Sunday, June 30, 2024

33944. BEBERAPA TINDAKAN SAHABAT DIBOLEHKAN NABI

 




BEBERAPA TINDAKAN SAHABAT DIBOLEHKAN NABI

Oleh: Drs. H. M. Yusron Hadi, M.M

 

 

 

Nabi Muhammad membenarkan perbuatan sahabat.

Padahal Nabi tak pernah melakukan.

 

Nabi tak pernah  mengucapkan  dan  tak  pernah  mengajarkan.

 

Tapi  dilakukan  oleh sahabat.

Nabi Muhammad membenarkannya.

1.        Salat 2 rakaat setelah wudu’.

 

Abu Hurairah berkisah.

 

Nabi Muhammad bersabda.

Pada Bilal waktu Subuh,

 

“Wahai Bilal, ceritakan padauk.

Tentang amal yang paling engkau harapkan.

 

Yang telah engkau amalkan dalam Islam?

 

 Karena aku mendengar suara gesekan sandalmu di depanku dalam surga.”

 

Bilal menjawab,

 

“Saya tak pernah melakukan amal yang paling saya harapkan.

 

Hanya saja saya tak pernah bersuci (wudu) di waktu malam atau siang.

 

Melainkan aku salat dengan itu (salat sunah wudu).

Salat yang telah ditetapkan bagiku.”

 

(HR. Bukhari).

 

Nabi Muhammad tidak pernah melakukan, mengucapkan, atau mengajarkan salat sunat 2 rakaat setelah berwudu.

 

Salat sunah setelah wudu adalah bid’ah.

Sebab Nabi Muhamad tidak pernah melakukannya.

 

Tapi salat sunah 2 rakaat setelah wudu adalah bid’ah hasanah (yang baik).

 

Hal itu disebut sunah “taqririyah”.

Setelah Nabi Muhammad membenarkan.

 

Tapi sebelum Nabi membenarkan.

Salat sunah 2 rakaat setelah berwudu adalah bid’ah

Yaitu amal yang dibuat-buat oleh Bilal.

 

Jika Nabi Muhammad tak bertanya pada Bilal.

Maka Bilal melakukannya seumur hidupnya.

 

Tanpa tahu pendapat Nabi.

Tentang salat 2 rakaat setelah wudu.

 

Salat setelah wudu itu bid’ah hasanah (yang baik).

Sebelum diakui Nabi Muhammad.

 

Setelah mendapatkan pengakuan Nabi.

Maka berubah menjadi sunah “taqririyah”.

Yaitu respon Nabi Muhammad.

 

2.        Salat 2 rakaat sebelum dibunuh.

 

Abu Hurairah berkisah,

“Rasulullah mengrim utusan 10 orang ke daerah Hadah (antara Asfan dan Mekah).

 

Khubaib ditawan pasukan musuh.

Ketika pasukan musuh akan membunuhnya.

 

Khubaib berkata,

”Izinkan aku melakukan salat 2 rakaat”.

Pasukan musuh mengizinkan dan kemudian membunuhnya.

 

Khubaib orang pertama.

Yang “men-sunah-kan” salat sunah bagi tiap muslim yang terbunuh dalam keadaan sabar.

 

(HR. Bukhari).

 

Nabi Muhammad tidak pernah mengajarkan,

“Hai orang beriman, jika kamu akan dibunuh, maka salat sunah 2 rakaat”.

 

 

Salat sunah 2 rakaat.

Murni inisiatif Khubaib.

 

Khubaib melakukan perbuatan yang tidak dilakukan, tidak diucapkan dan tidak diajarkan oleh Nabi.

 

Maka termasuk bid’ah.

Tapi bid’ah hasanah (yang baik).

 

Setelah disampaikan pada Nabi Muhammad.

Dan diakui beliau.

 

Baru jadi sunah taqririyah.

Yaitu tanggapan Nabi Muhammad.  .

 

3.        Membaca surah Al-Ikhlas sebelum surah lain.

 

Anas bin Malik berkisah.

Pria jadi imam salat kaum Ansar di Masjid Quba.

 

Tiap selesai baca Fatihah.

Da mengawalinya dengan baca surah Al-Ikhlas.

 

Setelah itu baru baca surah lain.

 

Para sahabat melaporkan kepada Nabi.

 

Nabi Muhammad bersabda,

“Wahai fulan, apa yang membuatmu terus membaca surat Al-Ikhlas?”

 

Ia menjawab,

“Saya sangat suka surah Al-Ikhlas”.

 

Nabi Muhammad bersabda,

“Cintamu kepada surah Al-Ikhlas membuatmu masuk surga.”

 

(HR. Bukhari).

 

4.        Sahabat menutup bacaan dengan surah Al-Ikhlas.

Aisyah (istri Rasulullah) berkata,

”Nabi Muhammad mengutus seorang laki-laki dalam pasukan perang.

 

Ia jadi imam bagi para sahabatnya.

Dalam salat mereka.

 

Ia selalu menutup bacaan ayat dengan surah Al-Ikhlas.

 

Ketika mereka Kembali.

Peristiwa dilaporkan pada Nabi.

 

Nabi bersabda,

”Tanyakan kepadanya, mengapa dia melakukannya?”

 

Sahabat menjawab,

“Karena dalam surah Al-Ikhlas  adalah  sifat  Allah  Yang  Maha  Pengasih.

Maka saya  suka membacanya”.

 

Nabi Muhammad bersabda,

“Beritahukan padanya bahwa Allah mencintainya.”

 

(HR. Bukhari dan Muslim).

 

 

5.        Qatadah bin Nu’man baca surah Al-Ikhlas semalam penuh.     

 

Kemudian dilaporkan kepada Nabi.

Nabi Muhammad bersabda,

 

”Sesungguhnya  surat  Al-Ikhlas  sama dengan sepertiga Al-Quran.”

(HR. Bukhari).

 

6.        Bacaan iftitah dibuat oleh sahabat.

 

Ibnu Umar berkata,

“Ketika kami salat bersama Rasulullah, seorang laki-laki suatu kaum mengucapkan doa iftitah tertentu.

 

Rasulullah bersabda,

”Siapakah yang mengucapkan kalimat anu dan anu?”

 

Laki-laki itu menjawab,

 “Saya wahai Rasulullah.”

 

Nabi Muhamad bersabda,

”Saya kagum dengan bacaan itu, karena pintu-pintu langit dibuka karena doa itu.”

 

7.        Doa dibuat oleh sahabat Nabi.

 

Anas bin Malik berkata,

”Sesungguhnya Rasulullah mendengar seorang pria mengucapkan doa tertentu.”

 

Nabi Muhammad bersabda,

“Engkau telah memohon kepada Allah dengan nama-Nya yang Agung.

 

Jika berdoa dengan doa itu.

Maka doanya akan dikabulkan Allah.”

 

8.        Doa tambahan pada bacaan sesudah rukuk.

 

Rifa’ah bin Rafi’ berkata,

“Suatu hari kami salat di belakang Nabi.

 

Nabi mengangkat kepala dari rukuk dan mengucapkan doa.

 

Seorang laki-laki di belakangnya mengucapkan doa tambahan tertentu.

 

Ketika  selesai  salat.

Nabi bersabda,

“Siapakah  yang mengucapkan kalimat tadi?”.

 

Laki-laki itu menjawab, “Saya”.

 

Nabi bersabda,

”Aku melihat puluhan malaikat mendatangimu.

Para malaikat berebut menuliskannya pertama kali.”

 

(HR. Bukhari dan Muslim).

 

9.        Bacaan rukiah dibuat sahabat Nabi.

 

Seorang sahabat menyembuhkan orang gila yang terikat dengan rukiah.

 

Dengan membacakan surah Al-Fatihah 3 hari pagi dan petang.

 

Dia berkata,

”Setiap kali selesai membaca surah Al-Fatihah.

Saya kumpulkan air liur saya, kemudian saya tiupkan.

 

Seakan-akan orang gila itu sadar dari ikatannya.

 

 

Lalu mereka memberi saya upah.

Maka saya jawab: Saya akan menanyakan hukumnya pada Nabi lebih dulu.”

 

Nabi Muhammad bersabda,

”Sungguh engkau makan dari hasil rukiah yang benar.”

 

(HR. Abu Daud, Ahmad dan Hakim).

 

Rukiah (ruqiyah) adalah pengobatan dengan berzikir atau doa.

 

Seperti dilakukan Nabi Muhammad.

Untuk mengusir pengaruh jahat dari hati manusia.

 

 

Daftar Pustaka

1.                Somad, Abdul. E-book Tafaqquh 77 Tanya-Jawab Seputar Salat, 2017.

2.                Somad, Abdul. E-book Tafaqquh 99 Tanya-Jawab Seputar Salat, 2017.

3.                Somad, Abdul. E-book Tafaqquh 37 Tanya-Jawab Masalah Populer, 2017.

4.                Al-Quran Digital, Versi 3.2. Digital Qur’an Ver 3.2

5.                Tafsirq.com online

 

 

0 comments:

Post a Comment