs. H. M. Yusron Hadi, M.M.

 

 

Nasihat Syeh Abdul Qadir Jailani.

 

Godaan yang bisa mengganggu orang yang punya ilmu, yaitu:

 

1.      Ahli ilmu level syariat.

Godaannya berupa materi dunia.

 

2.      Ahli ilmu hikmah.

Godaannya berupa alam malakut (alam rohani).

 

3.      Ahli ilmu hakikat.

Godaannya berupa sifat ilahiah.

 

4.      Ahli ibadah.

Godaannya berupa menyalahkan takdir Allah.

 

Ahli ilmu syariat

Ilmu syariat adalah ilmu lahiriah.

Biasanya orang yang ahli ilmu syariat godaannya berupa materi dunia.

 

Misalnya:

1)           Harta kekayaannya dobel.

2)           Tambah istri.

3)           Ngaji pakai tarif.

4)           Dan godaan materi lainnya.

 

Ahli ilmu hikmah

Orang yang punya ilmu hikmah.

Godaannya berupa alam malakut (alam rohani).

 

Misalnya:

1.      Merasa bangga.

2.      Merasa sombong.

3.      Merasa sudah pinter.

 

4.      Menilai orang lain masih punya ilmu dunia.

Dan dirinya merasa punya ilmu akhirat.

 

Ahli ilmu hakikat

Orang yang punya ilmu hakikat.

Godaannya berupa sifat ilahiah.

 

Misalnya:

1)     Membanggakan dirinya sendiri.

2)     Merasa lebih baik daripada  orang lain.

3)     Merasa lebih banyak sedekahnya dibanding orang lain.

4)     Merasa lebih banyak ibadahnya  dibanding orang lain.

5)     Merasa Allah lebih sayang kepada dirnya, karena selalu dilindungi.

 

Ahli ibadah

Orang yang ahli ibadah

Godaannya bisa berupa menyalahkan takdir Allah.

Nabi Adam dan lblis keduanya mendapat takdir jelek.

 

1.      Iblis dijadikan musuhnya manusia sampai kiamat.

2.      Nabi Adam diturunkan derajatnya dari surga ke bumi.

 

Iblis ditanya mengapa tak mau sujud menghormat kepada Nabi Adam?


lblis menjawab,

“Hal itu takdirnya Allah.”

Jika saya sujud, Adam tak turun ke bumi.

Maka kisahnya nanti berbeda.”


Allah tak berkenan dengan jawaban seperti ini.

 

Sikap Nabi Adam berbeda.

Meskipun mungkin sudah tahu skenarionya.

Bahwa dia akan dijadikan khalifah di bumi.

 

Tapi Nabi Adam tiap hari menangis dan bertobat.

Beberapa tahun kemudian baru diampuni oleh Allah.

 

Al-Quran surah Al-A’raf (surah ke-7) ayat 23.

 

قَالَا رَبَّنَا ظَلَمْنَا أَنْفُسَنَا وَإِنْ لَمْ تَغْفِرْ لَنَا وَتَرْحَمْنَا لَنَكُونَنَّ مِنَ الْخَاسِرِينَ

 

Keduanya berkata: "Ya Tuhan kami, kami telah menganiaya diri kami sendiri, dan jika Engkau tidak mengampuni kami dan memberi rahmat kepada kami, niscaya pasti kami termasuk orang yang merugi.

 

 

 (Sumber Ngaji Filsafat Dr Fahrudin Faiz)

 

 

 

 

 

 

 

10726. CARA DAKWAH SUNAN KALI JAGA MENYEBARKAN ISLAM DI JAWA

 




CARA DAKWAH SUNAN KALI JAGA MENYEBARKAN ISLAM DI JAWA

Oleh: Drs. H. M. Yusron Hadi, M.M.

 

 

Strategi dakwah Sunan  Kali Jaga dalam menyebarkan lslam di Jawa, yaitu:

1.      Membiarkan adat yang sulit diubah.

Tidak mengubahnya dengan kekerasan.

 

Jika ditemukan adat kebiasaan yang tak sesuai dengan lslam.

Maka perlu diubah pelan-pelan.

 

Tapi mengubahnya tak pakai  cara kekerasan.

Dan tak tergesa-gesa.

 

2.      Jika ditemukan adat kebiasaan yang tak sesuai dengan lslam dan mudah dihilangkan.

Maka segera dihilangkan.

 

3.      Prinsipnya anti konfrontasi.

 

 

Jika ditemukan adat kebiasaan yang tak sesuai dengan ajaran lslam.

Maka perlu diubah pelan-pelan.

 

Tapi mengubahnya tak pakai  cara kekerasan.

Dan tak tergesa-gesa.

 

 

Ada 2 rumus dalam berdakwah, yaitu:

1.      Tut Wuri Handayani.

2.      Tut Wuri Hangiseni.

 

Tut Wuri Handayani

Yaitu mengikuti adat kebiasaan  masyarakat dari belakang.

Tapi diusahakan mempengaruhinya  sedikit demi sedikit.

 

Tut Wuri Hangiseni.

Yaitu mengikuti masyarakat dari belakang.

Sambil mengisinya dengan keyakinan ajaran lslam.

 

Jika banyak orang berkumpul setelah ada kematian.

 

Atau setelah ada ibu melahirkan bayinya.

Atau peristiwa lainnya.

 

Maka diikuti sambil diisi dengan keyakinan ajaran lslam.

 

Mereka tidak dimarahi, tidak  dituduh sesat.

Dan tidak  dikafir-kafirkan.

 

Jangan heran jika ada ulama  masuk tempat yang dianggap maksiat.

 

Yang berdakwah di tempat yang dianggap penuh dosa dan kotor.

 

Asalkan orang yang berdakwah itu imannya sudah kuat dan mantap.

 

Misalnya, orang Jawa suka ilmu kesaktian.

Maka Sunan Kali Jaga juga masuk lewa jalur kesaktian.

Bahkan bisa lebih sakti dibanding mereka.

 

Orang Jawa suka wayang.

Maka juga masuk lewat jalur wayang.

 

Orang Jawa suka lagu-lagu gamelan

Maka Sunan Kali masuk lewat lagu-lagu gamelan.

 

Sehingga masyarakat lebih enak menerimanya.

Mereka berpendapat bahwa agama baru ini sama saja dengan miliknya.

 

Bahkan mungkin  lebih sempurna.

 

Hal itu mirip dengan zaman Rasulullah di Mekah.

 

Zaman itu orang Arab suka dengan sastra.

Al-Quran turun dengan sastra hebat luar biasa.

Jadi, dalam berdakwa.

 

Caranya tak dengan memukuli mereka agar masuk lslam

Caranya tak begitu.

 

 

Jika ditemukan adat kebiasaan yang tak sesuai dengan lslam dan mudah dihilangkan.

Maka segera dihilangkan.

 

Prinsipnya anti konfrontasi.

 

Harus dihindari konfrontasi langsung dengan masyarakat.

 

Caranya ambil ikannya

Tapi tak boleh mengeruhkan airnya.

 

Jika ada orang berdakwah dengan keras.

Lalu timbul kerusuhan.

Maka pendakwah itu bisa ikut menjadi korban.

 

(Sumber Ngaji Filsafat Dr Fahrudin Faiz)