Organisasi Profesi Guru

Presiden Jokowi memberi hormat kepada Guru-Guru se Indonesia.

Tema Gambar Slide 2

Deskripsi gambar slide bisa dituliskan disini dengan beberapa kalimat yang menggambarkan gambar slide yang anda pasang, edit slide ini melalui edit HTML template.

Tema Gambar Slide 3

Deskripsi gambar slide bisa dituliskan disini dengan beberapa kalimat yang menggambarkan gambar slide yang anda pasang, edit slide ini melalui edit HTML template.

Saturday, September 4, 2021

10799. KEBUTUHAN PRIMER MANUSIA SANDANG PANGAN PAPAN

 



KEBUTUHAN PRIMER MANUSIA SANDANG PANGAN PAPAN

Oleh: Drs. H. M. Yusron Hadi, M.M.

  

 

Menurut KBBI V yang dimaksudkan dengan “kebutuhan” adalah “yang dibutuhkan”, dan “yang diperlukan”.

  

Kebutuhan manusia biasanya diartikan sebagai “hasrat manusia yang perlu dipenuhi atau dipuaskan”".

 

 

Kebutuhan manusia bermacam-macam dan bertingkat-tingkat.

 

Secara umum dapat dibagi dalam 3 jenis kebutuhan, sesuai dengan tingkat kepentingannya.

 

1)    Primer (dharuriyat).

2)    Sekunder  (hajiyat).

3)    Tertier (kamaliyat).

 

 

Kebutuhan primer adalah kebutuhan manusia.

1)    Sandang (pakaian).

2)    Pangan (makanan).

3)    Papan (tempat tinggal)

  

 Kebutuhan “sekunder” dan “tertier” manusia sangat beraneka ragam.

  

Dan tiap orang bisa berbeda.

  

Al-Quran secara tegas menyebutkan 3 macam kebutuhan primer.

 

 dan mengingatkan manusia awal tentang keharusan pemenuhannya.

  

Sebelum manusia awal menginjakkan kakinya di bumi.

  

Ketika Nabi Adam dan istrinya (Hawa) masih berada di surga.

  

Allah mengingatkan mereka berdua.

  

Al-Quran surah Thaha (surah ke-20) ayat 117-119.

 

 

فَقُلْنَا يَا آدَمُ إِنَّ هَٰذَا عَدُوٌّ لَكَ وَلِزَوْجِكَ فَلَا يُخْرِجَنَّكُمَا مِنَ الْجَنَّةِ فَتَشْقَىٰ إِنَّ لَكَ أَلَّا تَجُوعَ فِيهَا وَلَا تَعْرَىٰ وَأَنَّكَ لَا تَظْمَأُ فِيهَا وَلَا تَضْحَىٰ

  

Maka kami berkata, “Hai Adam, sesungguhnya ini (iblis) adalah musuh bagimu dan bagi istrimu, maka sekali-kali janganlah sampai ia mengeluarkan kamu berdua dari surga, yang menyebabkan kamu menjadi celaka. Sesungguhnya kamu tidak akan kelaparan di dalamnya dan tidak akan telanjang dan sesungguhnya kamu tidak akan merasa dahaga dan tidak (pula) akan ditimpa panas matahari di dalamnya.

 

 Al-Quran menjelaskan di surga  disiapkan semua kebutuhan manusia, yaitu:

 

1)     Pangan dengan bahasa “tidak lapar dan tidak dahaga”.

 2)     Sandang dengan bahasa “tidak telanjang”.

  

3)     Papan dengan isyarat “tidak disengat panas matahari”.

 

 

Para ulama menganalisis peringatan tentang kebutuhan sandang, pangan, dan papan.

  

Ditujukan kepada Nabi Adam dan Hawa, selaku suami dan istri.

  

Tetapi pernyataan “bersusah payah” ditampilkan dalam bentuk tunggal.

  

Yang ditujukan kepada Nabi Adam saja.

  

Artinya, kebutuhan sandang, pangan dan papan adalah kebutuhan pria dan wanita (suami-istri).

 

 Tetapi kewajiban bersusah payah untuk mencarinya adalah kewajiban suami untuk mengikhtiarkannya.

  

Kebutuhan manusia terhadap sandang, pangan dan papan akan mengantarkan manusia berusaha dan berikhtiar.

 

 

Untuk memproduksi cara dan alat pemenuhannya berupa barang dan jasa.

  

Daftar Pustaka

1.    Shihab, M.Quraish. Lentera Hati. Kisah dan Hikmah Kehidupan. Penerbit Mizan, 1994.

2.    Shihab, M. Quraish Shihab. Wawasan Al-Quran. Tafsir Maudhui atas Perbagai Persoalan Umat. Penerbit Mizan, 2009.

3.    Shihab, M.Quraish. E-book Membumikan Al-Quran.

4.    Al-Quran Digital, Versi 3.2. Digital Qur’an Ver 3.2

5.    Tafsirq.com online.

 

 

10798. ALLAH MEMBANGUN BUMI DAN LANGIT BERSAMAAN

 







ALLAH MEMBANGUN LANGIT DAN BUMI BERSAMAAN

 

Oleh: Drs. H. M. Yusron Hadi, M.M.

 

 

Al-Quran surah An-Nisa (surah ke-4) ayat 82.

 

أَفَلَا يَتَدَبَّرُونَ ٱلْقُرْءَانَ ۚ وَلَوْ كَانَ مِنْ عِندِ غَيْرِ ٱللَّهِ لَوَجَدُوا۟ فِيهِ ٱخْتِلَٰفًا كَثِيرًا




Maka apakah mereka tidak memperhatikan Al-Quran? Kalau kiranya Al-Quran itu bukan dari sisi Allah, tentu mereka mendapat kontradiksi yang banyak di dalamnya.

 

TIDAK ADA ayat dalam Al-Quran yang ISINYA (maknanya) saling bertentangan.

 

 Al-Quran surah Al-Anbiya (surah ke-41) ayat 12.

 

فَقَضَىٰهُنَّ سَبْعَ سَمَٰوَاتٍ فِى يَوْمَيْنِ وَأَوْحَىٰ فِى كُلِّ سَمَآءٍ أَمْرَهَا ۚ وَزَيَّنَّا ٱلسَّمَآءَ ٱلدُّنْيَا بِمَصَٰبِيحَ وَحِفْظًا ۚ ذَٰلِكَ تَقْدِيرُ ٱلْعَزِيزِ ٱلْعَلِيمِ

Maka Dia menjadikannya 7 langit dalam 2 masa. Dia mewahyukan pada tiap-tiap langit urusannya. Dan Kami hiasi langit yang dekat dengan bintang-bintang cemerlang dan Kami memeliharanya dengan sebaik-baiknya. Demikian ketentuan Yang Maha Perkasa lagi Maha Mengetahui.

 

Hari (periode) yang disebut Al-Quran ini bukan ukuran 24 jam, tapi dengan ukuran sangat berbeda.

 

 UKURAN 1 HARI SAMA DENGAN 1.000 TAHUN

 

Al-Quran menyatakan 1 hari (periode) di sisi Allah sama dengan 1.000 tahun menurut ukuran manusia.

 

Al-Quran surah Al-Haj (surah ke-22) ayat 47.

 

وَيَسْتَعْجِلُونَكَ بِٱلْعَذَابِ وَلَن يُخْلِفَ ٱللَّهُ وَعْدَهُۥ ۚ وَإِنَّ يَوْمًا عِندَ رَبِّكَ كَأَلْفِ سَنَةٍ مِّمَّا تَعُدُّونَ

 

Dan mereka minta kepadamu agar azab disegerakan, padahal Allah sekali-kali tidak akan menyalahi janji-Nya. Sesungguhnya 1 hari di sisi Tuhanmu adalah seperti 1.000 tahun menurut perhitunganmu.


Kecepatan urusan 1 hari sama dengan 1.000 tahun.

 

Al-Quran surah As-Sajdah (surah ke-32) ayat 5.

  

يُدَبِّرُ ٱلْأَمْرَ مِنَ ٱلسَّمَآءِ إِلَى ٱلْأَرْضِ ثُمَّ يَعْرُجُ إِلَيْهِ فِى يَوْمٍ كَانَ مِقْدَارُهُۥٓ أَلْفَ سَنَةٍ مِّمَّا تَعُدُّونَ



Dia mengatur urusan dari langit ke bumi, kemudian (urusan) itu naik kepada-Nya dalam 1 hari yang kadarnya adalah 1.000 tahun menurut perhitunganmu


Artinya, kecepatan mengatur urusan dari langit ke bumi dalam 1 hari (periode) sama dengan 1.000 tahun ukuran manusia.

 

 Kecepatan malaikat 1 hari sama dengan 50.000 tahun

 

Al-Quran surah Al-Maarij (surah ke-70) ayat 4.

 

تَعْرُجُ ٱلْمَلَٰٓئِكَةُ وَٱلرُّوحُ إِلَيْهِ فِى يَوْمٍ كَانَ مِقْدَارُهُۥ خَمْسِينَ أَلْفَ سَنَةٍ



Malaikat-malaikat dan Jibril naik (menghadap) kepada Tuhan dalam 1 hari yang kadarnya 50.000 tahun.


Artinya kecepatan malaikat naik menghadap Tuhan Allah adalah 1 hari (periode) sama dengan 50.000 tahun menurut ukuran manusia.

 

Ayat Al-Quran itu tidak saling bertentangan, karena:

 

Ke-1: Menunjukkan kecepatan urusan dari langit ke bumi.

 

Ke-2: Menunjukkan kecepatan para malaikat menuju Allah.

 

Al-Quran surah Al-A’raf (surah ke-7) ayat 54.

 

إِنَّ رَبَّكُمُ ٱللَّهُ ٱلَّذِى خَلَقَ ٱلسَّمَٰوَٰتِ وَٱلْأَرْضَ فِى سِتَّةِ أَيَّامٍ ثُمَّ ٱسْتَوَىٰ عَلَى ٱلْعَرْشِ يُغْشِى ٱلَّيْلَ ٱلنَّهَارَ يَطْلُبُهُۥ حَثِيثًا وَٱلشَّمْسَ وَٱلْقَمَرَ وَٱلنُّجُومَ مُسَخَّرَٰتٍۭ بِأَمْرِهِۦٓ ۗ أَلَا لَهُ ٱلْخَلْقُ وَٱلْأَمْرُ ۗ تَبَارَكَ ٱللَّهُ رَبُّ ٱلْعَٰلَمِينَ

 

Sesungguhnya Tuhanmu ialah Allah yang telah menciptakan langit dan bumi dalam 6 masa, lalu Dia bersemayam di atas 'Arsy. Dia menutupkan malam kepada siang yang mengikutinya dengan cepat, dan (diciptakan-Nya pula) matahari, bulan dan bintang-bintang (masing-masing) tunduk kepada perintah-Nya. Ingatlah, menciptakan dan memerintah hanya hak Allah. Maha Suci Allah, Tuhan semesta alam.



 

Dalam QS (7:54), Allah menciptakan langit dan bumi dalam 6 hari/masa (periode).

 

Al-Quran surah Fussilat (surah ke-41) ayat 9.

  

۞ قُلْ أَئِنَّكُمْ لَتَكْفُرُونَ بِٱلَّذِى خَلَقَ ٱلْأَرْضَ فِى يَوْمَيْنِ وَتَجْعَلُونَ لَهُۥٓ أَندَادًا ۚ ذَٰلِكَ رَبُّ ٱلْعَٰلَمِينَ


 

 

 

Katakan: "Sesungguhnya patutkah kamu kafir kepada Yang menciptakan bumi dalam 2 masa dan kamu adakan sekutu-sekutu bagi-Nya? (Yang bersifat) demikian itu adalah Rabb semesta alam".


Dalam QS (41:9), Allah menciptakan bumi dalam 2 hari (periode).

 

Al-Quran surah Fussilat (surah ke-41) ayat 10.

 

وَجَعَلَ فِيهَا رَوَٰسِىَ مِن فَوْقِهَا وَبَٰرَكَ فِيهَا وَقَدَّرَ فِيهَآ أَقْوَٰتَهَا فِىٓ أَرْبَعَةِ أَيَّامٍ سَوَآءً لِّلسَّآئِلِينَ
 

 

Dan Dia menciptakan di bumi itu gunung-gunung yang kokoh di atasnya. Dia memberkahinya dan Dia menentukan padanya kadar makanan-makanan (penghuni)nya dalam 4 masa. (Penjelasan itu sebagai jawaban) bagi orang-orang yang bertanya.

 

 

Dalam QS (41:10), Allah menciptakan penunjang langit dan bumi dalam 4 masa (periode).

 

 

Al-Quran surah Fussilat (surah ke-41) ayat 12.

 

فَقَضَىٰهُنَّ سَبْعَ سَمَٰوَاتٍ فِى يَوْمَيْنِ وَأَوْحَىٰ فِى كُلِّ سَمَآءٍ أَمْرَهَا ۚ وَزَيَّنَّا ٱلسَّمَآءَ ٱلدُّنْيَا بِمَصَٰبِيحَ وَحِفْظًا ۚ ذَٰلِكَ تَقْدِيرُ ٱلْعَزِيزِ ٱلْعَلِيمِ

 

Maka Dia menjadikannya 7 langit dalam 2 masa. Dia mewahyukan pada tiap langit urusannya. Dan Kami hiasi langit yang dekat dengan bintang yang cemerlang dan Kami memeliharanya dengan sebaik-baiknya. Demikian ketentuan Yang Maha Perkasa lagi Maha Mengetahui.



Dalam QS (41:12), Allah menciptakan langit dalam 2 masa/hari (periode).

 

 Kesimpulan.

 Ayat-ayat Al-Quran di atas tidak bertentangan, karena:

 

1.               Dalam QS (7:54), Allah menciptakan LANGIT DAN BUMI dalam 6 masa/hari (periode).

 

2.               Dalam QS (41:9), Allah menciptakan BUMI dalam 2 masa/hari (periode).

 

3.               Dalam QS (41:10), Allah menciptakan PENUNJANG langit dan bumi dalam 4 masa/hari (periode).

  

4.               Dalam QS (41:12), Allah menciptakan LANGIT dalam 2 hari (periode).

 

Kalimat ke-1: Allah menciptakan LANGIT dan BUMI dalam 6 masa/hari (periode).

 

Jika membuat kesimpulan kalimat ke-2, ke-3, dan ke-4: LANGIT, BUMI, dan PENUNJANGNYA dibangun dalam 2+4+4 = 8 hari (periode).

 

Maka terjadi kontradiksi dengan 6 hari (periode) di atas.

 

Kesimpulan seperti itu salah!

 Karena, tidak ada kata 8 hari (periode) dalam Al-Quran.

 

Misalnya, membangun gedung 30 lantai dalam 6 bulan.

 

1.               Membangun strukturnya dalam 4 bulan.

  

2.               Dengan perincian membangun pondasinya dalam 2 bulan.

 

3.               Dan membangun pagarnya dalam 2 bulan.

 

Jika kamu menyimpulkan membangun gedung 30 lantai dalam 4+2+2= 8 bulan, maka pendapatmu salah.

 

Yang benar membangun struktur, pondasi, dan pagarnya bersamaan dalam 6 bulan.

 

Membangun gedung 30 lantai tetap dalam 6 bulan, bukan dalam 8 bulan.

 

Allah membangun langit dan bumi secara bersamaan.

 

Al-Quran surah Al-Anbiya (surah ke-21) ayat 30.

 

أَوَلَمْ يَرَ ٱلَّذِينَ كَفَرُوٓا۟ أَنَّ ٱلسَّمَٰوَٰتِ وَٱلْأَرْضَ كَانَتَا رَتْقًا فَفَتَقْنَٰهُمَا ۖ وَجَعَلْنَا مِنَ ٱلْمَآءِ كُلَّ شَىْءٍ حَىٍّ ۖ أَفَلَا يُؤْمِنُونَ




 

Dan apakah orang-orang yang kafir tidak tahu bahwa langit dan bumi itu keduanya dahulu adalah suatu yang padu, kemudian Kami pisahkan antara keduanya. Dan dari air Kami jadikan segala sesuatu yang hidup. Maka mengapa mereka tidak juga beriman?

 

Daftar Pustaka.

1.            Zakir Naik.

2.            Al-Quran Digital, Versi 3.2. Digital Qur’an Ver 3.

3.            Tafsirq.com online