KEYAKINAN TRANSENDER DAN EMPIRIS DI ALQURAN
Oleh: Drs. H. M. Yusron Hadi, MM
Al-Quran jelaskan.
Keyakinan:
1)
Transenden.
2)
Empiris.
A.
Keyakinan Transenden dalam Al-Qur’an
Transenden.
Artinya:
1)
Hal di atas jangkauan pancaindra dan
akal manusia.
2)
Seperti beriman pada Allah, malaikat,
surga, neraka, takdir, dan hari akhir.
3)
Al-Qur’an ajarkan.
4)
Bahwa iman sejati
5)
Berakar dari hal gaib.
6)
Atau transenden.
QS. Al-Baqarah [2]: 3
ذَٰلِكَ الْكِتَابُ لَا رَيْبَ ۛ فِيهِ ۛ هُدًى لِلْمُتَّقِينَ
2. Kitab (Al-Quran) ini
tidak ada keraguan padanya; petunjuk bagi orang yang bertakwa,
الَّذِينَ يُؤْمِنُونَ بِالْغَيْبِ
وَيُقِيمُونَ الصَّلَاةَ وَمِمَّا رَزَقْنَاهُمْ يُنْفِقُونَ
3. (yaitu) orang yang
beriman kepada yang gaib, mendirikan salat, dan mengifakkan sebagian rezeki
yang Kami anugerahkan kepada mereka.
Catatan.
1)
Ayat ini tegaskan.
2)
Bahwa ciri orang beriman.
3)
Yaitu percaya pada hal gaib.
4)
Beriman pada hal transenden.
QS. Al-Ikhlas [112]: 1-4
قُلْ هُوَ اللَّهُ أَحَدٌ
1. Katakan (Muhammad):
"Dia Allah, Yang Maha Esa.
اللَّهُ الصَّمَدُ
2. Allah adalah Tuhan
yang bergantung kepada-Nya segala sesuatu.
لَمْ يَلِدْ وَلَمْ يُولَدْ
3. Dia tidak beranak dan
tidak diperanakkan,
وَلَمْ يَكُنْ لَهُ كُفُوًا أَحَدٌ
4. dan tidak ada yang
setara dengan Dia".
Catatan.
1)
Allah adalah wujud transenden.
2)
Allah tak bisa diserupakan dengan
makhluk.
QS. Al-Hadid [57]: 3-4
هُوَ الْأَوَّلُ وَالْآخِرُ وَالظَّاهِرُ وَالْبَاطِنُ ۖ وَهُوَ بِكُلِّ شَيْءٍ
عَلِيمٌ
3. Dia Yang Awal
dan Yang Akhir Yang Zahir dan Yang Batin; dan Dia Maha Mengetahui segala
sesuatu.
هُوَ الَّذِي خَلَقَ السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضَ فِي سِتَّةِ أَيَّامٍ ثُمَّ
اسْتَوَىٰ عَلَى الْعَرْشِ ۚ يَعْلَمُ مَا يَلِجُ فِي الْأَرْضِ وَمَا يَخْرُجُ
مِنْهَا وَمَا يَنْزِلُ مِنَ السَّمَاءِ وَمَا يَعْرُجُ فِيهَا ۖ وَهُوَ مَعَكُمْ
أَيْنَ مَا كُنْتُمْ ۚ وَاللَّهُ بِمَا تَعْمَلُونَ بَصِيرٌ
4. Dia yang
menciptakan langit dan bumi dalam enam masa: Kemudian Dia bersemayam di atas
'Arsy. Dia mengetahui apa yang masuk ke dalam bumi dan apa yang keluar darinya
dan apa yang turun dari langit dan apa yang naik kepada-Nya. Dan Dia bersama
kamu di mana saja kamu berada. Dan Allah Maha Melihat apa yang kamu kerjakan.
Catatan
1)
“Dia Yang Awal dan Yang Akhir, Yang Zahir
dan Yang Batin...”
2)
Menunjukkan sifat Allah.
3)
Melampaui ruang dan waktu.
4)
Di luar jangkauan empiris manusia.
Keyakinan transenden.
1)
Mengarahkan manusia.
2)
Agar tak terjebak pada realitas fisik
semata.
3)
Tapi sadar bahwa ada kekuatan Tuhan di
balik alam semesta.
B.
Keyakinan Empiris dalam Al-Qur’an
Empiris berarti:
1)
Berdasar pengamatan.
2)
Berdasar pengalaman.
3)
Bukti nyata di alam semesta.
Al-Qur’an.
1)
Tak menolak ilmu empiris.
2)
Justru mendorong manusia.
3)
Untuk berpikir, meneliti, dan
mengamati ciptaan Allah.
QS. Al-Gasyiah [88]: 17-20
أَفَلَا يَنْظُرُونَ إِلَى الْإِبِلِ كَيْفَ خُلِقَتْ
17. Maka apakah mereka
tidak memperhatikan unta bagaimana dia diciptakan,
وَإِلَى السَّمَاءِ كَيْفَ رُفِعَتْ
18. Dan langit,
bagaimana ia ditinggikan?
وَإِلَى الْجِبَالِ كَيْفَ نُصِبَتْ
19. Dan gunung-gunung
bagaimana ia ditegakkan?
وَإِلَى الْأَرْضِ كَيْفَ سُطِحَتْ
20. Dan bumi bagaimana
ia dihamparkan?
Catatan.
1)
Ajakan mengamati fenomena alam secara
empiris.
2)
Pakai logika akal untuk berpikir.
QS. Ali Imran [3]: 190-191
إِنَّ فِي خَلْقِ السَّمَاوَاتِ
وَالْأَرْضِ وَاخْتِلَافِ اللَّيْلِ وَالنَّهَارِ لَآيَاتٍ لِأُولِي الْأَلْبَابِ
190. Sesungguhnya
dalam penciptaan langit dan bumi, dan silih bergantinya malam dan siang ada tanda
bagi orang yang berakal,
الَّذِينَ يَذْكُرُونَ اللَّهَ قِيَامًا وَقُعُودًا وَعَلَىٰ جُنُوبِهِمْ
وَيَتَفَكَّرُونَ فِي خَلْقِ السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضِ رَبَّنَا مَا خَلَقْتَ
هَٰذَا بَاطِلًا سُبْحَانَكَ فَقِنَا عَذَابَ النَّارِ
191. (yaitu)
orang yang mengingat Allah sambil berdiri atau duduk atau berbaring dan mereka
memikirkan tentang penciptaan langit dan bumi (seraya berkata): "Ya Tuhan
kami, Engkau tak menciptakan ini dengan sia-sia, Maha Suci Engkau, maka
pelihara kami dari siksa neraka.
Catatan.
1)
Menunjukkan pengetahuan empiris.
2)
Dapat menuntun pada iman transenden.
QS. An-Nahl [16]: 11-12
يُنْبِتُ لَكُمْ بِهِ الزَّرْعَ وَالزَّيْتُونَ وَالنَّخِيلَ وَالْأَعْنَابَ
وَمِنْ كُلِّ الثَّمَرَاتِ ۗ إِنَّ فِي ذَٰلِكَ لَآيَةً لِقَوْمٍ يَتَفَكَّرُونَ
11. Dia
menumbuhkan bagi kamu dengan air hujan itu tanam-tanaman; zaitun, korma, anggur
dan segala macam buah. Sesungguhnya pada yang demikian benar-benar ada tanda
(kekuasaan Allah) bagi kaum yang memikirkan.
وَسَخَّرَ لَكُمُ اللَّيْلَ
وَالنَّهَارَ وَالشَّمْسَ وَالْقَمَرَ ۖ وَالنُّجُومُ مُسَخَّرَاتٌ بِأَمْرِهِ ۗ
إِنَّ فِي ذَٰلِكَ لَآيَاتٍ لِقَوْمٍ يَعْقِلُونَ
12. Dan Dia menundukkan
malam dan siang, matahari dan bulan untukmu. Dan bintang-bintang ditundukkan
(untukmu) dengan perintah-Nya. Sesungguhnya pada yang demikian benar-benar ada tanda
(kekuasaan Allah) bagi kaum yang memahami(nya),
Catatan.
1)
“Dia menumbuhkan tanaman untukmu, dan
menundukkan malam, siang, matahari, dan bulan...”
2)
Alam jadi laboratorium empiris.
3)
Yang menguatkan iman.
A.
Seimbang Transenden dan Empiris
Al-Qur’an seimbangkan 2 ranah ini:
1)
Transenden.
Dasar keyakinan (iman).
2)
Empiris.
Jalan penguatan iman lewat observasi
dan ilmu.
QS. Fussilat [41]: 53
سَنُرِيهِمْ آيَاتِنَا فِي الْآفَاقِ
وَفِي أَنْفُسِهِمْ حَتَّىٰ يَتَبَيَّنَ لَهُمْ أَنَّهُ الْحَقُّ ۗ أَوَلَمْ
يَكْفِ بِرَبِّكَ أَنَّهُ عَلَىٰ كُلِّ شَيْءٍ شَهِيدٌ
Kami akan memperlihatkan
kepada mereka tanda-tanda (kekuasaan) Kami di segala wilayah bumi dan pada diri
mereka sendiri, hingga jelas bagi mereka bahwa Al Quran adalah benar. Apakah tak cukup bahwa
sesungguhnya Tuhanmu menjadi saksi atas segala sesuatu?
Catatan.
1)
Bukti empiris menguatkan kebenaran transenden wahyu.
Kesimpulan
1)
Islam ajarkan seimbang iman
(transenden) dan ilmu (empiris).
2)
Iman tanpa ilmu mudah tersesat.
3)
Ilmu tanpa iman akan hilang arah.
4)
Orang beriman melihat alam dengan hati
beriman dan akal berpikir.
Dalam hidup modern.
Manusia terjebak dalam 2 kutub
ekstrem.
1)
Hanya percaya pada hal yang bisa
dilihat dan diukur.
Tapi abaikan hal gaib.
2)
Hanya bicara iman dan spiritual.
Tapi tak amati penelitian ilmiah.
Padahal Islam.
Melalui Al-Qur’an.
Ajarkan seimbang.
Keyakinan transenden dan empiris.
Ciri utama orang beriman.
1)
Yakin kepada yang gaib.
2)
Meskipun tak terlihat mata.
3)
Iman membuat hati tenang.
4)
Hidup penuh arah.
5)
Sebab yakin ada kekuatan Tuhan.
6)
Di balik setiap peristiwa.
Al-Qur’an perintahkan.
Mengamati alam.
Dan berpikir rasional.
Orang beriman tak tutup mata.
Dari ilmu dan fakta.
Setiap fenomena alam.
Lab keimanan.
Bukti kebesaran Allah.
Bukti empiris alam semesta.
Teguhkan kebenaran transenden.
Dalam Al-Qur’an.
Dengan kata lain.
1)
Iman dan ilmu saling melengkapi.
2)
Tak bertentangan.
3)
Beriman jadi dasar hidup.
4)
Ilmu alat memperkuat iman.
5)
Percaya pada hal gaib.
6)
Tak menolak realitas dunia.
7)
Meneliti alam semesta.
8)
Tak melupakan Sang Pencipta.
Sumber
1)
Tafsir Quran Perkata DR M Hatta.
2)
ChatGPT.
3)
Copilot.
4)
Cici.
5)
Claude.
6)
Grok.
.jpg)




0 comments:
Post a Comment