Wednesday, July 19, 2023

19240. MAKNA SEJATI NIKMAT DAN MUSIBAH BAGI MANUSIA

 



MAKNA SEJATI NIKMAT DAN MUSIBAH BAGI MANUSIA

 Oleh: Drs. H. M. Yusron Hadi, M.M.

 



Al-Quran surah Al-Baqarah (surah ke-2) ayat 38.

 

قُلْنَا اهْبِطُوا مِنْهَا جَمِيعًا ۖ فَإِمَّا يَأْتِيَنَّكُمْ مِنِّي هُدًى فَمَنْ تَبِعَ هُدَايَ فَلَا خَوْفٌ عَلَيْهِمْ وَلَا هُمْ يَحْزَنُونَ

 

Kami berfirman: "Turunlah kamu semuanya dari surga itu! Kemudian jika datang petunjuk-Ku kepadamu, maka barang siapa mengikuti petunjuk-Ku, niscaya tidak ada kekhawatiran atas mereka, dan tidak (pula) mereka bersedih hati".

 

Contohnya.

Ada orang sakit.

 

 Biasanya.

Kita kasihan padanya.

 

Tapi janggal.

Saat orang sakit.

Dibawa pada Rasulullah.

 

Rasulullah bersabda,

1)        Tak apa-apa.

2)        Insya Allah ini pembersih dosa.

 

Seolah-olah.

Makin lama orang sakit.

Makin banyak dosa dihapus.

 

Maka dia tak mengeluh.

 

Dia tak berkata,

“Ya Allah.

Kenapa Engkau membuat saya sakit ?” 

 

Pada hari kiamat.

Dia justru bersyukur pada Allah.

Untuk penyakit itu.

 

Sebab tiap detik.

Singkirkan dosanya.

 

Ketika menghadap Allah.

Dia kondisi suci.

 

Kesembuhan mutlak milik Allah.

Bukan milik dokter.

Bukan tindakan medis apa pun.

 

Tugas manusia.

Terus ikhtiar .

 

Harus usaha maksimal.

Dengan cara diridai Allah. 

 

Sebagai manusia normal.

Kita cenderung suka nikmat.

 

Senang kondisi nyaman.

Tak suka derita.

 

Kita harus yakin.

Semua keputusan Allah.

 

Pasti untuk kebaikan kita.

Di dunia dan akhirat.

 

Musibah dan penyakit.

Yang makin mendekatkan pada Allah.

Sejatinya itu NIKMAT.

 

Tapi anugerah dan rezeki.

Yang menjauhkan kita dari Allah.

Sesungguhnya itu MUSIBAH.

 

(Sumber Nouman Ali Khan)

0 comments:

Post a Comment