KITAB SUCI TAK ASLI MIRIP AIR BENING CAMPUR
TEH
Oleh: Drs. H. M. Yusron Hadi,
MM
Dalam Al-Quran
Tak ada ungkapan:
“Kitab suci tak asli mirip air campur
teh” .
Tapi ada gambaran.
Kitab tak murni.
Kebenaran campur bohong.
Al-Qur’an menegur.
Orang mencampur benar dan salah.
Seperti air murni yang dicampur teh.
Hingga tak jernih lagi.
Surah Al-Baqarah [2]: 42
وَلَا تَلْبِسُوا الْحَقَّ بِالْبَاطِلِ وَتَكْتُمُوا الْحَقَّ وَأَنْتُمْ
تَعْلَمُونَ
Dan jangan kamu campur
aduk yang hak dengan batil dan jangan kamu sembunyikan yang hak, sedangkan kamu
mengetahui.
Catatan.
1)
Ayat ini menegur ahli kitab (Yahudi
& Nasrani)
2)
Yang mengubah sebagian isi kitab
Taurat dan Injil.
3)
Atau menafsirkan ayatnya tidak sesuai
maksud sebenarnya.
4)
Kebenaran yang dulu murni seperti air
jernih.
5)
Menjadi keruh.
6)
Karena campur kepalsuan manusia.
7)
Ibarat air yang dicampur teh atau
tinta.
Surah Al-Mā’idah [5]: 13
فَبِمَا نَقْضِهِمْ مِيثَاقَهُمْ لَعَنَّاهُمْ وَجَعَلْنَا قُلُوبَهُمْ قَاسِيَةً
ۖ يُحَرِّفُونَ الْكَلِمَ عَنْ مَوَاضِعِهِ ۙ وَنَسُوا حَظًّا مِمَّا ذُكِّرُوا
بِهِ ۚ وَلَا تَزَالُ تَطَّلِعُ عَلَىٰ خَائِنَةٍ مِنْهُمْ إِلَّا قَلِيلًا
مِنْهُمْ ۖ فَاعْفُ عَنْهُمْ وَاصْفَحْ ۚ إِنَّ اللَّهَ يُحِبُّ الْمُحْسِنِينَ
(Tetapi) karena
mereka melanggar janjinya, Kami kutuki mereka, dan Kami jadikan hati mereka
keras membatu. Mereka suka mengubah perkataan (Allah) dari tempat-tempatnya,
dan mereka (sengaja) melupakan sebagian dari apa yang mereka telah
diperingatkan dengannya, dan kamu (Muhammad) senantiasa akan melihat
kekhianatan dari mereka kecuali sedikit di antara mereka (yang tidak
berkhianat), maka maafkan mereka dan biarkan mereka, sesungguhnya Allah
menyukai orang-orang yang berbuat baik.
Catatan.
1)
“Mereka suka mengubah perkataan
(Allah) dari tempat-tempatnya...”
2)
Kitab suci yang seharusnya jernih dan
murni.
3)
Telah diubah oleh sebagian orang.
4)
Sehingga maknanya tak lagi murni.
5)
Hal itu serupa dengan air bening yang
tercampur bahan lain.
6)
Masih ada airnya.
7)
Tapi tak lagi asli.
8)
Sudah bercampur.
Surah Al-Baqarah [2]: 79
فَوَيْلٌ لِلَّذِينَ يَكْتُبُونَ الْكِتَابَ بِأَيْدِيهِمْ ثُمَّ يَقُولُونَ
هَٰذَا مِنْ عِنْدِ اللَّهِ لِيَشْتَرُوا بِهِ ثَمَنًا قَلِيلًا ۖ فَوَيْلٌ لَهُمْ
مِمَّا كَتَبَتْ أَيْدِيهِمْ وَوَيْلٌ لَهُمْ مِمَّا يَكْسِبُونَ
Maka kecelakaan besar
bagi orang-orang yang menulis Kitab dengan tangan mereka sendiri, lalu
dikatakannya; "Ini dari Allah", (dengan maksud) untuk mendapat untung
sedikit dengan perbuatan itu. Maka kecelakaan besar bagi mereka, akibat apa
yang ditulis oleh tangan mereka sendiri, dan kecelakaan besar bagi mereka,
akibat apa yang mereka kerjakan.
Catatan.
1)
Ayat ini gambaran pemalsuan wahyu.
2)
Seperti air murni dicampur buatan
manusia.
3)
Tetap disebut “air”.
4)
Tapi sejatinya sudah bukan yang asli.
Wahyu Tuhan yang murni.
Kehilangan jernihnya.
Jika dicampur tafsir palsu.
Atau tambahan manusia.
Bayangkan.
Kita punya segelas air putih jernih.
1)
Air itu bersih.
2)
Menyegarkan.
3)
Menenangkan.
Tapi saat diteteskan teh.
Atau tinta ke dalamnya.
Apa yang terjadi?
1)
Air itu tidak lagi jernih.
2)
Warnanya berubah.
3)
Rasanya pun tak sama.
4)
Padahal sedikit saja campurannya.
5)
Cukup membuat airnya tak murni lagi.
Begitu gambaran wahyu Allah.
Yang diturunkan pada umat manusia.
Q.S. Al-Baqarah [2]: 42
1)
Ayat ini menegur orang yang mengubah
isi kitab suci, menambah atau mengurangi ajaran Allah.
2)
Lalu tetap mengakuinya sebagai firman
Tuhan.
3)
Padahal, wahyu Allah harus dijaga murninya.
4)
Sekali ia dicampuri, walau sedikit.
5)
Kebenarannya menjadi keruh.
6)
Seperti air bening yang dicampur teh.
QS Al-Baqarah (2:79)
1)
Peringatan keras.
2)
Agar manusia tak memalsukan kebenaran.
3)
Wahyu yang suci bukan untuk
diperdagangkan.
4)
Bukan untuk ditukar dengan dunia.
Alhamdulillah.
Allah menjaga Al-Qur’an dari perubahan
dan pemalsuan.
QS Al-Hijr (15:9).
إِنَّا نَحْنُ نَزَّلْنَا الذِّكْرَ وَإِنَّا لَهُ لَحَافِظُونَ
Sesungguhnya Kami yang
menurunkan Al Quran, dan sesungguhnya Kami benar-benar memeliharanya.
Catatan.
1)
Kami menurunkan Quran
2)
Artinya Allah melibatkan malaikat
Jibril.
3)
Kami menjaganya.
4)
Artinya Allah bisa melibatkan para penghafal
Quran.
Tugas sebagai umat Islam.
Menjaga kemurnian Al-Qur’an.
Tak hanya dalam tulisan dan hafalan.
Tapi juga dalam pengamalan.
Jangan biarkan hawa nafsu.
Kepentingan atau tafsir yang salah.
Mencampuri ajaran Allah yang murni.
Mari kita jaga hati dan pikiran kita.
Agar tetap jernih seperti air.
Jangan biarkan tercampur kebohongan
dan kesesatan.
Iman yang jernih.
Melahirkan amal bersih.
Tapi iman yang keruh.
Membuat bingung dalam hidup.
Semoga Allah menjadikan kita.
Penjaga kemurnian wahyu-Nya.
Pecinta kebenaran.
Pengamal Al-Qur’an sejati.
Sumber
1)
Tafsir Quran Perkata DR M Hatta.
2)
ChatGPT.
3)
Copilot.
4)
Cici.
5)
Claude.
6)
Grok.



