Organisasi Profesi Guru

Presiden Jokowi memberi hormat kepada Guru-Guru se Indonesia.

Tema Gambar Slide 2

Deskripsi gambar slide bisa dituliskan disini dengan beberapa kalimat yang menggambarkan gambar slide yang anda pasang, edit slide ini melalui edit HTML template.

Tema Gambar Slide 3

Deskripsi gambar slide bisa dituliskan disini dengan beberapa kalimat yang menggambarkan gambar slide yang anda pasang, edit slide ini melalui edit HTML template.

Monday, October 3, 2022

15178. KRONOLOGI 127 ORANG TEWAS AREMA VS PERSEBAYA

 




KRONOLOGI 127 ORANG TEWAS SAAT PERSEBAYA VS AREMA

Oleh:  Drs. H. Yusron Hadi, M.M.

 

 

 

Kronologi Kerusuhan.

 Usai Arema vs Persebaya.

Tewaskan 127 Orang.


Kerusuhan di Stadion Kanjuruhan Malang.

Usai laga Arema FC vs Persebaya.

 

Tewaskan 127 orang, Sabtu (1/10/2022).

 

Laga Arema vs Persebaya.

Mulai pukul 20:00 WIB.

Berlangsung sengit.

 

Tuan rumah Arema  kalah 2-3.

Melawan  Persebaya.


Kapolda Jawa Timur.

 Irjen Pol Nico Afinta mengatakan.

 

Pertandingan Arema vs Persebaya.

Berlangsung lancar.


Tapi setelah pertandingan berakhir.

Pendukung Arema merasa kecewa.

 

Beberapa orang masuk lapangan.

Mencari pemain dan ofisial.



Petugas berupaya mencegah.

Agar para suporter.

 

Tidak turun ke lapangan.

Dan mengejar pemain.


Makin lama suporter makin kecewa.

Dan kemarahan tak terkendali.

 

Disertai lemparan benda-benda ke lapangan.


Polisi menembakkan gas air mata.

Ke arah suporter.


Suporter menghindar.

Tak terkendali.

 

Sehingga menginjak penonton lain.

Guna menyelamatkan diri.


Banyak dari penonton.

Sesak napas akibat asap gas air mata.

 

Cuitan netizen menyebutkan.

Ada orang tua kehilangan balita.

 

Karena panik.

Akibat tembakan gas air mata polisi.


Kerusuhan di Kanjuruhan.

Mengakibatkan 2 kendaraan polisi dirusak.

Salah satunya dibakar.

 

Penonton juga membakar fasilitas lain di stadion.


Kerusuhan dalam stadion.

Berimbas ke luar stadion.

 

Total 8 kendaraan polisi dirusak.

Para pemain Persebaya.

 

Tertahan sekitar 1 jam.

Dalam kendaraan taktis polisi.

 

Mobil rantis.

Ditumpangi Persebaya.

Juga dilempari suporter Arema.


Sekitar pukul 03:00, Minggu (2/10/2022).

 

Polda Jawa Timur.

Menggelar konferensi pers.

Terjadi tragedi di Kanjuruhan.

 

 Sebanyak 127 orang meninggal.

Termasuk 2 polisi.


Akibat kejadian itu.

 PSSI mengancam Arema FC.

 

Dilarang jadi tuan rumah.

Hingga sisa kompetisi Liga 1 2022/2023.



(sumber CNN)




15177. ANIES DIJEGAL KEJI JELEK BAGI MASA DEPAN DEMOKRASI INDONESIA

 

 


 

ANIES DIJEGAL KEJI JELEK BAGI MASA DEPAN DEMOKRASI INDONESIA

Oleh:  Drs. H. Yusron Hadi, M.M.

 

 

Jegal Anies dengan Keji.

Jelek untuk Demokrasi dan Peradaban.

 

 

Upaya pembunuhan karakter.

Terhadap Anies Baswedan.

 

Sebagai capres pontesial.

Hal itu keji.

Dan menghalalkan segara cara.

 

Penjegalan terhadap kandidat.

 

Jelang kontestasi Pilpres 2024.

 

Bukan baru.

Dalam politik Indonesia.

Dan Internasional.

 

Hal itu.

Tak bisa dibenarkan.

 

Apalagi pakai instrumen kekuasaan.

Dengan mecari kesalahan.

Lewat hukum fiktif.

 

  

Pengamat dan Direktur Eksekutif Indonesia Political Review (IPR).

 Ujang Komarudin mengatakan.

 

Upaya pembunuhan karakter.

Terhadap Anies Baswedan.

 

Sebagai kandidat capres pontesial.

Hal  keji.

Dan menghalalkan segala cara.

 

Tujunnya.

Agar Anies Baswedan.

 

Tak bisa mencalonkan diri.

Karena berpotensi menang.

Dalam  Pilpres 2024.

 

“Cara keji menghalalkan segara cara.

 Untuk menghajar  Anies.

 

Hal ini politik tidak menyenangkan.

 dan jelek untuk membangun peradaban,” kata Ujang.

 

Minggu, 2 Oktober 2022.

 

Upaya penjegalan pakai instrumen hukum.

Yang  dibuat-buat.

Membahayakan tanah air Indonesia.

 

Soal Formula E.

Yang digulirkan KPK.

Akan muncul reaksi masyarakat.

 

Karena dukungan terhadap Anies Baswedan.

 

Murni harapan semua rakyat.

Warga Negara Indonesia.

 

“Jika itu terjadi.

Dan mereka eksekusi.

Pati berhadapan dengan rakyat.

 

Rakyat akan berontak.

Dan tidak tinggal diam.

 

Karena hukum dijadikan alat kekuasaan.

Untuk menghajar lawan politik,” ucapnya.

 

Jika Formula E dipaksakan.

Berbahaya bagi kondisi tanah air.

 

Sebagai negara demokrasi.

 

Tak pantas.

Penguasa melakukan cara keji.

Dalam menjegal Anies Baswedan.

 

“Hal ini sungguh berbahaya.

 

Katanya Indonesia ingin membangun demokrasi.

 

Tapi orang yang ikut kontestasi.

Jadi capres.

 

Jangan dihabisi pakai  instrumen hukum,” tuturnya.

 

(sumber kba)

 

15176. ANIES BASWEDAN POTENSI JADI PRESIDEN MENJEGALNYA ITU BIADAB

 

 


 

ANIES BASWEDAN POTENSI JADI PRESIDEN MENJEGALNYA ITU BIADAB

Oleh:  Drs. H. Yusron Hadi, M.M.

 

 

Anies Baswedan.

Berpotensi Menang Pilpres 2024.

 

Penjegalan terhadap Anies .

Perbuatan Biadab.

 

 

Pengamat dan  Direktur Eksekutif Indonesia Political Review (IPR).

 Ujang Komarudin.

 

Kelompok tidak ingin Anies jadi Presiden.

Merasa terganggu.

 

Karena ambisi yang dirajut.

Selama berkuasa.

 Tak diakomodir.

 

Upaya kriminalisasi.

Terhadap Gubernur Jakarta.

 Anies Baswedan.

 

Dalam Formula E .

Dinilai banyak kalangan.

 

Sebagai penyelewangan wewenang.

Dan kekuasaan.

 

Pengamat dan Direktur Eksekutif Indonesia Political Review (IPR).

 Ujang Komarudin mengatakan.

 

Upaya kriminalisasi terhadap Anies.

Amat mungkin.

 

Dalam kontestasi politik.

Pilpres 2024.

 

“Faktanya sudah pernah dijelaskan.

Oleh tokoh politik saat ini.

 

Ada upaya penjegalan,” kata Ujang.

Minggu 2 Oktober 2022.

 

Upaya penjegalan menghalalkan segala cara.

Agar Anies Baswedan.

 

Tak bisa  mencalonkan diri.

Sebagai calon presiden 2024.

 

Hal itu dilakukan oleh kelompok.

Yang tak ingin.

Gubernur Jakarta itu maju.

 

Karena Anies Baswedan.

Makin naik elektabilitasnya.

Sebab didukung rakyat.

 

“Anies bukan kelompok mereka.

 Dan punya potensi menang.

Dalam Pilpres 2024.

 

Maka dalam karir politiknya.

Dihabisi sebelum waktunya,” ungkapnya.

 

Kelompok yang tidak ingin.

 Anies jadi Presiden.

Merasa terganggu .

 

Karena ambisi yang dirajut.

Selama berkuasa.

 

Tak akan diakomodir.

 

 “Anies dianggap bukan kelompok mereka.

 

Meraka menghalalkan segala cara.

 

Dengan mematikan karakter lawan politik.

 

Sungguh perbuatan biadab.

Jika betul terjadi,” tuturnya.

 

(sumber kba)