Organisasi Profesi Guru

Presiden Jokowi memberi hormat kepada Guru-Guru se Indonesia.

Tema Gambar Slide 2

Deskripsi gambar slide bisa dituliskan disini dengan beberapa kalimat yang menggambarkan gambar slide yang anda pasang, edit slide ini melalui edit HTML template.

Tema Gambar Slide 3

Deskripsi gambar slide bisa dituliskan disini dengan beberapa kalimat yang menggambarkan gambar slide yang anda pasang, edit slide ini melalui edit HTML template.

Showing posts with label TAK ADA AYAT 72 BIDADARI DI QURAN. Show all posts
Showing posts with label TAK ADA AYAT 72 BIDADARI DI QURAN. Show all posts

Tuesday, October 21, 2025

43781. TAK ADA AYAT 72 BIDADARI DI QURAN

 


TAK ADA AYAT 72 BIDADARI DI ALQURAN

Oleh: Drs. H. M. Yusron Hadi, MM

 

 

 

Dalam Al-Quran.

Tak ada ayat eksplisit.

Sebut angka “72 bidadari.”

 

Angka “72 bidadari”

Bukan dari Al-Qur’an.

 

Tapi dari hadis.

Tak semua ulama anggap qath‘i

Atau “pasti maknanya”.

 

Al-Qur’an sebut bidadari surga.

Tanpa angka tertentu.

 

A.       Bidadari disebut  ḥūr ‘īn

 

QS. Ad-Dukhān [44]: 54


كَذَٰلِكَ وَزَوَّجْنَاهُمْ بِحُورٍ عِينٍ

 

Demikian. Dan Kami berikan kepada mereka bidadari.

 

QS Aṭ-Ṭūr [52]: 20

 

مُتَّكِئِينَ عَلَىٰ سُرُرٍ مَصْفُوفَةٍ ۖ وَزَوَّجْنَاهُمْ بِحُورٍ عِينٍ

 

Mereka bertelekan di atas dipan-dipan berderetan dan Kami kawinkan mereka dengan bidadari-bidadari yang cantik bermata jeli.

 

Surah Ar-Raḥmān [55]: 56



فِيهِنَّ قَاصِرَاتُ الطَّرْفِ لَمْ يَطْمِثْهُنَّ إِنْسٌ قَبْلَهُمْ وَلَا جَانٌّ

 

Di dalam surga ada bidadari-bidadari yang sopan menundukkan pandangannya, tidak pernah disentuh oleh manusia sebelum mereka (penghuni surga yang menjadi suami mereka), dan tidak pula oleh jin.

 

Surah Ar-Raḥmān [55]: 72


حُورٌ مَقْصُورَاتٌ فِي الْخِيَامِ

 

(Bidadari-bidadari) yang jelita, putih bersih, dipingit dalam rumah.

 

Surah Al-Wāqi‘ah [56]: 22-23


وَحُورٌ عِينٌ

 

22. Dan ada bidadari-bidadari bermata jeli,

 

كَأَمْثَالِ اللُّؤْلُؤِ الْمَكْنُونِ

 

23. laksana mutiara yang tersimpan baik.

 

 

Catatan.

 

1)        Kata ḥūr ‘īn

2)        Berasal dari kata ḥawrā’ (putih matanya sangat jernih)

 

3)        Dan ‘īn (mata besar indah).

 

4)        Gambaran indah dan nikmat surga.

 

5)        Tak fokus jumlah atau sifat fisik semata.

 

B.       Bidadari bagi orang beriman.

Tak hanya bagi laki-laki

 

QS. Yā Sīn [36]: 56



هُمْ وَأَزْوَاجُهُمْ فِي ظِلَالٍ عَلَى الْأَرَائِكِ مُتَّكِئُونَ

 

Mereka dan pasangan mereka berada dalam naungan (kenikmatan) di atas dipan-dipan.

 

Catatan.

 

1)        Pria dan wanita beriman mendapat pasangan suci di surga.

 

2)        Tak hanya laki-laki yang dapat nikmat.

 

3)        Semua mukmin dapat nikmat.

 

C.       Semua nikmat surga bersifat simbol dan agung

 

QS. As-Sajdah [32]: 17


فَلَا تَعْلَمُ نَفْسٌ مَا أُخْفِيَ لَهُمْ مِنْ قُرَّةِ أَعْيُنٍ جَزَاءً بِمَا كَانُوا يَعْمَلُونَ

 

Tak seorangpun tahu berbagai nikmat yang menanti, yang indah dipandang sebagai balasan bagi mereka, atas apa yang mereka kerjakan.

 

Catatan.

 

1)        Nikmat surga tak bisa sepenuhnya dibayangkan manusia.

 

2)        Angka, bentuk, dan sifat di dunia hanya perumpamaan.

 

3)        Agar manusia paham besarnya rahmat Allah.

 

Kesimpulan:

 

1)        Al-Qur’an tidak menyebut angka “72 bidadari.”

2)        Yang disebut adalah ḥūr ‘īn.

3)        Lambang nikmat dan suci di surga.

 

4)        Kenikmatan surga bersifat rohani dan jasmani.

 

5)        Diberikan pada semua orang beriman.

6)        Bukan hanya laki-laki.

 

7)        Fokus Al-Qur’an bukan jumlah bidadari.

 

8)        Tapi balasan bagi keimanan dan amal saleh.

 

Tafsir Klasik

 Tafsir Ibnu Kasir

 

1)        Makna “ḥūr” (حُورٌ):

2)        bentuk jamak dari ḥaurā’,

3)        Wanita matanya sangat putih dan sangat hitam.

4)        Tanda indah dan jernih.

 

5)        Makna “ʿīn” (عِينٍ):

6)        Bentuk jamak dari ʿainā’,

7)        Wanita bermata besar dan indah.

 

QS. Ad-Dukhān: 54 dan Al-Wāqi‘ah: 22).

Gambaran kesempurnaan ciptaan dan kecantikan dari Allah.

Diberikan bagi penghuni surga.

 

8)        Mereka bukan makhluk dunia yang diangkat ke surga.

 

9)        Tapi makhluk khusus yang diciptakan Allah untuk surga.

 

Tafsir Qurṭubī

 

1)        Kata “zawwajnāhum” (Kami kawinkan mereka).

2)        QS. Aṭ-Ṭūr: 20 bukti nikmat spiritual dan fisik di surga.

 

3)        Bahwa ḥūr ‘īn gambaran bahagia sempurna.

 

4)        Tak sekadar aspek sensual.

5)        Tapi juga tanda mulia dan tenang abadi.

 

6)        Bahwa “ḥūr ‘īn” lambang suci total.

 

7)        Tak seperti nikmat dunia yang sementara dan tercampur dosa.

 

Tafsir Modern

Tafsir Sayid Quthb – Fī Ẓilāl al-Qur’ān

 

1)        Bahwa ḥūr ‘īn tak hanya fisik.

2)        Tapi simbol nikmat spiritual dan emosi.

 

3)        Surga tempat suci, damai, dan kasih murni.

 

4)        Penyebutan bidadari bahasa keindahan.

5)        Tak semata sensual.

 

6)        Surga balasan keindahan untuk jiwa yang bersih.

 

7)        Dan ḥūr ‘īn lambang keindahan itu.

 

Tafsir Hamka – Al-Azhar

 

1)        Bahwa ḥūr ‘īn gambaran bahagia manusia yang bisa dipahami manusia.

 

2)        Orang beriman tidak bayangkan surga dengan nafsu dunia.

 

3)        Sebab nikmat surga “tak terlintas dalam hati manusia.”

 

4)        Sebutan bidadari bermata jeli.

5)        Bahasa kiasan nikmat bersih, murni, dan penuh cinta sejati.

 

Tafsir M. Quraish Shihab – Al-Mishbah

 

1)        Bahwa “ḥūr ‘īn” gambaran pasangan  sangat menawan dan menenteramkan jiwa.

2)        Tak menonjolkan gender atau syahwat.

3)        Tapi gambaran suasana bahagia dan kasih abadi di surga.

 

 

Sumber

1)        Tafsir Quran Perkata DR M Hatta.

2)        ChatGPT.

 

3)        Copilot.

4)        Cici.

 

5)        Claude.

6)        Grok.