Monday, October 20, 2025

43772. KITAB SUCI TAK ASLI AIR CAMPUR TEH

 


KITAB SUCI TAK ASLI MIRIP AIR BENING CAMPUR TEH

Oleh: Drs. H. M. Yusron Hadi, MM

 

 

 

Dalam Al-Quran

Tak ada ungkapan:


 “Kitab suci tak asli mirip air campur teh” .

 

Tapi ada gambaran.

Kitab tak murni.

Kebenaran campur bohong.

 

Al-Qur’an menegur.

Orang mencampur benar dan salah.

Seperti air murni yang dicampur teh.

Hingga tak jernih lagi.

 

Surah Al-Baqarah [2]: 42


وَلَا تَلْبِسُوا الْحَقَّ بِالْبَاطِلِ وَتَكْتُمُوا الْحَقَّ وَأَنْتُمْ تَعْلَمُونَ

 

Dan jangan kamu campur aduk yang hak dengan batil dan jangan kamu sembunyikan yang hak, sedangkan kamu mengetahui.

 

Catatan.

 

1)        Ayat ini menegur ahli kitab (Yahudi & Nasrani)

 

2)        Yang mengubah sebagian isi kitab Taurat dan Injil.

3)        Atau menafsirkan ayatnya tidak sesuai maksud sebenarnya.

 

4)        Kebenaran yang dulu murni seperti air jernih.

 

5)        Menjadi keruh.

6)        Karena campur kepalsuan manusia.

 

7)        Ibarat air yang dicampur teh atau tinta.

 

Surah Al-Mā’idah [5]: 13


فَبِمَا نَقْضِهِمْ مِيثَاقَهُمْ لَعَنَّاهُمْ وَجَعَلْنَا قُلُوبَهُمْ قَاسِيَةً ۖ يُحَرِّفُونَ الْكَلِمَ عَنْ مَوَاضِعِهِ ۙ وَنَسُوا حَظًّا مِمَّا ذُكِّرُوا بِهِ ۚ وَلَا تَزَالُ تَطَّلِعُ عَلَىٰ خَائِنَةٍ مِنْهُمْ إِلَّا قَلِيلًا مِنْهُمْ ۖ فَاعْفُ عَنْهُمْ وَاصْفَحْ ۚ إِنَّ اللَّهَ يُحِبُّ الْمُحْسِنِينَ

 

(Tetapi) karena mereka melanggar janjinya, Kami kutuki mereka, dan Kami jadikan hati mereka keras membatu. Mereka suka mengubah perkataan (Allah) dari tempat-tempatnya, dan mereka (sengaja) melupakan sebagian dari apa yang mereka telah diperingatkan dengannya, dan kamu (Muhammad) senantiasa akan melihat kekhianatan dari mereka kecuali sedikit di antara mereka (yang tidak berkhianat), maka maafkan mereka dan biarkan mereka, sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang berbuat baik.

 

Catatan.

 

1)        “Mereka suka mengubah perkataan (Allah) dari tempat-tempatnya...”

 

2)        Kitab suci yang seharusnya jernih dan murni.

 

3)        Telah diubah oleh sebagian orang.

4)        Sehingga maknanya tak lagi murni.

 

5)        Hal itu serupa dengan air bening yang tercampur bahan lain.

 

6)        Masih ada airnya.

7)        Tapi tak lagi asli.

8)        Sudah bercampur.

 

Surah Al-Baqarah [2]: 79


فَوَيْلٌ لِلَّذِينَ يَكْتُبُونَ الْكِتَابَ بِأَيْدِيهِمْ ثُمَّ يَقُولُونَ هَٰذَا مِنْ عِنْدِ اللَّهِ لِيَشْتَرُوا بِهِ ثَمَنًا قَلِيلًا ۖ فَوَيْلٌ لَهُمْ مِمَّا كَتَبَتْ أَيْدِيهِمْ وَوَيْلٌ لَهُمْ مِمَّا يَكْسِبُونَ

 

Maka kecelakaan besar bagi orang-orang yang menulis Kitab dengan tangan mereka sendiri, lalu dikatakannya; "Ini dari Allah", (dengan maksud) untuk mendapat untung sedikit dengan perbuatan itu. Maka kecelakaan besar bagi mereka, akibat apa yang ditulis oleh tangan mereka sendiri, dan kecelakaan besar bagi mereka, akibat apa yang mereka kerjakan.

 

Catatan.

 

1)        Ayat ini gambaran pemalsuan wahyu.

 

2)        Seperti air murni dicampur buatan manusia.

 

3)        Tetap disebut “air”.

4)        Tapi sejatinya sudah bukan yang asli.

 

Wahyu Tuhan yang murni.

Kehilangan jernihnya.

 

Jika dicampur tafsir palsu.

Atau tambahan manusia.

Bayangkan.

Kita punya segelas air putih jernih.

1)        Air itu bersih.

2)        Menyegarkan.

3)        Menenangkan.

 

Tapi saat diteteskan teh.

Atau tinta ke dalamnya.

Apa yang terjadi?

 

1)        Air itu tidak lagi jernih.

2)        Warnanya berubah.

 

3)        Rasanya pun tak sama.

4)        Padahal sedikit saja campurannya.

 

5)        Cukup membuat airnya tak murni lagi.

 

 

Begitu gambaran wahyu Allah.

Yang diturunkan pada umat manusia.

 

 Q.S. Al-Baqarah [2]: 42

 

1)        Ayat ini menegur orang yang mengubah isi kitab suci, menambah atau mengurangi ajaran Allah.

 

2)        Lalu tetap mengakuinya sebagai firman Tuhan.

 

3)        Padahal, wahyu Allah harus dijaga murninya.

 

4)        Sekali ia dicampuri, walau sedikit.

 

5)        Kebenarannya menjadi keruh.

 

6)        Seperti air bening yang dicampur teh.

 

QS Al-Baqarah (2:79)

 

1)        Peringatan keras.

2)        Agar manusia tak memalsukan kebenaran.

 

3)        Wahyu yang suci bukan untuk diperdagangkan.

 

4)        Bukan untuk ditukar dengan dunia.

 

 

Alhamdulillah.

Allah menjaga Al-Qur’an dari perubahan dan pemalsuan.


QS Al-Hijr (15:9).


إِنَّا نَحْنُ نَزَّلْنَا الذِّكْرَ وَإِنَّا لَهُ لَحَافِظُونَ

 

Sesungguhnya Kami yang menurunkan Al Quran, dan sesungguhnya Kami benar-benar memeliharanya.

Catatan.

 

1)        Kami menurunkan Quran

2)        Artinya Allah melibatkan malaikat Jibril.

 

3)        Kami menjaganya.

4)        Artinya Allah bisa melibatkan para penghafal Quran.

 

Tugas sebagai umat Islam.

Menjaga kemurnian Al-Qur’an.

 

Tak hanya dalam tulisan dan hafalan.

Tapi juga dalam pengamalan.

 

Jangan biarkan hawa nafsu.

Kepentingan atau tafsir yang salah.

Mencampuri ajaran Allah yang murni.

Mari kita jaga hati dan pikiran kita.

Agar tetap jernih seperti air.

 

Jangan biarkan tercampur kebohongan dan kesesatan.

 

Iman yang jernih.

Melahirkan amal bersih.

 

Tapi iman yang keruh.

Membuat bingung dalam hidup.

 

Semoga Allah menjadikan kita.

Penjaga kemurnian wahyu-Nya.

 

Pecinta kebenaran.

Pengamal Al-Qur’an sejati.

 

Sumber

1)        Tafsir Quran Perkata DR M Hatta.

2)        ChatGPT.

 

3)        Copilot.

4)        Cici.

 

5)        Claude.

6)        Grok.

 

 

 

Bottom of Form

 

0 comments:

Post a Comment