Organisasi Profesi Guru

Presiden Jokowi memberi hormat kepada Guru-Guru se Indonesia.

Tema Gambar Slide 2

Deskripsi gambar slide bisa dituliskan disini dengan beberapa kalimat yang menggambarkan gambar slide yang anda pasang, edit slide ini melalui edit HTML template.

Tema Gambar Slide 3

Deskripsi gambar slide bisa dituliskan disini dengan beberapa kalimat yang menggambarkan gambar slide yang anda pasang, edit slide ini melalui edit HTML template.

Saturday, June 3, 2023

18483. SURAT TERBUKA ABDILLAH TOHA BAGI PRESIDEN JOKOWI

 


SURAT TERBUKA ABDILLAH TOHA BAGI PRESIDEN JOKOWI

Oleh Drs. HM Yusron Hadi,MM

 

 

 

PRESIDEN Jokowi yang Saya hormati.

 

Surat terbuka ini saya tulis.

Karena cinta saya.

 

Dari dalam lubuk hati.

Kepada tanah air.

 

Dan hormat saya.

Kepada Bapak.

Sebagai Kepala Negara.

 

Bapak bisa membacanya sebagai kritik.

Tapi saya tidak ragu.

 

Karena Bapak pernah bilang langsung kepada saya.

 

Bahwa Bapak tidak keberatan dikritik.

Karena kritik adalah masukan bagi Bapak.

 

Saya juga percaya.

Bahwa kritik itu penting.

 

Bahkan kritik dari seorang kawan.

Tujuannya agar kawan kita.

Tidak terjerumus.

 

Dengan memuji terus-menerus.

Maka justru kawan kita.

Akan jatuh terjerembab.

 

Seperti Bapak tahu.

Saya pada mulanya.

Pendukung kuat Bapak.

 

Bahkan pernah edarkan selebaran terkenal.

Berjudul “10 Alasan Mengapa Saya Memilih Jokowi” saat periode Pertama.

 

Begitu pula pada periode kedua.

Saya jadi pendukung Bapak.

 

Meskipun saya tidak pernah.

Masuk tim resmi kampanye Bapak.

 

Namun demikian.

Pada periode dua.

 

Saya dapati Presiden saya.

Telah banyak berubah.

Dan banyak buat kesalahan.

 

Umpamanya.

1)        Penempatan pembantunya.

2)        Lemah dan tebang pilih penegakan hukum.

 

3)        Mengusung kebijakan ekonomi.

Uuntungkan kelompok pemodal .

Termasuk modal asing.

 

4)        Menghalangi partisipasi public.

Dalam proses berbagai UU penting.

 

5)        Banyak hal lagi yang pernah saya tulis.

Tak akan saya ulangi di sini.

 

Tapi, yang utama dan terpenting.

Dalam tulisan singkat ini.

 

Saya merasa.

Di ujung jabatan Bapak.

 

Presiden kita.

Telah ambil Langkah.

 

Dan manuver politik.

Membahayakan demokrasi kita.

 

Demokrasi dengan susah payah.

Dan korban jiwa.

 

Telah dibangun.

Di negeri ini.

 

Oleh anak-anak muda.

Pada revolusi.

Atau reformasi tahun 1998.

 

Sekarang menurut pendapat saya.

Dalam keadaan bahaya.

Menuju keruntuhan.

 

Yang saya maksud.

Dalam setahun terakhir ini.

 

Bapak tidak lagi konsentrasi.

Kepada pekerjaan utama.

Yang dimandatkan rakyat.

 

Yang harus diakui.

Capai berbagai kemajuan menggembirakan.

 

Tapi telah bermanuver.

Merusak demokrasi.

 

Antara lain.

1)        Pembatasan jumlah calon presiden oleh UU.

 

2)        Berbagai perilaku aib.

Membahayakan demokrasi.

 

Langsung oleh Bapak sendiri.

Atau oleh pembantu Bapak.

Dekat dan bekerja di Istana.

 

Tidak mungkin dilakukan.

Tanpa tahu dan restu.

 

Dari orang paling berkuasa.

Di negeri ini.

Yaitu Presiden RI.

 

Seperti kita ketahui.

Meskipun UU dibuat di DPR.

 

Tapi tidak akan jadi UU.

Tanpa sepakat dan setuju.

Esekutif bersama menyusunnya.

 

 Saya ingin ingatkan.

Bahwa korupsi itu.

Bukan sekadar korupsi uang.

 

Tapi ada korupsi.

Dalam bentuk lain.

 

Presiden Jokowi.

Diberi mandat oleh rakyat.

 

Agar bekerja sepenuh waktu.

Untuk sebesar-besar manfaat.

Bagi seluruh bangsa Indonesia.

 

Tapi ketika Presiden.

Pakai :

 

1)        Waktu.

2)        Fasilitas.

3)        Simbol negara.

 

Bermanuver politik.

Bagi keuntungan dirinya.

 

Atau kelompok dekat dengannya.

Atau keluarganya.

 

Sebenarnya beliau.

Terperosok dalam perbuatan koruptif.

 

 Yang hukumnya haram.

 

Saya yakin Bapak.

Seorang Muslim baik dan religius.

 

Saya akan ingatkan.

 Dari sudut Islam juga.

 

Dalam Islam.

Ada  istilah terkenal:

 

1)        Husnul khotimah.

Akhir baik.

 

2)        Su’ul khotimah.

Akhir buruk.

 

Biasanya diartikan.

Bahwa akhir yang baik.

 

 (husnul khotimah).

Mati keadaan beriman.

 

Dan sebaliknya.

Su’ul khatimah.

 

Yaitu mati dalam kondisi.

Menolak kehadiran Ilahi.

 

Husnul khotimah.

Bisa diartikan.

 

Orang konsisten.

Banyak berbuat baik.

Sampai akhir hayatnya.

 

Tapi su’ul khotimah.

Yaitu mulanya baik.

Tapi ujung hidupnya.

 

Terperosok dalam perbuatan.

Tak layak.

Tak diridhoi Allah SWT.

 

Dalam kerugian besar.

Sangat merugikan dirinya.

 

Bagi kehidupan di sini.

Seterusnya hingga akhirat nanti.

 

Seperti kita tahu.

Hidup kita hanya sementara.

 

Hidup kita yang Panjang.

Kelak di akhirat.

 

Disarankan.

Tak beri nama anak kita.

 

Dengan nama orang besar.

Tapi belum wafat.

 

Tak sedikit orang hebat.

Mulai dengan baik.

Terkenal dan dikagumi.

 

Tapi ujung hayatnya.

Sebelum wafat.

Dia berbuat buruk.

 

Hal itu.

Akan diingat rakyat.

 

Dalam pemilu legislatife.

Dan pilpres.

Pada 14 Februari 2024.

 

Tugas presiden.

Pastikan bahwa:

 

1)        Pemilu.

2)        Pilpres.

 

Bisa berjalan:

1)        Damai.

2)        Adil.

 

3)        Jujur.

 

4)        Tak ikut campur.

Tak ikut tentukan siapa boleh ikut.

Sebab pertimbangan kelompok.

 

Saya tidak tahu.

Apa yang dituju Presiden Jokowi.

 

Sehingga ada kandidat.

Terang terangan dihalangi.

Maju sebagai capres.

 

Orang bertanya.

Apakah Pak Jokowi takut.

 

Calon itu bisa bongkar rahasia.

Yang membahayakan dirinya?

 

Atau hanya ego.

Bahwa presiden mendatang.

 

Harus melanjutkan semua program.

Presiden Jokowi .

 

Program itu tepat.

Atau  tidak untungkan rakyat banyak?

 

 Satu hal lagi.

Akibat dari campur tangan.

Penguasa tertinggi Indonesia.

 

Dalam pemilu dan pilpres.

 

1)        Bisa timbul bahaya.

2)        Tak damai.

 

3)        Timbul kerusuhan.

4)        Muncul pemberontakan.

5)        Dan sebagainya.

 

Seperti reformasi tahun 1998.

Timbul:

 

1)        Kerusakan.

2)        Pembakaran.

 

3)        Hilangnya nyawa.

4)        Dan lainnya.

 

Semoga Allah melindungi kita.

Dari segal bencana.

 

Perlu saya ingatkan.

Meski tak banyak waktu.

 

Tapi masih ada waktu.

Bagi Bapak untuk berubah.

 

Memperbaiki diri segera.

 

Menjadikan Presiden Jokowi.

Sebagai penguasa tertinggi.

 

Jamin :

1)        Pamilu.

2)        Pilpres.

 

Agar damai, adil, dan jujur.

 

Tak jadi Presiden.

Mewariskan legacy catatan buruk.

 

Lalu pulang ke Solo.

Hidup tentram dan bahagia.

 

Bersama keluarga.

Tanpa rasa bersalah.

 

Untuk itu dengan hormat.

Saya imbau Bapak.

 

Hentikan segera.

Manuver politik Bapak.

Dan pembantu Bapak.

 

Secara kasat mata.

Merugikan demokrasi di negeri kita.

 

Apalagi sekarang UU yang ada.

Rakyat tidak bebas memilih.

Siapa presidennya.

 

Karena calon-calon presiden.

Ditentukan UU .

 

Beri monopoli partai.

Atau gabungan partai.

 

Jumlah suara minim 20 persen DPR.

 

Semoga Allah membantu Bapak.

Untuk sadar diri.

 

Dan yakin bahwa mandat .

Yang diberikan oleh rakyat.

Kepada diri Bapak.

 

Untuk kebaikan Bersama.

Bukan untuk kepentingan pribadi.

 

Bukan kepentingan kelompok.

Banyak ambil keuntungan.

Perjalanan pemerintahan.

 

Semoga Allah.

Selamatkan bangsa ini.

 

Menolong penguasa tertinggi.

Agar kembali ke jalan lurus.

 

Diakhiri husnul khotimah.

Di dunia dan akhirat.

 

Berakhir baik.

Dicatat sejarah manusia.

 

Dan catatan Allah.

Sebagai amal.

 

Ganjarannya surga.

Amin

 

(Abdillah Toha)

 

(Sumber Kompas)

18482. MITOS RATU KIDUL HAMBAT BIKIN KAPAL INDUK

 




MITOS RATU LAUT KIDUL HAMBAT BIKIN KAPAL INDUK

Oleh Drs. HM Yusron Hadi,MM

 

 

 

 

Perbedaan FILSAFAT dan FILOSOF

 

Filosof.

Yaitu orang yang berpikir, merefleksikan, berkreasi, dan memproduksi ide.

  

Ahli filsafat.

Yaitu orang yang belajar dan pinter teori, tokoh, dan paradigma filsafat.

 

Tiap orang itu filosof.

 Tapi tidak semua orang jadi ahli filsafat.

 

Filsafat sebagai metodologi

Yaitu filsafat dipakai alat untuk berpikir.

 

Misalnya: empiris, idealis, dan lainnya.

 

Filsafat sebagai produk pikiran.

Yaitu hasil pikiran orang tertentu.

 

Misalnya: pikiran Nietche, lqbal, dan lainnya.

 

Filsafat adalah alat yang bisa membuat orang sangat anti agama.

 

Tapi, filsafat juga bisa membuat orang menjadi sangat relijius.

 

Biasanya orang anti filsafat.

 Karena melihat hasil produknya filsafat.

 

Bukan melihat filsafat sebagai alat berpikir yang benar.

 

Penyebab lahirnya filsafat

 

1.      Orang tak percaya dengan jawaban mistis untuk masalah hidupnya.

 

2.      Orang pindah dari mitos (dongeng) ke logos (rasio, nalar).

 

3.      Orang mulai berpikir dan mencari tahu.

 

Anak kecil biasanya sifat ingin tahunya tinggi.

 

Sehingga dia banyak bertanya.

Tapi lingkungannya.

 

Sadar atau tidak.

 Membunuh sifat ingin tahu anak.

 

 Pintu gerbang filsafat

 

1.      Buka pikiran (rasional)

2.      Rasa ingin tahu (curios).

3.      Hikmah, kebijaksanaan (wisdom).

 

Pengertian logos

Yaitu menyelesaikan masalah dengan nalar pikiran sehat.

 

Pengertian mitos

Yaitu menyelesaikan masalah dengan jawaban legenda dan dongeng.

 

 

Islam zaman dahulu berhasil meraih kejayaannya.

 

Karena bergeser dari mitos menjadi logos.

 

Contoh mitos

 

1.      Orang Jawa

 

1)     Saat udara terasa hawanya panas.

 

Maka jawabannya berupa mitos

 Yaitu karena tak pernah memberi sesajen.

 

Sehingga yang “Mbau Rekso” marah.

 Dan sejenisnya.

 

2)     Merasa hidupnya sial terus.

 

Maka mencari jawaban mitos.

 Mungkin wetonnya tak cocok.

 

Atau sebab mitos lainnya.

  

2.      Orang Yunani kuno

 

Saat ada masalah maka jawabannya berupa mitos.

 Yaitu mereka butuh bantuan para dewa.

 

Dewa Laut, Dewa Petir.

 Dan Dewa lainnya.

 

Mitos tak selalu jelek.

 Tapi mitos tak berlaku universal.

 

Mitos tak terbuka.

Dan sistemnya tertutup.

 

Artinya, mitos tak bisa diterapkan di tempat lain.

 

Mitos lainnya tentang Nyi Roro Kidul atau Ratu Pantai Selatan.

 

Orang Jawa takut ke pantai selatan.

 Tapi orang Barat tak takut ke pantai selatan.

 

Karena orang Barat tak punya mitos Nyi Roro Kidul.

 

Orang Jawa tak berani berbusana hijau saat ke pantai laut selatan.

 

Itu adalah mitos.

 Jika pakai logos.

 

Maka diteliti berapa orang meninggal.

Di pantai selatan busana hijau.

 

Dan berapa jumlahnya orang meninggal.

Yang pakai warna lain.

 

Selama orang masih suka mitos.

 

Maka sulit mendapat kemajuan dalam bidang sains dan teknologi.

 

 Arti kebijaksanaan

Bijaksana itu tak selalu sama dengan kebenaran.

 

Filsafat itu tak hanya cinta kebenaran.

 Tapi juga cinta kebijaksanaan.

 

Bijaksana itu proporsional dan pas.

 

Orang memanggil temannya, “Hai, Keriting.”

 Karena temannya memang rambutnya kering.

 

Itu benar, tapi tidak bijaksana.

  

Atau  memanggil temannya, “Hai, Hitam.”

 Karena temannya memang berkulit hitam.

 

Itu benar, tapi tidak bijaksana.

 

Atau,”Hai, Gendut.”,

 Itu benar, tapi tak bijaksana.

 

 

(Sumber Ngaji Filsafat Dr Fahrudin Faiz)