Organisasi Profesi Guru

Presiden Jokowi memberi hormat kepada Guru-Guru se Indonesia.

Tema Gambar Slide 2

Deskripsi gambar slide bisa dituliskan disini dengan beberapa kalimat yang menggambarkan gambar slide yang anda pasang, edit slide ini melalui edit HTML template.

Tema Gambar Slide 3

Deskripsi gambar slide bisa dituliskan disini dengan beberapa kalimat yang menggambarkan gambar slide yang anda pasang, edit slide ini melalui edit HTML template.

Tuesday, February 7, 2023

16587. DEKAT PEMILU NU GADIS MANIS JADI REBUTAN

 

 

DEKAT PEMILU NU GADIS MANIS JADI REBUTAN

Oleh: Drs. H. M. Yusron Hadi, M.M.

 

 

 

NU Jadi Rebutan Elite

Menjelang Tahun Politik.

 

Ketua Umum Pengurus Besar.

 Nahdlatul Ulama (PBNU) .

 

Yahya Cholil Staquf.

Di kantor PBNU, Jakarta.

Rabu (12/1/2022).

 

Nahdlatul Ulama (NU).

Selalu memikat para elite politik.

 

Tiap dekat pemilu.

Atau pilkada.

 

NU menyatakan tak terlibat.

Kegiatan politik praktis.

 

Fokus sebagai ormas.

Sesuai hasil Muktamar 1984.

 

Tapi tetap punya pengaruh kuat.

 

Dekat pemilu.

Dan pemilihan presiden.

 

Semua elite politik.

Rajin sowan pengurus NU.

Hingga para kiai di daerah. 

 

NU punya peran besar.

Dalam politik Tanah Air.

 

Pemilu tahun 1955.

Zaman Orde Lama.

 

Dipimpin Presiden Sukarno.

NU berjaya sebagai partai politik.

 

Hasil pemilu tahun 1955.

 

1)        Partai Nasional Indonesia (PNI) = 57 kursi.

2)        Masyumi = 57 kursi.

 

3)        Nahdlatul Ulama (NU) = 45 kursi.

4)        Partai Komunis Indonesia (PKI) = 39 kursi.

 

5)        Partai Syarikat Islam Indonesia (PSII) = 8 kursi.

6)        Partai Kristen Indonesia (Parkindo) = 8 kursi.

 

7)        Partai Katolik = 6 kursi.

8)        Partai Sosialis Indonesia (PSI) = 5 kursi.

 

9)        Ikatan Pendukung Kemerdekaan Indonesia (IPKI) = 4 kursi.

10)  Pergerakan Tarbiyah Islamiyah (Perti) = 4 kursi.

 

(Sumber Wikipedia)

 

NU punya banyak kader militan.

Disebut warga Nahdliyin.

 

NU jadi incaran banyak elite.

Demi kepentingan politiknya.

 

Mereka merapat ke:

1)        Pengurus NU.

2)        Para kiai.

3)        Pesantren.

 

Para kiai NU punya basis massa.

Memberi pengaruh kuat.

Bagi dukungan politik warga.

 

Para santri.

Lazimnya patuh.

 

Terhadap ucapan dan tindakan.

Para kiai.

 

NU punya 2 karakter.

Yaitu:

 

1)        Struktural.

2)        Kultural.

 

NU struktural.

Diwakili pengurus NU.

 

NU kultural.

Yaitu pengaruh NU dalam budaya.

 

Kalimat positif.

NU seperti gadis manis.

Jadi rebutan.

 

Kalimat negatif.

NU terombang ambing.

Seperti buih.

 

 

(Sumber Wikipedia)

 

 

 

16586. BLOG YUSRON HADI TAUHID

 







16584. BEDA IDUL FITRI DAN IDUL ADHA BUKAN SUMBER PECAH

 


BEDA SAAT IDUL FITRI DAN IDUL ADHA  BUKAN SUMBER PECAH

Oleh: Drs. H. M. Yusron Hadi, M.M.

 

 

 

 

Jika terjadi perbedaan.

 

1)            Salat ldul Fitri.

Pada 1 Syawal.

 

2)            Salat ldul Adha.

Pada 10 Zulhijah.

 

Perbedaan 1 Syawal dan 10 Zulhijah.

 Jangan jadikan sumber perpecahan

 

 

Maklumat Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah.

 Nomor 1/M/MLM/I.0/2023.

 

Menetapkan.

 

1)        1 Ramadan 1444 H.

Kamis Pon, 23 Maret 2023.

 

2)        1 Syawal 1444 H.

Idul Fitri 1444 H.

Jumat Pahing, 21 April 2023.

 

 

3)        Idul Adha 10 Zulhijjah.

Rabu Kliwon, 28 Juni 2023.

 

 

Ketua Umum

Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah.

 

Haedar Nashir sampaikan.

Jika terjadi perbedaan .

Penetapan hari-hari penting.

 

Umat Islam Indonesia.

Diminta saling:

 

1)        Menghargai.

2)        Menghormati.

3)        Tasamuh (toleran).

 

“Kita punya pengalaman berbeda.

Saat 1 Ramadan.

Dan 1 Syawal 10 Zulhijjah.

 

Perbedaan bukan hal baru.

 

Artinya.

Umat lslam sudah biasa berbeda.

 

Lalu timbul:

1)        Penghargaan.

2)        Kearifan,” ungkap Haedar.

 

Senin (6/2/2023).

 

Umat Islam.

Junjung kearifan.

Dalam jalankan praktik agama.

 

Perbedaan itu biasa.

Jangan dianggap sumber perpecahan.

 

“Jangan dijadikan sumber.

Agar umat Islam pecah.

 

Dan warga bangsa.

Jadi retak.

 

Karena hal ini.

Soal ijtihad.

 

Umat Islam saling:

1)        Paham.

2)        Menghormati.

3)        Menghargai.” Imbuhnya.

 

Kesempatan ketemu Ramadan.

Harus dipakai momen ibadah.

 

1)        Agar lebih dekat pada Allah SWT.

2)        Banyak berbuat baik.

3)        Membangun diri lebih baik lagi.

 

Agar perbedaan jadi kekuatan.

Bagi muslim pribadi.

Dan umat Islam kolektif.

 

Bagi warga Muhammadiyah.

Tak perlu khawatir.

Atas maklumat itu.

 

Karena dibangun.

Atas dasar ilmu.

Dan lslam yang kokoh.

 

“Muhammadiyah.

Pakai metode hisab wujudul hilal.

 

Sangat kokoh berdasar:

1)        Al-Qur’an.

2)        Hadis Nabi.

3)        Ijtihad.

 

 Semua berdasar agama yang kuat.

Bukan bersifat rasional ilmu semata,” ucap Haedar.

 

Ijtihad Muhammadiyah.

Tetapkan waktu penting umat Islam.

Pakai metode wujudul hilal.

 

Bisa tanggung jawab secara:

1)        Agama.

2)        Ilmu.

 

Bagi maslahat umat.

Pastikan waktu penting ibadah.

 

(Sumber Muhammadiyah)