Sunday, April 26, 2020

4253. TAFSIR BI DALAM BASMALAH

TAFSIR BI DALAM BASMALAH
Oleh: Drs. H. M. Yusron Hadi, M.M

A.   Basmalah.
1.    Basmalah adalah ucapan pembukan Al-Quran.
2.    Basmalah adalah bismi-llaah ar-rahmaani ar-rahiimi.
3.    Basmalah terdapat dalam setiap pembukaan surah Al-Quran, kecuali surah At-Taubah (surah ke-9).
4.    Al-Quran surah Al-Fatihah (surah ke-1) ayat 1.
بِسْمِ ٱللَّهِ ٱلرَّحْمَٰنِ ٱلرَّحِيمِ


Dengan menyebut nama Allah Yang Maha Pemurah lagi Maha Penyayang.
5.    Sayyid Quthb dahulu menjelaskan membuka ayat Al-Quran dengan basmalah adalah adab dan bimbingan yang diberikan kepada Nabi Muhammad, dengan ucapan,”iqra’ bismi rabbika”.
6.    Hal ini sesuai kaidah utama ajaran Islam bahwa Allah adalah “al-Awwal wa al-Akhir wa adz-Dzahir wa al-Bathin”.
7.    Allah yang pertama dan terakhir.’
8.    Allah Yang Maha tampak segala keagungan-Nya, serta Maha tersembunyi dari siapapun hakikat-Nya.
9.    Allah Yang Maha Suci adalah wujud yang hak.
10. Dari Allah segala yang wujud memperoleh wujud, serta segala seuatu yang bermula memperoleh permulaan.
11. Maka dengan nama Allah segala sesuatu dimulai, dan dengan nama Allah telaksana setiap gerakan.

B.   Huruf ba’ pada basmalah.
1.    Asy-Syarbini menjelaskan kitab yang diturunkan oleh Allah dari langit ke dunia ada 104 suhuf.
1)    Kepada Nabi Syits sebanyak 60 suhuf.
2)    Kepada Nabi Ibrahim sebanyak 30 suhuf.
3)    Nabi Musa -sebelum diberi Taurat- sebanyak 10 suhuf.
4)    Kemudian Taurat, Zabur, Injil, dan Al-Quran.
2.    Makna semua kitab itu terhimpun dalam Al-Quran.
3.    Makna Al-Quran terkumpul dalam surah Al-Fatihah.
4.    Makna Al-Fatihah terhimpun dalam basmalah.
5.    Makna basmalah terkumpul dalam “huruf ba”.
6.    Sebagian ulama menambah makna huruf  ba’ terkumpul pada titiknya (nuqthoh).
7.    Prof Hamka dalam tafsir al-Azhar memberi catatan kritis terhadap pandangan ini.
1)    Bagaimana mungkin makna semua ayat Al-Quran bisa direduksi dalam satu titik huruf ba.?
2)    Sedangkan nuqthoh baru dipasang jauh setelah Al-Quran turun oleh Nashr bin Ashim dan Yahya bin Ya’mur atas kebijakan Hajjaj bin Yusuf, kemudian disempurnakan oleh Khalil bin Ahmad al-Farahidi.
8.    Prof. M. Quraish Shihab enggan membenarkan pandangan ini.
9.    Prof M. Quraisy Shihab dalam tafsir Al-Misbah membahas makna huruf ba’ yang dibaca bi dengan uraian agak panjang.
10. Mayoritas tafsir kontemporer enggan mendiskusikan pandangan ini.
12. Para mufasir mendiskusikan huruf ini dari sisi gramatikal dan filosofinya.
13. Dalam bahasa Indonesia, huruf ba’ (yang dibaca bi) diterjemahkan dengan kata “dengan”.
14. Makna bi dengan kata “dengan”  berarti menjadikan huruf ba’ (huruf jer) itu bermakna mushohabah (bersamaan).
15. Ketika melafalkan bi, harus menghadirkan sesuatu yang terkandung secara intrinsik dalam huruf itu, yakni makna mushohabah (bersamaan) itu.
16. Wahbah Azzuhaili dalam tafsir Al-Munir menegaskan, ketika orang membaca basmalah, seolah dia sedang membatinkan sebuah makna “aku memulai (bersamaan) dengan nama Allah, mengingat-Nya dan mensucikan-Nya sebelum segala seuatu.
17. Minta tolong dalam setiap urusanku, karena Allah adalah Tuhan yang disembah dengan Hak, rahmat Allah meliputi segala sesuatu, Allah pemberi nikmat yang umum dan khusus, Allah yang memberi segala anugerah, rahmat dan kebaikan.
18. Jadi, huruf ba’ pada lafadz bismillah memiliki makna intrinsik berupa doa bagi seseorang ketika hendak melakukan pekerjaan.
19. Juga bisa dimaknai perintah, meskipun tak berbentuk kalimat perintah, yang menyatakan, “Mulailah pekerjaanmu dengan nama Allah!”. 
20. Menurut M. Quraish Shihab, doa dan perintah, keduanya memiliki semangat sama, yaitu menjadikan (nama) Allah sebagai pangkalan tempat mulai dalam tiap kegiatan.

(Sumber: internet)

Related Posts:

0 comments:

Post a Comment