Friday, June 29, 2018

921. PERBEDAN AJARAN ISLAM DAN ORANG ISLAM


AJARAN ISLAM DAN ORANG ISLAM
Oleh: Drs. H. M. Yusron Hadi, M.M.


         Beberapa orang bertanya,”Jika ajaran Islam adalah ajaran yang paling baik, mengapa banyak orang Islam yang perilakunya kasar, tidak jujur, dan terlibat kejahatan?” Dr. Zakir Naik menjelaskannya.
      Ke-1, Islam adalah agama yang paling baik dan tanpa keraguan di dalamnya, tetapi media radio, televisi, online, dan media lainnya berada dalam genggaman Barat yang fobia (ketakutan yang sangat berlebihan) terhadap Islam, sehingga media secara rutin dan teratur menyiarkan dan mencetak informasi yang menjelekkan Islam.
      Mereka memberikan informasi yang salah dan keliru tentang Islam, keliru mengutip Islam atau membuat proyek dengan proporsi yang berlebihan, misalnya ketika terjadi ledakan bom di mana pun, maka orang pertama yang dituduh (tanpa adanya bukti) yang berbuat jahat  adalah selalu orang Islam.
      Berita yang menjelekkan orang Islam ini menjadi topik utama media di seluruh dunia, ketika diketahui bahwa orang yang bertanggung jawab terhadap ledakan bom itu orang non-Islam, berita itu tidak lagi signifikan.
     Ke-2, Jika seorang Islam berusia 50 tahun menikah dengan gadis berumur 15 tahun, meskipun gadis dan keluarganya setuju, berita itu akan dipampang di media halaman depan, tetapi jika seorang non-Islam memperkosa seorang gadis berumur 6 tahun, maka pemberitaan tentang hal itu hanya muncul di bagian kecil saja.
      Misalnya, setiap hari terjadi sekitar 2.713 kasus perkosaan , tetapi hal itu tidak muncul dalam pemberitaan utama media, karena hal itu sudah menjadi budaya dan hal yang wajar bagi masyarakat Amerika Serikat.
      Ke-3, Memang disadari adanya oknum di setiap komunitas, misalnya terdapat beberapa orang Islam yang jahat, tidak jujur, tidak dapat dipercaya, penipu, dan terlibat kejahatan lainnya, tetapi media menampilkan seolah-olah hanya umat Islam saja yang berbuat jahat.
     Jangan menggeneralisasi terhadap suatu hal yang terjadi, karena memang selalu ada oknum yang berbuat jahat dalam setiap komunitas sehingga jangan terjadi “nila setitik rusak susu sebelanga”, jangan karena perbuatan satu orang Islam yang disalahkan semua orang Islam.
     Ke-4, Jangan menilai sebuah mobil dari sopirnya, misalnya seseorang mengemudi sebuah mobil Mercedes terbaru, tetapi dia tidak mahir cara menyopir mobilnya, lalu duduk di kursi sopir dan membenturkan mobil tersebut.
     Siapakah yang disalahkan, sopirnya atau mobilnya? Tentu saja, yang salah sopirnya, bukan mobilnya, sehingga untuk menganalisa seberapa bagus sebuah mobil, jangan melihat kepada sopirnya, tetapi melihat kemampuan dan perlengkapan mobilnya.   
    Seberapa cepat mobil itu, berapa rata-rata konsumsi bahan bakarnya, bagaimana ukuran keamanannya dan lainnya, meskipun memang terdapat beberapa oknum orang Islam berbuat kasar, jahat, dan tidak terpuji, tetapi kita tidak boleh menilai Islam hanya dari sebagian pengikutnya.
      Jika kita ingin menilai seberapa baik, bagus, dan indah ajaran Islam, maka penilaian sebaiknya berdasarkan sumber autentiknya dan sumber aslinya, yaitu kitab suci Al-Quran dan hadis sahih.
     Ke-5, Sebaiknya menilai Islam melalui penganut terbaiknya yaitu Nabi Muhammad, karena apabila ingin mengecek seberapa bagus sebuah mobil, maka lihat sopir yang cakap dan mahir di balik kursi pengemudinya.
      Dalam Islam, penganut yang paling baik, bagus, dan menjadi contoh penganut Islam adalah Nabi Muhammad (Nabi akhir zaman), sehingga melalui beliau kita dapat mengecek seberapa bagus ajaran Islam.
      Beberapa sejarawan secara non-Islam yang jujur berpendapat bahwa Nabi Muhammad adalah manusia terbaik, misalnya Michael H. Hart menulis buku “Seratus orang yang paling berpengaruh di dunia” yang menempatkan Nabi Muhammad pada posisi nomor satu.
     Banyak penulis non-Islam lainnya yang memberikan penghormatan, penghargaan, memberikan nilai yang tinggi kepada Nabi Muhammad, seperti Thomas Carlyle, La-Martine dan lainnya.
Daftar Pustaka
1.    Naik, Zakir Abdul Karim. “Answer to non-muslim common question about Islam”. Jawaban Berbagai Pertanyaan Mengenai Islam.
2.    Syaikh Shafiyurrahman Al-Mubarakfury. Sirah Nabawiyah. Pustaka Al-Kautsar. Jakarta. 2006.
3.    Ghani, Muhammad Ilyas Abdul. Sejarah Masjid Nabawi. Madinah 2004.
4.    Ghani, Muhammad Ilyas Abdul. Sejarah Mekah. Mekah 2004   
5.    Kisah Para Sahabat. Al-Mubarakfury, Syaikh Shafiyurrahman. Sirah Nabawiyah. Pustaka Al-Kautsar. Jakarta. 2006.
6.    Al-Kandahlawi, Maulana Muhammad Zakaria. Himpunan Fadhilah Amal. Penebit Ash-Shaff. Jogyakarta. 2000.
7.    Hisyam, Ibnu. Sirah Nabawiyah. Sejarah Lengkap Kehidupan Rasulullah.
8.    Al-Quran Digital, Versi 3.2. Digital Qur’an Ver 3.
9.    Tafsirq.com online



0 comments:

Post a Comment