Organisasi Profesi Guru

Presiden Jokowi memberi hormat kepada Guru-Guru se Indonesia.

Tema Gambar Slide 2

Deskripsi gambar slide bisa dituliskan disini dengan beberapa kalimat yang menggambarkan gambar slide yang anda pasang, edit slide ini melalui edit HTML template.

Tema Gambar Slide 3

Deskripsi gambar slide bisa dituliskan disini dengan beberapa kalimat yang menggambarkan gambar slide yang anda pasang, edit slide ini melalui edit HTML template.

Wednesday, August 4, 2021

10730. CARA MANAJEMEN WAKTU YANG BAIK

 



CARA MANAJEMEN WAKTU YANG BAIK

Oleh: Drs. H. M. Yusron Hadi, M.M.

 

 

 

Prinsip cara mengatur waktu yang baik,yaitu:

1.      Manfaat.

2.      Efisien.

3.      Seimbang.

4.      Proporsional.

 

1.   Manfaat

 

Yaitu melakukan kegiatan apa pun yang jelas manfaatnya.

 

Rasulullah bersabda,

“Banyak orang tertipu 2 nikmat dari Allah.

Yaitu nikmat kesehatan dan waktu luang.”

 

Karena banyak orang tak bisa memanfaatkan nikmat dengan baik.

Saat kondisi tubuhnya sehat dan waktu luangnya.

Hidup bahagia bisa didapat dari mengisi waktu kosong dengan kegiatan bermanfaat.

 

Biasanya orang yang sejak muda aktif giat bergerak.

Maka saat tua tetap enerjik

 

Karena tubuh, mental dan pikirannya sudah terlatih.

 

Ibnu Mas’ud berkata,

“Tak ada yang aku sesali.

Selain saat matahari terbenam.

Umurku berkurang.

Tapi amalku tak bertambah.”

 

Hasan Basri berkata,

“Di antara tanda Allah berpaling dari seorang hamba.

Yaitu orang sibuk dalam hal yang sia-sia.

Sebagai tanda Allah menelantarkannya.”

2.   Efisien

Efisien ini pinsipnya orang modern.

 

Yaitu multi tasking.

Mengerjakan beberapa hal secara bersamaan.

 

3.   Seimbang

Yaitu harus pintar mengatur waktu dengan baik.

Dengan membuat alokasi waktu sesuai kebutuhannya.

 

Yaitu memberi waktu seimbang untuk ibadah dan keluarga.

 

Seimbang bekerja dan istirahat.

Serasi unntuk dunia dan akhirat.

 

Nabi lbrahim berpesan.

Hendaknya orang berakal punya 4 hal, yaitu:

 

1.      Munajat.

Ibadah kepada Allah.

 

2.      Evaluasi diri.

Instropeksi diri sendiri.

 

3.      Tafakur.

Merenungkan ciptaan Allah.

 

 

4.      Kebutuhan hidup

Mengurusi kebutuhan keluarga untuk makan, minum, dan lainnya.

 

Seimbang dalam mengurusi kesehatan mental, fisik, dan spiritual.

 

4.   Proporsional

 

Ali bi Abi Thalib berkata,

“Hiburlah hatimu sesaat.

Karena hati yang lelah

Tak bisa memandang sesuatu dengan baik.”

 

“Istirahat sebentar

Bukan berarti berhenti.

Tapi persiapan menempuh pejalanan lebih jauh lagi.”

“Amal yang disukai Allah adalah  yang dilakukan rutin.

Meskipun sedikit, tapi istikamah.”

 

Kerjakan hal yang sesuai dengan kemampuan masing-masing.

 

 

Rasulullah bersabda,

“Masing-masing ada waktunya.

Ada waktu mikir dunia

Dan waktu untuk akhirat.”

 

Jackson Browan berkata,

1.      Jangan menunggu inspirasi untuk berbuat sesuatu.

Tapi mulai sejak sekarang.

Maka inspirasi akan muncul.

 

2.      Jangan berdalih tak punya waktu.

Karena orang hebat itu juga punya waktu 24 jam per hari.

 

3.      Jangan hidup dengan versi orang lain.

Tapi hiduplah dengan versimu sendiri.

 

 

Al-Quran surah Al-Asr (surah ke-103 ayat 1-3.

 


وَالْعَصْرِ

 

Demi masa.

 

إِنَّ الْإِنْسَانَ لَفِي خُسْرٍ

 

Sesungguhnya manusia benar-benar dalam kerugian.

 

إِلَّا الَّذِينَ آمَنُوا وَعَمِلُوا الصَّالِحَاتِ وَتَوَاصَوْا بِالْحَقِّ وَتَوَاصَوْا بِالصَّبْرِ

 

Kecuali orang- yang beriman dan mengerjakan amal saleh dan saling menasihati agar menaati kebenaran dan saling menasihati agar menetapi kesabaran.

 

 

 (Sumber Ngaji Filsafat Dr Fahrudin Faiz)

 

 

 

 

 

 

 

Tuesday, August 3, 2021

10728. ANAK MUDA JEPANG TAK BUTUH MOBIL

 



ANAK MUDA JEPANG TAK BUTUH MOBIL

Oleh: Drs. H. M. Yusron Hadi, M.M.

 

 

Anak Muda Jepang Anti-Beli Mobil

 

 

Di Jepang, sebagian besar anak muda tak butuh mobil pribadi.

 

Hal ini disebut `Kuruma Banare`.

 

 Jepang adalah salah satu pusat  industri kendaraan bermotor di dunia.

 

Di negara Matahari Terbit itu, pabrik otomotif menguasai dunia.

 

Bahkan, pabrik otomotif terbesar dunia, Toyota.

 

Berasal dari Jepang

Tapi industri otomotif Jepang adalah anomali.

Produk kendaraannya sangat  laris di luar negeri.

 

Tapi di Jepang sendiri penjualannya tak menggembirakan.

 

Beragam pameran otomotif sepi pengunjung.

 

Terutama anak-anak muda.

Anak-anak muda Jepang lebih suka berjalan kaki.

 

Fenomena ini disebut “Kuruma Banare'.

 

Kuruma Banare artinya 'de-motorisasi'.

 

Yang menganggap mobil atau kendaraan bermotor bukan simbol status.

 

Sebaliknya, mereka anggap membeli mobil sia-sia.


Laman Green Car Congress menulis.

 

Fenomena terindikasi sejak medio 1990-an.

 

Fenomena ini membuat Jepang menjadi negara maju pertama.

 

Yang warganya punya mobil jumlahnya menyusut.

 

Contoh generasi Kuruma Banare adalah pemuda bernama Makino.

 

Dia dan teman sebayanya.

 

Menganggap mobil hanya alat.

Tak beda dibanding alat lain.

 

Menurutnya, mobil bukan refleksi dari identitas, selera, atau pendapatan.

 

Seperti diyakini pemuda di negara lain.

Termasuk Indonesia.

 

Alasan Kuruma Banare

Generasi Kuruma Banare tak melihat alasan untuk membeli mobil pribadi.

 

Karena angkutan umum makin baik.

 

Terutama di pusat kota seperti Tokyo.

 

Ada yang berpendapat mereka tidak membeli mobil.

 

Karena tak ingin merusak lingkungan.

 

Kesadaran yang masih jarang ditemui.

 

Bukan berarti tak ada usaha dari pabri otomotif untuk mengubah keadaan ini.

 

Tapi tampaknya, usaha mereka belum berhasil.

 

 

Apalagi, saat ini regulasi  pemerintah makin menyulitkan kepemilikan mobil baru.

 

Terutama soal pajak kendaraan yang makin tinggi.

 

(Sumber liputan6com)