ANAK
MUDA JEPANG TAK BUTUH MOBIL
Oleh:
Drs. H. M. Yusron Hadi, M.M.
Anak Muda Jepang Anti-Beli Mobil
Di
Jepang, sebagian besar anak muda tak butuh mobil pribadi.
Hal ini
disebut
`Kuruma Banare`.
Jepang adalah salah
satu pusat industri kendaraan bermotor di dunia.
Di negara Matahari Terbit itu, pabrik
otomotif menguasai dunia.
Bahkan, pabrik
otomotif terbesar dunia, Toyota.
Berasal
dari Jepang
Tapi
industri otomotif Jepang adalah anomali.
Produk kendaraannya sangat laris di luar negeri.
Tapi di
Jepang sendiri penjualannya tak
menggembirakan.
Beragam
pameran otomotif sepi
pengunjung.
Terutama
anak-anak muda.
Anak-anak muda Jepang lebih
suka berjalan
kaki.
Fenomena
ini disebut “Kuruma Banare'.
Kuruma
Banare
artinya 'de-motorisasi'.
Yang menganggap
mobil atau kendaraan bermotor bukan simbol status.
Sebaliknya,
mereka anggap membeli mobil sia-sia.
Laman Green Car Congress menulis.
Fenomena terindikasi sejak medio 1990-an.
Fenomena ini membuat Jepang menjadi negara maju pertama.
Yang warganya
punya mobil jumlahnya menyusut.
Contoh
generasi Kuruma Banare
adalah pemuda bernama Makino.
Dia
dan teman sebayanya.
Menganggap mobil hanya
alat.
Tak beda dibanding alat
lain.
Menurutnya,
mobil bukan refleksi dari identitas, selera, atau pendapatan.
Seperti diyakini
pemuda di negara lain.
Termasuk
Indonesia.
Alasan Kuruma Banare
Generasi Kuruma Banare tak melihat alasan
untuk membeli mobil pribadi.
Karena angkutan umum makin baik.
Terutama di pusat kota seperti Tokyo.
Ada yang
berpendapat mereka tidak membeli mobil.
Karena
tak ingin merusak lingkungan.
Kesadaran
yang masih jarang ditemui.
Bukan
berarti tak ada
usaha dari pabri otomotif untuk mengubah keadaan ini.
Tapi tampaknya,
usaha mereka belum berhasil.
Apalagi,
saat ini regulasi pemerintah makin
menyulitkan kepemilikan mobil baru.
Terutama soal pajak kendaraan yang makin
tinggi.
(Sumber
liputan6com)
0 comments:
Post a Comment