TAFSIR BI DALAM BASMALAH
Oleh: Drs. H. M. Yusron Hadi, M.M

A. Basmalah.
1. Basmalah adalah ucapan
pembukan Al-Quran.
2. Basmalah adalah bismi-llaah
ar-rahmaani ar-rahiimi.
3. Basmalah terdapat dalam
setiap pembukaan surah Al-Quran, kecuali surah At-Taubah (surah ke-9).
4. Al-Quran surah
Al-Fatihah (surah ke-1) ayat 1.
بِسْمِ ٱللَّهِ
ٱلرَّحْمَٰنِ ٱلرَّحِيمِ
Dengan
menyebut nama Allah Yang Maha Pemurah lagi Maha Penyayang.
5. Sayyid Quthb dahulu menjelaskan
membuka ayat Al-Quran dengan basmalah adalah
adab dan bimbingan yang diberikan kepada Nabi Muhammad, dengan ucapan,”iqra’ bismi rabbika”.
6. Hal ini sesuai kaidah
utama ajaran Islam bahwa Allah adalah “al-Awwal wa al-Akhir wa adz-Dzahir wa al-Bathin”.
7. Allah yang pertama dan
terakhir.’
8. Allah Yang Maha tampak
segala keagungan-Nya, serta Maha tersembunyi dari siapapun hakikat-Nya.
9. Allah Yang Maha Suci
adalah wujud yang hak.
10. Dari Allah segala yang
wujud memperoleh wujud, serta segala seuatu yang bermula memperoleh permulaan.
11. Maka dengan nama Allah segala
sesuatu dimulai, dan dengan nama Allah telaksana setiap gerakan.
B.
Huruf ba’ pada basmalah.
1. Asy-Syarbini menjelaskan
kitab yang diturunkan oleh Allah dari langit ke dunia ada 104 suhuf.
1) Kepada Nabi Syits
sebanyak 60 suhuf.
2) Kepada Nabi Ibrahim
sebanyak 30 suhuf.
3) Nabi Musa -sebelum
diberi Taurat- sebanyak 10 suhuf.
4) Kemudian Taurat, Zabur, Injil,
dan Al-Quran.
2. Makna semua kitab itu
terhimpun dalam Al-Quran.
3. Makna Al-Quran terkumpul
dalam surah Al-Fatihah.
4. Makna Al-Fatihah terhimpun
dalam basmalah.
5. Makna basmalah terkumpul dalam “huruf ba”.
6. Sebagian ulama menambah makna
huruf ba’ terkumpul
pada titiknya (nuqthoh).
7. Prof Hamka dalam tafsir
al-Azhar memberi catatan kritis terhadap pandangan ini.
1) Bagaimana mungkin makna
semua ayat Al-Quran bisa direduksi dalam satu titik huruf ba.?
2) Sedangkan nuqthoh baru dipasang jauh
setelah Al-Quran turun oleh Nashr bin Ashim dan Yahya bin Ya’mur atas kebijakan
Hajjaj bin Yusuf, kemudian disempurnakan oleh Khalil bin Ahmad al-Farahidi.
8. Prof. M. Quraish Shihab
enggan membenarkan pandangan ini.
9. Prof M. Quraisy Shihab
dalam tafsir Al-Misbah membahas makna huruf ba’ yang dibaca bi dengan
uraian agak panjang.
10. Mayoritas tafsir
kontemporer enggan mendiskusikan pandangan ini.
12. Para mufasir mendiskusikan
huruf ini dari sisi gramatikal dan filosofinya.
13. Dalam bahasa Indonesia,
huruf ba’ (yang
dibaca bi) diterjemahkan
dengan kata “dengan”.
14. Makna bi dengan kata “dengan” berarti menjadikan
huruf ba’ (huruf jer) itu bermakna mushohabah (bersamaan).
15. Ketika melafalkan bi, harus menghadirkan sesuatu
yang terkandung secara intrinsik dalam huruf itu, yakni makna mushohabah (bersamaan) itu.
16. Wahbah Azzuhaili dalam
tafsir Al-Munir menegaskan, ketika orang membaca basmalah, seolah dia sedang membatinkan sebuah makna “aku memulai (bersamaan) dengan nama Allah,
mengingat-Nya dan mensucikan-Nya sebelum segala seuatu.
17. Minta
tolong dalam setiap urusanku, karena Allah adalah Tuhan yang disembah dengan Hak,
rahmat Allah meliputi segala sesuatu, Allah pemberi nikmat yang umum dan
khusus, Allah yang memberi segala anugerah, rahmat dan kebaikan.
18. Jadi, huruf ba’ pada lafadz bismillah memiliki makna
intrinsik berupa doa bagi seseorang ketika hendak melakukan pekerjaan.
19. Juga bisa dimaknai perintah,
meskipun tak berbentuk kalimat perintah, yang menyatakan, “Mulailah pekerjaanmu dengan nama
Allah!”.
20. Menurut M. Quraish
Shihab, doa dan perintah, keduanya memiliki semangat sama, yaitu menjadikan
(nama) Allah sebagai pangkalan tempat mulai dalam tiap kegiatan.
(Sumber: internet)
0 comments:
Post a Comment