Thursday, June 28, 2018

919. ISLAM

HARUS MEMILIH ISLAM
Oleh: Drs. H. M. Yusron Hadi, M.M.

       Beberapa orang bertanya,”Semua agama mengajarkan kepada penganutnya agar melakukan kebaikan, lalu mengapa harus memilih Islam?” Dr. Zakir Naik menjelaskan alasan bahwa manusia harus memeluk Islam.
       Ke-1, Karena perbedaan utama antara agama Islam dengan agama yang lain. Semua agama pada dasarnya memperingatkan manusia untuk berbuat kebenaran, kebaikan, dan menjauhkan diri dari kejahatan.
      Tetapi agama Islam lebih dalam dari itu, karena Islam memandu manusia  melalui praktik kehidupan dalam mencapai kebaikan, menghilangkan keburukan dari hidup kita secara pribadi maupun kolektif, serta Islam adalah agama yang mencakup pandangan terhadap sifat dasar manusia dan kerumitan kehidupan masyarakat.
      Islam adalah panduan yang diturunkan langsung oleh Allah Yang Maha Pencipta, sehingga Islam disebut sebagai “dinul fitrah” (agama yang suci). Islam melalui Al-Quran secara lengkap dan komplit menjabarkan cara hidup manusia yang benar, sehingga dapat menjadi acuan dalam mengarungi kehidupan di dunia sampai  akhirat.
       Contohnya, agama Islam menentukan sistem zakat (kewajiban amal tahunan) yaitu hukum Islam yang menentukan bahwa setiap orang yang menyimpan harta kekayaan  melebihi nisab tertentu, misalnya emas yang beratnya lebih dari 85 gram harus dikeluarkan zakatnya sejumlah 2,5 persen dari kelebihan nisab tersebut, yang disimpan setiap bulan Hijriah untuk amal kebaikan.
      Jika setiap orang kaya di dunia membayar zakat secara jujur, maka kemiskinan dan kelaparan dapat dihapuskan dari dunia dan tidak ada seorang manusia pun yang akan meninggal karena kelaparan, kehausan, dan kemiskinan.
       Semua agama mendeklarasikan bahwa penganiayaan dan pemerkosaan adalah dosa besar, agama Islam juga mengajarkan hal yang sama, lalu apa perbedaan Islam dengan agama yang lainnya?
      Perbedaannya terletak pada fakta bahwa Islam tidak semata-mata mengajarkan hormat pada wanita atau tidak menyukai penganiayaan dan pemerkosaan sebagai tindakan kriminal yang serius, tetapi juga memberikan panduan cara masyarakat dapat menghapuskan tindak kejahatan  tersebut.
     Contohnya, Islam memiliki sistem hijab (yang pertama untuk pria dan yang kedua untuk wanita). Ketika seorang pria memandang wanita dan muncul pikiran kurang ajar, maka pria harus menahan pandangannya.
     Al-Quran surah An-Nur (surah ke-24) ayat 30 menjelaskan bahwa saat seorang pria memandang wanita dan muncul pikiran kurang ajar, maka pria harus menundukkan pandangannya.

قُلْ لِلْمُؤْمِنِينَ يَغُضُّوا مِنْ أَبْصَارِهِمْ وَيَحْفَظُوا فُرُوجَهُمْ ۚ ذَٰلِكَ أَزْكَىٰ لَهُمْ ۗ إِنَّ اللَّهَ خَبِيرٌ بِمَا يَصْنَعُونَ

      Katakan kepada orang laki-laki yang beriman,”Hendaklah mereka menahan pandangannya dan menjaga kemaluannya, yang demikian itu lebih suci bagi mereka. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui apa yang mereka perbuat.”
      Ke-3, Al-Quran surah An-Nur (surah ke-24) ayat 31 menjelaskan jilbab (hijab) untuk wanita.

وَقُلْ لِلْمُؤْمِنَاتِ يَغْضُضْنَ مِنْ أَبْصَارِهِنَّ وَيَحْفَظْنَ فُرُوجَهُنَّ وَلَا يُبْدِينَ زِينَتَهُنَّ إِلَّا مَا ظَهَرَ مِنْهَا ۖ وَلْيَضْرِبْنَ بِخُمُرِهِنَّ عَلَىٰ جُيُوبِهِنَّ ۖ وَلَا يُبْدِينَ زِينَتَهُنَّ إِلَّا لِبُعُولَتِهِنَّ أَوْ آبَائِهِنَّ أَوْ آبَاءِ بُعُولَتِهِنَّ أَوْ أَبْنَائِهِنَّ أَوْ أَبْنَاءِ بُعُولَتِهِنَّ أَوْ إِخْوَانِهِنَّ أَوْ بَنِي إِخْوَانِهِنَّ أَوْ بَنِي أَخَوَاتِهِنَّ أَوْ نِسَائِهِنَّ أَوْ مَا مَلَكَتْ أَيْمَانُهُنَّ أَوِ التَّابِعِينَ غَيْرِ أُولِي الْإِرْبَةِ مِنَ الرِّجَالِ أَوِ الطِّفْلِ الَّذِينَ لَمْ يَظْهَرُوا عَلَىٰ عَوْرَاتِ النِّسَاءِ ۖ وَلَا يَضْرِبْنَ بِأَرْجُلِهِنَّ لِيُعْلَمَ مَا يُخْفِينَ مِنْ زِينَتِهِنَّ ۚ وَتُوبُوا إِلَى اللَّهِ جَمِيعًا أَيُّهَ الْمُؤْمِنُونَ لَعَلَّكُمْ تُفْلِحُونَ

      Katakan kepada wanita yang beriman,”Hendaklah mereka menahan pandangannya, dan menjaga kemaluannya. Mereka jangan menampakkan perhiasannya, kecuali yang (biasa) nampak daripadanya. Hendaklah mereka menutupkan kain kudung ke dadanya, dan jangan menampakkan perhiasannya, kecuali kepada suami mereka, atau ayah mereka, atau ayah suami mereka, atau putra-putra mereka, atau putra-putra suami mereka, atau saudara-saudara laki-laki mereka, atau putra-putra saudara laki-laki mereka, atau putra-putra saudara perempuan mereka, atau wanita-wanita Islam, atau budak-budak yang mereka miliki, atau pelayan-pelayan laki-laki yang tidak mempunyai keinginan (terhadap wanita) atau anak-anak yang belum mengerti tentang aurat wanita. Mereka jangan memukulkan kakinya agar diketahui perhiasan yang mereka sembunyikan. Bertobatlah kamu kepada Allah, wahai orang-orang yang beriman agar kamu beruntung.
      Al-Quran surah Al-Ahzab (surah ke-33) ayat 59 menentukan wanita Islam agar mengenakan hijab agar mereka terhindar dari penganiayaan.

يَا أَيُّهَا النَّبِيُّ قُلْ لِأَزْوَاجِكَ وَبَنَاتِكَ وَنِسَاءِ الْمُؤْمِنِينَ يُدْنِينَ عَلَيْهِنَّ مِنْ جَلَابِيبِهِنَّ ۚ ذَٰلِكَ أَدْنَىٰ أَنْ يُعْرَفْنَ فَلَا يُؤْذَيْنَ ۗ وَكَانَ اللَّهُ غَفُورًا رَحِيمًا
   
  Wahai Nabi, katakan kepada istri-istrimu, anak-anak wanitamu dan istri-istri orang mukmin, “Hendaklah mereka mengulurkan jilbabnya ke seluruh tubuh mereka”. Yang demikian itu supaya mereka lebih mudah untuk dikenal, karena itu mereka tidak diganggu. Dan Allah adalah Maha pengampun lagi Maha penyayang.
       Al-Quran menyatakan bahwa hijab ditentukan untuk dipakai oleh wanita, sehingga mereka dikenal sebagai wanita baik, sopan, dan santun sehingga akan terjaga dari penganiayaan.
      Islam mempunyai solusi yang praktis untuk setiap masalah manusia dan Islam adalah jalan hidup yang terbaik, sebab ajarannya bukan semata-mata doktrin, tetapi merupakan solusi praktis terhadap segala masalah manusia.
      Islam mencapai hasilnya dalam tingkat pribadi maupun kelompok dan Islam menjadi jalan hidup yang terbaik karena mudah, praktis, universal, dan tidak membatasi salah satu suku, etnis, atau kebangsaan tertentu.
Daftar Pustaka
1. Naik, Zakir Abdul Karim. “Answer to non-muslim common question about Islam”. Jawaban Berbagai Pertanyaan Mengenai Islam.
2. Syaikh Shafiyurrahman Al-Mubarakfury. Sirah Nabawiyah. Pustaka Al-Kautsar. Jakarta. 2006.
3. Ghani, Muhammad Ilyas Abdul. Sejarah Masjid Nabawi. Madinah 2004.
4. Ghani, Muhammad Ilyas Abdul. Sejarah Mekah. Mekah 2004   
5. Kisah Para Sahabat.

0 comments:

Post a Comment