Saturday, October 18, 2025

43767. UNTUNG RUGI PEMILU 1 ORANG 1 SUARA DAN BOBOT

 




UNTUNG RUGI PEMILU 1 ORANG 1 SUARA DAN BOBOT SUARA

Oleh: Drs. H. M. Yusron Hadi, MM

 

 

Perbedaan sistem PEMILU

1)        One person, one vote.

( 1 orang, 1 suara)

 

2)        Weighted voting.

(bobot suara)

 

Terletak pada nilai atau bobot suara.

Setiap pemilih.

 

A.       One Person, One Vote

(Satu Orang, Satu Suara)

 

Arti:

1)        Setiap orang punya hak suara sama.

2)        1 orang dihitung 1 suara.

 

Prinsip:

1)        Semua warga negara punya kedudukan setara dalam menentukan hasil pemilu.

 

Tujuan:

1)        Menegakkan keadilan dan kesetaraan politik.

 

Contoh:

1)        Pemilu Indonesia, Amerika Serikat, dan banyak negara demokratis.

 

2)        Setiap warga memberikan 1 suara yang punya bobot sama.

 

B.       Weighted Voting

(Pemungutan Suara Berbobot)

 

Arti:

1)        Tak semua suara punya bobot sama.

2)        Suara 1 orang atau 1 kelompok.

3)        Bisa lebih berat dibanding yang lain.

 

Prinsip:

1)        Bobot suara berdasar kriteria tertentu.

2)        Misalnya jumlah penduduk, saham, atau kepentingan ekonomi.

 

Tujuan:

1)        Menyesuaikan pengaruh berdasar peran atau kontribusi.

 

Contoh:

1)        Dalam Dewan Keamanan PBB.

2)        Negara tertentu punya hak veto.

3)        Suara berbobot lebih tinggi.

 

4)        Dalam rapat pemegang saham perusahaan.

 

5)        Suara dihitung berdasar jumlah saham yang dimiliki.

 

6)        Bukan jumlah orang.

 

C.       One Person, One Vote

(Satu Orang, Satu Suara)

 

Keuntungan:

 

1)        Menegakkan kesetaraan politik.

2)        Semua warga punya hak sama.

 

3)        Untuk menentukan nasib negara.

4)        Tak melihat status, kekayaan, atau pendidikan.

 

5)        Mendorong partisipasi masyarakat luas.

 

6)        Semua suara dianggap sama penting.

 

7)        Warga terdorong untuk ikut pemilu.

8)        Meningkatkan legitimasi pemerintahan.

 

9)        Pemerintah yang terpilih dianggap sah.

10)  Mewakili suara rakyat secara adil.

 

11)  Sederhana dan mudah diterapkan.

12)  Sistem perhitungan suara lebih mudah.

13)  Transparan.

 

D.       Kelemahan:

1)                Kualitas pilihan bisa bervariasi.

 

2)                Semua orang punya bobot suara sama.

 

3)                Meskipun tingkat pemahaman politiknya berbeda.

 

4)                Populisme dan manipulasi massa.

5)                Kandidat menang karena popular atau propaganda.

 

6)                Bukan karena kemampuan.

7)                Daerah padat lebih dominan.

 

8)                Wilayah jumlah penduduk besar punya pengaruh lebih besar dibanding daerah terpencil.

E.       Weighted Voting

(Pemungutan Suara Berbobot)

 

Keuntungan:

 

1)        Proporsional pada kontribusi atau kepentingan

 

2)        Misalnya, pemegang saham besar punya pengaruh lebih besar karena investasinya juga besar.

 

3)        Meningkatkan efisiensi pengambilan Keputusan

 

4)        Keputusan diambil oleh pihak paling berkepentingan atau berkompeten.

 

5)        Mengurangi risiko populisme.

 

6)        Suara berbobot bisa mencegah keputusan diambil karena mayoritas emosional atau tak paham isu.

 

Kelemahan:

1)        Tidak adil secara demokratis.

2)        Kelompok kecil tapi kuat bisa mendominasi hasil keputusan.

 

3)        Meningkatkan kesenjangan kekuasaan.

4)        Orang atau kelompok dengan “bobot suara” besar lebih berpengaruh.

 

5)        Bisa menindas kepentingan minoritas.

 

6)        Bisa menimbulkan konflik kepentingan.

 

7)        Kelompok kecil kuat buat keputusan untuk keuntungan sendiri.

 

8)        Bukan kepentingan bersama.

 

Kesimpulan

 

1)        “One person, one vote”.

Cocok untuk demokrasi politik.

Tekankan keadilan dan setara.

 

2)        “Weighted voting”.

Cocok untuk organisasi ekonomi atau lembaga internasional.

Tekankan proporsional dan efisien.

 

 

 

F.        Pemimpin lndonesia pilihan orang bodoh

(sumber Fatwa Kehidupan)

 

1)        Sistem pemilu di negara ini.

2)        Main coblos langsung.

 

3)        Mulai Bupati, Walikota, Gubernur, Presiden.

 

4)        Para pemimpin itu hasil "pilihan mayoritas".....

 

5)        Tapi mayoritas masyarakat

6)        Maaf bodoh2....

 

7)        Menurut data resmi....

 

8)        Maka seluruh pimpinan.

 

9)        Dari pusat sampai daerah.

 

10)   Hasil "hasil pilihan orang2 bodoh".....

 

11)  Hal itu masalahnya.

 

12)  Apa yang bisa diharapkan dari pemimpin pilihan orang2 bodoh??....

 

Makanya saya usulkan perubahan sistem pemilu....

 

(Sumber Fatwa Kehidupan)

 

0 comments:

Post a Comment