Organisasi Profesi Guru

Presiden Jokowi memberi hormat kepada Guru-Guru se Indonesia.

Tema Gambar Slide 2

Deskripsi gambar slide bisa dituliskan disini dengan beberapa kalimat yang menggambarkan gambar slide yang anda pasang, edit slide ini melalui edit HTML template.

Tema Gambar Slide 3

Deskripsi gambar slide bisa dituliskan disini dengan beberapa kalimat yang menggambarkan gambar slide yang anda pasang, edit slide ini melalui edit HTML template.

Monday, April 10, 2017

48. MASJID QUBA DAN BUKTI NABI TEPERCAYA

MASJID QUBA DAN BUKTI NABI TEPERCAYA.
Oleh: Drs. H. Yusron Hadi, M.M.
Kepala SMP Negeri 1 Balongbendo, Sidoarjo

          Kerajaan Arab Saudi. Kingdom of Saudi Arabia. Negara Arab di Asia Barat. Riyadh sebagai ibu kota negara. Koordinat geografi 240 39 Lintang Utara dan 460 46 Bujur Timur. Tempat pusat pemerintahan. Luas  wilayah  Arab Saudi 2.150.000 km persegi. Negara terluas ke-5 di Asia. Terbesar ke-2 di dunia Arab, setelah Aljazair.     
      Perbatasan Arab Saudi.  Yordania dan Irak di utara. Kuwait di timur laut.  Qatar, Bahrain, dan Uni Emirat Arab di timur.  Oman di tenggara.  Yaman di selatan.  Laut Merah di sebelah barat.
      Arab Saudi dipisahkan Teluk Aqabah dengan Israel dan Mesir. Memiliki dua pesisir penting. Laut Merah dan Teluk Persia. Sebagian besar wilayah Arab Saudi merupakan gurun pasir.
      Kerajaan Arab Saudi didirikan Ibnu Saud tahun 1932. Arab Saudi negara monarki absolut. Kekuasaan tertinggi berada di tangan seorang raja. Berpedoman syariat Islam. Menggunakan hukum agama Islam. Berdasarkan Alquran dan hadis. Dalam menetapkan peraturan hidup manusia. Juga, hubungan antarmanusia dan alam sekitar. 
     Tahun 2017.  Raja Salman. Raja Arab Saudi, Sang “Penjaga Dua Tanah Suci”.  Mekah dan Madinah.  Dua lokasi paling mulia agama Islam. Mengunjungi Indonesia. Negara berpenduduk muslim terbesar di dunia.  Sebagai tamu resmi negara. Menemui Presiden Indonesia dan tokoh lainnya. Juga, berkunjung ke Bali. Membawa rombongan sekitar 1.500 orang.
      Penduduk Arab Saudi sekitar 35 juta orang.  Bahasa Arab bahasa resmi negara. Moto negara “ Tiada tuhan selain Allah. Nabi Muhammad utusan Allah”.  Memiliki perguruan tinggi terkenal. Universitas Raja Abdul Aziz di Jeddah, dan Universitas Umm Qura di Mekah.  
      Madinah memiliki banyak masjid bernilai sejarah. Salah satunya, Masjid Quba. Masjid pertama dalam sejarah Islam. Berlokasi 5 km di selatan Masjid Nabawi. Dibangun ketika Nabi Muhammad hijrah.  Dari Mekah ke Madinah. Senin, 8 Rabiul Awal tahun pertama Hijrah. Bertepatan 23 September 622 Masehi.           
      Syeh Shafiyurrahman, penulis buku Sirah Nabawi. Menjelaskan sejarah Masjid Quba.  Nabi Muhammad berumur 51 tahun. Banyak kepala suku Madinah. Dahulu disebut Yatsrib.  Sudah memeluk agama Islam. Mereka berjanji menyebarkan agama Islam di Madinah.
      Nabi Muhammad mengirimkan para juru dakwah. Penyebar agama Islam ke Madinah. Mengajarkan  syariat Islam.  Juga, pengetahuan agama Islam. Dipimpin Mushab bin Umar Al-Abdary.
      Nabi berumur 53 tahun. Mereka berbaiat kepada Nabi. Bersumpah melindungi dan  membantu kaum muslim Mekah. Yang selalu dimusuhi, diusir, bahkan dibunuh oleh kaum kafir.
            Para sahabat mulai berhijrah.  Secara rahasia. Dari Mekah ke Medinah. Rombongan pertama. Dipimpin Abu Salamah. Beberapa bulan kemudian diikuti istri dan anaknya.
      Meninggalkan  rumah, tanah, dan harta kekayaan di Mekah. Membawa bekal seadanya. Menyelamatkan diri dari tekanan kaum kafi Quraiys. Mereka tetap semangat. Meskipun, dilarang, dihalang-halangi dan disiksa oleh kaum kafir.
      Umar bin Khattab mengumumkan secara terbuka. Rencana hijrahnya dari Mekah ke Medinah. Tidak ada seorang pun yang berani menghentikannya.     
      Banyak sahabat Nabi meninggalkan Mekah. Menuju Medinah.  Kaum kafir mulai gelisah. Mereka paham posisi Madinah. Amat strategis. Jalur utama perdagangan. Juga, mereka mengerti benar kemampuan Nabi dan para sahabat. Dalam memerangaruhi orang lain.
     Kaum kafir mencoba mengatasinya. Mereka membentuk pasukan pembunuh. Beranggotakan para jagoan. Berasal dari semua suku di Mekah. Pembunuhan direncanakan dengan rinci. Diatur strategi  agar keluarga Nabi. Yaitu Bani Hasyim. Tidak mampu membalasnya. Kala itu, Abu Jahal sangat yakin. Pasukan  pembunuh mampu melaksanakan tugasnya.
        Allah berkehendak lain. Alquran surah Alanfal. Surah ke-8 ayat 30. “Dan ingatlah, ketika orang-orang kafir Quraisy memikirkan tipu daya terhadapmu. Untuk menangkap dan memenjarakanmu. Atau membunuhmu, atau mengusirmu. Mereka memikirkan tipu muslihat. Allah menggagalkan tipu daya itu. Allah Sebaik-baik pembalas tipu muslihat”.
      Pasukan pembunuh siap. Mereka akan mengepung rumah Nabi pada malam hari. Sebelum pengepungan. Siang hari, Nabi Muhammad mendatangi rumah Abu Bakar. Nabi memakai penutup wajah. Mengatur rencana hijrah. Dari Mekah ke Madinah.
      Tengah malam. Rumah Nabi dikepung pasukan algojo Mekah. Mereka bersenjata lengkap. Nabi Muhammad keluar rumah. Berjalan kaki mengendap-endap. Membungkuk agar tidak kelihatan. Sambil berjinjit. Melewati kepungan regu pembunuh. Mereka tertidur. Nabi menaburkan pasir ke arah mereka.
      Allah berfirman dalam surah Yasin. Surah ke 36 ayat 9. “Kami adakan di hadapan mereka dinding. Di belakang mereka dinding.  Kami tutup mata mereka. Sehingga mereka tidak dapat melihat.”
      Nabi menghampiri rumah Abu Bakar. Terus berjalan kaki berjinjit. Agar tidak meninggalkan jejak. Nabi berjalan ke selatan. Sekitar 6 km. Menuju gunung Tsur. Medannya  sangat sulit dan berat. 
     Mengapa? Nabi menyadari kaum kafir pasti mengejarnya. Ke arah Utara. Jalur ke arah Madinah.        Nabi dan Abu Bakar berada di gua Tsur. Di atas gunung Jabal Tsur. Selama tiga malam.
      Malam hari.  Di gua Tsur. Nabi dan Abu Bakar ditemani Abdullah bin Abu Bakar. Abdullah, putra Abu bakar, bertidak sebagai intel. Amir bin Furaihah, pembantu Abu bakar menggembalakan dombanya di sekitarnya. Untuk diminum air susunya.
      Siang hari. Abdullah bin Abu Bakar, si pengintai, sudah berada di rumahnya.  Amir bin Furaihah, si penggembala. Menggiring semua dombanya. Mengikuti jalur Abdullah. Menghapus jejaknya. 
      Masuk malam ketiga di Gua Tsur. Nabi dan Abu Bakar melanjutkan perjalanan.  Abdullah bin Uraiqah sebagai penunjuk jalan. Diberi hadiah dua ekor unta yang bagus. Asma bin Abu Bakar menyiapkan makanan.  Bekal perjalanan jauh. Nabi menunggang unta al-Qoswa. Juga, disebut al-Jad’a.
      Rombongan Nabi Mulai berhijrah. Menempuh jalur yang jarang dilewati. Berjalan ke arah selatan. Menjauh dari arah Madinah.  Kemudian berbelok ke arah barat lewat pesisir. Mendekati Lautan Merah.  Lalu berbelok ke arah Utara. Menuju ke arah Madinah.
     Malam itu. Rombongan Nabi  berjalan tanpa berhenti. Selama 18 jam! Tengah hari amat terik. Matahari sangat menyengat. Nabi dan rombongan berteduh.  Berlindung dalam bayangan batu besar. Nabi Muhammad tertidur.
      Para pemimpin kaum kafir amat marah. Mengumumkan hadiah 100 ekor unta. Siapa saja yang berhasil membawa Nabi Muhammad. Hidup atau mati. Suraqah bin Malik membawa senjata lengkap. Memacu  kudanya  amat kencang. Berhasil mengejar Nabi.
      Suraqah bin Malik bersiap memanah. Tetapi, sungguh mengherankan. Setiap akan memanah kudanya terjatuh. Suraqah bin Malik terjungkal. Debu bertebaran di udara. Dia akan memanah lagi. Kudanya terjungkal lagi. Sampai tiga kali. Akhirnya, dia menyerah. Minta maaf kepada Nabi. Nabi Muhammad memaafkan. Suraqah bin Malik kembali ke Mekah. Seolah-olah tidak terjadi apa pun.  
     Tujuh hari berlalu. Perjalanan amat melelahkan. Mengarungi lautan pasir amat luas. Udara panas menyengat. Senin, 8 Rabiul Awal tahun pertama Hijrah. Nabi Muhammad dan Abu Bakar tiba di Quba. Nabi Muhammad bermukim. Di rumah Kalsum bin Hadam. Selama empat  hari.
      Di lokasi inilah Masjid Quba dibangun. Dilakukan bergotong-royong. Bekerja bersama-sama. Saling membantu. Kaum Muhajirin, dari Mekah. Kaum Ansor, dari Madinah. Nabi Muhammad terlibat langsung. Membangun masjid Quba. Badan Nabi penuh debu dan pasir.
      Masjid Quba. Masjid pertama yang dibangun oleh Nabi. Pada tahun pertama Hijriah. Bertepatan 622 Masehi. Sekitar 5 km di selatan Masjid Nabawi. Masjid Quba berada di kawasan Quba. Nama telaga di tempat tersebut. 
      Ali bin Abi Thalib tinggal di rumah Nabi. Mengembalikan semua barang titipan. Kepada yang berhak. Hal ini, menunujukkan bukti. Salah satu bukti meyakinkan. Nabi orang amat tepercaya. Dapat dipercaya. Meskipun mereka kafir.  Tidak beriman kepada Allah dan rasul-Nya. Pada saat itu. Ternyata, mereka tetap menitipkan hartanya kepada Nabi.
      Mengapa? Karena mereka yakin barangnya aman. Hartanya tetap terjaga. Berada dalam pengawasan “Al-amin”. Orang yang jujur.  Kaum kafir tetap yakin Nabi tidak pernah berbohong. Lurus hati. Tidak pernah curang. Ali bin Abi Thalib menyusul hijrah. Bertemu Nabi di Quba.
      Pembangunan Masjid Quba selesai. Bilal mengumandangkan azan. Nabi Muhammad mengimami salat berjamaah. Menghadap kiblat ke arah Utara. Ke arah ke Masjidilaqsa, di Palestina. Kiblat pertama umat Islam. Bukan menghadap ke arah Selatan. Ke arah Masjidilharam, di Mekah.
      Masjid Quba merupakan “prototipe” masjid berikutnya. Contoh baku. Contoh asli. Contoh model bangunan fisik masjid pertama. Bangunan masjid bersahaja. Memenuhi syarat pendirian masjid. Ruangan berbentuk persegi panjang. Dikelilingi tembok. Kebersihan masjid terjaga. Sinar matahari lancar. Ventilasi udara bagus. Perputaran udara dapat keluar masuk dengan bebas.
      Di sebelah utara terdapat serambi. Bertiang pohon kurma. Beratap datar. Terbuat dari pelepah dan daun kurma. Bercampurkan tanah liat. Di tengah masjid terdapat ruang terbuka. Yang disebut “Sahn”. Juga, terdapat sebuah sumur. Digunakan bersuci.
      Allah berfirman dalam Alquran surat Attaubah. Surat ke-9 ayat 108. “Jangan kamu salat dalam masjid itu (Masjid Dhirar) selamanya. Sungguh, masjid yang didirikan berdasarkan takwa (Masjid Quba), sejak hari pertama lebih patut kamu bersalat di dalamnya. Di dalamnya ada orang-orang yang ingin membersihkan diri. Allah menyukai orang-orang yang bersih.”
      Rasul bersabda,  ”Barang siapa keluar rumah. Mendatangi Masjid Quba. Salat  dua rakaat di dalamnya, Sebanding dengan orang yang melakukan umrah.”
      Dalam azbabun nuzul. Penyebab turunnya ayat Al-Quran. Beberapa orang membangun Masjid Dhirar.  Menemui Nabi. Kaum muslim bersiap Perang Tabuk. Mereka berkata, “Wahai Nabi, kami  membangun Masjid Dhirar. Khusus orang sakit. Yang memerlukan bantuan. Berlindung pada malam hari yang sangat dingin. Juga, di musim hujan. Kami mengharapkan Nabi mendatangi masjid kami. Salat di dalamnya.” Nabi menjawab, ”Kami akan berperang. Jika kami kembali, insyaallah kami akan mendatangi masjid kalian. Salat bersama kalian.”
      Nabi dan para sahabat pulang dari Perang Tabuk. Turun surat ini. Nabi memanggil beberapa sahabat. Nabi berkata, ” Pergilah kalian ke masjid yang dibangun oleh orang-orang zalim. Hancurkan dan bakarlah masjid itu.”  Para sahabat berhasil melaksanakan perintah itu.
     Kehidupan Nabi Muhammad sarat dengan contoh. Teladan seluruh umat manusia. Wajar setiap umat muslim memiliki buku Sirah Nabawi. Sejarah hidup Nabi Muhammad. Sebagai pelajaran. Contoh teladan dalam kehidupan sehari-hari.   
       Allah berfirman dalam surat Alahzab. Surat ke-33 ayat 56. “ Sungguh,  Allah dan malaikat-Nya berselawat untuk Nabi. Hai orang-orang yang beriman. Berselawatlah kamu kepada Nabi. Ucapkan salam penghormatan kepadanya”.

       Allah berselawat kepada Nabi artinya Allah memberikan rahmat. Malaikat berselawat kepada Nabi bermakna memintakan ampunan.  Sedangkan, orang-orang mukmin berselawat berarti mendoakan agar Nabi  diberi rahmat. Misalnya,  dengan ucapan, “Allahumma salli ala Muhammad.”. 

Friday, April 7, 2017

47. HAJI TAMATUK

HAJI TAMATUK
Oleh: Drs. H. Yusron Hadi, M.M.
Kepala SMP Negeri 1 Balongbendo, Sidoarjo.

      Musim haji tahun 2017. Kuota jemaah haji Indonesia 221.000 orang. Setiap tahun, Menteri Agama Republik Indonesia menganjurkan para jemaah melaksanakan haji tamatuk. Ibadah haji yang dilaksanakan setelah ibadah umrah. Wajib membayar dam nusuk. Denda karena melanggar satu ketentuan yang berkenaan dengan ibadah haji atau umrah. Menyembelih seekor kambing. Seukuran hewan kurban.
      Tidak disarankan melaksanakan haji ifrad. Ibadah haji yang dikerjakan sebelum ibadah umrah. Juga, tidak dianjurkan mengerjakan haji kiran. Ibadah haji yang pelaksanaannya bersamaan dengan ibadah umrah.
PROSESI IBADAH UMRAH
      Bersuci, mandi dan berwudu. Berniat umrah. Berpakaian ihram di mikat makani. Batas lokasi mulai ihram. Batas mulai melaksanakan ibadah haji atau umrah.
      Lima lokasi batas mikat makani. Zulhulaifah atau Bir Ali, untuk Jemaah berasal dari arah Madinah. Juhfah, dari arah Syam atau Siria. Qarnul Manazil, dari arah Najad. Yalamlam, dari arah Yaman. Zatu Irqin, dari arah Irak. 
      Seragam ihram dikenakan selama berihram. Boleh dilepas ketika di tempat tertutup. Misalnya, kamar mandi. Pakaian ihram pria berupa  dua helai kain tidak berjahit. Satu helai dipakai sarung. Satu helai untuk selendang. Disunahkan berwarna putih. Berarti dianjurkan mengerjakannya. Tapi tidak diwajibkan.
      Seragam jemaah lelaki. Bukan pakaian biasa. Seperti baju, kaos, celana dalam, atau bercelana. Sepatu atau sandal yang menutup tumit. Juga, dilarang mengenakan tutup kepala yang melekat di kepala. Boleh memakai sabuk, jam tangan, cincin, atau payung.
          Seragam Jemaah wanita. Berupa pakaian biasa. Menutup seluruh tubuh. Kecuali wajah dan dua tangan. Mulai pergelangan tangan sampai ujung jari. Dilarang memakai kaos tangan atau bercadar.
      Jemaah haji Indonesia. Gelombang pertama, pesawat udara mendarat di bandara Madinah. Berpakaian ihram di Bir Ali atau Zulhulaifah. Sejauh 486 km dari Mekah. Gelombang kedua, pesawat terbang mendarat di bandara King Abdul Aziz. Berjarak 107 km dari Mekah. Berihram di bandara. Diizinkan berihram sejak di Indonesia. Juga, boleh berihram di dalam pesawat ketika melintasi langit di atas mikat makani.
      Salat sunah ihram dua rakaat. Berniat umrah. Membaca talbiyah, selawat, dan berdoa. Lafal talbiyah. “Labbaika Allahumma labbaika. Labbaika la syarikalaka labbaika. Innalhamda. Wannikmata laka walmulku. Lasyarika laka.” Selawat ialah berdoa kepada Allah untuk Nabi Muhammad saw. beserta keluarga dan sahabatnya.
      Masuk kota Mekah. Masuk Masjidilharam melalui pintu mana saja.  Memandang kakbah. Semuanya sambil berdoa. Melintasi makam Ibrahim. Ketika akan melakukan tawaf.  Berjalan kaki mengelilingi kakbah. Sebanyak tujuh kali. Berlawanan arah dengan jarum jam. Kakbah selalu berada di sebelah kiri.
      Melaksanakan tawaf. Mencium hajar aswad. Apabila tidak bisa, cukup mengangkat tangan kanan ke arah hajar aswad dan menciumnya.
        Putaran pertama. Mengangkat tangan kanan ke arah hajar aswad. Menghadap sepenuh badan. Apabila tidak bisa, cukup menghadapkan sedikit badan ke arah hajar aswad.
       Putaran selanjutnya. Cukup menoleh ke arah hajar aswad. Mengangkat tangan kanan, lalu mengecupnya.  Setiap tiba di rukun yamani. Di pojok barat daya kakbah. Mengusap dengan tangan kanan. Apabila tidak bisa, cukup mengangkat tangan kanan. Tanpa mengecupnya.
     Jemaah yang sakit. Mengerjakan tawaf memakai kursi roda. Dibantu keluarganya. Melewati jalur khusus. Di lantai dua maupun tiga.
     Berdoa di multazam. Daerah antara hajar aswad dan pintu kakbah.  Salat sunat tawaf dua rakaat. Di belakang makam Ibrahim. Pahatan bekas telapak kaki Nabi Ibrahim ketika membangun kakbah. Berjarak 11 meter di sebelah  barat daya kakbah. Apabila tidak bisa, boleh di mana saja. Asalkan masih di dalam Masjidilharam.
      Melakukan salat sunat mutlak. Di antara kakbah dan hijir Ismail. Bangunan tembok berbentuk bulan sabit. Di sisi utara kakbah.
      Minum air zam-zam. Di lokasi yang sudah disiapkan. Berupa galon berkeran. Menggunakan gelas plastik sekali pakai.
     Melaksanakan sai. Yaitu berjalan dan berlari-lari kecil. Berangkat dan pulang sebanyak tujuh kali. Dari Safa ke Marwa, dan sebaliknya. Setiap arah dihitung sekali. Ketika sai, Jemaah tidak wajib dalam kondisi suci. Hadas besar maupun kecil. Tetapi,  disunahkan suci. Jemaah yang uzur. Karena  sakit, tua, atau lemah badan. Menggunakan kursi roda. Dibantu keluarganya.
       Melaksanakan sai.  Mendaki bukit Safa. Berdiri di bukit Safa. Berdoa menghadap kiblat. Berangkat dan pulang melalui jalan berbeda. Agar tidak saling bertubrukan.
      Melintasi dua pilar hijau. Lampu warna hijau. Jemaah pria disunahkan berlari-lari kecil. Jemaah wanita berjalan biasa. Mendaki bukit Safa dan Marwa. Selalu berdoa.
      Memangkas rambut. Jemaah pria, disunahkan mencukur habis. Memendekkan rambut kepala. Minimal memotong sebelah kanan, tengah, dan kiri. Rambut Jemaah wanita. Dihimpun menjadi satu. Dipangkas ujungnya. Minimal tiga helai rambut. Sepanjang jari tangan.
       Menggunting rambutnya sendiri. Boleh minta bantuan orang lain. Pria dan wanita boleh memangkas bergantian. Asalkan muhrimnya. Yang menggunting rambut jemaah lain. Harus sudah dipotong rambutnya. Oleh orang yang tidak berihram. Sudah halal dari larangan berihram.
      Melaksanakan dam. Menyembelih seekor kambing. Seukuran hewan kurban. Apabila tidak mampu, diganti berpuasa selama 10 hari. Selama 3 hari di Mekah. Sebelum wukuf di Arafah. Berpuasa 7 hari di tanah air.
      Berpuasa 3 hari tidak dapat dilakukan di Mekah.  Diganti berpuasa 10 hari di tanah air. Yaitu berpuasa 3 hari. Berhenti berpuasa minimal 4 hari. Berpuasa lagi 7 hari.
      Membayarkan dam. Membayar sendiri. Boleh lewat pihak yang dipercaya. Diizinkan membayar di Bank Al-Rajhi.  Mendapatkan bukti selembar sertifikat.  Bertahalul. Bercukur atau memanngkas beberapa helai rambut. Tanda bebas dari larangan umrah. Prosesi ibadah umrah selesai.
PROSESI IBADAH HAJI
      Bersuci, mandi, dan berwudu. Berpakaian ihram di pemondokan Mekah. Salat sunat ihram dua rakaat.  Berniat ibadah haji.
TANGGAL 8 ZULHIJAH
      Hari tarwiyah. Hari Perbekalan. Jemaah seluruh dunia. Pagi hari, lebih dari tiga juta orang. Berjalan kaki serempak. Semuanya berpakaian ihram. Dari Mekah ke Mina. Berjarak 7 km. Seluruhnya berwarna putih. Melewati jalan pedestrian. Jalan khusus pejalan kaki. Menuju satu tujuan. Bermalam atau mabit di Mina. Sebelum menuju padang Arafah, esok harinya. Pemandangan yang mengagumkan.
      Jemaah haji Indonesia yang ingin ke Mina, pada hari tarwiyah agar memberi tahu petugas haji.
      Jemaah haji Indonesia. Berpakaian ihram. Jemaah naik bis. Langsung menuju Padang Arafah. Tanpa melewati Mina. Jarak Mekah ke Arafah 25 km. Sejak berangkat dan selama di perjalanan. Selalu  berdoa, membaca talbiyah, dan selawat. 
      Bis memasuki wilayah Padang Arafah. Jemaah turun dari bis. Memasuki tenda masing-masing. Menunggu waktu wukuf. Memperbanyak doa, berzikir, dan membaca Alquran.
TANGGAL 9 ZULHIJAH
      Hari Arafah. Puncak ibadah haji. Semua Jemaah haji. Berasal dari segala penjuru dunia. Lebih dari tiga juta orang. Bermukim di satu lokasi. Wukuf di Arafah. Bernaung di dalam ribuan tenda. Seluruhnya berwarna putih. Pemandangan yang amat elok.
      Wukuf ialah berdiam diri atau hadir di Arafah. Waktunya, sejak matahari bergeser dari tengah hari (Zuhur) 9 Zulhijah. Berakhir saat terbit fajar (pagi) 10 Zulhijah. Jemaah yang sakit. Diangkut mobil. Dibawa ke Arafah. Bermukim sebentar.  Kemudian balik ke rumah sakit.
      Selama wukuf tidak disyaratkan suci. Hadas besar maupun kecil. Hadas ialah keadaan tidak suci. Menyebabkan seorang muslim tidak boleh salat, tawaf, dan ibadah lainnya.  Hadas besar disebabkan bersetubuh, haid, dan semacamnya. Hadas kecil dikarenakan buang air, kentut, dan sebagainya. Menyebabkan batal wudu. 
      Masuk waktu Zuhur. Petugas mengumandangkan azan dan ikamah. Seruan salat berjamaah. Jemaah mendengarkan khotbah wukuf. Salat berjamaah Zuhur dan Asar. Jamak takdim qasar.
      Jamak takdim penggabungan dua salat wajib dalam satu waktu. Memajukan salat yang belum masuk waktu. Ke dalam  salat yang telah masuk waktunya. Qasar,  pemendekan jumlah rakaat salat wajib. Empat rakaat menjadi dua rakaat. Keringanan atau rukhsah musafir.
      Salat berjamaah jamak takdim qasar selesai. Jemaah haji saling bersalaman. Berangkulan. Resmi menyandang titel “Haji”. Yang laki-laki dipanggil “Abah”. Yang wanita dipanggil “Umi”. Resmi mendapatkan gelar “Pak Haji” dan “Bu Haji”. Alhamdulllah. 
      Masuk waktu Magrib. Salat berjamaah Magrib dan Isya. Jamak takdim qasar. Jemaah haji meninggalkan Arafah. Naik bis menuju Muzdalifah.  Akhir waktunya, sebelum terbit fajar 10 Dzulhijah. Jarak Arafah ke Muzdalifah 9 km.
      Tanggal 9 Zulhijah malam. Bis tiba di Muzdalifah. Mabit atau bermalam di Muzdalifah. Jemaah boleh tetap di dalam bis. Mencari kerikil minimal tujuh buah untuk melontar jamrah.

TANGGAL 10 ZULHIJAH
      Hari raya Iduladha. Hari raya Haji. Hari penyembelihan hewan kurban. Jemaah pindah dari Muzdalifah menuju Mina. Jarak Muzdalifah ke Mina 5 km. Melontar jamrah aqabah. Jamrah yang ketiga. Sebanyak tujuh kerikil. Dilemparkan satu persatu. Langsung ke tugu nomor tiga. Melewati tugu nomor satu, jamrah ula. Juga, melalui tugu nomor dua, jamrah wusta.
      Jemaah mematuhi jadwal waktu melontar jamrah. Yang dibuat Pemerintah Indonesia dan Saudi Arabia. Agar lancar dan selamat. 
      Karena suatu hal. Jemaah, dari Muzdalifah tidak dapat pergi ke Mina. Tapi langsung ke Mekah. Melakukan tawaf ifadah dan sai dahulu. Terus pergi ke Mina. Melontar jamrah aqabah. Jarak Mina ke Mekah 7 km.
      Tawaf ifadah merupakan rukun haji. Dikerjakan lewat tengah malam. Mulai 10 Zulhijah. Sampai kapan saja. Dianjurkan hari tasyrik. Di bulan Zulhijah.
      Tahalul awal. Bercukur atau menggunting rambut.  Boleh berganti pakaian biasa. Tetapi belum boleh bersetubuh.
TANGGAL 11 ZULHIJAH
       Hari tasyrik. Jemaah bermalam di Mina. Melontar jamrah ula, wusta, dan aqabah. Jamrah tugu ke-1, ke-2, dan ke-3. Masing-masing sebanyak tujuh kali.      Jemaah mematuhi jadwal waktu melontar jamrah. Untuk keselamatan.
TANGGAL 12 ZULHIJAH
      Hari tasyrik. Bermalam di Mina. Melontar jamrah ula, wusta, dan aqabah. Jemaah menaati jadwal waktu melempar jamrah.
     Jemaah bernafar awal. Setelah melontar jamrah. Berangkat ke Mekah sebelum Maghrib.
TANGGAL 13 ZULHIJAH
      Hari tasyrik. Bermalam di Mina. Melontar jamrah ula, wusta, dan aqabah.      Jemaah mematuhi jadwal waktu melontar jamrah.
     Jemaah bernafar sani. Salat Zuhur dan Asar. Jamak takdim qasar. Berangkat ke Mekah. Tawaf ifadah dan sai. Untuk Jemaah yang belum melaksanakannya.  Pelaksanan ibadah haji selesai.
TAWAF WADA
      Tawaf pamitan. Tawaf yang dilakukan setelah selesai ibadah haji. Sebelum meninggalkan kota Mekah.

47. HAJI TAMATUK

HAJI TAMATUK
Oleh: Drs. H. Yusron Hadi, M.M.
Kepala SMP Negeri 1 Balongebndo, Sidoarjo.

      Musim haji tahun 2017. Kuota jemaah haji Indonesia 221.000 orang. Setiap tahun, Menteri Agama Republik Indonesia menganjurkan para jemaah melaksanakan haji tamatuk. Ibadah haji yang dilaksanakan setelah ibadah umrah. Wajib membayar dam nusuk. Denda karena melanggar satu ketentuan yang berkenaan dengan ibadah haji atau umrah. Menyembelih seekor kambing. Seukuran hewan kurban.
      Tidak disarankan melaksanakan haji ifrad. Ibadah haji yang dikerjakan sebelum ibadah umrah. Juga, tidak dianjurkan mengerjakan haji kiran. Ibadah haji yang pelaksanaannya bersamaan dengan ibadah umrah.
PROSESI IBADAH UMRAH
      Bersuci, mandi dan berwudu. Berniat umrah. Berpakaian ihram di mikat makani. Batas lokasi mulai ihram. Batas mulai melaksanakan ibadah haji atau umrah.
      Lima lokasi batas mikat makani. Zulhulaifah atau Bir Ali, untuk Jemaah berasal dari arah Madinah. Juhfah, dari arah Syam atau Siria. Qarnul Manazil, dari arah Najad. Yalamlam, dari arah Yaman. Zatu Irqin, dari arah Irak. 
      Seragam ihram dikenakan selama berihram. Boleh dilepas ketika di tempat tertutup. Misalnya, kamar mandi. Pakaian ihram pria berupa  dua helai kain tidak berjahit. Satu helai dipakai sarung. Satu helai untuk selendang. Disunahkan berwarna putih. Berarti dianjurkan mengerjakannya. Tapi tidak diwajibkan.
      Seragam jemaah lelaki. Bukan pakaian biasa. Seperti baju, kaos, celana dalam, atau bercelana. Sepatu atau sandal yang menutup tumit. Juga, dilarang mengenakan tutup kepala yang melekat di kepala. Boleh memakai sabuk, jam tangan, cincin, atau payung.
          Seragam Jemaah wanita. Berupa pakaian biasa. Menutup seluruh tubuh. Kecuali wajah dan dua tangan. Mulai pergelangan tangan sampai ujung jari. Dilarang memakai kaos tangan atau bercadar.
      Jemaah haji Indonesia. Gelombang pertama, pesawat udara mendarat di bandara Madinah. Berpakaian ihram di Bir Ali atau Zulhulaifah. Sejauh 486 km dari Mekah. Gelombang kedua, pesawat terbang mendarat di bandara King Abdul Aziz. Berjarak 107 km dari Mekah. Berihram di bandara. Diizinkan berihram sejak di Indonesia. Juga, boleh berihram di dalam pesawat ketika melintasi langit di atas mikat makani.
      Salat sunah ihram dua rakaat. Berniat umrah. Membaca talbiyah, selawat, dan berdoa. Lafal talbiyah. “Labbaika Allahumma labbaika. Labbaika la syarikalaka labbaika. Innalhamda. Wannikmata laka walmulku. Lasyarika laka.” Selawat ialah berdoa kepada Allah untuk Nabi Muhammad saw. beserta keluarga dan sahabatnya.
      Masuk kota Mekah. Masuk Masjidilharam melalui pintu mana saja.  Memandang kakbah. Semuanya sambil berdoa. Melintasi makam Ibrahim. Ketika akan melakukan tawaf.  Berjalan kaki mengelilingi kakbah. Sebanyak tujuh kali. Berlawanan arah dengan jarum jam. Kakbah selalu berada di sebelah kiri.
      Melaksanakan tawaf. Mencium hajar aswad. Apabila tidak bisa, cukup mengangkat tangan kanan ke arah hajar aswad dan menciumnya.
        Putaran pertama. Mengangkat tangan kanan ke arah hajar aswad. Menghadap sepenuh badan. Apabila tidak bisa, cukup menghadapkan sedikit badan ke arah hajar aswad.
       Putaran selanjutnya. Cukup menoleh ke arah hajar aswad. Mengangkat tangan kanan, lalu mengecupnya.  Setiap tiba di rukun yamani. Di pojok barat daya kakbah. Mengusap dengan tangan kanan. Apabila tidak bisa, cukup mengangkat tangan kanan. Tanpa mengecupnya.
     Jemaah yang sakit. Mengerjakan tawaf memakai kursi roda. Dibantu keluarganya. Melewati jalur khusus. Di lantai dua maupun tiga.
     Berdoa di multazam. Daerah antara hajar aswad dan pintu kakbah.  Salat sunat tawaf dua rakaat. Di belakang makam Ibrahim. Pahatan bekas telapak kaki Nabi Ibrahim ketika membangun kakbah. Berjarak 11 meter di sebelah  barat daya kakbah. Apabila tidak bisa, boleh di mana saja. Asalkan masih di dalam Masjidilharam.
      Melakukan salat sunat mutlak. Di antara kakbah dan hijir Ismail. Bangunan tembok berbentuk bulan sabit. Di sisi utara kakbah.
      Minum air zam-zam. Di lokasi yang sudah disiapkan. Berupa galon berkeran. Menggunakan gelas plastik sekali pakai.
     Melaksanakan sai. Yaitu berjalan dan berlari-lari kecil. Berangkat dan pulang sebanyak tujuh kali. Dari Safa ke Marwa, dan sebaliknya. Setiap arah dihitung sekali. Ketika sai, Jemaah tidak wajib dalam kondisi suci. Hadas besar maupun kecil. Tetapi,  disunahkan suci. Jemaah yang uzur. Karena  sakit, tua, atau lemah badan. Menggunakan kursi roda. Dibantu keluarganya.
       Melaksanakan sai.  Mendaki bukit Safa. Berdiri di bukit Safa. Berdoa menghadap kiblat. Berangkat dan pulang melalui jalan berbeda. Agar tidak saling bertubrukan.
      Melintasi dua pilar hijau. Lampu warna hijau. Jemaah pria disunahkan berlari-lari kecil. Jemaah wanita berjalan biasa. Mendaki bukit Safa dan Marwa. Selalu berdoa.
      Memangkas rambut. Jemaah pria, disunahkan mencukur habis. Memendekkan rambut kepala. Minimal memotong sebelah kanan, tengah, dan kiri. Rambut Jemaah wanita. Dihimpun menjadi satu. Dipangkas ujungnya. Minimal tiga helai rambut. Sepanjang jari tangan.
       Menggunting rambutnya sendiri. Boleh minta bantuan orang lain. Pria dan wanita boleh memangkas bergantian. Asalkan muhrimnya. Yang menggunting rambut jemaah lain. Harus sudah dipotong rambutnya. Oleh orang yang tidak berihram. Sudah halal dari larangan berihram.
      Melaksanakan dam. Menyembelih seekor kambing. Seukuran hewan kurban. Apabila tidak mampu, diganti berpuasa selama 10 hari. Selama 3 hari di Mekah. Sebelum wukuf di Arafah. Berpuasa 7 hari di tanah air.
      Berpuasa 3 hari tidak dapat dilakukan di Mekah.  Diganti berpuasa 10 hari di tanah air. Yaitu berpuasa 3 hari. Berhenti berpuasa minimal 4 hari. Berpuasa lagi 7 hari.
      Membayarkan dam. Membayar sendiri. Boleh lewat pihak yang dipercaya. Diizinkan membayar di Bank Al-Rajhi.  Mendapatkan bukti selembar sertifikat.  Bertahalul. Bercukur atau memanngkas beberapa helai rambut. Tanda bebas dari larangan umrah. Prosesi ibadah umrah selesai.
PROSESI IBADAH HAJI
      Bersuci, mandi, dan berwudu. Berpakaian ihram di pemondokan Mekah. Salat sunat ihram dua rakaat.  Berniat ibadah haji.
 TANGGAL 8 ZULHIJAH
      Hari tarwiyah. Hari Perbekalan. Jemaah seluruh dunia. Pagi hari, lebih dari tiga juta orang. Berjalan kaki serempak. Semuanya berpakaian ihram. Dari Mekah ke Mina. Berjarak 7 km. Seluruhnya berwarna putih. Melewati jalan pedestrian. Jalan khusus pejalan kaki. Menuju satu tujuan. Bermalam atau mabit di Mina. Sebelum menuju padang Arafah, esok harinya. Pemandangan yang mengagumkan.
      Jemaah haji Indonesia yang ingin ke Mina, pada hari tarwiyah agar memberi tahu petugas haji.
      Jemaah haji Indonesia. Berpakaian ihram. Jemaah naik bis. Langsung menuju Padang Arafah. Tanpa melewati Mina. Jarak Mekah ke Arafah 25 km. Sejak berangkat dan selama di perjalanan. Selalu  berdoa, membaca talbiyah, dan selawat.  
      Bis memasuki wilayah Padang Arafah. Jemaah turun dari bis. Memasuki tenda masing-masing. Menunggu waktu wukuf. Memperbanyak doa, berzikir, dan membaca Alquran.
TANGGAL 9 ZULHIJAH
      Hari Arafah. Puncak ibadah haji. Semua Jemaah haji. Berasal dari segala penjuru dunia. Lebih dari tiga juta orang. Bermukim di satu lokasi. Wukuf di Arafah. Bernaung di dalam ribuan tenda. Seluruhnya berwarna putih. Pemandangan yang amat elok.
      Wukuf ialah berdiam diri atau hadir di Arafah. Waktunya, sejak matahari bergeser dari tengah hari (Zuhur) 9 Zulhijah. Berakhir saat terbit fajar (pagi) 10 Zulhijah. Jemaah yang sakit. Diangkut mobil. Dibawa ke Arafah. Bermukim sebentar.  Kemudian balik ke rumah sakit.
      Selama wukuf tidak disyaratkan suci. Hadas besar maupun kecil. Hadas ialah keadaan tidak suci. Menyebabkan seorang muslim tidak boleh salat, tawaf, dan ibadah lainnya.  Hadas besar disebabkan bersetubuh, haid, dan semacamnya. Hadas kecil dikarenakan buang air, kentut, dan sebagainya. Menyebabkan batal wudu. 
      Masuk waktu Zuhur. Petugas mengumandangkan azan dan ikamah. Seruan salat berjamaah. Jemaah mendengarkan khotbah wukuf. Salat berjamaah Zuhur dan Asar. Jamak takdim qasar.
      Jamak takdim penggabungan dua salat wajib dalam satu waktu. Memajukan salat yang belum masuk waktu. Ke dalam  salat yang telah masuk waktunya. Qasar,  pemendekan jumlah rakaat salat wajib. Empat rakaat menjadi dua rakaat. Keringanan atau rukhsah musafir.
      Salat berjamaah Zuhur dan Asar selesai. Jemaah haji saling bersalaman. Berangkulan. Resmi menyandang titel “Haji”. Yang laki-laki dipanggil “Abah”. Yang wanita dipanggil “Umi”. Resmi mendapatkan gelar “Pak Haji” dan “Bu Haji”. Alhamdulllah. 
      Masuk waktu Magrib. Salat berjamaah Magrib dan Isya. Jamak takdim qasar. Jemaah haji meninggalkan Arafah. Naik bis menuju Muzdalifah.  Akhir waktunya, sebelum terbit fajar 10 Dzulhijah. Jarak Arafah ke Muzdalifah 9 km.
      Tanggal 9 Zulhijah malam. Bis tiba di Muzdalifah. Mabit atau bermalam di Muzdalifah. Jemaah boleh tetap di dalam bis. Mencari kerikil minimal tujuh buah untuk melontar jamrah.

TANGGAL 10 ZULHIJAH
      Hari raya Iduladha. Hari raya Haji. Hari penyembelihan hewan kurban. Jemaah pindah dari Muzdalifah menuju Mina. Jarak Muzdalifah ke Mina 5 km. Melontar jamrah aqabah. Jamrah yang ketiga. Sebanyak tujuh kerikil. Dilemparkan satu persatu. Langsung ke tugu nomor tiga. Melewati tugu nomor satu, jamrah ula. Juga, melalui tugu nomor dua, jamrah wusta.
      Jemaah mematuhi jadwal waktu melontar jamrah. Yang dibuat Pemerintah Indonesia dan Saudi Arabia. Agar lancar dan selamat. 
      Karena suatu hal. Jemaah, dari Muzdalifah tidak dapat pergi ke Mina. Tapi langsung ke Mekah. Melakukan tawaf ifadah dan sai dahulu. Terus pergi ke Mina. Melontar jamrah aqabah. Jarak Mina ke Mekah 7 km.
      Tawaf ifadah merupakan rukun haji. Dikerjakan lewat tengah malam. Mulai 10 Zulhijah. Sampai kapan saja. Dianjurkan hari tasyrik. Di bulan Zulhijah.
      Tahalul awal. Bercukur atau menggunting rambut.  Boleh berganti pakaian biasa. Tetapi belum boleh bersetubuh.
TANGGAL 11 ZULHIJAH
       Hari tasyrik. Jemaah bermalam di Mina. Melontar jamrah ula, wusta, dan aqabah. Jamrah tugu ke-1, ke-2, dan ke-3. Masing-masing sebanyak tujuh kali.      Jemaah mematuhi jadwal waktu melontar jamrah. Untuk keselamatan.
TANGGAL 12 ZULHIJAH
      Hari tasyrik. Bermalam di Mina. Melontar jamrah ula, wusta, dan aqabah. Jemaah menaati jadwal waktu melempar jamrah.
     Jemaah bernafar awal. Setelah melontar jamrah. Berangkat ke Mekah sebelum Maghrib.
TANGGAL 13 ZULHIJAH
      Hari tasyrik. Bermalam di Mina. Melontar jamrah ula, wusta, dan aqabah.      Jemaah mematuhi jadwal waktu melontar jamrah.
     Jemaah bernafar sani. Salat Zuhur dan Asar. Jamak takdim qasar. Berangkat ke Mekah. Tawaf ifadah dan sai. Untuk Jemaah yang belum melaksanakannya.  Pelaksanan ibadah haji selesai.
TAWAF WADA
      Tawaf pamitan. Tawaf yang dilakukan setelah selesai ibadah haji. Sebelum meninggalkan kota Mekah.


Wednesday, April 5, 2017

46. IBU

Bismillah....
RENUNGAN

*Beda : "AKU" dan "IBUku"*

_Ibuku luar biasa, dia sangat berbeda denganku. Setiap jumpa dan kemudian berpisah ibuku selalu berkata "maaf ibu tidak bisa memberi apa-apa kecuali doa."_
_Ucapan ini terkadang menamparku. Ibuku yang sudah begitu banyak memberi pengorbanan, perhatian dan rasa cinta yang tiada tara masih berkata *"maaf ibu tidak bisa memberi apa-apa."*_

_Sementara aku hanya cium tangan, memberi rupiah yang tak lebih dari 10 persen penghasilanku sudah merasa menjadi anak yang berbakti. Ibuku tak merasa banyak berbuat kepadaku padahal kebaikan kepadaku amat sulit untuk dihitung._

_Sementara aku sudah merasa menjadi anak yang taat dan hebat hanya dengan sekelumit kebaikanku. *Oh, betapa mulianya ibuku dan betapa naifnya diriku.*_

_Bila aku sakit, ibuku rela menempuh perjalanan ratusan kilometer dan menyeberangi lautan hanya sekedar ingin menciumku._
_Sementara bila ibuku sakit, aku hanya mengangkat telepon untuk berkata *"maaf, aku tak bisa menemani ibu."* Oh betapa bedanya aku dengan ibuku. Ia segera meninggalkan semua kesibukannya hanya untuk jumpa dengan anaknya._
_Sementara aku selalu beralasan sibuk untuk bisa menemaninya saat ia berbaring lemah karena rasa sakitnya._

_Saat aku sekolah dan kuliah, ibuku rela datang berhutang walau mungkin mendapat cacian dari yang punya uang. Tetapi kini aku tega-teganya berkata *"maaf ibu, saya belum bisa banyak membantu, aku masih harus mengembangkan bisnis dan keluargaku."*_

_Saat seperti ini ibuku hanya berkata *"ibu bahagia bila melihat kamu dan keluargamu bahagia."*_

_*Oh ibu, ..... aku semakin malu.*_

_Tadi malam, sebelum tidur aku menangis, betapa baktiku kepada ibuku belum seberapa. Dalam gelisahku, kukirimkan doa untuk ibuku,_
_*"Ya Allah, .......jaga ibuku, muliakan ibuku, beri ia tempat terhormat di dunia dan berikan ia mahkota terindah di surga-Mu kelak."*_

_*Ah,.... betapa hinanya aku*_
_Karena hanya bisa menangis dan mengirimkan doa di usiaku yang semakin tua._

_*Itu bedaku dengan ibuku.*_
_*Apa bedamu dengan ibumu???*_

*Yuk kita share ke putra putri kita ......*

Sunday, April 2, 2017

Friday, March 31, 2017

45. DEBAT KUSIR

DEBAT KUSIR SAMPAI PENSIUN
Oleh: Drs. H. Yusron Hadi, M.M.
Kepala SMP Negeri 1 Balongbendo, Sidoarjo

      Sabtu, 29  Mei 2010. Kepala SMP Negeri Sidoarjo. Sebanyak 44 orang. Berkumpul di sebelah barat alun-alun Sidoarjo. Naik bis di depan Masjid Agung Sidoarjo. Berangkat ke  gunung Bromo, Jawa Timur. Mengikuti kegiatan Program MKKS BERMUTU. MKKS kependekan dari Musyawarah Kerja Kepala Sekolah. Program BERMUTU merupakan program yang dilaksanakaan Pemerintah sejak tahun 2008. Implementasi Undang Undang Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen. Rencananya, program ini berakhir tahun 2013. BERMUTU singkatan dari Better Education through Reformed Management and Universal Teacher Upgrading. Kerja sama Pemerintah Indonesia dengan Pemerintah Belanda dan Bank Dunia.
      Pak Sohib, si “Ahli Sedot” berdiri di barisan depan. Tangan kanan memegang mik. Leher agak ditekuk ke depan. Bergaya Rhoma Irama. Waktu menyanyikan lagu berjudul “Terlalu”. Berbalik menghadap ke belakang. Ke arah penumpang. Menghalangi layar televisi. Pak Sohib, sebagai “Menteri Agama” MKKS memimpin doa perjalanan. Agar rombongan selamat dan tetap sehat. “Assalaamu alaikum warahmatullaahi wabarakaatuh,” Pak Sohib mengawali sambutan. “Waalaikum salaam warahmatullahi wabarakaatuh,” penumpang menjawab serentak. Pak Sohib melanjutkan, “Marilah kita berdoa. Memohon kepada Allah Subhanahu wataala.  Agar kita selalu dalam lindungan-Nya. Semoga perjalanan kita lancar, selamat, dan aman. Sejak berangkat, selama di perjalanan, dan tiba di tempat tujuan tetap segar bugar.” Anggota MKKS serempak menjawab, “Amin Ya Rabbal Alamin.” 
       “Juga, agar semua anggota MKKS bisa mengikuti kegiatan dengan baik. Diberi kemampuan dan kesehatan oleh Allah Yang Mahakuasa sehingga sanggup menyelesaikan semua tugas dengan baik.” “Amin,” jawab hadirin. Pak Sohib melanjutkan, “ Supaya kita semua bisa merampungkan segala tugas dengan baik. Termasuk menyetorkan tagihan! Sebelum ditagih Pak Lutfi.” “Amin,” teriak para penumpang bersahutan lebih keras.
      Mengapa? Kata “tagihan” merupakan “momok” yang menakutkan. Bagaikan hantu yang  menyeramkan. Siap menerkam siapa saja. Termasuk kepada kepala sekolah! Benar, Anda tidak keliru. Kepala SMP Negeri di Sidoarjo. Sebagian takut diterkam “binatang buas”. “Makhluk” itu bernama tagihan. Termasuk saya. Ya, kegiatan apa pun. Termasuk penataran apa saja. Di mana saja. Oleh siapa saja. Tidak menjadi masalah. Yang menjadi masalah  tagihannya. Laporan hasil mengikuti kegiatan.
      Sungguh aneh. Mengherankan. Menakjubkan. Ternyata, kebahagiaan itu bisa muncul kapan saja. Kesenangan dapat berasal dari mana pun. Misalnya, ketika selesai penataran. Atau kegiatan apa pun. Pak Hartoyo dan Pak Lutfi lupa mengingatkan tagihan. Lupa menagih. Sungguh menyenangkan. Sulit digambarkan dengan kata-kata.
      Doa perjalanan selesai. Pak Sohib menambahkan bonus doa. Doa ibadah haji dan umrah. Doa talbiyah. “Labbaika Allahumma labbaika. Labbaika la syarikalaka labbaika. Innalhamda. Wannikmata laka walmulku. Lasyarika laka.” Amin,” jawab penumpang dengan keras. Doa talbiyah dilantunkan agar para penumpang selalu teringat ibadah haji dan umrah di Mekah.
       Tujuan Program BERMUTU amat bagus. Meningkatkan mutu pendidikan melalui peningkatan kompetensi dan kinerja guru. Terutama guru SD (sekolah dasar) dan SMP (sekolah menengah pertama). Di sekolah negeri maupun swasta. Siapa yang diuntungkan? Tentu saja, para guru SD dan SMP. Sebagai sarana meningkatkan diri.  Sebagai pemicu peningkatan kualifikasi dan kompetensi guru.
      Program BERMUTU berusaha fokus memantapkan struktur pengembangan mutu. Guru kelas, guru mata pelajaran, kepala sekolah, dan pengawas sekolah.  Salah satu kegiatannya memberdayakan berbagai kelompok kerja. Misalnya, di SD dalam KKG (Kelompok Kerja Guru), KKKS (Kelompok Kerja Kepala Sekolah), KKPS (Kelompok Kerja Pengawas Sekolah). Di SMP berupa MGMP (Musyawarah Guru Mata Pelajaran), MKKS (Musyawarah kerja Kepala sekolah), dan  MKPS (Musyawarah Kerja Pengawas Sekolah).
      Program BERMUTU memilki beberapa komponen. Mereformasi pendidikan calon guru. Memperbaiki sistem akuntabilitas dan insentif untuk meningkatkan kinerja dan karier guru. Memperkuat upaya peningkatan mutu guru berkelanjutan. Juga, meningkatkan monitoring dan evaluasi mutu guru serta prestasi belajar siswa.
      Bis berjalan dengan santai. Kami mendengarkan musik dan lagu.  Melihat ke arah depan. Menyaksikan pemandangan sekitar. Sambil melihat layar televisi.   Di tengah atas sebelah sopir. Yang diputar kebanyakan lagu lama. Lagu nostalgia. lagu “jadul”.  Lagu zaman dulu. Sepantaran dengan penumpangnya. Seumuran dengan peserta. Kami berkaraoke. Bergiliran memegang mik. Bernyanyi bergantian.
      Dengan suara yang “merdu”. Kadang kala dengan ragam suara berirama mendayu-dayu. Nada yang “baik” dan “sedap” didengar. Menurut penyanyinya sendiri. Tidak tahu jika menurut orang yang mendengarkan. Tampaknya, yang bernyanyi tidak bermasalah. Mungkin, yang bermasalah orang yang mendengarkan. Mengapa? Karena mereka dipaksa mendengarkan. Tidak ada pilihan lain. Terkurung dalam bis. Laksana buah tinggal sebiji. Waktu perut keroncongan. Terpaksa dimakan. Tidak ada alternatif lain. Dengan perasaan “geregeten”. Alias benci tapi rindu.
      Bis terus berjalan dengan lambat. Kami mulai mengobrol. Membahas apa aja. Acap kali bicara “nggedabrus”. Membahas “ngalor ngidul”. Juga, “ngomong seng”. Pak Baher mulai melucu, “Suara Bu Retno enak dan merdu didengarkan. Ketika sedang menyanyi. Akan lebih enak dan lebih merdu lagi. Jika Bu Retno tidak bernyanyi.“ Penumpang mulai tertawa. Pak Tri Widodo melanjutkan, “Sebaiknya sebelum bernyanyi, para artis dadakan ini membayar kerugian kepada penonton. Karena menyakitkan telinga.“ Tertawa penumpang tambah keras.
       “Sekarang giliran Pak Yusron menyanyi lagu Malam Minggu. Sekarang ‘kan bertepatan dengan malam Minggu,” kata Pak Wakhid. Saya menjawab, “Wani piro?” Berani membayar berapa? “Yang benar Pak Yusron membayar pendengarnya. Bukan malah minta dibayar, “teriak Pak Arie sambil bersungut. Hadirin tertawa meledak. Memang Pak Arie dengan saya sering terlibat debat kusir. Debat yang tidak perlu diperdebatkan. Debat tidak bermutu.
       Beberapa jam berlalu. Rombongan masuk wilayah gunung Bromo. Bromo berasal dari kata Brahma. Nama salah satu dewa agama Hindu. Merupakan gunung berapi aktif di Jawa Timur, Indonesia. Gunung Bromo memiliki ketinggian 2,329 meter di atas permukaan laut. Berada dalam empat wilayah kabupaten. Yakni Kabupaten Probolinggo, Pasuruan, Lumajang, dan Malang. Bentuk fisik gunung Bromo bertautan antara lembah dan ngarai.  Dengan kaldera atau lautan pasir seluas sekitar 10 kilometer persegi. Gunung Bromo mempunyai sebuah kawah dengan diameter sekitar 800 meter arah utara ke selatan. Sekitar 600 meter arah timur ke barat. Sedangkan daerah bahayanya berupa lingkaran dengan jari-jari sekitar 4 km dari pusat kawah Bromo.
      Suku Tengger. Penduduk sekitar Gunung Bromo. Gunung Bromo dipercaya sebagai gunung suci. Setahun sekali masyarakat Tengger mengadakan upacara Yadnya Kasada atau Kasodo. Bertempat di sebuah pura. Yang berada di bawah kaki Gunung Bromo. Dilanjutkan ke puncak Bromo. Upacara diadakan pada tengah malam hingga dini hari. Setiap bulan purnama. Sekitar tanggal 14 atau 15. Bulan Kasodo. Bulan ke-10 menurut penanggalan Jawa.
      Gunung Bromo terkenal sebagai objek wisata utama di Jawa Timur. Bromo menarik karena berstatus gunung berapi aktif. Termasuk kawasan Taman Nasional Bromo Tengger Semeru. Masuk wilayah gunung bromo bisa ditempuh melewati empat jalur.
      Dari arah Pasuruan. Berwisata ke Gunung Bromo lewat Pasuruan bisa ditempuh lewat dua akses. Pertama, lewat Purwodadi. Lalu Nongkojajar. Kemudian Desa Tosari. Tiba di lautan pasir gunung Bromo. Kedua, lewat  Warungdowo. Lalu Ranggeh dan Pasrepan. Kemudian  Puspo dan  Tosari. Menuju pusat objek wisata. Berupa lautan pasir. Jalur ini amat berat. Tidak bisa dilewati dengan kendaraan roda empat biasa. Karena jalanan mendaki dan menurun dengan amat curam. Harus menggunakan kendaraan Jeep. Sudah disiapkan pengelola wisata. Pejalan kaki yang tangguh. Bisa menempuh jalur ini.
      Dari arah Probolinggo. Melewati desa Tongas dan desa Sukapura. Menuju desa Cemoro Lawang. Sebelum turun ke lautan pasir. Lerengnya tidak terlalu curam. Sepeda motor bisa melewati jalur ini. Umumnya, para wisatawan melalui jalur ini.
      Dari arah Malang. Melewati desa Tumpang. Desa Gubugklakah dan desa  Ngadas. Desa Jemplang.  Desa Ranu Pane, bertemu dengan jalur dari arah Lumajang. Desa Ranu Kombolo, dan desa Kalimati. Desa Arcopodo, dan Mahameru.
      Dari arah Lumajang. Melewati desa Senduro dan desa Bumo. Memasuki desa Ranu Pane. Bertemu dengan jalur dari arah Malang. Desa Ranu, dan desa Kalimati. Desa Arcopodo, dan Mahameru.
      Bis memasuki terminal. Penumpang turun. Berganti kendaraan kecil. Menuju hotel. Hotel Cemoro Indah, Bromo. Pak Kholik membagi kunci kamar. Tiap kamar berisi dua atau tiga tempat tidur. Diatur secara acak. Kecuali tiga orang. Pak Kholik, Pak Baher, dan Pak Zainul Nuri. Harus selalu sekamar. Di mana saja. Kapan saja. Mirip Coca-cola. Sampai pensiun.
      Peserta berkumpul di lapangan. Menuju kendaraan Jeep Hardtop. Kendaraan 4 WD alias 4 wheels drive merupakan salah satu versi mobil. Mobil menggunakan penggerak pada keempat rodanya. Agar mampu berjalan di medan yang berat.  Mendapatkan tenaga dan dorongan sempurna. Biasanya mobil ini berkasis besar. Misalnya, mobil jenis SUV dan Crossover.
      Peserta diajak berkeliling. Mengitari gunung Bromo. Melintasi lautan pasir. Kendaraan naik dan turun dengan tajam.  Uji nyali.  Kami berhenti di beberapa lokasi. Berfoto bergantian. Dengan gaya masing-masing. Gaya “bul-bul”. Bergaya anak muda. Meskipun semuanya sudah tua. Sudah berumur 50-an tahun. Disebut “seket”. Bisa bermakna “seneng kethuan”.  Suka memakai kopiah. Belum 60 tahun. Belum “sewidak”. Maaf, bisa bermakna “sekarate wis cedak”. Sudah mendekati ajalnya.
      Anggota MKKS berkumpul. Di lokasi kumpulan kuda. Kami bersiap menunggang kuda. Menuju kawah gunung Bromo. Pak Arie menaiki kuda. Saya juga. Tali kuda dikendalikan si pemilik. Bisa disebut si kusir. Waktu kami datang. Si kusir yang bernama Kasir sedang duduk di kasur yang kasar. Pak Arie duduk di atas kuda. Begitu pula saya.
      Tiba-tiba terdengar suara yang mengejutkan,”Tret..tret tuut.. tutut..ciuuuut.” Berasal dari belakang kuda yang saya naiki. Terdengar suara “ciut”. Yang berarti “sempit”. Meskipun lautan pasir amat luas. Si kusir yang bernama Kasir berkata, “Wah kasihan, kudanya masuk angin.” “Bukan masuk angin, Pak. Tapi, keluar angin,” teriak Pak Arie. Saya membela Pak Kasir, “ Benar Pak Arie, perut kuda masuk angin. Sehingga terdengar suara kentut.” “Salah! Yang benar keluar angin. Bukan masuk angin.” Jelas Pak Arie. Sejak saat itu, sampai sekarang, saya menganggap kudanya “masuk angin”. Sedangkan Pak Arie tetap bersikukuh menganggap “keluar angin”. Sing waras ngalah.
      Debat kusir itu terbawa sampai pensiun. Mulai 1 April 2017, Pak Arie memasuki usia purnatugas. Pensiun dari guru PNS. Sekaligus dari “amtenar”. Mestinya, semua orang yang pensiun tidak perlu debat kusir. Jangan tertipu urusan “tetek bengek”. Pensiun bisa bermakna penuh konsentrasi urusan nanti. Termasuk saya. Semoga.

44. DEBAT KUSIR SAMPAI PENSIUN

DEBAT KUSIR SAMPAI PENSIUN
Oleh: Drs. H. Yusron Hadi, M.M.
Kepala SMP Negeri 1 Balongbendo, Sidoarjo

      Sabtu, 29  Mei 2010. Kepala SMP Negeri Sidoarjo. Sebanyak 44 orang. Berkumpul di sebelah barat alun-alun Sidoarjo. Naik bis di depan Masjid Agung Sidoarjo. Berangkat ke  gunung Bromo, Jawa Timur. Mengikuti kegiatan Program MKKS BERMUTU. MKKS kependekan dari Musyawarah Kerja Kepala Sekolah. Program BERMUTU merupakan program yang dilaksanakaan Pemerintah sejak tahun 2008. Implementasi Undang Undang Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen. Rencananya, program ini berakhir tahun 2013. BERMUTU singkatan dari Better Education through Reformed Management and Universal Teacher Upgrading. Kerja sama Pemerintah Indonesia dengan Pemerintah Belanda dan Bank Dunia.
      Pak Sohib, si “Ahli Sedot” berdiri di barisan depan. Tangan kanan memegang mik. Leher agak ditekuk ke depan. Bergaya Rhoma Irama. Waktu menyanyikan lagu berjudul “Terlalu”. Berbalik menghadap ke belakang. Ke arah penumpang. Menghalangi layar televisi. Pak Sohib, sebagai “Menteri Agama” MKKS memimpin doa perjalanan. Agar rombongan selamat dan tetap sehat. “Assalaamu alaikum warahmatullaahi wabarakaatuh,” Pak Sohib mengawali sambutan. “Waalaikum salaam warahmatullahi wabarakaatuh,” penumpang menjawab serentak. Pak Sohib melanjutkan, “Marilah kita berdoa. Memohon kepada Allah Subhanahu wataala.  Agar kita selalu dalam lindungan-Nya. Semoga perjalanan kita lancar, selamat, dan aman. Sejak berangkat, selama di perjalanan, dan tiba di tempat tujuan tetap segar bugar.” Anggota MKKS serempak menjawab, “Amin Ya Rabbal Alamin.” 
       “Juga, agar semua anggota MKKS bisa mengikuti kegiatan dengan baik. Diberi kemampuan dan kesehatan oleh Allah Yang Mahakuasa sehingga sanggup menyelesaikan semua tugas dengan baik.” “Amin,” jawab hadirin. Pak Sohib melanjutkan, “ Supaya kita semua bisa merampungkan segala tugas dengan baik. Termasuk menyetorkan tagihan! Sebelum ditagih Pak Lutfi.” “Amin,” teriak para penumpang bersahutan lebih keras.
      Mengapa? Kata “tagihan” merupakan “momok” yang menakutkan. Bagaikan hantu yang  menyeramkan. Siap menerkam siapa saja. Termasuk kepada kepala sekolah! Benar, Anda tidak keliru. Kepala SMP Negeri di Sidoarjo. Sebagian takut diterkam “binatang buas”. “Makhluk” itu bernama tagihan. Termasuk saya. Ya, kegiatan apa pun. Termasuk penataran apa saja. Di mana saja. Oleh siapa saja. Tidak menjadi masalah. Yang menjadi masalah  tagihannya. Laporan hasil mengikuti kegiatan.
      Sungguh aneh. Mengherankan. Menakjubkan. Ternyata, kebahagiaan itu bisa muncul kapan saja. Kesenangan dapat berasal dari mana pun. Misalnya, ketika selesai penataran. Atau kegiatan apa pun. Pak Hartoyo dan Pak Lutfi lupa mengingatkan tagihan. Lupa menagih. Sungguh menyenangkan. Sulit digambarkan dengan kata-kata.
      Doa perjalanan selesai. Pak Sohib menambahkan bonus doa. Doa ibadah haji dan umrah. Doa talbiyah. “Labbaika Allahumma labbaika. Labbaika la syarikalaka labbaika. Innalhamda. Wannikmata laka walmulku. Lasyarika laka.” Amin,” jawab penumpang dengan keras. Doa talbiyah dilantunkan agar para penumpang selalu teringat ibadah haji dan umrah di Mekah.
       Tujuan Program BERMUTU amat bagus. Meningkatkan mutu pendidikan melalui peningkatan kompetensi dan kinerja guru. Terutama guru SD (sekolah dasar) dan SMP (sekolah menengah pertama). Di sekolah negeri maupun swasta. Siapa yang diuntungkan? Tentu saja, para guru SD dan SMP. Sebagai sarana meningkatkan diri.  Sebagai pemicu peningkatan kualifikasi dan kompetensi guru.
      Program BERMUTU berusaha fokus memantapkan struktur pengembangan mutu. Guru kelas, guru mata pelajaran, kepala sekolah, dan pengawas sekolah.  Salah satu kegiatannya memberdayakan berbagai kelompok kerja. Misalnya, di SD dalam KKG (Kelompok Kerja Guru), KKKS (Kelompok Kerja Kepala Sekolah), KKPS (Kelompok Kerja Pengawas Sekolah). Di SMP berupa MGMP (Musyawarah Guru Mata Pelajaran), MKKS (Musyawarah kerja Kepala sekolah), dan  MKPS (Musyawarah Kerja Pengawas Sekolah).
      Program BERMUTU memilki beberapa komponen. Mereformasi pendidikan calon guru. Memperbaiki sistem akuntabilitas dan insentif untuk meningkatkan kinerja dan karier guru. Memperkuat upaya peningkatan mutu guru berkelanjutan. Juga, meningkatkan monitoring dan evaluasi mutu guru serta prestasi belajar siswa.
      Bis berjalan dengan santai. Kami mendengarkan musik dan lagu.  Melihat ke arah depan. Menyaksikan pemandangan sekitar. Sambil melihat layar televisi.   Di tengah atas sebelah sopir. Yang diputar kebanyakan lagu lama. Lagu nostalgia. lagu “jadul”.  Lagu zaman dulu. Sepantaran dengan penumpangnya. Seumuran dengan peserta. Kami berkaraoke. Bergiliran memegang mik. Bernyanyi bergantian.
      Dengan suara yang “merdu”. Kadang kala dengan ragam suara berirama mendayu-dayu. Nada yang “baik” dan “sedap” didengar. Menurut penyanyinya sendiri. Tidak tahu jika menurut orang yang mendengarkan. Tampaknya, yang bernyanyi tidak bermasalah. Mungkin, yang bermasalah orang yang mendengarkan. Mengapa? Karena mereka dipaksa mendengarkan. Tidak ada pilihan lain. Terkurung dalam bis. Laksana buah tinggal sebiji. Waktu perut keroncongan. Terpaksa dimakan. Tidak ada alternatif lain. Dengan perasaan “geregeten”. Alias benci tapi rindu.
      Bis terus berjalan dengan lambat. Kami mulai mengobrol. Membahas apa aja. Acap kali bicara “nggedabrus”. Membahas “ngalor ngidul”. Juga, “ngomong seng”. Pak Baher mulai melucu, “Suara Bu Retno enak dan merdu didengarkan. Ketika sedang menyanyi. Akan lebih enak dan lebih merdu lagi. Jika Bu Retno tidak bernyanyi.“ Penumpang mulai tertawa. Pak Tri Widodo melanjutkan, “Sebaiknya sebelum bernyanyi, para artis dadakan ini membayar kerugian kepada penonton. Karena menyakitkan telinga.“ Tertawa penumpang tambah keras.
       “Sekarang giliran Pak Yusron menyanyi lagu Malam Minggu. Sekarang ‘kan bertepatan dengan malam Minggu,” kata Pak Wakhid. Saya menjawab, “Wani piro?” Berani membayar berapa? “Yang benar Pak Yusron membayar pendengarnya. Bukan malah minta dibayar, “teriak Pak Arie sambil bersungut. Hadirin tertawa meledak. Memang Pak Arie dengan saya sering terlibat debat kusir. Debat yang tidak perlu diperdebatkan. Debat tidak bermutu.
       Beberapa jam berlalu. Rombongan masuk wilayah gunung Bromo. Bromo berasal dari kata Brahma. Nama salah satu dewa agama Hindu. Merupakan gunung berapi aktif di Jawa Timur, Indonesia. Gunung Bromo memiliki ketinggian 2,329 meter di atas permukaan laut. Berada dalam empat wilayah kabupaten. Yakni Kabupaten Probolinggo, Pasuruan, Lumajang, dan Malang. Bentuk fisik gunung Bromo bertautan antara lembah dan ngarai.  Dengan kaldera atau lautan pasir seluas sekitar 10 kilometer persegi. Gunung Bromo mempunyai sebuah kawah dengan diameter sekitar 800 meter arah utara ke selatan. Sekitar 600 meter arah timur ke barat. Sedangkan daerah bahayanya berupa lingkaran dengan jari-jari sekitar 4 km dari pusat kawah Bromo.
      Suku Tengger. Penduduk sekitar Gunung Bromo. Gunung Bromo dipercaya sebagai gunung suci. Setahun sekali masyarakat Tengger mengadakan upacara Yadnya Kasada atau Kasodo. Bertempat di sebuah pura. Yang berada di bawah kaki Gunung Bromo. Dilanjutkan ke puncak Bromo. Upacara diadakan pada tengah malam hingga dini hari. Setiap bulan purnama. Sekitar tanggal 14 atau 15. Bulan Kasodo. Bulan ke-10 menurut penanggalan Jawa.
      Gunung Bromo terkenal sebagai objek wisata utama di Jawa Timur. Bromo menarik karena berstatus gunung berapi aktif. Termasuk kawasan Taman Nasional Bromo Tengger Semeru. Masuk wilayah gunung bromo bisa ditempuh melewati empat jalur.
      Dari arah Pasuruan. Berwisata ke Gunung Bromo lewat Pasuruan bisa ditempuh lewat dua akses. Pertama, lewat Purwodadi. Lalu Nongkojajar. Kemudian Desa Tosari. Tiba di lautan pasir gunung Bromo. Kedua, lewat  Warungdowo. Lalu Ranggeh dan Pasrepan. Kemudian  Puspo dan  Tosari. Menuju pusat objek wisata. Berupa lautan pasir. Jalur ini amat berat. Tidak bisa dilewati dengan kendaraan roda empat biasa. Karena jalanan mendaki dan menurun dengan amat curam. Harus menggunakan kendaraan Jeep. Sudah disiapkan pengelola wisata. Pejalan kaki yang tangguh. Bisa menempuh jalur ini.
      Dari arah Probolinggo. Melewati desa Tongas dan desa Sukapura. Menuju desa Cemoro Lawang. Sebelum turun ke lautan pasir. Lerengnya tidak terlalu curam. Sepeda motor bisa melewati jalur ini. Umumnya, para wisatawan melalui jalur ini.
      Dari arah Malang. Melewati desa Tumpang. Desa Gubugklakah dan desa  Ngadas. Desa Jemplang.  Desa Ranu Pane, bertemu dengan jalur dari arah Lumajang. Desa Ranu Kombolo, dan desa Kalimati. Desa Arcopodo, dan Mahameru.
      Dari arah Lumajang. Melewati desa Senduro dan desa Bumo. Memasuki desa Ranu Pane. Bertemu dengan jalur dari arah Malang. Desa Ranu, dan desa Kalimati. Desa Arcopodo, dan Mahameru.
      Bis memasuki terminal. Penumpang turun. Berganti kendaraan kecil. Menuju hotel. Hotel Cemoro Indah, Bromo. Pak Kholik membagi kunci kamar. Tiap kamar berisi dua atau tiga tempat tidur. Diatur secara acak. Kecuali tiga orang. Pak Kholik, Pak Baher, dan Pak Zainul Nuri. Harus selalu sekamar. Di mana saja. Kapan saja. Mirip Coca-cola. Sampai pensiun.
      Peserta berkumpul di lapangan. Menuju kendaraan Jeep Hardtop. Kendaraan 4 WD alias 4 wheels drive merupakan salah satu versi mobil. Mobil menggunakan penggerak pada keempat rodanya. Agar mampu berjalan di medan yang berat.  Mendapatkan tenaga dan dorongan sempurna. Biasanya mobil ini berkasis besar. Misalnya, mobil jenis SUV dan Crossover.
      Peserta diajak berkeliling. Mengitari gunung Bromo. Melintasi lautan pasir. Kendaraan naik dan turun dengan tajam.  Uji nyali.  Kami berhenti di beberapa lokasi. Berfoto bergantian. Dengan gaya masing-masing. Gaya “bul-bul”. Bergaya anak muda. Meskipun semuanya sudah tua. Sudah berumur 50-an tahun. Disebut “seket”. Bisa bermakna “seneng kethuan”.  Suka memakai kopiah. Belum 60 tahun. Belum “sewidak”. Maaf, bisa bermakna “sekarate wis cedak”. Sudah mendekati ajalnya.
      Anggota MKKS berkumpul. Di lokasi kumpulan kuda. Kami bersiap menunggang kuda. Menuju kawah gunung Bromo. Pak Arie menaiki kuda. Saya juga. Tali kuda dikendalikan si pemilik. Bisa disebut si kusir. Waktu kami datang. Si kusir yang bernama Kasir sedang duduk di kasur yang kasar. Pak Arie duduk di atas kuda. Begitu pula saya.
      Tiba-tiba terdengar suara yang mengejutkan,”Tret..tret tuut.. tutut..ciuuuut.” Berasal dari belakang kuda yang saya naiki. Terdengar suara “ciut”. Yang berarti “sempit”. Meskipun lautan pasir amat luas. Si kusir yang bernama Kasir berkata, “Wah kasihan, kudanya masuk angin.” “Bukan masuk angin, Pak. Tapi, keluar angin,” teriak Pak Arie. Saya membela Pak Kasir, “ Benar Pak Arie, perut kuda masuk angin. Sehingga terdengar suara kentut.” “Salah! Yang benar keluar angin. Bukan masuk angin.” Jelas Pak Arie. Sejak saat itu, sampai sekarang, saya menganggap kudanya “masuk angin”. Sedangkan Pak Arie tetap bersikukuh menganggap “keluar angin”. Sing waras ngalah.
      Debat kusir itu terbawa sampai pensiun. Mulai 1 April 2017, Pak Arie memasuki usia purnatugas. Pensiun dari guru PNS. Sekaligus dari “amtenar”. Mestinya, semua orang yang pensiun tidak perlu debat kusir. Jangan tertipu urusan “tetek bengek”. Pensiun bisa bermakna penuh konsentrasi urusan nanti. Termasuk saya. Semoga. 
     



44. DEBAT KUSIR SAMPAI PENSIUN

DEBAT KUSIR SAMPAI PENSIUN
Oleh: Drs. H. Yusron Hadi, M.M.
Kepala SMP Negeri 1 Balongbendo, Sidoarjo

      Sabtu, 29  Mei 2010. Kepala SMP Negeri Sidoarjo. Sebanyak 44 orang. Berkumpul di sebelah barat alun-alun Sidoarjo. Naik bis dari depan Masjid Agung Sidoarjo. Berangkat ke  gunung Bromo, Jawa Timur. Mengikuti kegiatan Program MKKS BERMUTU. MKKS kependekan dari Musyawarah Kerja Kepala Sekolah. Program BERMUTU merupakan program yang dilaksanakaan Pemerintah sejak tahun 2008. Implementasi Undang Undang Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen. Rencananya, program ini berakhir tahun 2013. BERMUTU singkatan dari Better Education through Reformed Management and Universal Teacher Upgrading. Kerja sama Pemerintah Indonesia dengan Pemerintah Belanda dan Bank Dunia.
      Pak Sohib, si “Ahli Hisap” berdiri di barisan depan. Tangan kanan memegang mik. Leher agak ditekuk ke depan. Bergaya Rhoma Irama. Waktu menyanyikan lagu berjudul “Terlalu”. Berbalik menghadap ke belakang. Ke arah penumpang. Menghalangi layar televisi. Pak Sohib, sebagai “Menteri Agama” MKKS memimpin doa perjalanan. Agar rombongan selamat dan tetap sehat. “Assalaamu alaikum warahmatullaahi wabarakaatuh,” Pak Sohib mengawali sambutan. “Waalaikum salaam warahmatullahi wabarakaatuh,” penumpang menjawab serentak. Pak Sohib melanjutkan, “Marilah kita berdoa. Memohon kepada Allah Subhanahu wataala.  Agar kita selalu dalam lindungan-Nya. Semoga perjalanan kita lancar, selamat, dan aman. Sejak berangkat, selama di perjalanan, dan tiba di tempat tujuan tetap segar bugar.” Anggota MKKS serempak menjawab, “Amin Ya Rabbal Alamin.” 
       “Juga, agar semua anggota MKKS bisa mengikuti kegiatan dengan baik. Diberi kemampuan dan kesehatan oleh Allah Yang Mahakuasa sehingga sanggup menyelesaikan semua tugas dengan baik.” “Amin,” jawab hadirin. Pak Sohib melanjutkan, “ Supaya kita semua bisa merampungkan segala tugas dengan baik. Termasuk menyetorkan tagihan! Sebelum ditagih Pak Lutfi.” “Amin,” teriak para penumpang bersahutan lebih keras.
      Mengapa? Kata “tagihan” merupakan “momok” yang menakutkan. Bagaikan hantu yang  menyeramkan. Siap menerkam siapa saja. Termasuk kepada kepala sekolah! Benar, Anda tidak keliru. Kepala SMP Negeri di Sidoarjo. Sebagian takut diterkam “binatang buas”. “Makhluk” itu bernama tagihan. Termasuk saya. Ya, kegiatan apa pun. Termasuk penataran apa saja. Di mana saja. Oleh siapa saja. Tidak menjadi masalah. Yang menjadi masalah  tagihannya. Laporan hasil mengikuti kegiatan.
      Sungguh aneh. Mengherankan. Menakjubkan. Ternyata, kebahagiaan itu bisa muncul kapan saja. Kesenangan dapat berasal dari mana pun. Misalnya, ketika selesai penataran. Atau kegiatan apa pun. Pak Hartoyo dan Pak Lutfi lupa mengingatkan tagihan. Lupa menagih. Sungguh menyenangkan. Sulit digambarkan dengan kata-kata.
      Doa perjalanan selesai. Pak Sohib menambahkan bonus doa. Doa ibadah haji dan umrah. Doa talbiyah. “Labbaika Allahumma labbaika. Labbaika la syarikalaka labbaika. Innalhamda. Wannikmata laka walmulku. Lasyarika laka.” Amin,” jawab penumpang dengan keras. Doa talbiyah dilantunkan agar para penumpang selalu teringat ibadah haji dan umrah di Mekah.
       Tujuan Program BERMUTU amat bagus. Meningkatkan mutu pendidikan melalui peningkatan kompetensi dan kinerja guru. Terutama guru SD (sekolah dasar) dan SMP (sekolah menengah pertama). Di sekolah negeri maupun swasta. Siapa yang diuntungkan? Tentu saja, para guru SD dan SMP. Sebagai sarana meningkatkan diri.  Sebagai pemicu peningkatan kualifikasi dan kompetensi guru.
      Program BERMUTU berusaha fokus memantapkan struktur pengembangan mutu. Guru kelas, guru mata pelajaran, kepala sekolah, dan pengawas sekolah.  Salah satu kegiatannya memberdayakan berbagai kelompok kerja. Misalnya, di SD dalam KKG (Kelompok Kerja Guru), KKKS (Kelompok Kerja Kepala Sekolah), KKPS (Kelompok Kerja Pengawas Sekolah). Di SMP berupa MGMP (Musyawarah Guru Mata Pelajaran), MKKS (Musyawarah kerja Kepala sekolah), dan  MKPS (Musyawarah Kerja Pengawas Sekolah).
      Program BERMUTU memilki beberapa komponen. Mereformasi pendidikan calon guru. Memperbaiki sistem akuntabilitas dan insentif untuk meningkatkan kinerja dan karier guru. Memperkuat upaya peningkatan mutu guru berkelanjutan. Juga, meningkatkan monitoring dan evaluasi mutu guru serta prestasi belajar siswa.
      Bis berjalan dengan santai. Kami mendengarkan musik dan lagu.  Melihat ke arah depan. Menyaksikan pemandangan sekitar. Sambil melihat layar televisi.   Di tengah atas sebelah sopir. Yang diputar kebanyakan lagu lama. Lagu nostalgia. lagu “jadul”.  Lagu zaman dulu. Sepantaran dengan penumpangnya. Seumuran dengan peserta. Kami berkaraoke. Bergiliran memegang mik. Bernyanyi bergantian.
      Dengan suara yang “merdu”. Kadang kala dengan ragam suara berirama mendayu-dayu. Nada yang “baik” dan “sedap” didengar. Menurut penyanyinya sendiri. Tidak tahu jika menurut orang yang mendengarkan. Tampaknya, yang bernyanyi tidak bermasalah. Mungkin, yang bermasalah orang yang mendengarkan. Mengapa? Karena mereka dipaksa mendengarkan. Tidak ada pilihan lain. Terkurung dalam bis. Laksana buah tinggal sebiji. Waktu perut keroncongan. Terpaksa dimakan. Tidak ada alternatif lain. Dengan perasaan “geregeten”. Alias benci tapi rindu.
      Bis terus berjalan dengan lambat. Kami mulai mengobrol. Membahas apa aja. Acap kali bicara “nggedabrus”. Membahas “ngalor ngidul”. Juga, “ngomong seng”. Pak Baher mulai melucu, “Suara Bu Retno enak dan merdu didengarkan. Ketika sedang menyanyi. Akan lebih enak dan lebih merdu lagi. Jika Bu Retno tidak bernyanyi.“ Penumpang mulai tertawa. Pak Tri Widodo melanjutkan, “Sebaiknya sebelum bernyanyi, para artis dadakan ini membayar kerugian kepada penonton. Karena menyakitkan telinga.“ tertawa penumpang tambah keras.
       “Sekarang giliran Pak Yusron menyanyi lagu Malam Minggu. Sekarang ‘kan bertepatan dengan malam Minggu,” kata Pak Wakhid. Saya menjawab, “Wani piro?” “Yang benar Pak Yusron membayar pendengarnya. Bukan malah minta dibayar, “teriak Pak Arie sambil bersungut. Hadirin tertawa meledak. Memang Pak Arie dengan saya sering terlibat debat kusir. Debat yang tidak perlu diperdebatkan. Debat tidak bermutu.
       Beberapa jam berlalu. Rombongan masuk wilayah gunung Bromo. Bromo berasal dari kata Brahma. Nama salah satu dewa agama Hindu. Merupakan gunung berapi aktif di Jawa Timur, Indonesia. Gunung Bromo memiliki ketinggian 2,329 meter di atas permukaan laut. Berada dalam empat wilayah kabupaten. Yakni Kabupaten Probolinggo, Pasuruan, Lumajang, dan Malang. Bentuk fisik gunung Bromo bertautan antara lembah dan ngarai.  Dengan kaldera atau lautan pasir seluas sekitar 10 kilometer persegi. Gunung Bromo mempunyai sebuah kawah dengan diameter sekitar 800 meter arah utara ke selatan. Sekitar 600 meter arah timur ke barat. Sedangkan daerah bahayanya berupa lingkaran dengan jari-jari sekitar 4 km dari pusat kawah Bromo.
      Suku Tengger. Penduduk sekitar Gunung Bromo. Gunung Bromo dipercaya sebagai gunung suci. Setahun sekali masyarakat Tengger mengadakan upacara Yadnya Kasada atau Kasodo. Bertempat di sebuah pura. Yang berada di bawah kaki Gunung Bromo. Dilanjutkan ke puncak Bromo. Upacara diadakan pada tengah malam hingga dini hari. Setiap bulan purnama. Sekitar tanggal 14 atau 15. Bulan Kasodo. Bulan ke-10 menurut penanggalan Jawa.
      Gunung Bromo terkenal sebagai objek wisata utama di Jawa Timur. Bromo menarik karena berstatus gunung berapi aktif. Termasuk kawasan Taman Nasional Bromo Tengger Semeru. Masuk wilayah gunung bromo bisa ditempuh melewati empat jalur.
      Dari arah Pasuruan. Berwisata ke Gunung Bromo lewat Pasuruan bisa ditempuh lewat dua akses. Pertama, lewat Purwodadi. Lalu Nongkojajar. Kemudian Desa Tosari. Tiba di lautan pasir gunung Bromo. Kedua, lewat  Warungdowo. Lalu Ranggeh dan Pasrepan. Kemudian  Puspo dan  Tosari. Menuju pusat objek wisata. Berupa lautan pasir. Jalur ini amat berat. Tidak bisa dilewati dengan kendaraan roda empat biasa. Karena jalanan mendaki dan menurun dengan amat curam. Harus menggunakan kendaraan Jeep. Sudah disiapkan pengelola wisata. Pejalan kaki yang tangguh. Bisa menempuh jalur ini.
      Dari arah Probolinggo. Melewati desa Tongas dan desa Sukapura. Menuju desa Cemoro Lawang. Sebelum turun ke lautan pasir. Lerengnya tidak terlalu curam. Sepeda motor bisa melewati jalur ini. Umumnya, para wisatawan melalui jalur ini.
      Dari arah Malang. Melewati desa Tumpang. Desa Gubugklakah dan desa  Ngadas. Desa Jemplang.  Desa Ranu Pane, bertemu dengan jalur dari arah Lumajang. Desa Ranu Kombolo, dan desa Kalimati. Desa Arcopodo, dan Mahameru.
      Dari arah Lumajang. Melewati desa Senduro dan desa Bumo. Memasuki desa Ranu Pane. Bertemu dengan jalur dari arah Malang. Desa Ranu, dan desa Kalimati. Desa Arcopodo, dan Mahameru.
      Bis memasuki terminal. Penumpang turun. Berganti kendaraan kecil. Menuju hotel. Hotel Cemoro Indah, Bromo. Pak Kholik membagi kunci kamar. Tiap kamar berisi dua atau tiga tempat tidur. Diatur secara acak. Kecuali tiga orang. Pak Kholik, Pak Baher, dan Pak Zainul Nuri. Harus selalu sekamar. Di mana saja. Kapan saja. Mirip Coca-cola. Sampai pensiun.
      Peserta berkumpul di lapangan. Menuju kendaraan Jeep Hardtop. Kendaraan 4 WD alias 4 wheels drive merupakan salah satu versi mobil. Mobil menggunakan penggerak pada keempat rodanya. Agar mampu berjalan di medan yang berat.  Mendapatkan tenaga dan dorongan sempurna. Biasanya mobil ini berkasis besar. Misalnya, mobil jenis SUV dan Crossover.
      Peserta diajak berkeliling. Mengitari gunung Bromo. Melintasi lautan pasir. Kendaraan naik dan turun dengan tajam.  Uji nyali.  Kami berhenti di beberapa lokasi. Berfoto bergantian. Dengan gaya masing-masing. Gaya “bul-bul”. Bergaya anak muda. Meskipun semuanya sudah tua. Sudah berumur 50-an tahun. Disebut “seket”. Bisa bermakna “seneng kethuan”.  Suka memakai kopiah. Belum 60 tahun. Belum “sewidak”. Maaf, bisa bermakna “sekarate wis cedak”. Sudah mendekati ajalnya.
      Anggota MKKS berkumpul. Di lokasi kumpulan kuda. Kami bersiap menunggang kuda. Menuju kawah gunung Bromo. Pak Arie menaiki kuda. Saya juga. Tali kuda dikendalikan si pemilik. Bisa disebut si kusir. Waktu kami datang. Si kusir yang bernama Kasir sedang duduk di kasur yang kasar. Pak Arie duduk di atas kuda. Begitu pula saya.
      Tiba-tiba terdengar suara yang mengejutkan,”Tret..tret tuut.. tutut..ciuuuut.” Berasal dari belakang kuda yang saya naiki. Terdengar suara “ciut”. Yang berarti “sempit”. Meskipun lautan pasir amat luas. Si kusir yang bernama Kasir berkata, “Wah kasihan, kudanya masuk angin.” “Bukan masuk angin, Pak. Tapi, keluar angin,” teriak Pak Arie. Saya membela Pak Kasir, “ Benar Pak Arie, perut kuda masuk angin. Sehingga terdengar suara kentut.” “Salah! Yang benar keluar angin. Bukan masuk angin.” Jelas Pak Arie. Sejak saat itu, sampai sekarang, saya menganggap kudanya “masuk angin”. Sedangkan Pak Arie tetap bersikukuh menganggap “keluar angin”. Sing waras ngalah.
      Debat kusir itu terbawa sampai pensiun. Mulai 1 April 2017, Pak Arie memasuki usia purnatugas. Pensiun dari guru PNS. Sekaligus dari “amtenar”. Mestinya, semua orang yang pensiun tidak perlu debat kusir. Jangan tertipu urusan “tetek bengek”. Pensiun bisa bermakna penuh konsentrasi urusan nanti. Termasuk saya. Semoga.