HABIB WAN SEHAN WALI
JAZAB TIDUR DI RUMAH ANIES BASWEDAN
Oleh: Drs. H. M. Yusron
Hadi, M.M.
Al-Quran surah Yunus
(surah ke-10) ayat 62.
أَلَا إِنَّ
أَوْلِيَاءَ اللَّهِ لَا خَوْفٌ عَلَيْهِمْ وَلَا هُمْ يَحْزَنُونَ
Ingatlah,
sesungguhnya para wali Allah, tidak ada kekhawatiran terhadap mereka dan tidak
(pula) mereka bersedih hati.
Menurut NU online.
Wali yaitu orang yang
dekat dengan Allah.
Macam macam wali,
yaitu:
1)Wali abdal.
2)Wali autad.
3)Wali nuqaba.
4)Wali nujaba.
5)Wali quthub.
Dalam ilmu tasawuf.
Ada 2 jalan meraih
makrifat, yaitu:
1)Suluk.
2)Jazab.
Suluk.
Yaitu mengamalkan imu tasawuf.
Jazab.
Yaitu orang yang
terpilih.
Wali jazab.
Melakukan sesuatu di
luar nalar manusia.
Semua perbuatannya.
Berasal dari petunjuk
Allah.
Majzub.
Yaitu orang yang sudah
sampai pada maqam jazab.
Orang ini disebut wali
majzub.
Atau wali jazab.
(sumber NU online)
Anies Baswedan.
Menjaga Habib Syaikhon bin
Musthofa Al-Bahar.
Atau Wan Sehan.
Saat tidur.
Kediaman Gubernur DKI Jakarta.
Anies
Baswedan.
Pada suatu malam.
Kedatangan tamu.
Bukan sembarang orang.
Yaitu Habib Syaikhon bin Musthofa Al-Bahar.
Biasa disebut Wan Sehan.
Sabtu malam,
18 Desember 2021.
Keinginan Wan Sehan.
Untuk bertemu Anies
Baswedan.
Kesampaian.
Dengan senang hati.
Anies Baswedan.
Menyambut dan
menjamu.
Wan Sehan.
Yang tiba-tiba.
Datang bertamu ke
rumahnya.
Tidak sekadar datang
bertamu.
Wan Sehan ingin
menginap di rumah Anies.
Anies Baswedan.
Menyiapkan sendiri
kasur.
Dan perlengkapan
tidur.
Untuk Wan Sehan.
Agar bisa istirahat.
Anies Baswedan.
Berkali-kali
memastikan.
Wan Sehan bisa tidur nyenyak.
Dalam suasana hujan
deras.
Yang mengguyur.
Di sekitar kediaman.
Anies Baswedan.
Menyelimuti Wan
Sehan.
Agar tidak
kedinginan.
Anies tak beranjak.
Dari sisi ranjang
Wan Sehan.
Yang sedang tidur.
Hingga waktu subuh.
Dalam penjagaan.
Bahkan Anies sampai
terkantuk-kantuk.
Serangkaian kejadian
itu.
Mengingatkan
kebiasaan Wan Sehan.
Jika ingin bertemu
seseorang.
Dan selalu
kesampaian.
Pada saat pertemuan.
Wan Sehan biasanya.
Memberi nasihat
tidak langsung.
Yaitu lewat isyarat.
Dari keterangan beberapa
orang.
Yang sering sowan pada
Wan Sehan.
Pertemuan Wan Sehan
dengan Anies.
Suatu isyarat.
Bahwa Anies
Baswedan.
Pemimpin mengayomi
dan melindungi.
Bahkan Anies
Baswedan.
Mengorbankan kepentingan
dirinya.
Untuk memberi
kebaikan.
Dan perlindungan.
Pada orang lain.
Wan Sehan Seorang Wali Jazab.
Abdul Adzim Irsad.
Dosen Universtas Negeri Malang.
Menyebutkan Wan Sehan.
Salah satu kerabat Rasulullah SAW .
Yang jadi paku bumi Indonesia.
“Semua mengenalnya.
Dan menghormatinya.
Semua ingin bersalaman dengannya.
Karena diyakini.
Membawa berkah,” katanya.
Selasa, 8 Februari 2022.
Bagi ulama Aswaja.
Percaya karamah para ulama.
Dan kekasih Allah SWT.
Terkait keramatnya
Wan Sehan.
Habib Muhammad.
Juru kunci Habib Abu
Bakar Gresik.
Menceritakan,
“Ketika kamu
kedatangan Wan Sehan.
Jangan minta doa.
Tapi langsung mohon pada
Allah SWT.
Karena Wan Sehan.
Paham yang terlintas
dalam hati.
Dan insyaAllah
hajatnya dikabulkan Allah SWT,” ucapnya.
Hal itu diungkapkan menantunya.
Ludfi Mustofa Muhamad.
Dosen UIN
Tulungagung,” kata Abdul Adzim.
Hampir tiap orang.
Yang didekati Wan
Sehan.
Terjadi sesuatu yang
menarik.
Tak pernah terlintas.
Dalam benak manusia
pada umumnya.
Biasanya.
Orang awam berusaha
mencarinya.
Dan minta doa
keberkahan darinya.
Atau hanya sekadar
mencium tangan.
“Tapi orang tertentu didatanginya.
Berarti maqom spiritualnya sangat tinggi.
Atau akan terjadi kepadanya.
Keajaiban luar biasa,” jelasnya.
Menurut Abdul Adzim.
Semua tempat atau
orang.
Yang didatangi Wan
Sehan.
Pasti ada maksud tersirat.
Hal itu jadi
misteri.
Abdul Adzim
bercerita.
KH Marzuki Mustamar.
Mendapat hadiah tongkat
dari Wan Sehan.
Kiai Marzuki
bercerita.
‘Wan Sehan wali
jadzab.
Keturunan Rasulullah
SAW.
Sering melakukan
sesuatu.
Di luar nalar
manusia pada umumnya.
Namanya saja orang
jazab.
Perilakunya unik,
menarik, dan tidak bisa diikuti.
Asyik-asyik duduk,
tiba-tiba keluar dan menghilang.
Setelah duduk
sebentar.
Tiba-tiba hilang
dalam gelap malam
Tidak lama kemudian.
Tiba-tiba muncul
lagi.
Kiai Marzuki
bertanya
”Dari mana Bib?”
Wan Sehan menjawab,
“Saya dari sawah-sawah.
Agar nanti jadi
pondok pesantren”.
Belum lama duduk di
ruang tam.
Tiba-tiba Wan Sehan
keluar lagi tanpa pamit.
Tidak lama kemudian.
Wan Sehan memberi
tongkat pada Kiai Marzuki Mustamar.
(sumber kba)
0 comments:
Post a Comment