Friday, June 28, 2024

33881. ADA 5 HUKUM HALAL SUNAH MUBAH MAKRUH HARAM

 




ADA 5 HUKUM ISLAM HALAL SUNAH MUBAH MAKRUH HARAM

Oleh: Drs. H. M. Yusron Hadi, M.M.

 

 

Kata “halal” dari segi hukum.

Artinya “bukan haram”.

 

Haram.

Yaitu perbuatan mengakibatkan dosa dan ancaman siksa.

 

Ada 5 hukum lslam.

Yaitu:

 

1)        Wajib.

2)        Sunah.

3)        Mubah.

 

4)        Makruh.

5)        Haram.

 

Yang 4 pertama kelompok “halal”.

Termasuk “makruh”.

 

Makruh.

Artinya “dianjurkan untuk ditinggalkan”.

 

Wajib.

Artinya harus dilakukan.

Dan tidak boleh ditinggalkan.

Sunah.

Yaitu perbuatan yang dilakukan dapat pahala.

Dan jika ditinggalkan tak berdosa.

 

Mubah berupa pilihan bebas.

Artinya boleh dikerjakan dan boleh ditinggalkan.

 

Makruh.

Dianjurkan untuk ditinggalkan.

Tapi jika dikerjakan tak berdosa.

 

Haram.

Harus ditinggalkan.

Jika dikerjakan berdosa.

 

Nabi  Muhammad bersabda,

”Perbuatan halal paling  dibenci Allah yaitu perceraian  suami isteri”.

 

Kata “halal” dalam Al-Quran.

Terulang 6 kali.

 

Dan 2 kata “halal”.

Dalam konteks kecaman.

 

Al-Quran surah Yunus (surah ke-10) ayat 59.

 

قُلْ أَرَأَيْتُمْ مَا أَنْزَلَ اللَّهُ لَكُمْ مِنْ رِزْقٍ فَجَعَلْتُمْ مِنْهُ حَرَامًا وَحَلَالًا قُلْ آللَّهُ أَذِنَ لَكُمْ ۖ أَمْ عَلَى اللَّهِ تَفْتَرُونَ

 

      Katakan:”Terangkan padaku tentang rezeki yang diturunkan Allah kepadamu, lalu kamu jadikan sebagiannya haram dan (sebagiannya) halal”. Katakan: “Apakah Allah telah memberi izin padamu (tentang ini) atau kamu mengada-adakan saja terhadap Allah?”

 

Al-Quran surah An-Nahl (surah ke-16) ayat 116-117.

 

وَلَا تَقُولُوا لِمَا تَصِفُ أَلْسِنَتُكُمُ الْكَذِبَ هَٰذَا حَلَالٌ وَهَٰذَا حَرَامٌ لِتَفْتَرُوا عَلَى اللَّهِ الْكَذِبَ ۚ إِنَّ الَّذِينَ يَفْتَرُونَ عَلَى اللَّهِ الْكَذِبَ لَا يُفْلِحُونَ   مَتَاعٌ قَلِيلٌ وَلَهُمْ عَذَابٌ أَلِيمٌ    

 

 Dan janganlah kamu mengatakan terhadap apa yang disebut lidahmu secara dusta “Ini halal dan ini haram”, untuk mengada-adakan kebohongan terhadap Allah. Sesungguhnya orang yang mengadakan kebohongan terhadap Allah tidaklah beruntung. (Itu) kesenangan sedikit; dan bagi mereka azab pedih.”

 

Ayat Al-Quran ini.

Mengecam orang mencampur.

Yang halal dan haram.

 

Orang mencampur halal haram.

Dikecam dan diancam siksa pedih.

 

Apalagi seluruh kegiatannya haram.

 

Dan 4 kata “halal” lainnya.

Disebut Al-Quran punya 2 ciri sama.

 

Yaitu:
Tampil dalam konteks perintah makan.

 

Kata “halal” digandeng kata “thayyibah”.

Artinya “baik”.

 

Al-Quran surah Al-Baqarah (surah ke-2) ayat 168.

 

يَا أَيُّهَا النَّاسُ كُلُوا مِمَّا فِي الْأَرْضِ حَلَالًا طَيِّبًا وَلَا تَتَّبِعُوا خُطُوَاتِ الشَّيْطَانِ ۚ إِنَّهُ لَكُمْ عَدُوٌّ مُبِينٌ

 

      Hai sekalian manusia, makanlah yang halal lagi baik dari apa yang ada di bumi, dan janganlah kamu mengikuti langkah setan; karena sesungguhnya setan musuh nyata bagimu.

 

Al-Quran surah Al-Maidah (surah ke-5) ayat 88.

 

وَكُلُوا مِمَّا رَزَقَكُمُ اللَّهُ حَلَالًا طَيِّبًا ۚ وَاتَّقُوا اللَّهَ الَّذِي أَنْتُمْ بِهِ مُؤْمِنُونَ

 

         

Dan makanlah makanan halal lagi baik dari apa yang Allah telah rezekikan kepadamu, dan bertakwalah kepada Allah yang kamu beriman kepada-Nya.

 

Al-Quran surah Al-Anfal (surah ke-8) ayat 69.

 

فَكُلُوا مِمَّا غَنِمْتُمْ حَلَالًا طَيِّبًا ۚ وَاتَّقُوا اللَّهَ ۚ إِنَّ اللَّهَ غَفُورٌ رَحِيمٌ

 

      

Maka makanlah sebagian rampasan perang yang telah kamu ambil, sebagai makanan halal lagi baik, dan bertakwalah kepada Allah; sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.

 

Al-Quran surah An-Nahl (surah ke-16) ayat 114. 

 

فَكُلُوا مِمَّا رَزَقَكُمُ اللَّهُ حَلَالًا طَيِّبًا وَاشْكُرُوا نِعْمَتَ اللَّهِ إِنْ كُنْتُمْ إِيَّاهُ تَعْبُدُونَ

 

     

 Maka makanlah yang halal lagi baik rezeki yang telah diberikan Allah kepadamu; dan syukurilah nikmat Allah jika kamu hanya kepada-Nya saja menyembah.

 

Kata “makan”  dalam  Al-Quran.

Sering   diartikan   “melakukan aktivitas apa pun”.

 

Sebab “makan” sumber utama.

Untuk dapat kalori.

Dipakai untuk aktivitas.

 

Perintah “makan” dalam ayat Al-Quran.

Bisa bermakna  perintah “melakukan aktivitas”.

 

Semua aktifitas harus halal dan “thayyib”  (baik).

 

Hukum Islam: wajib, sunah, mubah, dan makruh.

Kelompok “halal”.

 

Tapi “makruh” tak termasuk “thayib” (baik).

 

 

Al-Quran menyatakan secara tegas cinta Allah 18 kali.

 

Terdiri atas:

Masing-masing 1 kali untuk:

 

1)        At-tawabin (orang  bertobat).

2)        Ash-shabirin (orang sabar).

 

3)        Shaffan wahida( orang dalam satu barisan atau kesatuan).

 

Masing-masing 2 kali terhadap:

 

1)        Al-mutawakkilin” (orang berserah  diri  kepada Allah).

2)        Al-mutathahirin (orang menyucikan diri).

 

 

Masing-masing 3 kali  terhadap:

1)        Al-muttaqin (orang bertakwa).

2)        Al-muqsithin (orang adil).

 

Dan 5 kali terhadap:

1)        Al-muhsinin (orang ikhlas).

 

Angka itu isyarat.

Sikap  paling disenangi Allah.

 

Yaitu “Al-muhsinin” (orang  berbuat  baik  pada orang pernah salah).

 

 

Al-Quran surah  Ali-Imran (surah ke-3) ayat 133-134.

 

۞ وَسَارِعُوا إِلَىٰ مَغْفِرَةٍ مِنْ رَبِّكُمْ وَجَنَّةٍ عَرْضُهَا السَّمَاوَاتُ وَالْأَرْضُ أُعِدَّتْ لِلْمُتَّقِينَ

الَّذِينَ يُنْفِقُونَ فِي السَّرَّاءِ وَالضَّرَّاءِ وَالْكَاظِمِينَ الْغَيْظَ وَالْعَافِينَ عَنِ النَّاسِ ۗ وَاللَّهُ يُحِبُّ الْمُحْسِنِينَ

 

       Dan bersegeralah kamu kepada ampunan dari Tuhanmu dan kepada surga yang luasnya seluas langit dan bumi yang disediakan untuk orang-orang yang bertakwa,    (yaitu) orang-orang yang menafkahkan (hartanya), baik di waktu lapang maupun sempit, dan orang-orang yang menahan amarahnya dan memaafkan (kesalahan) orang. Allah menyukai orang-orang yang berbuat kebajikan.

 

Urutan prioritas orang bertakwa.

 

1)        Menafkahkan hartanya ketika lapang dan sempit.

 

2)        Mampu menahan  amarah.

 

3)        Berbuat baik pada  orang bersalah.  

 

 

Daftar Pustaka

1.                Shihab, M.Quraish. Lentera Hati. Kisah dan Hikmah Kehidupan. Penerbit Mizan, 1994.   

2.                Shihab, M. Quraish Shihab. Wawasan Al-Quran. Tafsir Maudhui atas Perbagai Persoalan Umat. Penerbit Mizan, 2009.

3.                Shihab, M.Quraish. E-book Membumikan Al-Quran.

4.                Al-Quran Digital, Versi 3.2. Digital Qur’an Ver 3.2

5.                Tafsirq.com online.      

0 comments:

Post a Comment