Monday, December 14, 2020

8064. MENGUJI KEBENARAN SUATU BERITA

 


MENGUJI KEBENARAN SUATU BERITA

Oleh: Drs. H. M. Yusron Hadi, M.M

 

 

 

 

 

 

MENGUJI KEBENARAN BERITA

 

Informasi adalah kebutuhan manusia sejak manusia tercipta.

 

 

Karena adanya naluri dan sifat ingin tahu yang menghiasi makhluk manusia.

 

 

Sehingga Nabi Adam  tertipu oleh rayuan Iblis karena naluri keingintahuannya.

 

 

 

Al-Quran surah Thaha (surah ke-20) ayat 120.

 

 

 

فَوَسْوَسَ إِلَيْهِ الشَّيْطَانُ قَالَ يَا آدَمُ هَلْ أَدُلُّكَ عَلَىٰ شَجَرَةِ الْخُلْدِ وَمُلْكٍ لَا يَبْلَىٰ

 

 

 

Kemudian setan membisikkan pikiran jahat kepadanya, dengan berkata,”Hai Adam, maukah saya tunjukkan kepada kamu pohon khuldi dan kerajaan yang tidak akan binasa?”

 

 

 

Informasi Iblis ini ternyata salah dan menyesatkan Nabi Adam.

 

 

Sehingga Al-Quran mengingatkan agar dalam menerima informasi setiap orang untuk menimbang dan menyelidiki dengan saksama informasi yang disampaikan.

 

 

 

Terutama info yang berasal dari  orang yang tidak terpercaya.

 

 

 

Al-Quran surah Al-Hujurat (surah ke-49) ayat 6.

 

 

 

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا إِنْ جَاءَكُمْ فَاسِقٌ بِنَبَإٍ فَتَبَيَّنُوا أَنْ تُصِيبُوا قَوْمًا بِجَهَالَةٍ فَتُصْبِحُوا عَلَىٰ مَا فَعَلْتُمْ نَادِمِينَ

 

 

 

Hai orang-orang beriman, jika datang kepadamu orang fasik membawa suatu berita, maka periksalah dengan teliti, agar kamu tidak menimpakan suatu musibah kepada suatu kaum tanpa mengetahui keadaannya yang menyebabkan kamu menyesal atas perbuatanmu itu.

 

 

 

Al-Quran surah Al-Ahzab (surah ke-33) ayat 70 memerintahkan orang Islam agar berkata yang benar.

 

 

 

 

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اتَّقُوا اللَّهَ وَقُولُوا قَوْلًا سَدِيدًا

    

 

 

Hai orang-orang beriman, bertakwalah kamu kepada Allah dan katakanlah perkataan yang benar.

 

 

 

Kata “sadid” bukan hanya artinya “benar".

 

 

Tetapi kata “sadid” dalam berbagai bentuknya, pada akhirnya bermuara kepada makna “menghalangi” atau “membendung”.

 

 

Artinya menghalangi dan membendung yang tidak sesuai.

 

 

Sehingga menghasilkan sesuatu yang bermanfaat.

 

 

 

Semua ucapan umat Islam apa pun bentuk dan isinya harus sesuai dengan kenyataan dan harus bermanfaat.

 

 

Serta sasarannya tidak menjerumuskan orang ke dalam kesulitan.

 

 

Kemudian muncul istilah,

 

 

”Li kulli maqam maqal wa likulli maqal maqam”.

 

 

Untuk setiap tempat ada ucapan yang sesuai dan untuk setiap ucapan ada tempat yang sesuai.

 

 

Sehingga mungkin ada kebenaran yang perlu ditunda penyampaiannya untuk kemaslahatan bersama.

 

 

 

لكلّ مقام مقال ولكلّ مقال مقام

 

 

 

Setiap tempat ada ucapan yang sesuai, dan setiap ucapan ada tempatnya yang sesuai.

 

Umar bin Khattab melihat Abu Hurairah berjalan tergesa-gesa dan kemudian menegurnya.

 

 

 

” Wahai Abu Hurairah, kamu hendak pergi ke mana?”

 

 

 

“Aku akan menuju ke pasar, untuk menyampaikan hal yang kudengar dari Rasululullah.”

 

 

“Siapa yang mengucapkan kalimat : La ilaha illa Allah, maka dia akan masuk surga”, jawab Abu Hurairah.

 

 

 

Umar bin Khattab menarik tangan Abu Hurairah dan diajaknya  menemui Nabi untuk menguji kebenaran informasi itu.

 

 

Dan Nabi membenarkannya.

 

 

Tetapi  Umar bin Khattab mengusulkan agar berita itu tidak disampaikan kepada sembarang orang.

 

 

Karena khawatir menimbulkan salah paham dan Nabi menyetujuinya.

 

 

Pada umumnya manusia tampak kebodohannya,  karena tidak mampu memilah dan memilih tempat, waktu, dan bahan info yang tepat guna.

 

 

Manusia sering berlaku aniaya.

 

 

Termasuk orang yang dianggap berilmu.

 

 

Yang tercermin dalam ucapan dan informasinya yang keliru.

 

 

Yaitu memutarbalikkan fakta, menimbulkan selera rendah, melucukan yang tidak lucu, dan menyesatkan.

 

 

 

 

Daftar Pustaka

1. Shihab, M.Quraish. Lentera Hati. Kisah dan Hikmah Kehidupan. Penerbit Mizan, 1994.   

2. Shihab, M. Quraish Shihab. Wawasan Al-Quran. Tafsir Maudhui atas Perbagai Persoalan Umat. Penerbit Mizan, 2009.

3. Shihab, M.Quraish. E-book Membumikan Al-Quran.

4. Al-Quran Digital, Versi 3.2. Digital Qur’an Ver 3.2

5. Tafsirq.com online


0 comments:

Post a Comment