SEMUA PENGURUS
MUHAMMADIYAH TAK DIGAJI
Oleh: Drs. HM. Yusron Hadi,
M.M
Wakil
Ketua
Pimpinan
Daerah Muhammadiyah (PDM)
Lamongan.
Drs
Muntholib Sukandar katakan.
Bahwa Pimpinan Muhammadiyah.
Tak
ada yang digaji.
Musyawarah Cabang (Musycab) Ke-12
Muhammadiyah dan
Aisyiyah.
Laren.
Di
SMP Muhammadiyah 12 Keduyung.
Kecamatan
Laren.
Kabupaten
Lamongan.
Jawa
Timur.
Sabtu (8/7/2023).
Di awal sambutan
Muntholib
bersyukur pada Allah SWT.
Bertemu
dalam Musycab.
Suasana
gembira, Bahagia.
Sekaligus
haru.
“Kita
semua mendengar.
Sambutan
Pak Kiai As’ad.
Kondisinya
fisiknya dipapah.
Untuk
berjalan dan duduk,” ujarnya.
As’ad AB.
Ketua
Pimpinan Cabang Muhammadiyah (PCM)
Laren.
Periode
2015-2022.
Kondisi
sakit akibat stroke.
Tapi
masih semangat.
Tuntaskan
amanah kepemimpinan.
Meskipun
belum sehat.
Forum
Musycab ini.
Tanggung
jawab kepemimpinan.
Periode
2015-2022.
Kiai
As’ad datang sendiri.
Sebab
bertanggung jawab,” katanya.
Muntholib
katakan.
Hal
itu.
Contoh
nyata aktivis Muhammadiyah.
“Di
Muhammadiyah.
Tak
ada bayaran.
Tak
ada gaji.
Untuk
hidupi keluarganya.
Dengan
caranya sendiri,” katanya.
Ia menjelaskan.
Siapa
pun pimpinan Muhammadiyah.
Mulai
dari pimpinan pusat.
Hingga
pimpinan ranting.
Semuanya
tidak digaji.
“Semuanya
berdiri.
Di
atas kakinya sendiri.
Padahal
Gerakan Muhammadiyah.
Bukan
untuk diri sendiri.
Muhammadiyah
kerja.
Untuk
kemajuan umat.
Untuk
kesejahteraan.
Semua
warga Indonesia,” terangnya.
Hubungan
Muhammadiyah dan Negara.
Muktamar
Ke-47.
Muhamamdiyah.
Di
Makassar.
Soal Darul Ahdi wa Syahadah.
Indonesia negara ahdi wa syahadah.
Negara
kesepakatan.
hal ini penting.
Agar tidak
ada fitnah.
Muhammadiyah.
Tak ingin jadikan
negara Islam.
Muhammadiyah.
Tak ingin mengganti
Pancasila.
Muhammadiyah
adalah Pancasila.
Muhammadiyah
adalah Indonesia Merah Putih,” ujarnya.
(Sumber muhammadiyah)
0 comments:
Post a Comment