TAK MAU DIKRITIK JANGAN JADI PEJABAT
Oleh: Drs. H. M. Yusron Hadi, M.M.
Sejak reformasi 1998.
Bebas ekpsresi dan berpendapat.
Jadi lumrah dan tak lagi
dikebiri.
Kritikan pedas.
Penghinaan Kepala Negara.
Tak masuk kriminal.
Mahkamah Konstitusi.
Cabut pasal:
1)
134.
2)
136 bis.
3)
137 KUHP.
Tentang penghinaan Presiden.
Tapi pemerintah wacana.
Hidupkan kembali pasal
itu.
Timbul pro dan kontra.
Ketua II Pengurus Besar Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PBPMII).
Erfandi katakan.
"Menjadi pemimpin negara demokrasi.
Harus siap dikritik dan dihina,".
Presiden antikritik.
Tak cocok jadi memimpin lndonesia.
"Presiden itu lembaga
negara.
Bukan orang atau
individu," paparnya.
Ukuran wibawa Lembaga negara.
Yaitu melakukan amanat
konstitusi.
Jika Presiden:
1)
Tak jalankan konstitusi.
2)
Rakyat tak makmur.
3)
Tak patuh aturan.
Maka wibawanya hilang.
Pasal penghinaan.
Jelas pada individu.
Diatur dalam delik aduan.
Ketua Umum PP KAMMI.
Andriyana tegaskan.
Kritik kebjakan Presiden.
Bukan soal pribadi.
"Jadi pejabat negara.
Harus siap
dikritisi," katanya.
Pejabat public.
Jadi milik public.
Semua ucapan dan perbuatan.
Jadi pengawasan publik.
"Jika tak mau dikritik.
Jangan jadi pejabat
publik," katanya.
Islam ajarkan akhlak terpuji.
Dalam urusan muamalah.
Islam pegang prinsip.
Ajak kebaikan dan cegah mungkar.
"Dalam Islam.
Boleh kritik pemimpin.
Sesuai adab dan akhlak baik.
Tak fitnah.
Tak menghina," ujar
Erfan Ketua II PB PMII.
Al-Quran surah Al-Asri
(surah ke-103) ayat 1-3.
وَالْعَصْرِ
Demi masa.
إِنَّ الْإِنْسَانَ لَفِي خُسْرٍ
Sesungguhnya manusia benar-benar dalam kerugian.
إِلَّا الَّذِينَ آمَنُوا وَعَمِلُوا
الصَّالِحَاتِ وَتَوَاصَوْا بِالْحَقِّ وَتَوَاصَوْا بِالصَّبْرِ
Kecuali orang beriman dan mengerjakan amal saleh dan saling menasihati
supaya menaati kebenaran dan menasihati supaya menetapi kesabaran.
Orang beriman.
Melakukan berbagai kebajikan.
Saling ingatkan kebenaran .
Saling ingatkan teguh sabar.
Al-Quran surah Taha (surah ke-20) ayat 43-44.
اذْهَبَا إِلَىٰ فِرْعَوْنَ إِنَّهُ طَغَىٰ
Pergilah kamu berdua kepada Fir'aun, sesungguhnya dia telah
melampaui batas.
فَقُولَا لَهُ قَوْلًا لَيِّنًا
لَعَلَّهُ يَتَذَكَّرُ أَوْ يَخْشَىٰ
Maka bicaralah kamu berdua kepadanya dengan ucapan lemah
lembut, semoga ia ingat atau takut".
(Sumber MK)
0 comments:
Post a Comment