Saturday, June 29, 2024

33924. MASJID NABI MUHAMMAD BERFUNGSI SEGALA MACAM

 




MASJID NABI MUHAMMAD BERFUNGSI SEGALA MACAM

Oleh: Drs. H. M. Yusron Hadi, M.M.

 

 

Kata “masjid” terulang 28 kali dalam Al-Quran.

 

Dalam segi bahasa.

Kata “masjid” terambil dari akar kata “sajada-sujud”.

 

Artinya:

 

1)        Patuh.

2)        Taat.

3)        Tunduk penuh hormat dan takzim.

 

Meletakkan dahi, 2 tangan, lutut, dan kaki ke bumi.

Disebut “sujud”.

 

 Dalam syariat Islam.

Bentuk lahir paling nyata dari makna di atas.

 

Bangunan khusus untuk salat.

Disebut masjid.

Artinya “tempat bersujud.”

 

Dalam sehari-hari.

Masjid dipakai tempat salat umat Islam.

Kata “masjid” akar katanya.

 

Bermakna “tunduk dan patuh”.

Hakikat masjid.

 

Yaitu tempat segala aktivitas.

Untuk patuh pada Allah.

 

Nabi Muhammad hijrah dari Mekah ke Madinah.

 

Pertama bangun masjid kecil.

Berlantai tanah, dan beratap pelepah kurma.

Yaitu Masjid Quba.

 

Kemudian Nabi Muhammad membangun masjid besar (Masjid Nabawi).

Dan membangun dunia ini.

 

Kota dibangun Nabi

Jadi “Madinah”.

Arti harfiahnya “tempat peradaban”.

 

Tempat lahir benih peradaban baru.

Bagi umat manusia.

 

Para ulama beda pendapat.

Tentang masjid yang dijuluki Allah.

Dibangun atas dasar takwa.

Masjid Quba atau Masjid Nabawi.

 

Al-Quran surah At-Taubah (surah ke-9) ayat 108.

 

لَا تَقُمْ فِيهِ أَبَدًا ۚ لَمَسْجِدٌ أُسِّسَ عَلَى التَّقْوَىٰ مِنْ أَوَّلِ يَوْمٍ أَحَقُّ أَنْ تَقُومَ فِيهِ ۚ فِيهِ رِجَالٌ يُحِبُّونَ أَنْ يَتَطَهَّرُوا ۚ وَاللَّهُ يُحِبُّ الْمُطَّهِّرِينَ

 

    

 Maka apakah orang mendirikan masjidnya atas dasar takwa kepada Allah dan keridaan (Nya) itu yang baik, atau orang mendirikan bangunannya di tepi jurang runtuh, lalu bangunannya jatuh bersama dengan dia  dalam neraka Jahanam? Dan Allah tidak memberikan petunjuk kepada orang zalim.

 

 

Yang jelas bahwa Masjid Quba dan Masjid Nabawi, keduanya dibangun atas dasar takwa, dan setiap masjid seharusnya memiliki landasan dan fungsi seperti itu, sehingga Nabi Muhammad memerintahkan untuk meruntuhkan bangunan kaum munafik yang mereka sebut masjid, tetapi tidak digunakan sebagai masjid.

 

Al-Quran surah At-Taubah (surah ke-9) ayat 107.

 

وَالَّذِينَ اتَّخَذُوا مَسْجِدًا ضِرَارًا وَكُفْرًا وَتَفْرِيقًا بَيْنَ الْمُؤْمِنِينَ وَإِرْصَادًا لِمَنْ حَارَبَ اللَّهَ وَرَسُولَهُ مِنْ قَبْلُ ۚ وَلَيَحْلِفُنَّ إِنْ أَرَدْنَا إِلَّا الْحُسْنَىٰ ۖ وَاللَّهُ يَشْهَدُ إِنَّهُمْ لَكَاذِبُونَ

 

      Dan (di antara orang munafik) ada orang mendirikan masjid untuk menimbulkan mudarat (pada orang mukmin), untuk kekafiran dan untuk memecah belah orang mukmin serta menunggu kedatangan orang yang memerangi Allah dan Rasul-Nya sejak dahulu. Mereka sesungguhnya bersumpah, “Kami tidak menghendaki selain kebaikan”. Dan Allah menjadi saksi bahwa sesungguhnya mereka pendusta (dalam sumpahnya).

 

Fungsi Masjid Nabawi Madinah.

Pada zaman Nabi aneka ragam.

 

1)        Tempat ibadah (salat, zikir).

2)        Tempat konsultasi dan komunikasi (soal ekonomi, sosial, dan budaya).

 

3)        Tempat Pendidikan.

4)        Tempat santunan sosial.

 

5)        Tempat latihan militer dan persiapan alatnya.

6)        Tempat pengobatan korban perang.

 

7)        Tempat perdamaian dan pengadilan sengketa.

8)        Tempat aula dan menerima tamu.

 

9)        Tempat menawan tahanan.

10)  Pusat penerangan dan pembelaan agama.

 

 

Masjid zaman Nabi Muhammad.

Mampu berperan sangat luas.

 

Warga masih berpegang teguh pada nilai, norma, jiwa agama, dan kemampuan pengurus masjid.

 

Menghubungkan kondisi sosial dan kebutuhan warga.

Dengan kegiatan masjid.

 

Pada zaman Nabi Muhammad.

Pemerintahan terlaksana dalam masjid.

 

Pemimpin pemerintah jadi imam dan khatib.

 

Ruang masjid dipakai kegiatan pemerintahan dan musyawarah.

 

Sekarang berubah.

Muncul lembaga baru.

 

Ambil sebagian peranan masjid.

Di masa lampau.

 

Organisasi agama, swasta, dan lembaga pemerintah mengurusi masyarakat.

 

Pengurus masjid zaman sekarang dituntut.

 

1)        Kreatif membina umat.

 

2)        Melengkapi sarana dan prasarana masjid yang bagus, menyenangkan, menyehatkan.

 

3)        Menarik semua umat dalam semua tingkatan umur, sosial, dan pedidikan.

 

 

Daftar Pustaka

1.        Shihab, M.Quraish. Lentera Hati. Kisah dan Hikmah Kehidupan. Penerbit Mizan, 1994.

2.        Shihab, M. Quraish Shihab. Wawasan Al-Quran. Tafsir Maudhui atas Perbagai Persoalan Umat. Penerbit Mizan, 2009.

3.        Shihab, M.Quraish. E-book Membumikan Al-Quran.

4.        Al-Quran Digital, Versi 3.2. Digital Qur’an Ver 3.2

5.        Tafsirq.com online.

 

Keterangan gambar

1.        Masjid Nabawi

2.        Masjid Quba

 

0 comments:

Post a Comment