Tuesday, September 15, 2020

5378. SURAT CEO SINGAPORE AIRLINES


SURAT CEO SINGAPORE AIRLINES
Oleh: Drs. H. M. YusronHadi, MM

A.   Small is Not Beautiful.
1.     Oleh Dahlan Iskan.
2.    JABATAN CEO kini identik dengan kepusingan.
3.    Tak terkecuali CEO perusahaan dahulu begitu tinggi gengsinya: Singapore Airlines.
4.    Disway hari ini saya isi terjemahan langsung surat CEO yang pusing.
5.    Mungkin sudah banyak CEO di Indonesia lebih pusing.
6.    Mereka mungkin membuat surat serupa.
7.    Namun saya tidak menyangka CEO perusahaan hebat Singapore Airlines menulis surat ke seluruh karyawannya seperti ini.
8.    Kalau Anda punya CEO mengirimi surat kepada Anda.
9.    Bandingkan bunyi, gaya, dan isi pesannya.
10. Anda akan bisa menilai gaya kepemimpinan seperti apa CEO Anda itu:

B.   Surat CEO Singapore Airlines.
1.    Kolega-kolega tersayang.
2.    Ketika perlawanan atas Covid-19 dimulai awal tahun ini.
3.    Tidak ada di antara kita bisa memprediksi pengaruh buruknya pada seluruh industri penerbangan.
11. Dan 8 bulan kemudian jumlah perusahaan penerbangan kolaps terus meningkat.
12. Belum jelas siapa mampu melewati krisis ini.
13. Setiap perusahaan penerbangan, perusahaan bandara sampai industri pembuat pesawat, dan pemasoknya mencari langkah memotong biaya.
14.  Termasuk mencari cara mengurangi jumlah karyawan dan staf.
15. Untuk menyiapkan masa depan yang tidak pasti.
16. Sejak awal Singapore Airlines Group memprioritaskan mengamankan sebanyak mungkin lapangan kerja.
17. Kita termasuk pertama mencari dana mengamankan kebutuhan keuangan.
18. Sampai hari ini sudah cari dana sebesar 11 miliar dolar (sekitar Rp 120 triliun, red).
19. Melalui jual saham baru, pengamanan dana, dan jaringan kredit lainnya.
20. Kita terus menggali kemungkinan sumber dana lain.
21. Grup kita mengurangi biaya modal dan biaya operasional sejak awal Covid-19 dengan cara:
1)    Menunda proyek tidak mendesak.
2)    Bekerja sama dengan pemasok dan partner untuk mengurangi biaya.
3)    Menunda pembayaran.
4)    Menyesuaikan jadwal penerimaan pesawat baru.
22. Kita sudah mengusahakan memotong gaji karyawan dan pensiun suka rela tanpa dibayar.
23. Ini waktu sangat berat.
24. Kita sangat menghargai semua kolega mau ikut sengsara.
25. Kita sangat berterima kasih kepada pemerintah Singapura yang terus menambah dukungannya kepada Singapore Airlines.
26. Meski begitu masa depan tetap masih sangat menantang.
27. Pandemi belum bisa dikendalikan.
28. Beberapa negara justru mengalami pandemi gelombang ke-2 dan ke-3.
29. Kita masih belum punya vaksin.
30. Penjagaan perbatasan antar-negara masih diberlakukan sangat ketat.
31. Dan pemerintah terus berusaha jangan terjadi kasus Covid-19 dari luar negeri.
32. Perkembangan ekonomi dunia masih anemia, suram.
33. Hanya sedikit ada tanda menggeliatnya sektor pelesir dan perjalanan internasional.
34. Kita mengalami bencana besar.
35. Jumlah penumpang turun sampai 99,5 persen dlm 4 bulan pertama tahun ini.
36. Sampai hari ini Singapore Airlines hanya mengoperasikan pesawat 8 persen dari jumlah pesawatnya, dibanding masa sebelum Covid-19.
37. Perkiraan kita tidak akan sampai 50 persen dihitung 1 tahun fiskal ini.
38. Perkiraan situasi perjalanan udara makin buruk.
39. Perbaikan bidang perjalanan udara belum pulih sampai tahun 2024.
40. Dibanding perusahaan penerbangan dunia, Singapore Airlines Group lebih rentan.
41. Karena kita tidak punya pasar domestic.
42. Yang bagi banyak negara lain jadi pengungkit memulihkan keadaan.
43. Harapan menuju pemulihan panjang, berat, dan tidak menentu.
44. Sampai keputusan menyakitkan mengurangi karyawan lewat cara tidak sukarela lagi.
45. Kita perlu mengurangi sekitar 4.300 posisi di semua perusahaan Singapore Airlines, Silk Air, dan Scoot di Singapura dan di luar negeri.
46. Membekukan penerimaan karyawan baru mulai 2020 ini.
47. Tidak mengisi kekosongan karena pensiun atau mengundurkan diri.
48. Dengan senang hati menawarkan pensiun dini pertama dalam sejarah bagi staf dan pilot.
49. Termasuk pelepasan sukarela awak kabin mengundurkan diri alasan pribadi.
50. Semua usaha itu mengurangi 1.900 posisi di grup.
51. Hasilnya, lapangan kerja berkurang di grup mencapai 2.400.
52. Kami sudah diskusi dengan serikat pekerja.
53. Kami kerja sama erat dengan untuk memfinalkan masalah secepat mungkin.
54. Itu mengurangi ketidakmenentuan dan stress karyawan.
55. Melepaskan orang-orang sangat berharga dan penuh dedikasi.
56. Itu paling berat dan menyiksa yang pernah saya buat selama 30 tahun di Singapore Airlines.
57. Kepada kolega diharapkan bisa mengerti.
58. Ini bukan cerminan kemampuan dan prestasi Anda.
59. Ini karena lumpuhnya bisnis travel akibat pandemi.
60. Percayalah kami akan memproses dengan fair penuh penghargaan.
61. Kami melakukan sebaik mungkin sesuai penerimaan yang Anda perlukan di waktu penuh cobaan ini.
62. Beberapa minggu ke depan waktu terberat dalam sejarah Singapore Airlines Group.
63. Yakni ketika teman-teman kita meninggalkan perusahaan ini.
64. Marilah kita tetap menjaga hubungan antar-kita, saling kontak di saat kita berada di waktu yang sulit ini.
65. With regards, Choon Phong *

C.   Kesimpulan.
1.    Jelas negara besar punya sisi keunggulan tersendiri.
2.    Amerika, Tiongkok, India dan Indonesia adalah negara besar dengan pasar domestik menggiurkan.
3.    Setelah ini, mungkin Singapore Airlines agresif mengakuisisi perusahaan penerbangan domestik di negara besar.
4.    Telkom Singapura tetap jaya karena punya anak perusahaan di negara lain.
5.    Termasuk Telkomsel yang menjadi raja di Indonesia.
6.    Kini teori: Small is beautiful,  perlu didiskusikan lagi.
(Sumber disway.id)


Related Posts:

0 comments:

Post a Comment