CARA
DAKWAH SUNAN KALI JAGA MENYEBARKAN ISLAM DI JAWA
Oleh:
Drs. H. M. Yusron Hadi, M.M.
Strategi
dakwah Sunan Kali Jaga dalam menyebarkan
lslam di Jawa, yaitu:
1.
Membiarkan
adat yang sulit diubah.
Tidak
mengubahnya dengan kekerasan.
Jika
ditemukan adat kebiasaan yang tak sesuai dengan lslam.
Maka
perlu diubah pelan-pelan.
Tapi
mengubahnya tak pakai cara kekerasan.
Dan
tak tergesa-gesa.
2.
Jika
ditemukan adat kebiasaan yang tak sesuai dengan lslam dan mudah dihilangkan.
Maka
segera dihilangkan.
3.
Prinsipnya
anti konfrontasi.
Jika ditemukan
adat kebiasaan yang tak sesuai dengan ajaran lslam.
Maka perlu
diubah pelan-pelan.
Tapi mengubahnya
tak pakai cara kekerasan.
Dan tak
tergesa-gesa.
Ada
2 rumus dalam berdakwah, yaitu:
1.
Tut
Wuri Handayani.
2.
Tut
Wuri Hangiseni.
Tut Wuri
Handayani
Yaitu
mengikuti adat kebiasaan masyarakat dari
belakang.
Tapi
diusahakan mempengaruhinya sedikit demi
sedikit.
Tut Wuri
Hangiseni.
Yaitu
mengikuti masyarakat dari belakang.
Sambil
mengisinya dengan keyakinan ajaran lslam.
Jika
banyak orang berkumpul setelah ada kematian.
Atau
setelah ada ibu melahirkan bayinya.
Atau
peristiwa lainnya.
Maka
diikuti sambil diisi dengan keyakinan ajaran lslam.
Mereka
tidak dimarahi, tidak dituduh sesat.
Dan
tidak dikafir-kafirkan.
Jangan
heran jika ada ulama masuk tempat yang
dianggap maksiat.
Yang
berdakwah di tempat yang dianggap penuh dosa dan kotor.
Asalkan
orang yang berdakwah itu imannya sudah kuat dan mantap.
Misalnya,
orang Jawa suka ilmu kesaktian.
Maka
Sunan Kali Jaga juga masuk lewa jalur kesaktian.
Bahkan
bisa lebih sakti dibanding mereka.
Orang
Jawa suka wayang.
Maka
juga masuk lewat jalur wayang.
Orang
Jawa suka lagu-lagu gamelan
Maka
Sunan Kali masuk lewat lagu-lagu gamelan.
Sehingga
masyarakat lebih enak menerimanya.
Mereka
berpendapat bahwa agama baru ini sama saja dengan miliknya.
Bahkan
mungkin lebih sempurna.
Hal itu
mirip dengan zaman Rasulullah di Mekah.
Zaman
itu orang Arab suka dengan sastra.
Al-Quran
turun dengan sastra hebat luar biasa.
Jadi,
dalam berdakwa.
Caranya
tak dengan memukuli mereka agar masuk lslam
Caranya
tak begitu.
Jika ditemukan
adat kebiasaan yang tak sesuai dengan lslam dan mudah dihilangkan.
Maka segera
dihilangkan.
Prinsipnya
anti konfrontasi.
Harus
dihindari konfrontasi langsung dengan masyarakat.
Caranya
ambil ikannya
Tapi
tak boleh mengeruhkan airnya.
Jika
ada orang berdakwah dengan keras.
Lalu
timbul kerusuhan.
Maka
pendakwah itu bisa ikut menjadi korban.
(Sumber
Ngaji Filsafat Dr Fahrudin Faiz)
0 comments:
Post a Comment