TULISAN DI BAWAH SABUK KISWAH
(Seri ke-4)
Oleh: Drs. H. M. Yusron Hadi, M.M
Beberapa orang bertanya,”Mohon dijelaskan tentang tulisan di bawah sabuk kiswah kain penutup Kakbah di Masjidil Haram Mekah?” Berikut ini penjelasannya.
Kiswah penutup Kakbah dibuat dari sutera murni diberi warna hitam dirajut dengan tulisan kaligrafi ayat-ayat Al-Quran terdiri atas 5 potong lembar, yang 4 lembar untuk menutup 4 sisi Kakbah, dan I lembar untuk menutup pintu Kakbah serta sepertiga bagian atas dipasang sabuk kiswah.
Tinggi kiswah 24 meter; berat suteranya 670 kg; lebar bagian Hajar Asad ke Rukun Iraqi 11,67 meter; lebar bagian Hijir Ismail 9,9 meter; lebar bagian Hajar Aswad ke Rukun Yamani 10,18 meter; dan lebar Rukun Yamani ke Rukun Syami 12,04 meter.
Setiap tahun pada 9 Zulhijah kain kiswah penutup Kakbah diganti, sehingga setiap tahun pada 10 Zulhijah Kakbah di Masjidil Haram Mekah dibungkus dengan kain kiswah baru.
Sabuk kiswah berukuran panjang 45 meter dan lebarnya 90 cm yang ditulisi dengan kaligrafi ayat-ayat Al-Quran bercorak tsulusi (salah satu model kaligrafi) yang diberi ornamen benang perak timbul yang disepuh emas.
Sabuk kiswah Kakbah pada tiap sisinya bertulisan 4 kelompok kaligrafi model tsulusi yang indah, karena Kakbah mempunyai 4 sisi maka semuanya berjumlah 16 kelompok berbentuk bulat lonjong.
Di bawah sabuk kiswah pada 4 dinding Kakbah masing-masing terdapat 2 hiasan berbentuk persegi panjang dan 3 berbentuk gantungan lampu, selain di atas pintu Kakbah yang terdapat tulisan “ihda” (persembahan), sehingga semuanya terdapat 7 bentuk persegi panjang dan 12 bentuk gantungan lampu.
Keempat, tulisan kaligrafi di bawah sabuk kiswah pada dinding Kakbah antara Rukun Yamani dengan Rukun Syami di sisi barat Kakbah.
Ke-1, pada dinding sudut Kakbah di atas Rukun Yamani dipasang hiasan berbentuk persegi bertulisan surah Al-Ikhlas, surah ke-112 ayat 1-4 yang disebut “Al-Shomadiyah”.
قُلْ هُوَ اللَّهُ أَحَدٌ اللَّهُ الصَّمَدُ لَمْ يَلِدْ وَلَمْ يُولَدْ وَلَمْ يَكُنْ لَهُ كُفُوًا أَحَدٌ
“Katakan:’Dia Allah, Yang Maha Esa, Allah adalah Tuhan yang bergantung kepada-Nya segala sesuatu. Dia tidak mempunyai anak dan tidak pula dilahirkan, dan tidak ada seorang pun yang setara dengan Dia’.”
Ke-2, pada dinding Kakbah di bawah sabuk kiswah antara Rukun Yamani dengan Rukun Syami di sisi barat Kakbah terdapat tulisan berbentuk tiga lampu gantung bertulisan “Alhamdulillahi Rabbil Alamin”, “Yahayyu, Ya Qayyum”, dan “Ya Rahman, Ya Rahim”.
الْحَمْدُ لِلَّهِ رَبِّ الْعَالَمِينَ يَا حَىُّ يَا قَيُّومُ يا رحمن يا رحمن
“Segala puji bagi Allah, Tuhan semesta alam.” “Yang Maha Hidup, Yang Maha berdiri sendiri tak butuh segala sesuatu”, dan “Yang Maha Pengasih, Yang Maha Penyayang”.
Ke-3, pada dinding antara Rukun Yamani dengan Rukun Syami di sisi barat Kakbah dan di balik pintu Kakbah terdapat hiasan tulisan Al-Quran surah Al-Ahzab, surah ke-33 ayat 47.
بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَٰنِ الرَّحِيمِ
وَبَشِّرِ الْمُؤْمِنِينَ بِأَنَّ لَهُمْ مِنَ اللَّهِ فَضْلًا كَبِيرًا
“Dengan nama Allah Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang. Dan sampaikan berita gembira kepada orang-orang mukmin bahwa sesungguhnya bagi mereka karunia yang besar dari Allah.”
Al-Quran surah An-Nisa, surah ke-4 ayat 110.
بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَٰنِ الرَّحِيمِ
وَمَنْ يَعْمَلْ سُوءًا أَوْ يَظْلِمْ نَفْسَهُ ثُمَّ يَسْتَغْفِرِ اللَّهَ يَجِدِ اللَّهَ غَفُورًا رَحِيمًا
“Dengan nama Allah Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang. Dan barangsiapa yang mengerjakan kejahatan dan menganiaya dirinya, kemudian ia mohon ampun kepada Allah, niscaya ia mendapati Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.”
Ke-4, pada sudut Kakbah di atas Rukun Syami di atas Hijir Ismail dipasang hiasan berbentuk persegi bertulisan surah Al-Ikhlas, surah ke-112 ayat 1-4 yang disebut “Al-Shomadiyah”.
قُلْ هُوَ اللَّهُ أَحَدٌ اللَّهُ الصَّمَدُ لَمْ يَلِدْ وَلَمْ يُولَدْ وَلَمْ يَكُنْ لَهُ كُفُوًا أَحَدٌ
“Katakanlah:’Dia Allah, Yang Maha Esa, Allah adalah Tuhan yang bergantung kepada-Nya segala sesuatu. Dia tidak mempunyai anak dan tidak pula dilahirkan, dan tidak ada seorang pun yang setara dengan Dia’.”
Daftar Pustaka
1. Rasjid, Sulaiman. Fikih Islam (Hukum Fikih Lengkap). Penerbit Sinar Baru Algensindo. Cetakan ke-80, Bandung. 2017.
2. Al-Mubarakfury, Syaikh Shafiyurrahman. Sirah Nabawiyah. Pustaka Al-Kautsar. Jakarta. 2006.
3. Ghani, Muhammad Ilyas Abdul. Sejarah Masjid Nabawi. Madinah 2004.
4. Ghani, Muhammad Ilyas Abdul. Sejarah Mekah. Mekah 2004
5. Al-Quran Digital, Versi 3.2. Digital Qur’an Ver 3.2
6. Tafsirq.com online
0 comments:
Post a Comment