18526. BUKTI ANIES BASWEDAN INGIN RAKYAT HIDUP MAKMUR

 

BUKTI ANIES BASWEDAN INGIN RAKYAT HIDUP MAKMUR

Oleh: Drs. H. M. Yusron Hadi, M.M.

 

 

 

 

Tifauzia Tyassuma.

 Dokter Tifa.

 

Bandingkan 2 sosok.

Bakal maju Pilpres 2024

 

1)        Anies Baswedan.

2)        Ganjar Pranowo.

 

Berdasark Upah Minimum Provinsi (UMP).

 

Dokter Tifa katakan.

 

 Anies Baswedan.

Gubernur DKI Jakarta.

Periode 2017-2022.

 

Naik UMP Rp 1.546.798.

Dalam 5 tahun. 

 

Tahun 2017.

Anies Baswedan.

 

Mulai menjabat.

UMP Jakarta Rp3.355.000,-

 

Tahun 2023.

UMP Jakarta Rp4.901.798,-

 

Jadi Anies Baswedan:

Naik sebesar Rp1,546.798,-

Dalam 5 tahun.

 

Ganjar Pranowo.

Gubernur Jawa Tengah.

Selama 2 periode.

 

Tahun 2018.

Ganjar mulai menjabat.

UMP Jawa Tengah Rp1.605.396,-

 

Tahun 2023.

UMP Jawa Tengah Rp1.958.169,-.

 

Naik hanya:

 Rp1.958.169 – Rp1.605.396,-

Ganjar hanya naik Rp352.773,-

 

Kesimpulan.

 

1.        Anies Baswedan

Naik sebesar Rp1.546.798,-

 

2.        Ganjar

Hanya naik Rp352.773,-

 

Dokter Tifa.

Bandingkan kenaikan harga.

Kebutuhan pokok warga.

 

Misalnya.

Harga telur.

 

Tahun 2017.

Harga telur = Rp21.662 per kg.

 

Tahun 2023.

Harga telur = Rp30.816 per kg.

 

Harga telur naik = Rp9.154 per kg.

 

Dokter Tifa tak heran.

Angka miskin.

 

Jawa Tengah.

Tak turun.

Justru tambah banyak.

 

"UMP Jawa Tengah.

 UMP paling rendah.

 

Dari 34 Provinsi.

Di seluruh Indonesia.

 

Pantas angka rakyat miskin.

Jawa Tengah.

 

Tak berkurang.

Malah bertambah.

 

Berdasar bukti UMP.

Anies Baswedan.

 

Tekad besar.

Agar rakyat makmur.

 

Belum dilihat.

1)        Ide.

2)        Rekam jejak .

 

3)        Hasil karya.

4)        Dan lainnya.

 

Anies Baswedan.

Tekad kuat.

Agar rakyat sejahtera.

 

Badan Pusat Statistik (BPS) 2019.

Jawa Tengah.

 

Nomor 4 Provinsi .

Biaya hidup paling rendah.

Di Indonesia.

 

 

(Sumber liberte)

Read More

18525. DEMOKRAT TAKUT CAWAPRES ANIES BASWEDAN DIJEGAL

 

 

DEMOKRAT TAKUT CAWAPRES ANIES BASWEDAN IKUT DIJEGAL

Oleh: Drs. H. M. Yusron Hadi, M.M.

 

 

 

 

Isu penjegalan.

Dialami bakal calon presiden.

 

Anies Baswedan.

Terus disuarakan.

 

Bahkan mereka khawatir.

Adanya penjegalan.

 

Pada cawapres.

Yang bakal dipilih Anies.

 

Kepala Badan Komunikasi Strategis.

Koordinator Juru Bicara.

 

 DPP Partai Demokrat.

Herzaky Mahendra Putra.

 

Katakan masalah ini.

Salah satu alasan.

 

 Anies Baswedan .

Belum tentukan cawapres.

Pada Pilpres 2024.

 

Koalisi perubahan untuk persatuan.

Wespada dijegal pihak tertentu.

 

Jika Anies.

Lebih awal umumkan cawapres.

 

"Kami mesti hati-hati.

Tanpa diumumkan lebih awal.

 

Banyak upaya potong memotong.

Jegal menjegal.

 

Menyebar rumor kami:

 

1)                Tak solid.

2)                Tak kompak.

3)                Dan lainnya.

 

Senin (5/6/2023).

 

Herzaky minta.

Rakyat  dan pendukung.

 

 Anies Baswedan.

Tidak khawatir.

 

Dia memastikan.

Pasangan capres dan wapres.

 

Kejutkan semua pihak.

Herzaky pastikan.

 

Sosok dipilih.

Jadi capres dan cawapres.

Yang terbaik.

 

Juga dianggap.

Bawa semangat perubahan.

Agar Indonesia lebih baik.

 

Anies Baswedan.

Umumkan akan nama cawapresnya.

 

Herzaky percaya diri.

Sosok ini bisa bantu.

Menang Pilpres 2024.

 

"Bisa menang di Pilpres 2024.

Sesuai harapan rakyat," katanya.

 

 

(Sumber tribun)

 

Read More

18524. PRESIDEN TAK NETRAL DALAM PEMILU RUSAK NAMA NEGARA

  

PRESIDEN TAK NETRAL DALAM PEMILU RUSAK NAMA NEGARA

Oleh: Drs. H. M. Yusron Hadi, M.M.

 

 

 

Direktur Pusat Studi Media dan Demokrasi 

LP3ES

 Wijayanto ungkapkan.

 

Presiden harus netral dalam pemilu.

Sebab diberi mandat public.

 

Pakai pengaruh dan kekuasaan.

Untuk seluruh rakyat.

 

Tanpa kecuali.

Bukan salah satu pihak saja.

 

Presiden tidak netral.

Berpihak salah satu calon.

 

Timbul banyak masalah.

Dan konsekuensi serius.

Presiden harus adil dan netral.

Jaga  integritas demokrasi.

 

Dampak Presiden tak netral.

Yaitu:

 

1)        Tak adil dalam proses pemilihan.

2)        Kekuasaan cenderung menyeleweng.

 

3)        Ancam prinsip demokrasi.

Harus bersaing adil.

 

4)        Hilang kepercayaan rakyat.

Pada pemerintah.

 

5)         Ganggu ketenangan politik.

 

6)        Rusak stabilitas.

7)        Rusak sistem demokrasi.

 

8)        Merosot reputasi global.

 

 

9)        Rusak nama baik lndonesia.

Dalam dunia internasional.

 

 

(Sumber tribun)

 

Read More