NIKMAT ADANYA MATI
Oleh: Drs. H. M. Yusron Hadi, MM
A. Hidup setelah mati.
1. Semua agama, terutama agama samawi,
mengajar ada hidup sesudah mati.
2. Agama samawi adalah agama yang bertalian
dengan langit.
3. Kematian adalah awal perjalanan panjang
dalam evolusi manusia.
4. Selanjutnya manusia hidup dengan segala kenikmatan
atau menerima berbagai ragam siksaan.
5. Kematian manusia menurut agama samawi
mempunyai peranan yang sangat besar dalam memantapkan akidah dan menumbuhkembangkan
semangat pengabdian.
6. Tanpa adanya kematian, manusia tidak akan
berpikir tentang keadaan sesudah mati, dan tidak akan mempersiapkan diri
menghadapinya.
7. Nabi bersabda,“Perbanyaklah mengingat
pemutus segala kenikmatan duniawi yaitu kematian”.
8. Inti ajaran para Nabi dan Rasul setelah
wajib percaya kepada Tuhan adalah wajib percaya adanya hidup setelah mati.
B. Macam-macam kehidupan.
1. Al-Quran menjelaskan ada bermacam-macam
dan bertingkat-tingkat kehidupan.
2. Misalnya: kehidupan tumbuhan, binatang,
manusia, jin, dan malaikat.
3. Sampai tingkat tertinggi yaitu kehidupan
Yang Maha Hidup dan Pemberi Kehidupan.
C. Dunia kehidupan rendah dan akhirat
sempurna.
1. Al-Quran menginformasikan kehidupan dunia
adalah kehidupan rendah.
2. Dan kehidupan akhirat adalah kehidupan sempurna.
3. Al-Quran surah Al-Ankabut (surah ke-29)
ayat 64.
وَمَا هَٰذِهِ ٱلْحَيَوٰةُ ٱلدُّنْيَآ إِلَّا لَهْوٌ
وَلَعِبٌ ۚ وَإِنَّ ٱلدَّارَ ٱلْءَاخِرَةَ لَهِىَ ٱلْحَيَوَانُ ۚ لَوْ كَانُوا۟ يَعْلَمُونَ
Dan tidaklah kehidupan dunia ini,
melainkan senda gurau dan main-main. Dan sesungguhnya akhirat itulah yang sebenarnya
kehidupan, kalau mereka mengetahui.
4. Berulang kali ditekankan ada hidup di
dunia dan ada pula hidup di akhirat.
5. Yang ke-1 disebut Al-Quran “al-hayat
ad-dunya” (kehidupan rendah).
6. Yang ke-2 dinamakan “al-hayawan”
(kehidupan sempurna).
D. Hidup di dunia sebentar, dan akhirat
lebih baik bagi orang bertakwa.
1. Al-Quran menjelaskan hidup di dunia hanya
sebentar.
2. Dan hidup di akhirat lebih baik buat
orang bertakwa.
3. Al-Quran surah An-Nisa (surah ke-4) ayat
77.
أَلَمْ تَرَ إِلَى ٱلَّذِينَ قِيلَ لَهُمْ كُفُّوٓا۟
أَيْدِيَكُمْ وَأَقِيمُوا۟ ٱلصَّلَوٰةَ وَءَاتُوا۟ ٱلزَّكَوٰةَ فَلَمَّا كُتِبَ عَلَيْهِمُ
ٱلْقِتَالُ إِذَا فَرِيقٌ مِّنْهُمْ يَخْشَوْنَ ٱلنَّاسَ كَخَشْيَةِ ٱللَّهِ أَوْ أَشَدَّ
خَشْيَةً ۚ وَقَالُوا۟ رَبَّنَا لِمَ كَتَبْتَ عَلَيْنَا ٱلْقِتَالَ لَوْلَآ أَخَّرْتَنَآ
إِلَىٰٓ أَجَلٍ قَرِيبٍ ۗ قُلْ مَتَٰعُ ٱلدُّنْيَا قَلِيلٌ وَٱلْءَاخِرَةُ خَيْرٌ لِّمَنِ
ٱتَّقَىٰ وَلَا تُظْلَمُونَ فَتِيلًا
Tidakkah kamu perhatikan orang yang
dikatakan kepada mereka: "Tahanlah tanganmu (dari berperang), dirikan
salat dan tunaikan zakat!" Setelah diwajibkan kepada mereka berperang,
tiba-tiba sebagian dari mereka (golongan munafik) takut kepada manusia (musuh),
seperti takutnya kepada Allah, bahkan lebih besar takutnya. Mereka berkata:
"Ya Tuhan kami, mengapa Engkau wajibkan berperang kepada kami? Mengapa
tidak Engkau tangguhkan (kewajiban berperang) kepada kami sampai kepada beberapa
waktu lagi?" Katakan: "Kesenangan di dunia ini hanya sebentar dan
akhirat itu lebih baik untuk orang bertakwa, dan kamu tidak akan dianiaya
sedikit pun.
4. Al-Quran menjelaskan nikmat dunia hanya
sedikit dibanding akhirat.
5. Al-Quran surah At-Taubah (surah ke-9)
ayat 38.
يَٰٓأَيُّهَا
ٱلَّذِينَ ءَامَنُوا۟ مَا لَكُمْ إِذَا قِيلَ لَكُمُ ٱنفِرُوا۟ فِى سَبِيلِ ٱللَّهِ
ٱثَّاقَلْتُمْ إِلَى ٱلْأَرْضِ ۚ أَرَضِيتُم بِٱلْحَيَوٰةِ ٱلدُّنْيَا مِنَ ٱلْءَاخِرَةِ
ۚ فَمَا مَتَٰعُ ٱلْحَيَوٰةِ ٱلدُّنْيَا فِى ٱلْءَاخِرَةِ إِلَّا قَلِيلٌ
Hai orang-orang beriman,
apakah sebabnya bila dikatakan kepadamu: "Berangkatlah (untuk berperang)
pada jalan Allah" kamu merasa berat dan ingin tinggal di tempatmu? Apakah
kamu puas dengan kehidupan di dunia sebagai ganti kehidupan di akhirat? Padahal
kenikmatan hidup di dunia ini (dibanding kehidupan) diakhirat hanya sedikit.
E. Mati ibarat telur menetas.
1. Manusia mati ibarat menetasnya telur ayam.
2. Anak ayam terkurung dalam telur, tidak bisa
mencapai kesempurnaan evolusinya sebelum menetas.
3. Manusia tidak bisa mencapai
kesempurnaannya, sebelum mati.
F. Istilah mati dalam Al-Quran.
1. Al-Quran menyebu mati dengan istiah:
1) Wafat.
2) Imsak.
2. Al-Quran surah Az-Zumar (surah ke-39)
ayat 42.
ٱللَّهُ يَتَوَفَّى ٱلْأَنفُسَ حِينَ مَوْتِهَا
وَٱلَّتِى لَمْ تَمُتْ فِى مَنَامِهَا ۖ فَيُمْسِكُ ٱلَّتِى قَضَىٰ عَلَيْهَا ٱلْمَوْتَ
وَيُرْسِلُ ٱلْأُخْرَىٰٓ إِلَىٰٓ أَجَلٍ مُّسَمًّى ۚ إِنَّ فِى ذَٰلِكَ لَءَايَٰتٍ
لِّقَوْمٍ يَتَفَكَّرُونَ
Allah memegang jiwa (orang) ketika matinya dan (memegang) jiwa (orang)
yang belum mati di waktu tidurnya; maka Dia tahan jiwa (orang) yang telah Dia
tetapkan kematiannya dan Dia melepaskan jiwa lain sampai waktu yang ditetapkan.
Sesungguhnya yang demikian terdapat tanda kekuasaan Allah bagi kaum berpikir.
G. Mati itu musibah bagi orang durhaka.
1. Al-Quran menyebut mati itu musibah.
2. Agaknya itu untuk orang durhaka.
3. Dan yang ditinggal mati.
4. Al-Quran surah Al-Maidah (surah ke-5)
ayat 106.
يَٰٓأَيُّهَا ٱلَّذِينَ ءَامَنُوا۟ شَهَٰدَةُ بَيْنِكُمْ
إِذَا حَضَرَ أَحَدَكُمُ ٱلْمَوْتُ حِينَ ٱلْوَصِيَّةِ ٱثْنَانِ ذَوَا عَدْلٍ مِّنكُمْ
أَوْ ءَاخَرَانِ مِنْ غَيْرِكُمْ إِنْ أَنتُمْ ضَرَبْتُمْ فِى ٱلْأَرْضِ فَأَصَٰبَتْكُم
مُّصِيبَةُ ٱلْمَوْتِ ۚ تَحْبِسُونَهُمَا مِنۢ بَعْدِ ٱلصَّلَوٰةِ فَيُقْسِمَانِ بِٱللَّهِ
إِنِ ٱرْتَبْتُمْ لَا نَشْتَرِى بِهِۦ ثَمَنًا وَلَوْ كَانَ ذَا قُرْبَىٰ ۙ وَلَا نَكْتُمُ
شَهَٰدَةَ ٱللَّهِ إِنَّآ إِذًا لَّمِنَ ٱلْءَاثِمِينَ
Hai orang beriman, jika salah seorang menghadapi kematian, sedangkan dia
akan berwasiat, maka hendaklah (wasiat itu) disaksikan 2 orang adil di antara
kamu, atau 2 orang berbeda agama dengan kamu, jika kamu dalam perjalanan di muka
bumi lalu kamu ditimpa bahaya kematian. Kamu tahan 2 saksi itu sesudah salat
(untuk bersumpah), lalu 2 orang itu bersumpah dengan nama Allah, jika kamu
ragu-ragu: "(Demi Allah) kami tidak akan membeli dengan sumpah ini harga sedikit
(untuk kepentingan seseorang), walaupun dia karib kerabat, dan tidak (pula)
kami menyembunyikan persaksian Allah; sesungguhnya kami kalau demikian tentu termasuk
orang berdosa".
H. Mati juga nikmat.
1. Jika tidak ada kematian, maka dunia akan penuh
sesak.
2. Al-Quran surah Al-Baqarah (surah ke-2)
ayat 28.
كَيْفَ تَكْفُرُونَ بِٱللَّهِ وَكُنتُمْ أَمْوَٰتًا
فَأَحْيَٰكُمْ ۖ ثُمَّ يُمِيتُكُمْ ثُمَّ يُحْيِيكُمْ ثُمَّ إِلَيْهِ تُرْجَعُونَ
Mengapa kamu kafir kepada Allah, padahal
kamu tadinya mati, lalu Allah menghidupkan kamu, kemudian kamu dimatikan dan
dihidupkan-Nya kembali, kemudian kepada-Nya-lah kamu dikembalikan?
I. Hidup dan mati untuk ujian.
1. Al-Quran surah Al-Mulk (surah ke-67) ayat
2.
ٱلَّذِى خَلَقَ ٱلْمَوْتَ وَٱلْحَيَوٰةَ لِيَبْلُوَكُمْ
أَيُّكُمْ أَحْسَنُ عَمَلًا ۚ وَهُوَ ٱلْعَزِيزُ ٱلْغَفُورُ
Allah yang menjadikan mati dan hidup, agar Dia
mengujimu, siapa di antaramu yang lebih baik amalnya. Dan Dia Maha Perkasa lagi
Maha Pengampun,
Daftar Pustaka
1. Shihab, M.Quraish. Lentera Hati. Kisah
dan Hikmah Kehidupan. Penerbit Mizan, 1994.
2. Shihab, M. Quraish Shihab. Wawasan
Al-Quran. Tafsir Maudhui atas Perbagai Persoalan Umat. Penerbit Mizan, 2009.
3. Shihab, M.Quraish. E-book Membumikan
Al-Quran.
4. Al-Quran Digital, Versi 3.2. Digital
Qur’an Ver 3.2
5. Tafsirq.com online.
0 comments:
Post a Comment