BIJAK HADAPI BEDA PENDAPAT VERSI ALQURAN
Oleh: Drs. H. M. Yusron Hadi, MM
Menurut Al-Qur’an.
Cara hadapi beda pendapat .
Yaitu:
1)
Jaga persaudaraan dan tak saling
membenci.
2)
Gunakan hikmah dan nasihat baik dalam
berdiskusi.
3)
Musyawarah dengan tenang dan terbuka.
4)
Lembut, sabar, dan tidak memaksa.
5)
Utamakan rahmat dan persatuan umat.
A.
Jaga persaudaraan dan tak saling
membenci.
QS. Al-Hujurat [49]: 10
إِنَّمَا
الْمُؤْمِنُونَ إِخْوَةٌ فَأَصْلِحُوا بَيْنَ أَخَوَيْكُمْ ۚ وَاتَّقُوا اللَّهَ
لَعَلَّكُمْ تُرْحَمُونَ
Sesungguhnya orang-orang
mukmin bersaudara. Sebab itu damaikan (perbaiki hubungan) antara kedua
saudaramu dan takutlah pada Allah, agar kamu mendapat rahmat.
Catatan.
1)
Allah tegaskan perbedaan sesama mukmin.
2)
Tak boleh memutus persaudaraan.
Tafsir Qurthubi.
1)
Agar perbedaan diselesaikan dengan
kasih sayang dan takwa.
2)
Bukan dengan kebencian.
3)
Ukuran sukses bukan siapa yang menang
debat.
4)
Tapi siapa yang lebih menjaga ukhuwah.
B.
Gunakan hikmah dan nasihat baik dalam
berdiskusi.
QS. An-Nahl [16]: 125
ادْعُ إِلَىٰ سَبِيلِ رَبِّكَ بِالْحِكْمَةِ وَالْمَوْعِظَةِ الْحَسَنَةِ ۖ
وَجَادِلْهُمْ بِالَّتِي هِيَ أَحْسَنُ ۚ إِنَّ رَبَّكَ هُوَ أَعْلَمُ بِمَنْ
ضَلَّ عَنْ سَبِيلِهِ ۖ وَهُوَ أَعْلَمُ بِالْمُهْتَدِينَ
Serulah (manusia) kepada
jalan Tuhan-mu dengan hikmah dan pelajaran baik dan bantah mereka dengan cara baik.
Sesungguhnya Tuhanmu Dia yang lebih mengetahui tentang siapa tersesat dari
jalan-Nya dan Dia yang lebih mengetahui orang yang mendapat petunjuk.
Catatan.
1)
“Hikmah” berarti kebijaksanaan.
2)
Memilih kata dan cara yang tepat.
3)
“Mau‘izhah hasanah” artinya nasihat lembut.
4)
Tak memaksa.
5)
“Jadilhum billatī hiya ahsan” — jika
ada beda pendapat.
6)
Maka dialog sopan dan argumen baik.
Tafsir lbnu Kasir.
1)
Dilarang keras dakwah dengan emosi.
2)
Tak boleh debat dengan nafsu.
C.
Musyawarah dengan tenang dan terbuka.
QS. Asy-Syura [42]: 38
وَالَّذِينَ اسْتَجَابُوا لِرَبِّهِمْ وَأَقَامُوا الصَّلَاةَ وَأَمْرُهُمْ
شُورَىٰ بَيْنَهُمْ وَمِمَّا رَزَقْنَاهُمْ يُنْفِقُونَ
Dan (bagi) orang-orang
yang menerima (mematuhi) seruan Tuhannya dan mendirikan salat, sedangkan urusan
mereka (diputuskan) dengan musyawarah antara mereka; dan mereka menginfakkan
sebagian rezeki yang Kami berikan kepada mereka.
Catatan.
1)
Perbedaan hal wajar.
2)
Tapi diatasi dengan musyawarah.
3)
Tak saling menjatuhkan.
Tafsir Baghawi:
1)
Musyawarah ciri orang beriman.
2)
Tak memaksakan kehendak pribadi.
D.
Lembut, sabar, dan tidak memaksa.
QS. Ali Imran [3]: 159
فَبِمَا رَحْمَةٍ مِنَ اللَّهِ لِنْتَ لَهُمْ ۖ وَلَوْ كُنْتَ فَظًّا غَلِيظَ
الْقَلْبِ لَانْفَضُّوا مِنْ حَوْلِكَ ۖ فَاعْفُ عَنْهُمْ وَاسْتَغْفِرْ لَهُمْ
وَشَاوِرْهُمْ فِي الْأَمْرِ ۖ فَإِذَا عَزَمْتَ فَتَوَكَّلْ عَلَى اللَّهِ ۚ
إِنَّ اللَّهَ يُحِبُّ الْمُتَوَكِّلِينَ
Maka sebab rahmat dari
Allah kamu berlaku lemah lembut pada mereka. Sekiranya kamu bersikap keras lagi
berhati kasar, tentu mereka menjauhkan diri dari sekelilingmu. Karena itu
maafkan mereka, mohonkan ampun bagi mereka, dan bermusyawarah dengan mereka
dalam urusan itu. Kemudian apabila kamu telah membulatkan tekad, maka
bertawakkal kepada Allah. Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang bertawakal
kepada-Nya.
Catatan.
1)
Rasulullah SAW teladan menghadapi
perbedaan.
2)
Diatasi dengan lembut dan pemaaf.
Tafsir Ibnu Kasir.
1)
Kelembutan senjata hati.
2)
Mampu meredakan perbedaan.
3)
Saat beda pendapat.
4)
Umat Islam diperintah utamakan kasih sayang.
5)
Bukan dengan kemarahan.
E.
Utamakan rahmat dan persatuan umat.
QS. Al-Ankabut [29]: 46
۞ وَلَا تُجَادِلُوا أَهْلَ الْكِتَابِ
إِلَّا بِالَّتِي هِيَ أَحْسَنُ إِلَّا الَّذِينَ ظَلَمُوا مِنْهُمْ ۖ وَقُولُوا
آمَنَّا بِالَّذِي أُنْزِلَ إِلَيْنَا وَأُنْزِلَ إِلَيْكُمْ وَإِلَٰهُنَا
وَإِلَٰهُكُمْ وَاحِدٌ وَنَحْنُ لَهُ مُسْلِمُونَ
Dan jangan kamu berdebat
denganAhli Kitab, melainkan dengan cara paling baik, kecuali dengan orang zalim
di antara mereka, dan katakana (Muhammad): "Kami beriman kepada
(kitab-kitab) yang diturunkan kepada kami dan yang diturunkan kepadamu; Tuhan
kami dan Tuhanmu adalah satu; dan kami hanya kepada-Nya berserah diri".
Catatan.
1)
Jika dengan non-Muslim saja.
2)
Allah perintahkan dialog terbaik.
3)
Apalagi sesama Muslim.
4)
Perbedaan tak jadi sumber permusuhan.
5)
Tapi peluang pahami kebenaran.
6)
Dari berbagai sisi.
Kesimpulan
Menurut Al-Qur’an.
Cara menghadapi beda pendapat.
Yaitu:
1)
Jaga persaudaraan dan tak saling
membenci.
2)
Gunakan hikmah dan nasihat baik dalam
berdiskusi.
3)
Musyawarah dengan tenang dan terbuka.
4)
Lembut, sabar, dan tidak memaksa.
5)
Utamakan rahmat dan persatuan umat.
Perbedaan itu rahmat.
Jika disikapi dengan ilmu dan kasih
sayang.
Perbedaan jadi musibah.
Jika disertai ego dan emosi.
Mari hadapi perbedaan.
Dengan akhlak Qur’ani.
Yaitu:
1)
Lembut dalam bertutur.
2)
Luas dalam hati.
Sumber
1)
Tafsir Quran Perkata DR M Hatta.
2)
ChatGPT.
3)
Copilot.
4)
Cici.
5)
Claude.
6)
Grok.

.jpg)

0 comments:
Post a Comment