KPK JANGAN JADI ALAT
POLITIK HAMBAT ANIES BASWEDAN
KPK Dinilai Jadi Alat
Politik.
Untuk Menjatuhkan
Anies Baswedan.
Gubernur DKI Jakarta.
Anies Baswedan.
Menyaksikan kerja sama.
Dengan anak BUMD Bandung.
Di Hotel Fairmont Jakarta.
Rabu, 31 Agustus 2022.
Ketua KPK Firli Bahuri.
Juga pernah terkena masalah.
Terkait helikopter.
Untuk kepentingan pribadi.
Pada 20 Juni 2020.
Perjalanan ke Palembang dan Baturaden.
Firli menerima gratifikasi.
Dalam bentuk diskon.
Penyewaan helikopter.
Komisi
Pemberantasan Korupsi (KPK).
Akan minta
keterangan.
Gubernur DKI Jakarta.
Anies Baswedan.
Terkait Formula E.
Rabu, 7 September
2022.
Pemanggilan itu.
Ditengarai sarat
muatan politik.
“Anies Baswedan.
Menjelang tak jadi Gubernur
DKI.
Dimintai keterangan.
Terkait kegiatan
Formula E.
KPK menjadi lembaga
politik.
Untuk menjatuhkan
Anies Baswedan,” tegas Inisiator.
Anies Baswedan Republik Indonesia (ABRI) Satu.
Syifa Indriani,
Selasa, 6 September
2022.
Pasalnya, Anies baswedan.
Sudah memberi
keterangan ke KPK.
Terkait Formula E.
Beberapa waktu.
Karena itu.
Dia menilai
pemanggilan besok.
Untuk menggiring
opini.
Bahwa Anies
bersalah.
“Terlebih lagi.
Para buzzerRp
Sudah menyiapkan ‘gorengan’.
Untuk menjatuhkan Anies,” jelas Syifa.
Syifa mengatakan.
Saat ini.
KPK bukan lembaga.
Yang dipercaya
masyarakat.
Terlebih lagi
kewenangannya sudah dilucuti.
“Sejak UU KPK hasil revisi disahkan.
Lembaga antirasuah
ini.
Tidak punya taring
lagi.
Dalam penindakan
para tersangka koruptor,” papar Syifa.
Apalagi, Ketua KPK
Firli Bahuri.
Juga pernah terkena
masalah.
Terkait penggunaan
helikopter.
Untuk kepentingan
pribadi.
Pada 20 Juni 2020.
Untuk perjalanan ke
Palembang dan Baturaden.
Firli menerima gratifikasi.
Dalam bentuk diskon sewa
helikopter.
Bahkan pada tahun
2019.
Purnawirawan Polri.
Dengan pangkat
Komisaris Jenderal itu.
Pernah dinyatakan
melakukan pelanggaran etik berat.
“Karena dia bertemu.
Dengan mantan
Gubernur Nusa Tenggara Barat.
M. Zainul Majdi di NTB .
Pada 12 dan 13 Mei
2018.
Secara etik.
Firli seharusnya
tidak boleh bertemu Zainul Majdi.
Atau disapa Tuan
Guru Bajang (TGB),” tandas Syifa Indriani.
Gubernur Anies
menyampaikan.
Bahwa dia menerima
surat panggilan.
Dari KPK.
“Saya menerima surat
pemanggilan.
Untuk dimintai
keterangan KPK.
Pada Rabu 7
September pagi,” kata Anies.
Anies menegaskan akan memenuhi panggilan KPK.
“Saya akan datang.
Hanya memberi keterangan.
Terkait Formula E,” jelas Anies.
(sumber kba)
0 comments:
Post a Comment