MUSIBAH YANG MENIMPA KITA ANGGAP
PALING RINGAN
Oleh: Drs. H. M. Yusron Hadi, MM
Cara berpikir orang beriman.
Diajarkan Al-Qur’an dan Nabi.
Yaitu:
1)
Musibah yang menimpa kita.
2)
Kita anggap paling ringan.
3)
Yang bisa terjadi.
A.
Sikap Mukmin:
Menganggap Musibahnya Ringan
Orang beriman diajarkan.
Tak berlebihan meratap.
Atas musibah yang terjadi.
Sebab dia yakin:
1)
Musibah datang dari Allah.
2)
Selalu ada hikmah di baliknya.
3)
Bisa saja ujian lebih berat
4)
Terjadi bagi orang lain.
QS. At-Tagābun [64]: 11.
مَا أَصَابَ مِنْ مُصِيبَةٍ إِلَّا
بِإِذْنِ اللَّهِ ۗ وَمَنْ يُؤْمِنْ بِاللَّهِ يَهْدِ قَلْبَهُ ۚ وَاللَّهُ
بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيمٌ
Tidak ada suatu musibah
yang menimpa seseorang kecuali dengan izin Allah; dan barangsiapa beriman
kepada Allah niscaya Dia akan memberi petunjuk kepada hatinya. Dan Allah Maha
Mengetahui segala sesuatu.
Tafsir Ibnu Kasir:
1)
Musibah apapun yang menimpa orang
mukmin.
2)
Jika dia yakin dari Allah.
3)
Maka hatinya akan tenang.
4)
Menganggapnya ringan.
5)
Sebab Allah memberi untuk kebaikan.
B.
Musibah yang Ringan
Karena Allah Masih Sayang
(QS. Al-Baqarah [2]: 155)
وَلَنَبْلُوَنَّكُمْ بِشَيْءٍ مِنَ
الْخَوْفِ وَالْجُوعِ وَنَقْصٍ مِنَ الْأَمْوَالِ وَالْأَنْفُسِ وَالثَّمَرَاتِ ۗ
وَبَشِّرِ الصَّابِرِينَ
Dan sungguh akan Kami
berikan cobaan kepadamu, dengan sedikit ketakutan, kelaparan, kekurangan harta,
jiwa dan buah-buahan. Dan berikan berita gembira kepada orang yang sabar.
Catatan.
1)
Kata "بِشَيْءٍ" (bi syai’in)
2)
Berarti “dengan sedikit saja”.
3)
Allah memberi ujian ringan dahulu.
4)
Agar hamba sadar.
5)
Tanpa dihantam musibah besar.
6)
Jika tertimpa cobaan.
7)
Masih bisa sabar.
8)
Masih punya iman.
9)
Masih bisa salat.
10) Maka itu musibah paling ringan.
11) Menurut Al-Qur’an.
C.
Hikmah Menganggap Musibah Ringan
Menganggap musibah itu ringan.
Berarti:
1)
Tanda syukur:
Allah tak menimpakan lebih berat.
2)
Tanda iman:
Kita yakin semua dari Allah.
3)
Tanda sabar:
Tak mengeluh.
Menerima dengan lapang dada.
4)
Tanda yakin akan pahala:
Setiap luka kecil.
Akan menghapus dosa.
QS. Asy-Syūrā [42]: 30.
وَمَا أَصَابَكُمْ مِنْ مُصِيبَةٍ فَبِمَا كَسَبَتْ أَيْدِيكُمْ وَيَعْفُو عَنْ
كَثِيرٍ
Dan apa saja musibah yang menimpa kamu maka disebabkan oleh
perbuatan tanganmu sendiri, dan Allah memaafkan sebagian besar (kesalahanmu).
Catatan.
1)
Allah menimpakan sedikit saja .
2)
Akibat dari dosa.
3)
Hal itu peringatan lembut.
4)
Jika Allah tak memaafkan sebagian
besar dosa.
5)
Maka musibahnya lebih berat.
D.
Al-Qur’an ajarkan hadapi musibah
QS. Al-Baqarah [2]: 156.
"Yang apabila mereka ditimpa
musibah, mereka berkata: Innā lillāhi wa innā ilaihi rāji‘ūn (Sesungguhnya kami
milik Allah dan kepada-Nya kami kembali)."
Catatan.
1)
Kalimat ini tak sekadar ucapan.
2)
Tapi keyakinan.
3)
Kita ini milik Allah.
4)
Musibah bagian kasih sayang-Nya.
5)
Allah akan mengganti yang lebih baik.
E.
Kesimpulan
1)
Musibah yang menimpa kita.
2)
Jika dianggap paling ringan.
3)
Maka paham kasih sayang Allah.
4)
Allah menunda musibah lebih besar.
5)
Allah ingin menghapus dosa kita,
6)
Dan mengangkat derajat kita.
7)
"Sesungguhnya bersama kesulitan
ada kemudahan."
(QS. Al-Insyirah [94]: 6)
Jika kehilangan sedikit, sakit
sedikit, kecewa sedikit.
Maka katakan dalam hati:
“Alhamdulillah Ya Allah.
Engkau hanya memberi ujian ringan.
Engkau masih sayang padaku.”
Setiap manusia pasti pernah ditimpa
musibah.
Berupa sakit, kehilangan, sempit
rezeki, atau kecewa.
Orang beriman tak menilai musibah.
Dari berat ringannya derita.
Tapi cara menyikapinya.
Musibah kecil peringatan lembut.
Agar sadar dan kembali kepada-Nya.
Sebelum datang yang lebih berat.
Rasulullah bersabda:
“Tidaklah seorang mukmin tertimpa
keletihan, penyakit, susah, gangguan, bahkan duri yang menusuknya.
Kecuali Allah menghapus sebagian dosanya.”
(HR. Bukhari dan Muslim)
Orang beriman tak mengeluh.
Tapi bersyukur ujian masih kecil.
Penutup:
Semoga tiap musibah.
Membuat lebih sabar.
Lebih bersyukur.
Lebih dekat pada Allah.
Sumber
1)
Tafsir Quran Perkata DR M Hatta.
2)
ChatGPT.
3)
Copilot.
4)
Cici.
5)
Claude.
6)
Grok.
.bmp)
.bmp)
0 comments:
Post a Comment