Thursday, September 24, 2020

5506. PENGERTIAN KALIMAT TAUHID

 


PENGERTIAN KALIMAT TAUHID

Oleh: Drs. H. M. Yusron Hadi, M.M

A.   Pengertian kalimat tauhid.

1.    Jika ingin menyebut ajaran Islam dalam 1 kata, maka itu adalah “tauhid” .

2.    Tauhid adalah mengakui keesaan Allah.

3.    Tauhid (keesaan Tuhan) adalah prinsip lengkap menembus seluruh dimensi dan mengatur seluruh aktivitas makhluk.

4.    Prinsip tauhid melahirkan berbagai ajaran kesatuan mengitarinya.

5.    Misalnya: kesatuan alam semesta, kehidupan, agama, ilmu, kebenaran, umat, kepribadian manusia, dan lainnya.

6.    Kemudian masing-masing muncul tuntunan.

7.    Semua beredar pada prinsip tauhid.

8.    Misalnya, “perdamaian” adalah salah satu tuntunan agama terpenting.

9.    Kemudian muncul pandangan Islam tentang kesatuan alam semesta.

10. Sejak komponen paling kecil sampai wujud paling raksasa adalah satu kesatuan.

11. Semua benda tidak bernyawa, pohon, tumbuhan layu dan segar, hewan, manusia, dan malaikat semua dalam kesatuan.

12. Artinya, semua diatur dan mengarah ke satu tujuan.

13. Yakni kepada hakikat tauhid.

14. Alam semesta dengan segala isinya, bergerak berdasar satu sistem ditetapkan  Allah.

15. Manusia beragam ini berasal satu nenek moyang, yaitu Nabi Adam.

16. Semua makhluk hidup perlu bahan pokok sama.

17. Dari bahan satu ini makhluk hidup melanjutkan hidupnya.

18. Yaitu butuh air.

 

19. Al-Quran surah Al-Anbiya (surah ke-21) ayat 30.

 

 

                                  أَوَلَمْ يَرَ الَّذِينَ كَفَرُوا أَنَّ السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضَ كَانَتَا رَتْقًا فَفَتَقْنَاهُمَا ۖ وَجَعَلْنَا مِنَ الْمَاءِ كُلَّ شَيْءٍ حَيٍّ ۖ أَفَلَا يُؤْمِنُونَ

 

      Dan apakah orang kafir tidak tahu bahwa langit dan bumi itu keduanya dahulu suatu yang padu, kemudian Kami pisahkan antara keduanya. Dan dari air Kami jadikan segala sesuatu yang hidup. Maka mengapa mereka tidak juga beriman?”

20. Dalam kesatuannya, seluruh makhluk harus kerja sama.

21. Perdamaian memperoleh pijakan menjadi keharusan.

22. Perang tidak dibenarkan.

23. Selain untuk meraih perdamaian.

24. Dalam bahasa Islam disebut: “Li ila kalimatillah” (untuk meninggikan kalimat Allah).

25. Tidak dibenarkan perang atas dorongan ambisi, fanatisme, dan ras.

26. Tidak pula untuk kepentingan satu bangsa menindas bangsa lain.

27. Jika terpaksa harus perang, maka dilakukan dengan ksatria.

28. Misalnya, dilarang menebang pohon, lingkungan jangan dirusak, anak-anak, orang tua dan wanita harus dihormati.

29. Jika musuh mengajak berdamai, maka harus disambut.

30. Kemudian berserah  diri kepada Allah.

 

31. Al-Quran surah Al-Anfal (surah ke-8) ayat 61-62.

 

 

                            ۞ وَإِنْ جَنَحُوا لِلسَّلْمِ فَاجْنَحْ لَهَا وَتَوَكَّلْ عَلَى اللَّهِ ۚ إِنَّهُ هُوَ السَّمِيعُ الْعَلِيمُ

                                       وَإِنْ يُرِيدُوا أَنْ يَخْدَعُوكَ فَإِنَّ حَسْبَكَ اللَّهُ ۚ هُوَ الَّذِي أَيَّدَكَ بِنَصْرِهِ وَبِالْمُؤْمِنِينَ

 

      Dan jika mereka condong kepada perdamaian, maka condonglah kepadanya dan bertawakal kepada Allah. Sesungguhnya Dia Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui. Dan jika mereka bermaksud hendak menipumu, maka sesungguhnya cukup Allah (menjadi pelindungmu). Dia memperkuatmu dengan pertolongan-Nya dan dengan para mukmin.

 

32. Ajaran Islam mendambakan perdamaian seluruh dunia.

33. Hal ini bermula dan kedamaian jiwa tiap pribadi.

34. Meningkat kedamaian keluarga kecil, masyarakat, dan bangsa.

35. Hingga seluruh bangsa di dunia.

36. Diharapkan terus meningkat sampai terwujudnya damai seluruh makhluk.

37.  Yang berpuncak kedamaian di negeri kekal atas anugerah Allah Yang Maha Esa.

38. Rasulullah mengajar doa tiap selesai salat.

39. “Ya Allah, Engkau Maha Damai, kedamaian bersumber dari Allah, dan akan kembali kepada Engkau.

40. Hidupkan kami dengan penuh kedamaian.

41. Dan masukkan kami kelak di surga penuh kedamaian.

42. Engkau adalah penjaga kami.

43. Pemilik segala keagungan dan kemurahan”.

 

Daftar Pustaka

1.    Shihab, M.Quraish. Lentera Hati. Kisah dan Hikmah Kehidupan. Penerbit Mizan, 1994.  

2.    Shihab, M. Quraish Shihab. Wawasan Al-Quran. Tafsir Maudhui atas Perbagai Persoalan Umat. Penerbit Mizan, 2009.

3.    Shihab, M.Quraish. E-book Membumikan Al-Quran.

4.    Al-Quran Digital, Versi 3.2. Digital Qur’an Ver 3.2

5.    Tafsirq.com online

0 comments:

Post a Comment