Organisasi Profesi Guru

Presiden Jokowi memberi hormat kepada Guru-Guru se Indonesia.

Tema Gambar Slide 2

Deskripsi gambar slide bisa dituliskan disini dengan beberapa kalimat yang menggambarkan gambar slide yang anda pasang, edit slide ini melalui edit HTML template.

Tema Gambar Slide 3

Deskripsi gambar slide bisa dituliskan disini dengan beberapa kalimat yang menggambarkan gambar slide yang anda pasang, edit slide ini melalui edit HTML template.

Thursday, August 3, 2017

168. HAJI 1

HAJI TAMATTU’
(HAJI TAMATUK, seri ke-1)
Oleh: Drs. H. Yusron Hadi, M.M.
Kepala SMP Negeri 1 Balongbendo, Sidoarjo.


      Musim haji tahun 2017. Kuota jamaah haji Indonesia 221.000 orang. Setiap tahun, Menteri Agama Republik Indonesia menganjurkan para jamaah melaksanakan Haji Tamattu’ (Tamatuk).
      Haji Tamattu’ adalah ibadah haji yang dilaksanakan setelah ibadah umrah. Cara ini wajib membayar Dam Nusuk. Dam Nusuk ialah denda karena melanggar satu ketentuan yang berkenaan dengan ibadah haji atau umrah. Denda Dam Nusuk berupa menyembelih seekor kambing, seukuran hewan kurban.
      Jamaah haji Indonesia tidak disarankan melaksanakan Haji Ifrad. Haji Ifrad ialah ibadah haji yang dikerjakan sebelum ibadah umrah. Juga, tidak dianjurkan mengerjakan Haji Qiran. Haji Qiran merupakan ibadah haji yang pelaksanaannya bersamaan dengan ibadah umrah.
PROSESI IBADAH UMRAH
      Para jamaah mulai mandi, bersuci, dan berwudu. Mulai berniat melaksanakan umrah, dan berpakaian ihram di Mikat Makani. Mikat Makani adalah batas tempat atau lokasi mulai berihram. Mikat Makani ialah batas tempat para jamaah mulai melaksanakan ibadah haji atau umrah.
      Lima lokasi batas Mikat Makani. Yaitu Zulhulaifah atau Bir Ali, untuk Jamaah berasal dari arah Madinah; Juhfah, dari arah Syam atau Siria; Qarnul Manazil, dari arah Najad; Yalamlam, dari arah Yaman; dan Zatu Irqin, untuk jamaah dari arah Irak. 
      Seragam ihram harus dipakai selama berihram. Pakaian ihram boleh dilepaskan ketika berada di tempat tertutup, misalnya, kamar mandi.
      Pakaian ihram jamaah pria berupa  dua helai kain tidak berjahit. Yang satu helai dipakai sarung, dan satu helai untuk selendang. Pakaian ihram disunahkan berwarna putih. Disunahkan artinya dianjurkan mengerjakannya. Tetapi, tidak diwajibkan.
      Seragam ihram jamaah lelaki, bukan seperti pakaian biasa. Jamaah lelaki dilarang memakai baju, kaos, celana dalam, celana biasa, sepatu atau sandal yang menutup tumit.
      Selama berihram jamaah laki-laki juga dilarang mengenakan tutup kepala yang melekat di kepala. Yang dibolehkan memakai sabuk atau ikat pinggang, jam tangan, cincin, dan payung.
          Seragam ihram jamaah wanita berupa pakaian biasa. Yang menutup seluruh tubuh wanita mulai pergelangan tangan sampai ujung jari, kecuali wajah dan dua tangan. Jamaah wanita dilarang memakai kaos tangan atau bercadar.
      Jamaah haji Indonesia gelombang pertama, pesawat udara mendarat di bandara Madinah. Para jamaah mulai berpakaian ihram di Bir Ali atau Zulhulaifah. Yang berjarak 486 km dari Mekah.
      Jamaah haji Indonesia gelombang kedua, pesawat terbang mendarat di bandara King Abdul Aziz. Yang berjarak 107 km dari Mekah. Para jamaah mulai berihram setelah mendarat di bandara King Abdul Aziz.
      Para jamaah gelombang kedua boleh mulai berpakaian ihram sejak masih di Indonesia. Para jamaah juga boleh mulai berpakaian ihram di dalam pesawat terbang, ketika melintasi langit di atas Mikat Makani.
      Para jamaah melakukan salat sunah ihram dua rakaat, dan mulai berniat melaksanakan umrah. Para jamaah selalu membaca talbiyah, selawat, dan berdoa untuk diri sendiri, keluarga, dan semua kaum muslimin.
     Lafal Talbiyah. “Labbaika Allahumma labbaika. Labbaika la syarikalaka labbaika. Innalhamda. Wannikmata laka walmulku. Lasyarika laka.”
     Artinya,” Ya Allah, aku datang memenuhi panggilan-Mu. Ya Allah, Aku datang memenuhi panggilan-Mu. Tidak ada sekutu bagi-Mu, aku datang memenuhi pangilan-Mu. Sesungguhnya segala puji, nikmat, dan segenap kekuasaan adalah Milik-Mu, tidak ada sekutu bagi-Mu.”
      Membaca selawat ialah berdoa kepada Allah untuk Nabi Muhammad beserta keluarga dan para sahabatnya.
      Para jamaah mulai masuk kota Mekah. Jamaah memasuki Masjidil-Haram melalui pintu mana saja.  Jamaah memandang Kakbah, dan mensyukuri nikmat Allah bisa hadir di Masjidil-Haram.
      Para jamaah melaksanakan tawaf, yaitu berjalan kaki mengelilingi Kakbah sebanyak tujuh kali. Jamaah berjalan berlawanan arah dengan jarum jam, artinya  Kakbah selalu berada di sebelah kiri.
      Jamaah menyelesaikan tawaf 7 kali, diawali dan diakhiri garis di depan Hajar Aswad.  Jamaah mencium Hajar Aswad. Apabila tidak bisa mencium Hajar Aswad, cukup mengangkat tangan kanan ke arah Hajar Aswad dan mengecup tangannya.
        Jamaah mulai tawaf putaran pertama, jamaah mengangkat tangan kanan ke arah Hajar Aswad. Jamaah menghadap Hajar Aswad sepenuh badan. Apabila tidak bisa, cukup menghadapkan sedikit badan ke arah Hajar Aswad.
       Pada tawaf putaran kedua sampai ke tujuh. Jamaah cukup menoleh ke arah Hajar Aswad. Jamaah mengangkat tangan kanan, lalu mengecup tangannya. 
      Setiap tiba di Rukun Yamani, yang terletak di pojok barat daya Kakbah, jamaah  mengusap Rukun Yamani dengan tangan kanan. Apabila tidak bisa, cukup mengangkat tangan kanan. Tanpa mengecup tangannya.
     Jamaah yang sakit, boleh mengerjakan tawaf memakai kursi roda dibantu keluarganya. Jamaah dengan kursi roda melewati jalur khusus, yang berada di lantai 2 dan 3.
     Para jamaah berdoa di Multazam, yaitu daerah antara Hajar Aswad dan pintu Kakbah.  Jamaah melakukan salat sunat tawaf 2 rakaat, diusahakan salat di belakang Makam Ibrahim.
      Makam Ibrahim adalah pahatan bekas telapak kaki Nabi Ibrahim ketika membangun Kakbah. Makam Ibrahim berada 11 meter di sebelah  barat daya Kakbah. Apabila tidak bisa, boleh di mana saja. Asalkan masih di dalam Masjidil-Haram.
      Jamaah melakukan salat Sunat Mutlak, di antara Kakbah dan Hijir Ismail. Hijir Ismail adalah bangunan tembok berbentuk bulan sabit, di sebelah utara Kakbah.
      Jamaah minum air zam-zam, di lokasi yang sudah disiapkan. Berupa galon dengan keran, menggunakan gelas plastik sekali pakai.
     Jamaah melaksanakan sai. Sai adalah berjalan kaki dan berlari-lari kecil dari Safa ke Marwa sebanyak 7 kali. Mulai dari Safa ke Marwa, dan sebaliknya. Jamaah berjalan kaki berlawanan arah jarum jam. 
     Jamaah berjalan kaki dari Safa melewati jalur kanan ke Marwa. Jamaah kembali dari Marwa ke Safa juga melewati jalur kanan. Setiap arah dihitung sekali.
     Ketika melakukan sai, jamaah tidak wajib dalam kondisi suci dari hadas besar maupun kecil. Tetapi,  disunahkan dalam keadaan suci.
      Jamaah yang uzur karena  sakit, tua, atau lemah kondisinya boleh menggunakan kursi roda dibantu keluarganya melewati jalur khusus.
       Jamaah bersiap melaksanakan sai.  Jamaah mendaki bukit Safa, berdiri di bukit Safa, dan berdoa menghadap Kakbah. Jamaah melaksanakan sai jalur berangkat dan pulang melalui jalan berbeda, sehingga tidak saling bertubrukan.
      Jamaah ketika melintasi dua pilar hijau atau lampu berwarna hijau. Jamaah pria disunahkan berlari-lari kecil, sedangkan jamaah wanita berjalan biasa. Jamaah ketika berada di bukit Safa dan Marwa, selalu berdoa menghadap Kakbah.
      Selesai sai, para jamaah memangkas rambut. Jamaah pria disunahkan mencukur gundul atau memendekkan rambut kepala. Jamaah pria minimal memangkas rambut sebelah kanan, tengah, dan kiri.
     Cara memangkas rambut jamaah wanita. Rambut dihimpun menjadi satu, lalu dipangkas ujungnya, minimal 3 helai rambut., sepanjang jari tangan.
       Jamaah boleh menggunting rambutnya sendiri. Jamaah boleh minta bantuan orang lain. Jamaah pria dan wanita boleh memangkas bergantian, asalkan muhrimnya.
     Jamaah yang menggunting rambut jamaah lain, harus sudah dipotong rambutnya oleh jamaah yang tidak berihram. Artinya jamaah yang boleh menggunting rambut jamaah lain adalah jamaah yang sudah halal dari larangan berihram.
      Jamaah melaksanakan dam. Dam adalah menyembelih seekor kambing seukuran hewan kurban. Apabila tidak mampu boleh digantikan dengan berpuasa selama 10 hari. Berpuasa selama 3 hari di Mekah, sebelum melaksanakan wukuf di Arafah, dilanjutkan berpuasa 7 hari setelah di Indonesia.
      Apabila berpuasa selama 3 hari tidak dapat dilakukan di Mekah.  Boleh diganti berpuasa selama 10 hari di Indonesia. Yaitu berpuasa selama 3 hari, kemudian berhenti, dengan tidak berpuasa minimal selama 4 hari, lalu dilanjutkan berpuasa lagi selama 7 hari.
      Jamaah membayarkan dam. Jamaah boleh membayar dam sendiri, juga boleh membayar dam lewat pihak yang dipercaya.
     Jamaah boleh membayar dam di Bank Al-Rajhi, Mekah. Jamaah akan  diberi bukti selembar sertifikat. 
      Jamaah melakukan tahallul. Tahallul adalah bercukur atau memangkas beberapa helai rambut. Tahallul adalah tanda bebas dari larangan umrah. Setelah tahallul, maka pelaksanaan ibadah umrah selesai.
DAFTAR PUSTAKA
1. Panduan Perjalanan Haji, 2004, Departemen Agama RI
2. Bimbingan Manasik Haji, 2004, Departemen Agama RI
3. Hikmah Ibadah Haji, 2004, Departemen Agama RI
4. Tuntunan Keselamatan, Doa, dan Zikir Ibadah Haji, 2004, Departemen Agama RI
5. Haji, Umrah, dan Ziarah, 1425 H, Dicetak dan diterbitkan oleh Kerajaan Arab Saudi.

168. HAJI 1

HAJI TAMATTU’
(HAJI TAMATUK, seri ke-1)
Oleh: Drs. H. Yusron Hadi, M.M.
Kepala SMP Negeri 1 Balongbendo, Sidoarjo.


      Musim haji tahun 2017. Kuota jamaah haji Indonesia 221.000 orang. Setiap tahun, Menteri Agama Republik Indonesia menganjurkan para jamaah melaksanakan Haji Tamattu’ (Tamatuk).
      Haji Tamattu’ adalah ibadah haji yang dilaksanakan setelah ibadah umrah. Cara ini wajib membayar Dam Nusuk. Dam Nusuk ialah denda karena melanggar satu ketentuan yang berkenaan dengan ibadah haji atau umrah. Denda Dam Nusuk berupa menyembelih seekor kambing, seukuran hewan kurban.
      Jamaah haji Indonesia tidak disarankan melaksanakan Haji Ifrad. Haji Ifrad ialah ibadah haji yang dikerjakan sebelum ibadah umrah. Juga, tidak dianjurkan mengerjakan Haji Qiran. Haji Qiran merupakan ibadah haji yang pelaksanaannya bersamaan dengan ibadah umrah.
PROSESI IBADAH UMRAH
      Para jamaah mulai mandi, bersuci, dan berwudu. Mulai berniat melaksanakan umrah, dan berpakaian ihram di Mikat Makani. Mikat Makani adalah batas tempat atau lokasi mulai berihram. Mikat Makani ialah batas tempat para jamaah mulai melaksanakan ibadah haji atau umrah.
      Lima lokasi batas Mikat Makani. Yaitu Zulhulaifah atau Bir Ali, untuk Jamaah berasal dari arah Madinah; Juhfah, dari arah Syam atau Siria; Qarnul Manazil, dari arah Najad; Yalamlam, dari arah Yaman; dan Zatu Irqin, untuk jamaah dari arah Irak. 
      Seragam ihram harus dipakai selama berihram. Pakaian ihram boleh dilepaskan ketika berada di tempat tertutup, misalnya, kamar mandi.
      Pakaian ihram jamaah pria berupa  dua helai kain tidak berjahit. Yang satu helai dipakai sarung, dan satu helai untuk selendang. Pakaian ihram disunahkan berwarna putih. Disunahkan artinya dianjurkan mengerjakannya. Tetapi, tidak diwajibkan.
      Seragam ihram jamaah lelaki, bukan seperti pakaian biasa. Jamaah lelaki dilarang memakai baju, kaos, celana dalam, celana biasa, sepatu atau sandal yang menutup tumit.
      Selama berihram jamaah laki-laki juga dilarang mengenakan tutup kepala yang melekat di kepala. Yang dibolehkan memakai sabuk atau ikat pinggang, jam tangan, cincin, dan payung.
          Seragam ihram jamaah wanita berupa pakaian biasa. Yang menutup seluruh tubuh wanita mulai pergelangan tangan sampai ujung jari, kecuali wajah dan dua tangan. Jamaah wanita dilarang memakai kaos tangan atau bercadar.
      Jamaah haji Indonesia gelombang pertama, pesawat udara mendarat di bandara Madinah. Para jamaah mulai berpakaian ihram di Bir Ali atau Zulhulaifah. Yang berjarak 486 km dari Mekah.
      Jamaah haji Indonesia gelombang kedua, pesawat terbang mendarat di bandara King Abdul Aziz. Yang berjarak 107 km dari Mekah. Para jamaah mulai berihram setelah mendarat di bandara King Abdul Aziz.
      Para jamaah gelombang kedua boleh mulai berpakaian ihram sejak masih di Indonesia. Para jamaah juga boleh mulai berpakaian ihram di dalam pesawat terbang, ketika melintasi langit di atas Mikat Makani.
      Para jamaah melakukan salat sunah ihram dua rakaat, dan mulai berniat melaksanakan umrah. Para jamaah selalu membaca talbiyah, selawat, dan berdoa untuk diri sendiri, keluarga, dan semua kaum muslimin.
     Lafal Talbiyah. “Labbaika Allahumma labbaika. Labbaika la syarikalaka labbaika. Innalhamda. Wannikmata laka walmulku. Lasyarika laka.”
     Artinya,” Ya Allah, aku datang memenuhi panggilan-Mu. Ya Allah, Aku datang memenuhi panggilan-Mu. Tidak ada sekutu bagi-Mu, aku datang memenuhi pangilan-Mu. Sesungguhnya segala puji, nikmat, dan segenap kekuasaan adalah Milik-Mu, tidak ada sekutu bagi-Mu.”
      Membaca selawat ialah berdoa kepada Allah untuk Nabi Muhammad beserta keluarga dan para sahabatnya.
      Para jamaah mulai masuk kota Mekah. Jamaah memasuki Masjidil-Haram melalui pintu mana saja.  Jamaah memandang Kakbah, dan mensyukuri nikmat Allah bisa hadir di Masjidil-Haram.
      Para jamaah melaksanakan tawaf, yaitu berjalan kaki mengelilingi Kakbah sebanyak tujuh kali. Jamaah berjalan berlawanan arah dengan jarum jam, artinya  Kakbah selalu berada di sebelah kiri.
      Jamaah menyelesaikan tawaf 7 kali, diawali dan diakhiri garis di depan Hajar Aswad.  Jamaah mencium Hajar Aswad. Apabila tidak bisa mencium Hajar Aswad, cukup mengangkat tangan kanan ke arah Hajar Aswad dan mengecup tangannya.
        Jamaah mulai tawaf putaran pertama, jamaah mengangkat tangan kanan ke arah Hajar Aswad. Jamaah menghadap Hajar Aswad sepenuh badan. Apabila tidak bisa, cukup menghadapkan sedikit badan ke arah Hajar Aswad.
       Pada tawaf putaran kedua sampai ke tujuh. Jamaah cukup menoleh ke arah Hajar Aswad. Jamaah mengangkat tangan kanan, lalu mengecup tangannya. 
      Setiap tiba di Rukun Yamani, yang terletak di pojok barat daya Kakbah, jamaah  mengusap Rukun Yamani dengan tangan kanan. Apabila tidak bisa, cukup mengangkat tangan kanan. Tanpa mengecup tangannya.
     Jamaah yang sakit, boleh mengerjakan tawaf memakai kursi roda dibantu keluarganya. Jamaah dengan kursi roda melewati jalur khusus, yang berada di lantai 2 dan 3.
     Para jamaah berdoa di Multazam, yaitu daerah antara Hajar Aswad dan pintu Kakbah.  Jamaah melakukan salat sunat tawaf 2 rakaat, diusahakan salat di belakang Makam Ibrahim.
      Makam Ibrahim adalah pahatan bekas telapak kaki Nabi Ibrahim ketika membangun Kakbah. Makam Ibrahim berada 11 meter di sebelah  barat daya Kakbah. Apabila tidak bisa, boleh di mana saja. Asalkan masih di dalam Masjidil-Haram.
      Jamaah melakukan salat Sunat Mutlak, di antara Kakbah dan Hijir Ismail. Hijir Ismail adalah bangunan tembok berbentuk bulan sabit, di sebelah utara Kakbah.
      Jamaah minum air zam-zam, di lokasi yang sudah disiapkan. Berupa galon dengan keran, menggunakan gelas plastik sekali pakai.
     Jamaah melaksanakan sai. Sai adalah berjalan kaki dan berlari-lari kecil dari Safa ke Marwa sebanyak 7 kali. Mulai dari Safa ke Marwa, dan sebaliknya. Jamaah berjalan kaki berlawanan arah jarum jam. 
     Jamaah berjalan kaki dari Safa melewati jalur kanan ke Marwa. Jamaah kembali dari Marwa ke Safa juga melewati jalur kanan. Setiap arah dihitung sekali.
     Ketika melakukan sai, jamaah tidak wajib dalam kondisi suci dari hadas besar maupun kecil. Tetapi,  disunahkan dalam keadaan suci.
      Jamaah yang uzur karena  sakit, tua, atau lemah kondisinya boleh menggunakan kursi roda dibantu keluarganya melewati jalur khusus.
       Jamaah bersiap melaksanakan sai.  Jamaah mendaki bukit Safa, berdiri di bukit Safa, dan berdoa menghadap Kakbah. Jamaah melaksanakan sai jalur berangkat dan pulang melalui jalan berbeda, sehingga tidak saling bertubrukan.
      Jamaah ketika melintasi dua pilar hijau atau lampu berwarna hijau. Jamaah pria disunahkan berlari-lari kecil, sedangkan jamaah wanita berjalan biasa. Jamaah ketika berada di bukit Safa dan Marwa, selalu berdoa menghadap Kakbah.
      Selesai sai, para jamaah memangkas rambut. Jamaah pria disunahkan mencukur gundul atau memendekkan rambut kepala. Jamaah pria minimal memangkas rambut sebelah kanan, tengah, dan kiri.
     Cara memangkas rambut jamaah wanita. Rambut dihimpun menjadi satu, lalu dipangkas ujungnya, minimal 3 helai rambut., sepanjang jari tangan.
       Jamaah boleh menggunting rambutnya sendiri. Jamaah boleh minta bantuan orang lain. Jamaah pria dan wanita boleh memangkas bergantian, asalkan muhrimnya.
     Jamaah yang menggunting rambut jamaah lain, harus sudah dipotong rambutnya oleh jamaah yang tidak berihram. Artinya jamaah yang boleh menggunting rambut jamaah lain adalah jamaah yang sudah halal dari larangan berihram.
      Jamaah melaksanakan dam. Dam adalah menyembelih seekor kambing seukuran hewan kurban. Apabila tidak mampu boleh digantikan dengan berpuasa selama 10 hari. Berpuasa selama 3 hari di Mekah, sebelum melaksanakan wukuf di Arafah, dilanjutkan berpuasa 7 hari setelah di Indonesia.
      Apabila berpuasa selama 3 hari tidak dapat dilakukan di Mekah.  Boleh diganti berpuasa selama 10 hari di Indonesia. Yaitu berpuasa selama 3 hari, kemudian berhenti, dengan tidak berpuasa minimal selama 4 hari, lalu dilanjutkan berpuasa lagi selama 7 hari.
      Jamaah membayarkan dam. Jamaah boleh membayar dam sendiri, juga boleh membayar dam lewat pihak yang dipercaya.
     Jamaah boleh membayar dam di Bank Al-Rajhi, Mekah. Jamaah akan  diberi bukti selembar sertifikat. 
      Jamaah melakukan tahallul. Tahallul adalah bercukur atau memangkas beberapa helai rambut. Tahallul adalah tanda bebas dari larangan umrah. Setelah tahallul, maka pelaksanaan ibadah umrah selesai.
DAFTAR PUSTAKA
1. Panduan Perjalanan Haji, 2004, Departemen Agama RI
2. Bimbingan Manasik Haji, 2004, Departemen Agama RI
3. Hikmah Ibadah Haji, 2004, Departemen Agama RI
4. Tuntunan Keselamatan, Doa, dan Zikir Ibadah Haji, 2004, Departemen Agama RI
5. Haji, Umrah, dan Ziarah, 1425 H, Dicetak dan diterbitkan oleh Kerajaan Arab Saudi.

168. HAJI 1

HAJI TAMATTU’
(HAJI TAMATUK, seri ke-1)
Oleh: Drs. H. Yusron Hadi, M.M.
Kepala SMP Negeri 1 Balongbendo, Sidoarjo.


      Musim haji tahun 2017. Kuota jamaah haji Indonesia 221.000 orang. Setiap tahun, Menteri Agama Republik Indonesia menganjurkan para jamaah melaksanakan Haji Tamattu’ (Tamatuk).
      Haji Tamattu’ adalah ibadah haji yang dilaksanakan setelah ibadah umrah. Cara ini wajib membayar Dam Nusuk. Dam Nusuk ialah denda karena melanggar satu ketentuan yang berkenaan dengan ibadah haji atau umrah. Denda Dam Nusuk berupa menyembelih seekor kambing, seukuran hewan kurban.
      Jamaah haji Indonesia tidak disarankan melaksanakan Haji Ifrad. Haji Ifrad ialah ibadah haji yang dikerjakan sebelum ibadah umrah. Juga, tidak dianjurkan mengerjakan Haji Qiran. Haji Qiran merupakan ibadah haji yang pelaksanaannya bersamaan dengan ibadah umrah.
PROSESI IBADAH UMRAH
      Para jamaah mulai mandi, bersuci, dan berwudu. Mulai berniat melaksanakan umrah, dan berpakaian ihram di Mikat Makani. Mikat Makani adalah batas tempat atau lokasi mulai berihram. Mikat Makani ialah batas tempat para jamaah mulai melaksanakan ibadah haji atau umrah.
      Lima lokasi batas Mikat Makani. Yaitu Zulhulaifah atau Bir Ali, untuk Jamaah berasal dari arah Madinah; Juhfah, dari arah Syam atau Siria; Qarnul Manazil, dari arah Najad; Yalamlam, dari arah Yaman; dan Zatu Irqin, untuk jamaah dari arah Irak. 
      Seragam ihram harus dipakai selama berihram. Pakaian ihram boleh dilepaskan ketika berada di tempat tertutup, misalnya, kamar mandi.
      Pakaian ihram jamaah pria berupa  dua helai kain tidak berjahit. Yang satu helai dipakai sarung, dan satu helai untuk selendang. Pakaian ihram disunahkan berwarna putih. Disunahkan artinya dianjurkan mengerjakannya. Tetapi, tidak diwajibkan.
      Seragam ihram jamaah lelaki, bukan seperti pakaian biasa. Jamaah lelaki dilarang memakai baju, kaos, celana dalam, celana biasa, sepatu atau sandal yang menutup tumit.
      Selama berihram jamaah laki-laki juga dilarang mengenakan tutup kepala yang melekat di kepala. Yang dibolehkan memakai sabuk atau ikat pinggang, jam tangan, cincin, dan payung.
          Seragam ihram jamaah wanita berupa pakaian biasa. Yang menutup seluruh tubuh wanita mulai pergelangan tangan sampai ujung jari, kecuali wajah dan dua tangan. Jamaah wanita dilarang memakai kaos tangan atau bercadar.
      Jamaah haji Indonesia gelombang pertama, pesawat udara mendarat di bandara Madinah. Para jamaah mulai berpakaian ihram di Bir Ali atau Zulhulaifah. Yang berjarak 486 km dari Mekah.
      Jamaah haji Indonesia gelombang kedua, pesawat terbang mendarat di bandara King Abdul Aziz. Yang berjarak 107 km dari Mekah. Para jamaah mulai berihram setelah mendarat di bandara King Abdul Aziz.
      Para jamaah gelombang kedua boleh mulai berpakaian ihram sejak masih di Indonesia. Para jamaah juga boleh mulai berpakaian ihram di dalam pesawat terbang, ketika melintasi langit di atas Mikat Makani.
      Para jamaah melakukan salat sunah ihram dua rakaat, dan mulai berniat melaksanakan umrah. Para jamaah selalu membaca talbiyah, selawat, dan berdoa untuk diri sendiri, keluarga, dan semua kaum muslimin.
     Lafal Talbiyah. “Labbaika Allahumma labbaika. Labbaika la syarikalaka labbaika. Innalhamda. Wannikmata laka walmulku. Lasyarika laka.”
     Artinya,” Ya Allah, aku datang memenuhi panggilan-Mu. Ya Allah, Aku datang memenuhi panggilan-Mu. Tidak ada sekutu bagi-Mu, aku datang memenuhi pangilan-Mu. Sesungguhnya segala puji, nikmat, dan segenap kekuasaan adalah Milik-Mu, tidak ada sekutu bagi-Mu.”
      Membaca selawat ialah berdoa kepada Allah untuk Nabi Muhammad beserta keluarga dan para sahabatnya.
      Para jamaah mulai masuk kota Mekah. Jamaah memasuki Masjidil-Haram melalui pintu mana saja.  Jamaah memandang Kakbah, dan mensyukuri nikmat Allah bisa hadir di Masjidil-Haram.
      Para jamaah melaksanakan tawaf, yaitu berjalan kaki mengelilingi Kakbah sebanyak tujuh kali. Jamaah berjalan berlawanan arah dengan jarum jam, artinya  Kakbah selalu berada di sebelah kiri.
      Jamaah menyelesaikan tawaf 7 kali, diawali dan diakhiri garis di depan Hajar Aswad.  Jamaah mencium Hajar Aswad. Apabila tidak bisa mencium Hajar Aswad, cukup mengangkat tangan kanan ke arah Hajar Aswad dan mengecup tangannya.
        Jamaah mulai tawaf putaran pertama, jamaah mengangkat tangan kanan ke arah Hajar Aswad. Jamaah menghadap Hajar Aswad sepenuh badan. Apabila tidak bisa, cukup menghadapkan sedikit badan ke arah Hajar Aswad.
       Pada tawaf putaran kedua sampai ke tujuh. Jamaah cukup menoleh ke arah Hajar Aswad. Jamaah mengangkat tangan kanan, lalu mengecup tangannya. 
      Setiap tiba di Rukun Yamani, yang terletak di pojok barat daya Kakbah, jamaah  mengusap Rukun Yamani dengan tangan kanan. Apabila tidak bisa, cukup mengangkat tangan kanan. Tanpa mengecup tangannya.
     Jamaah yang sakit, boleh mengerjakan tawaf memakai kursi roda dibantu keluarganya. Jamaah dengan kursi roda melewati jalur khusus, yang berada di lantai 2 dan 3.
     Para jamaah berdoa di Multazam, yaitu daerah antara Hajar Aswad dan pintu Kakbah.  Jamaah melakukan salat sunat tawaf 2 rakaat, diusahakan salat di belakang Makam Ibrahim.
      Makam Ibrahim adalah pahatan bekas telapak kaki Nabi Ibrahim ketika membangun Kakbah. Makam Ibrahim berada 11 meter di sebelah  barat daya Kakbah. Apabila tidak bisa, boleh di mana saja. Asalkan masih di dalam Masjidil-Haram.
      Jamaah melakukan salat Sunat Mutlak, di antara Kakbah dan Hijir Ismail. Hijir Ismail adalah bangunan tembok berbentuk bulan sabit, di sebelah utara Kakbah.
      Jamaah minum air zam-zam, di lokasi yang sudah disiapkan. Berupa galon dengan keran, menggunakan gelas plastik sekali pakai.
     Jamaah melaksanakan sai. Sai adalah berjalan kaki dan berlari-lari kecil dari Safa ke Marwa sebanyak 7 kali. Mulai dari Safa ke Marwa, dan sebaliknya. Jamaah berjalan kaki berlawanan arah jarum jam. 
     Jamaah berjalan kaki dari Safa melewati jalur kanan ke Marwa. Jamaah kembali dari Marwa ke Safa juga melewati jalur kanan. Setiap arah dihitung sekali.
     Ketika melakukan sai, jamaah tidak wajib dalam kondisi suci dari hadas besar maupun kecil. Tetapi,  disunahkan dalam keadaan suci.
      Jamaah yang uzur karena  sakit, tua, atau lemah kondisinya boleh menggunakan kursi roda dibantu keluarganya melewati jalur khusus.
       Jamaah bersiap melaksanakan sai.  Jamaah mendaki bukit Safa, berdiri di bukit Safa, dan berdoa menghadap Kakbah. Jamaah melaksanakan sai jalur berangkat dan pulang melalui jalan berbeda, sehingga tidak saling bertubrukan.
      Jamaah ketika melintasi dua pilar hijau atau lampu berwarna hijau. Jamaah pria disunahkan berlari-lari kecil, sedangkan jamaah wanita berjalan biasa. Jamaah ketika berada di bukit Safa dan Marwa, selalu berdoa menghadap Kakbah.
      Selesai sai, para jamaah memangkas rambut. Jamaah pria disunahkan mencukur gundul atau memendekkan rambut kepala. Jamaah pria minimal memangkas rambut sebelah kanan, tengah, dan kiri.
     Cara memangkas rambut jamaah wanita. Rambut dihimpun menjadi satu, lalu dipangkas ujungnya, minimal 3 helai rambut., sepanjang jari tangan.
       Jamaah boleh menggunting rambutnya sendiri. Jamaah boleh minta bantuan orang lain. Jamaah pria dan wanita boleh memangkas bergantian, asalkan muhrimnya.
     Jamaah yang menggunting rambut jamaah lain, harus sudah dipotong rambutnya oleh jamaah yang tidak berihram. Artinya jamaah yang boleh menggunting rambut jamaah lain adalah jamaah yang sudah halal dari larangan berihram.
      Jamaah melaksanakan dam. Dam adalah menyembelih seekor kambing seukuran hewan kurban. Apabila tidak mampu boleh digantikan dengan berpuasa selama 10 hari. Berpuasa selama 3 hari di Mekah, sebelum melaksanakan wukuf di Arafah, dilanjutkan berpuasa 7 hari setelah di Indonesia.
      Apabila berpuasa selama 3 hari tidak dapat dilakukan di Mekah.  Boleh diganti berpuasa selama 10 hari di Indonesia. Yaitu berpuasa selama 3 hari, kemudian berhenti, dengan tidak berpuasa minimal selama 4 hari, lalu dilanjutkan berpuasa lagi selama 7 hari.
      Jamaah membayarkan dam. Jamaah boleh membayar dam sendiri, juga boleh membayar dam lewat pihak yang dipercaya.
     Jamaah boleh membayar dam di Bank Al-Rajhi, Mekah. Jamaah akan  diberi bukti selembar sertifikat. 
      Jamaah melakukan tahallul. Tahallul adalah bercukur atau memangkas beberapa helai rambut. Tahallul adalah tanda bebas dari larangan umrah. Setelah tahallul, maka pelaksanaan ibadah umrah selesai.
DAFTAR PUSTAKA
1. Panduan Perjalanan Haji, 2004, Departemen Agama RI
2. Bimbingan Manasik Haji, 2004, Departemen Agama RI
3. Hikmah Ibadah Haji, 2004, Departemen Agama RI
4. Tuntunan Keselamatan, Doa, dan Zikir Ibadah Haji, 2004, Departemen Agama RI
5. Haji, Umrah, dan Ziarah, 1425 H, Dicetak dan diterbitkan oleh Kerajaan Arab Saudi.

168. HAJI 1

HAJI TAMATTU’
(HAJI TAMATUK, seri ke-1)
Oleh: Drs. H. Yusron Hadi, M.M.
Kepala SMP Negeri 1 Balongbendo, Sidoarjo.


      Musim haji tahun 2017. Kuota jamaah haji Indonesia 221.000 orang. Setiap tahun, Menteri Agama Republik Indonesia menganjurkan para jamaah melaksanakan Haji Tamattu’ (Tamatuk).
      Haji Tamattu’ adalah ibadah haji yang dilaksanakan setelah ibadah umrah. Cara ini wajib membayar Dam Nusuk. Dam Nusuk ialah denda karena melanggar satu ketentuan yang berkenaan dengan ibadah haji atau umrah. Denda Dam Nusuk berupa menyembelih seekor kambing, seukuran hewan kurban.
      Jamaah haji Indonesia tidak disarankan melaksanakan Haji Ifrad. Haji Ifrad ialah ibadah haji yang dikerjakan sebelum ibadah umrah. Juga, tidak dianjurkan mengerjakan Haji Qiran. Haji Qiran merupakan ibadah haji yang pelaksanaannya bersamaan dengan ibadah umrah.
PROSESI IBADAH UMRAH
      Para jamaah mulai mandi, bersuci, dan berwudu. Mulai berniat melaksanakan umrah, dan berpakaian ihram di Mikat Makani. Mikat Makani adalah batas tempat atau lokasi mulai berihram. Mikat Makani ialah batas tempat para jamaah mulai melaksanakan ibadah haji atau umrah.
      Lima lokasi batas Mikat Makani. Yaitu Zulhulaifah atau Bir Ali, untuk Jamaah berasal dari arah Madinah; Juhfah, dari arah Syam atau Siria; Qarnul Manazil, dari arah Najad; Yalamlam, dari arah Yaman; dan Zatu Irqin, untuk jamaah dari arah Irak. 
      Seragam ihram harus dipakai selama berihram. Pakaian ihram boleh dilepaskan ketika berada di tempat tertutup, misalnya, kamar mandi.
      Pakaian ihram jamaah pria berupa  dua helai kain tidak berjahit. Yang satu helai dipakai sarung, dan satu helai untuk selendang. Pakaian ihram disunahkan berwarna putih. Disunahkan artinya dianjurkan mengerjakannya. Tetapi, tidak diwajibkan.
      Seragam ihram jamaah lelaki, bukan seperti pakaian biasa. Jamaah lelaki dilarang memakai baju, kaos, celana dalam, celana biasa, sepatu atau sandal yang menutup tumit.
      Selama berihram jamaah laki-laki juga dilarang mengenakan tutup kepala yang melekat di kepala. Yang dibolehkan memakai sabuk atau ikat pinggang, jam tangan, cincin, dan payung.
          Seragam ihram jamaah wanita berupa pakaian biasa. Yang menutup seluruh tubuh wanita mulai pergelangan tangan sampai ujung jari, kecuali wajah dan dua tangan. Jamaah wanita dilarang memakai kaos tangan atau bercadar.
      Jamaah haji Indonesia gelombang pertama, pesawat udara mendarat di bandara Madinah. Para jamaah mulai berpakaian ihram di Bir Ali atau Zulhulaifah. Yang berjarak 486 km dari Mekah.
      Jamaah haji Indonesia gelombang kedua, pesawat terbang mendarat di bandara King Abdul Aziz. Yang berjarak 107 km dari Mekah. Para jamaah mulai berihram setelah mendarat di bandara King Abdul Aziz.
      Para jamaah gelombang kedua boleh mulai berpakaian ihram sejak masih di Indonesia. Para jamaah juga boleh mulai berpakaian ihram di dalam pesawat terbang, ketika melintasi langit di atas Mikat Makani.
      Para jamaah melakukan salat sunah ihram dua rakaat, dan mulai berniat melaksanakan umrah. Para jamaah selalu membaca talbiyah, selawat, dan berdoa untuk diri sendiri, keluarga, dan semua kaum muslimin.
     Lafal Talbiyah. “Labbaika Allahumma labbaika. Labbaika la syarikalaka labbaika. Innalhamda. Wannikmata laka walmulku. Lasyarika laka.”
     Artinya,” Ya Allah, aku datang memenuhi panggilan-Mu. Ya Allah, Aku datang memenuhi panggilan-Mu. Tidak ada sekutu bagi-Mu, aku datang memenuhi pangilan-Mu. Sesungguhnya segala puji, nikmat, dan segenap kekuasaan adalah Milik-Mu, tidak ada sekutu bagi-Mu.”
      Membaca selawat ialah berdoa kepada Allah untuk Nabi Muhammad beserta keluarga dan para sahabatnya.
      Para jamaah mulai masuk kota Mekah. Jamaah memasuki Masjidil-Haram melalui pintu mana saja.  Jamaah memandang Kakbah, dan mensyukuri nikmat Allah bisa hadir di Masjidil-Haram.
      Para jamaah melaksanakan tawaf, yaitu berjalan kaki mengelilingi Kakbah sebanyak tujuh kali. Jamaah berjalan berlawanan arah dengan jarum jam, artinya  Kakbah selalu berada di sebelah kiri.
      Jamaah menyelesaikan tawaf 7 kali, diawali dan diakhiri garis di depan Hajar Aswad.  Jamaah mencium Hajar Aswad. Apabila tidak bisa mencium Hajar Aswad, cukup mengangkat tangan kanan ke arah Hajar Aswad dan mengecup tangannya.
        Jamaah mulai tawaf putaran pertama, jamaah mengangkat tangan kanan ke arah Hajar Aswad. Jamaah menghadap Hajar Aswad sepenuh badan. Apabila tidak bisa, cukup menghadapkan sedikit badan ke arah Hajar Aswad.
       Pada tawaf putaran kedua sampai ke tujuh. Jamaah cukup menoleh ke arah Hajar Aswad. Jamaah mengangkat tangan kanan, lalu mengecup tangannya. 
      Setiap tiba di Rukun Yamani, yang terletak di pojok barat daya Kakbah, jamaah  mengusap Rukun Yamani dengan tangan kanan. Apabila tidak bisa, cukup mengangkat tangan kanan. Tanpa mengecup tangannya.
     Jamaah yang sakit, boleh mengerjakan tawaf memakai kursi roda dibantu keluarganya. Jamaah dengan kursi roda melewati jalur khusus, yang berada di lantai 2 dan 3.
     Para jamaah berdoa di Multazam, yaitu daerah antara Hajar Aswad dan pintu Kakbah.  Jamaah melakukan salat sunat tawaf 2 rakaat, diusahakan salat di belakang Makam Ibrahim.
      Makam Ibrahim adalah pahatan bekas telapak kaki Nabi Ibrahim ketika membangun Kakbah. Makam Ibrahim berada 11 meter di sebelah  barat daya Kakbah. Apabila tidak bisa, boleh di mana saja. Asalkan masih di dalam Masjidil-Haram.
      Jamaah melakukan salat Sunat Mutlak, di antara Kakbah dan Hijir Ismail. Hijir Ismail adalah bangunan tembok berbentuk bulan sabit, di sebelah utara Kakbah.
      Jamaah minum air zam-zam, di lokasi yang sudah disiapkan. Berupa galon dengan keran, menggunakan gelas plastik sekali pakai.
     Jamaah melaksanakan sai. Sai adalah berjalan kaki dan berlari-lari kecil dari Safa ke Marwa sebanyak 7 kali. Mulai dari Safa ke Marwa, dan sebaliknya. Jamaah berjalan kaki berlawanan arah jarum jam. 
     Jamaah berjalan kaki dari Safa melewati jalur kanan ke Marwa. Jamaah kembali dari Marwa ke Safa juga melewati jalur kanan. Setiap arah dihitung sekali.
     Ketika melakukan sai, jamaah tidak wajib dalam kondisi suci dari hadas besar maupun kecil. Tetapi,  disunahkan dalam keadaan suci.
      Jamaah yang uzur karena  sakit, tua, atau lemah kondisinya boleh menggunakan kursi roda dibantu keluarganya melewati jalur khusus.
       Jamaah bersiap melaksanakan sai.  Jamaah mendaki bukit Safa, berdiri di bukit Safa, dan berdoa menghadap Kakbah. Jamaah melaksanakan sai jalur berangkat dan pulang melalui jalan berbeda, sehingga tidak saling bertubrukan.
      Jamaah ketika melintasi dua pilar hijau atau lampu berwarna hijau. Jamaah pria disunahkan berlari-lari kecil, sedangkan jamaah wanita berjalan biasa. Jamaah ketika berada di bukit Safa dan Marwa, selalu berdoa menghadap Kakbah.
      Selesai sai, para jamaah memangkas rambut. Jamaah pria disunahkan mencukur gundul atau memendekkan rambut kepala. Jamaah pria minimal memangkas rambut sebelah kanan, tengah, dan kiri.
     Cara memangkas rambut jamaah wanita. Rambut dihimpun menjadi satu, lalu dipangkas ujungnya, minimal 3 helai rambut., sepanjang jari tangan.
       Jamaah boleh menggunting rambutnya sendiri. Jamaah boleh minta bantuan orang lain. Jamaah pria dan wanita boleh memangkas bergantian, asalkan muhrimnya.
     Jamaah yang menggunting rambut jamaah lain, harus sudah dipotong rambutnya oleh jamaah yang tidak berihram. Artinya jamaah yang boleh menggunting rambut jamaah lain adalah jamaah yang sudah halal dari larangan berihram.
      Jamaah melaksanakan dam. Dam adalah menyembelih seekor kambing seukuran hewan kurban. Apabila tidak mampu boleh digantikan dengan berpuasa selama 10 hari. Berpuasa selama 3 hari di Mekah, sebelum melaksanakan wukuf di Arafah, dilanjutkan berpuasa 7 hari setelah di Indonesia.
      Apabila berpuasa selama 3 hari tidak dapat dilakukan di Mekah.  Boleh diganti berpuasa selama 10 hari di Indonesia. Yaitu berpuasa selama 3 hari, kemudian berhenti, dengan tidak berpuasa minimal selama 4 hari, lalu dilanjutkan berpuasa lagi selama 7 hari.
      Jamaah membayarkan dam. Jamaah boleh membayar dam sendiri, juga boleh membayar dam lewat pihak yang dipercaya.
     Jamaah boleh membayar dam di Bank Al-Rajhi, Mekah. Jamaah akan  diberi bukti selembar sertifikat. 
      Jamaah melakukan tahallul. Tahallul adalah bercukur atau memangkas beberapa helai rambut. Tahallul adalah tanda bebas dari larangan umrah. Setelah tahallul, maka pelaksanaan ibadah umrah selesai.
DAFTAR PUSTAKA
1. Panduan Perjalanan Haji, 2004, Departemen Agama RI
2. Bimbingan Manasik Haji, 2004, Departemen Agama RI
3. Hikmah Ibadah Haji, 2004, Departemen Agama RI
4. Tuntunan Keselamatan, Doa, dan Zikir Ibadah Haji, 2004, Departemen Agama RI
5. Haji, Umrah, dan Ziarah, 1425 H, Dicetak dan diterbitkan oleh Kerajaan Arab Saudi.

168. HAJI 1

HAJI TAMATTU’
(HAJI TAMATUK, seri ke-1)
Oleh: Drs. H. Yusron Hadi, M.M.
Kepala SMP Negeri 1 Balongbendo, Sidoarjo.


      Musim haji tahun 2017. Kuota jamaah haji Indonesia 221.000 orang. Setiap tahun, Menteri Agama Republik Indonesia menganjurkan para jamaah melaksanakan Haji Tamattu’ (Tamatuk).
      Haji Tamattu’ adalah ibadah haji yang dilaksanakan setelah ibadah umrah. Cara ini wajib membayar Dam Nusuk. Dam Nusuk ialah denda karena melanggar satu ketentuan yang berkenaan dengan ibadah haji atau umrah. Denda Dam Nusuk berupa menyembelih seekor kambing, seukuran hewan kurban.
      Jamaah haji Indonesia tidak disarankan melaksanakan Haji Ifrad. Haji Ifrad ialah ibadah haji yang dikerjakan sebelum ibadah umrah. Juga, tidak dianjurkan mengerjakan Haji Qiran. Haji Qiran merupakan ibadah haji yang pelaksanaannya bersamaan dengan ibadah umrah.
PROSESI IBADAH UMRAH
      Para jamaah mulai mandi, bersuci, dan berwudu. Mulai berniat melaksanakan umrah, dan berpakaian ihram di Mikat Makani. Mikat Makani adalah batas tempat atau lokasi mulai berihram. Mikat Makani ialah batas tempat para jamaah mulai melaksanakan ibadah haji atau umrah.
      Lima lokasi batas Mikat Makani. Yaitu Zulhulaifah atau Bir Ali, untuk Jamaah berasal dari arah Madinah; Juhfah, dari arah Syam atau Siria; Qarnul Manazil, dari arah Najad; Yalamlam, dari arah Yaman; dan Zatu Irqin, untuk jamaah dari arah Irak. 
      Seragam ihram harus dipakai selama berihram. Pakaian ihram boleh dilepaskan ketika berada di tempat tertutup, misalnya, kamar mandi.
      Pakaian ihram jamaah pria berupa  dua helai kain tidak berjahit. Yang satu helai dipakai sarung, dan satu helai untuk selendang. Pakaian ihram disunahkan berwarna putih. Disunahkan artinya dianjurkan mengerjakannya. Tetapi, tidak diwajibkan.
      Seragam ihram jamaah lelaki, bukan seperti pakaian biasa. Jamaah lelaki dilarang memakai baju, kaos, celana dalam, celana biasa, sepatu atau sandal yang menutup tumit.
      Selama berihram jamaah laki-laki juga dilarang mengenakan tutup kepala yang melekat di kepala. Yang dibolehkan memakai sabuk atau ikat pinggang, jam tangan, cincin, dan payung.
          Seragam ihram jamaah wanita berupa pakaian biasa. Yang menutup seluruh tubuh wanita mulai pergelangan tangan sampai ujung jari, kecuali wajah dan dua tangan. Jamaah wanita dilarang memakai kaos tangan atau bercadar.
      Jamaah haji Indonesia gelombang pertama, pesawat udara mendarat di bandara Madinah. Para jamaah mulai berpakaian ihram di Bir Ali atau Zulhulaifah. Yang berjarak 486 km dari Mekah.
      Jamaah haji Indonesia gelombang kedua, pesawat terbang mendarat di bandara King Abdul Aziz. Yang berjarak 107 km dari Mekah. Para jamaah mulai berihram setelah mendarat di bandara King Abdul Aziz.
      Para jamaah gelombang kedua boleh mulai berpakaian ihram sejak masih di Indonesia. Para jamaah juga boleh mulai berpakaian ihram di dalam pesawat terbang, ketika melintasi langit di atas Mikat Makani.
      Para jamaah melakukan salat sunah ihram dua rakaat, dan mulai berniat melaksanakan umrah. Para jamaah selalu membaca talbiyah, selawat, dan berdoa untuk diri sendiri, keluarga, dan semua kaum muslimin.
     Lafal Talbiyah. “Labbaika Allahumma labbaika. Labbaika la syarikalaka labbaika. Innalhamda. Wannikmata laka walmulku. Lasyarika laka.”
     Artinya,” Ya Allah, aku datang memenuhi panggilan-Mu. Ya Allah, Aku datang memenuhi panggilan-Mu. Tidak ada sekutu bagi-Mu, aku datang memenuhi pangilan-Mu. Sesungguhnya segala puji, nikmat, dan segenap kekuasaan adalah Milik-Mu, tidak ada sekutu bagi-Mu.”
      Membaca selawat ialah berdoa kepada Allah untuk Nabi Muhammad beserta keluarga dan para sahabatnya.
      Para jamaah mulai masuk kota Mekah. Jamaah memasuki Masjidil-Haram melalui pintu mana saja.  Jamaah memandang Kakbah, dan mensyukuri nikmat Allah bisa hadir di Masjidil-Haram.
      Para jamaah melaksanakan tawaf, yaitu berjalan kaki mengelilingi Kakbah sebanyak tujuh kali. Jamaah berjalan berlawanan arah dengan jarum jam, artinya  Kakbah selalu berada di sebelah kiri.
      Jamaah menyelesaikan tawaf 7 kali, diawali dan diakhiri garis di depan Hajar Aswad.  Jamaah mencium Hajar Aswad. Apabila tidak bisa mencium Hajar Aswad, cukup mengangkat tangan kanan ke arah Hajar Aswad dan mengecup tangannya.
        Jamaah mulai tawaf putaran pertama, jamaah mengangkat tangan kanan ke arah Hajar Aswad. Jamaah menghadap Hajar Aswad sepenuh badan. Apabila tidak bisa, cukup menghadapkan sedikit badan ke arah Hajar Aswad.
       Pada tawaf putaran kedua sampai ke tujuh. Jamaah cukup menoleh ke arah Hajar Aswad. Jamaah mengangkat tangan kanan, lalu mengecup tangannya. 
      Setiap tiba di Rukun Yamani, yang terletak di pojok barat daya Kakbah, jamaah  mengusap Rukun Yamani dengan tangan kanan. Apabila tidak bisa, cukup mengangkat tangan kanan. Tanpa mengecup tangannya.
     Jamaah yang sakit, boleh mengerjakan tawaf memakai kursi roda dibantu keluarganya. Jamaah dengan kursi roda melewati jalur khusus, yang berada di lantai 2 dan 3.
     Para jamaah berdoa di Multazam, yaitu daerah antara Hajar Aswad dan pintu Kakbah.  Jamaah melakukan salat sunat tawaf 2 rakaat, diusahakan salat di belakang Makam Ibrahim.
      Makam Ibrahim adalah pahatan bekas telapak kaki Nabi Ibrahim ketika membangun Kakbah. Makam Ibrahim berada 11 meter di sebelah  barat daya Kakbah. Apabila tidak bisa, boleh di mana saja. Asalkan masih di dalam Masjidil-Haram.
      Jamaah melakukan salat Sunat Mutlak, di antara Kakbah dan Hijir Ismail. Hijir Ismail adalah bangunan tembok berbentuk bulan sabit, di sebelah utara Kakbah.
      Jamaah minum air zam-zam, di lokasi yang sudah disiapkan. Berupa galon dengan keran, menggunakan gelas plastik sekali pakai.
     Jamaah melaksanakan sai. Sai adalah berjalan kaki dan berlari-lari kecil dari Safa ke Marwa sebanyak 7 kali. Mulai dari Safa ke Marwa, dan sebaliknya. Jamaah berjalan kaki berlawanan arah jarum jam. 
     Jamaah berjalan kaki dari Safa melewati jalur kanan ke Marwa. Jamaah kembali dari Marwa ke Safa juga melewati jalur kanan. Setiap arah dihitung sekali.
     Ketika melakukan sai, jamaah tidak wajib dalam kondisi suci dari hadas besar maupun kecil. Tetapi,  disunahkan dalam keadaan suci.
      Jamaah yang uzur karena  sakit, tua, atau lemah kondisinya boleh menggunakan kursi roda dibantu keluarganya melewati jalur khusus.
       Jamaah bersiap melaksanakan sai.  Jamaah mendaki bukit Safa, berdiri di bukit Safa, dan berdoa menghadap Kakbah. Jamaah melaksanakan sai jalur berangkat dan pulang melalui jalan berbeda, sehingga tidak saling bertubrukan.
      Jamaah ketika melintasi dua pilar hijau atau lampu berwarna hijau. Jamaah pria disunahkan berlari-lari kecil, sedangkan jamaah wanita berjalan biasa. Jamaah ketika berada di bukit Safa dan Marwa, selalu berdoa menghadap Kakbah.
      Selesai sai, para jamaah memangkas rambut. Jamaah pria disunahkan mencukur gundul atau memendekkan rambut kepala. Jamaah pria minimal memangkas rambut sebelah kanan, tengah, dan kiri.
     Cara memangkas rambut jamaah wanita. Rambut dihimpun menjadi satu, lalu dipangkas ujungnya, minimal 3 helai rambut., sepanjang jari tangan.
       Jamaah boleh menggunting rambutnya sendiri. Jamaah boleh minta bantuan orang lain. Jamaah pria dan wanita boleh memangkas bergantian, asalkan muhrimnya.
     Jamaah yang menggunting rambut jamaah lain, harus sudah dipotong rambutnya oleh jamaah yang tidak berihram. Artinya jamaah yang boleh menggunting rambut jamaah lain adalah jamaah yang sudah halal dari larangan berihram.
      Jamaah melaksanakan dam. Dam adalah menyembelih seekor kambing seukuran hewan kurban. Apabila tidak mampu boleh digantikan dengan berpuasa selama 10 hari. Berpuasa selama 3 hari di Mekah, sebelum melaksanakan wukuf di Arafah, dilanjutkan berpuasa 7 hari setelah di Indonesia.
      Apabila berpuasa selama 3 hari tidak dapat dilakukan di Mekah.  Boleh diganti berpuasa selama 10 hari di Indonesia. Yaitu berpuasa selama 3 hari, kemudian berhenti, dengan tidak berpuasa minimal selama 4 hari, lalu dilanjutkan berpuasa lagi selama 7 hari.
      Jamaah membayarkan dam. Jamaah boleh membayar dam sendiri, juga boleh membayar dam lewat pihak yang dipercaya.
     Jamaah boleh membayar dam di Bank Al-Rajhi, Mekah. Jamaah akan  diberi bukti selembar sertifikat. 
      Jamaah melakukan tahallul. Tahallul adalah bercukur atau memangkas beberapa helai rambut. Tahallul adalah tanda bebas dari larangan umrah. Setelah tahallul, maka pelaksanaan ibadah umrah selesai.
DAFTAR PUSTAKA
1. Panduan Perjalanan Haji, 2004, Departemen Agama RI
2. Bimbingan Manasik Haji, 2004, Departemen Agama RI
3. Hikmah Ibadah Haji, 2004, Departemen Agama RI
4. Tuntunan Keselamatan, Doa, dan Zikir Ibadah Haji, 2004, Departemen Agama RI
5. Haji, Umrah, dan Ziarah, 1425 H, Dicetak dan diterbitkan oleh Kerajaan Arab Saudi.

167. HAJI 2

HAJI TAMATTU’
(HAJI TAMATUK, seri ke - 2)
Oleh: Drs. H. Yusron Hadi, M.M.
Kepala SMP Negeri 1 Balongbendo, Sidoarjo.


      Musim haji tahun 2017. Kuota jamaah haji Indonesia 221.000 orang. Setiap tahun, Menteri Agama Republik Indonesia menganjurkan para jamaah melaksanakan Haji Tamattu’ (Tamatuk).
      Haji Tamattu’ adalah ibadah haji yang dilaksanakan setelah ibadah umrah. Cara ini wajib membayar Dam Nusuk. Dam Nusuk ialah denda karena melanggar satu ketentuan yang berkenaan dengan ibadah haji atau umrah. Denda Dam Nusuk berupa menyembelih seekor kambing, seukuran hewan kurban.
      Jamaah haji Indonesia tidak disarankan melaksanakan Haji Ifrad. Haji Ifrad ialah ibadah haji yang dikerjakan sebelum ibadah umrah. Juga, tidak dianjurkan mengerjakan Haji Qiran. Haji Qiran merupakan ibadah haji yang pelaksanaannya bersamaan dengan ibadah umrah.
PROSESI IBADAH HAJI
      Jamaah mulai bersuci, mandi, dan berwudu. Jamaah berpakaian ihram di pemondokan Mekah. Jamaah salat Sunat Ihram 2 rakaat, dan berniat melakukan ibadah haji.
TANGGAL 8 ZULHIJAH
      Hari Tarwiyah atau Hari Perbekalan. Jamaah dari seluruh dunia, lebih dari 3 juta orang sudah berpakaian ihram. Pada pagi hari mereka berjalan kaki serempak dari Mekah ke Mina yang berjarak 7 km.
      Seluruh jamaah berpakaian ihram berwarna putih. Semua jamaah berjalan kaki melewati jalan pedestrian, yaitu jalan khusus untuk jamaah haji. Sebuah pemandangan yang luar biasa, lebih dari 3 juta jamaah berjalan beriringan menuju Mina.
     Semua jamaah dari seluruh dunia “mabit” atau bermalam di Mina. Sebelum menuju padang Arafah, esok harinya. Pemandangan yang mengagumkan dan menggetarkan. .
      Para jamaah haji Indonesia yang ingin “mabit” atau bermalam di Mina pada Hari Tarwiyah disarankan memberi tahu petugas haji Indonesia.
      Hari Tarwiyah khusus jamaah haji Indonesia. Semua jamaah Indonesia mulai berpakaian ihram. Para jamaah Indnesia naik bis yang sudah ditentukan. Para jamaah  Indonesia langsung menuju Padang Arafah, rombongan bis Indonesia tidak melewati Mina.
     Jarak dari Mekah ke Arafah sekitar 25 km. Sejak berangkat dan selama di perjalanan, para jamaah selalu  berdoa, membaca talbiyah, dan selawat. 
      Bis jamaah Indonesia memasuki wilayah Padang Arafah. Para jamaah turun dari bis, dan memasuki tenda yang sudah ditentukan. Para jamaah menunggu datngnya waktu wukuf dengan memperbanyak doa, berzikir, dan membaca Alquran.
TANGGAL 9 ZULHIJAH
      Hari Arafah, yaitu puncak ibadah haji. Semua Jamaah haji dari segala penjuru dunia, yang berjumlah lebih dari 4 juta orang sudah bermukim di satu lokasi, yaitu  wukuf di Padang Arafah.
     Para jamaah dari seluruh dunia melaksanakan wukuf di Padang Arafah, dengan bernaung di dalam ribuan tenda yang seluruhnya berwarna putih. Pemandangan yang amat elok dan sangat mengagumkan.
      Wukuf ialah berdiam diri atau hadir di Arafah. Mulai wukuf sejak matahari bergeser dari tengah hari atau waktu Zuhur 9 Zulhijah, dan wukuf berakhir saat terbit fajar atau pagi hari 10 Zulhijah.
     Jamaah yang sakit, dinaikkan kendaraan dibawa ke Padang Arafah. Jamaah yang sakit bermukim sebentar di Padang Arafah, kemudian balik ke rumah sakit.
      Selama wukuf di Padang Arafah tidak disyaratkan suci dari hadas besar maupun kecil. Hadas ialah keadaan tidak suci yang menyebabkan seorang muslim tidak boleh salat, tawaf, dan ibadah lainnya.  Hadas besar disebabkan bersetubuh, haid, dan semacamnya. Hadas kecil dikarenakan buang air, kentut, dan sebagainya yang menyebabkan wudunya batal. 
      Selama bermukim di Padang Arafah. Masuk waktu Zuhur, petugas mengumandangkan azan dan ikamah. Azan ialah seruan salat berjamaah. Para jamaah mendengarkan khotbah wukuf. Kemudian salat berjamaah Zuhur dan Asar dilakukan jamak takdim qasar.
      Jamak Takdim, yaitu penggabungan dua salat wajib dalam satu waktu. Dengan memajukan salat yang belum masuk waktu ke dalam  salat yang telah masuk waktunya.
     Salat Qasar, yaitu  pemendekan jumlah rakaat salat wajib, mislanya salat 4 rakaat menjadi 2 rakaat. Salat Qasar merupakan suatu keringanan atau rukhsah bagi musafir.
      Salat berjamaah Jamak Takdim Qasar selesai. Para jamaah haji saling bersalaman dan saling berangkulan. Para jamaah Lelaki dengan lelaki, jamaah wanita dengan wanita.
     Para jamaah sudah “resmi” menyandang titel “Haji”. Yang laki-laki dipanggil “Abah”. Yang wanita dipanggil “Umi”. Semua jamaah yang ikut wukuf sudah “sah” mendapatkan gelar “Pak Haji” dan “Bu Haji”. 
      Para jamaah masih berada di Padang Arafah. Ketika masuk waktu Magrib, para jamaah melakukan salat berjamaah Magrib dan Isya sekaligus, yaitu salat Jamak Takdim Qasar.
     Semua jamaah haji mulai meninggalkan Padang Arafah. Para jamaah Indonesia naik bis menuju Muzdalifah.  Batas akhir waktu meninggalkan Arafah ialah sebelum terbit fajar 10 Dzulhijah. Jarak dari Arafah ke Muzdalifah 9 km.
      Tanggal 9 Zulhijah malam. Rombingan bis jmaah Indonesia tiba di Muzdalifah. Para jamah mabit atau bermalam di Muzdalifah. Jamaah boleh tetap berada di dalam bis, boleh mencari kerikil minimal 7 buitr untuk melontar Jumrah.
TANGGAL 10 ZULHIJAH
      Hari Raya “Idul-Adha” atau Hari Raya Haji. Yaitu hari penyembelihan hewan kurban. Para jamaah berpindah dari Muzdalifah menuju Mina. Jarak dari Muzdalifah ke Mina 5 km.
     Para jamah melontar Jumrah Aqabah, yaitu melemparkan 7 kerikil ke arah tugu yang nomor tiga. Setiap kerikil dilemparkan satu persatu.
     Para jamaah berjalan kaki langsung menuju ke tugu nomor tiga. Para jamaah melewati tugu nomor satu atau Jamrah Ula dan melewati tugu nomor dua atau  Jumrah Wusta.
      Sebaiknya para jamaah mematuhi jadwal waktu melontar Jamrah yang dibuat Pemerintah Indonesia dan Saudi Arabia, agar melemparan jumrah lancar dan selamat. 
      Apabila ada jamaah dari Muzdalifah tidak dapat pergi ke Mina. Tetapi langsung pergi ke Mekah, maka dia bisa melakukan tawaf ifadah dan sai lebih dahulu. Kemudian  pergi ke Mina untuk melontar Jumrah Aqabah. Jarak dari Mina ke Mekah 7 km.
      Para jamaah melakukan tawaf ifadah, yang  merupakan Rukun Haji dan dikerjakan setelah tengah malam. Tawaf ifadah bisa dikerjakan mulai 10 Zulhijah sampai kapan saja. Dianjurkan melakukan tawaf ifadah pada hari Tasyrik dalam bulan Zulhijah.
      Para jamaah melakukan tahalul awal. Yaitu bercukur atau menggunting rambut.  Setelah tahallul awal jamaah boleh berganti pakaian biasa. Tetapi, masih belum boleh bersetubuh suami istri.
TANGGAL 11 ZULHIJAH
       Hari Tasyrik, para jamaah bermalam di Mina. Para jamaah melontar Jumrah Ula  ke arah tugu nomor 1, jumrah Wusta ke arah tugu nomor 2, dan jumrah Aqabah ke arah tugu nomor 3. Masing-masing melontarkan kerikil sebanyak 7 kali, dilontarkan satu per satu.       
TANGGAL 12 ZULHIJAH
      Hari Tasyrik, para jamaah bermalam di Mina. Para jamaah melontar Jumrah Ula  ke arah tugu nomor 1, jumrah Wusta ke arah tugu nomor 2, dan jumrah Aqabah ke arah tugu nomor 3. Masing-masing melontarkan kerikil sebanyak 7 kali, dilontarkan satu per satu
     Jamaah yang ber-Nafar Awal. Setelah melontar Jamrah, langsung berangkat menuju Mekah sebelum Magrib. Nafar awal adalah keberangkatan jamaah haji pada tanggal 12 Zulhijah.
TANGGAL 13 ZULHIJAH
      Hari Tasyrik, para jamaah bermalam di Mina. Para jamaah melontar Jumrah Ula  ke arah tugu nomor 1, jumrah Wusta ke arah tugu nomor 2, dan jumrah Aqabah ke arah tugu nomor 3. Masing-masing melontarkan kerikil sebanyak 7 kali, dilontarkan satu per satu.
     Jamaah ber-Nafar Sani melakukan salat Zuhur dan Asar dengan Jamak Takdim Qasar. Kemudian erangkat menuju Mekah. Jamaah melaksanakan tawaf ifadah dan sai, bagi jamaah yang belum melaksanakannya. 
    Setelah melakukan tawaf ifadah, maka pelaksanaan ibadah haji selesai.
TAWAF WADA
      Tawaf wada atau tawaf pamitan. Yaitu jamaah melakukan tawaf mengelilingi Kakbah sebanyak 7 kali. Tawaf wada adalah tawaf yang dilakukan setelah selesai ibadah haji, sebelum jamaah meninggalkan kota Mekah.
DAFTAR PUSTAKA
1. Panduan Perjalanan Haji, 2004, Departemen Agama RI
2. Bimbingan Manasik Haji, 2004, Departemen Agama RI
3. Hikmah Ibadah Haji, 2004, Departemen Agama RI
4. Tuntunan Keselamatan, Doa, dan Zikir Ibadah Haji, 2004, Departemen Agama RI
5. Haji, Umrah, dan Ziarah, 1425 H, Dicetak dan diterbitkan oleh Kerajaan Arab Saudi.

167. HAJI 2

HAJI TAMATTU’
(HAJI TAMATUK, seri ke - 2)
Oleh: Drs. H. Yusron Hadi, M.M.
Kepala SMP Negeri 1 Balongbendo, Sidoarjo.


      Musim haji tahun 2017. Kuota jamaah haji Indonesia 221.000 orang. Setiap tahun, Menteri Agama Republik Indonesia menganjurkan para jamaah melaksanakan Haji Tamattu’ (Tamatuk).
      Haji Tamattu’ adalah ibadah haji yang dilaksanakan setelah ibadah umrah. Cara ini wajib membayar Dam Nusuk. Dam Nusuk ialah denda karena melanggar satu ketentuan yang berkenaan dengan ibadah haji atau umrah. Denda Dam Nusuk berupa menyembelih seekor kambing, seukuran hewan kurban.
      Jamaah haji Indonesia tidak disarankan melaksanakan Haji Ifrad. Haji Ifrad ialah ibadah haji yang dikerjakan sebelum ibadah umrah. Juga, tidak dianjurkan mengerjakan Haji Qiran. Haji Qiran merupakan ibadah haji yang pelaksanaannya bersamaan dengan ibadah umrah.
PROSESI IBADAH HAJI
      Jamaah mulai bersuci, mandi, dan berwudu. Jamaah berpakaian ihram di pemondokan Mekah. Jamaah salat Sunat Ihram 2 rakaat, dan berniat melakukan ibadah haji.
TANGGAL 8 ZULHIJAH
      Hari Tarwiyah atau Hari Perbekalan. Jamaah dari seluruh dunia, lebih dari 3 juta orang sudah berpakaian ihram. Pada pagi hari mereka berjalan kaki serempak dari Mekah ke Mina yang berjarak 7 km.
      Seluruh jamaah berpakaian ihram berwarna putih. Semua jamaah berjalan kaki melewati jalan pedestrian, yaitu jalan khusus untuk jamaah haji. Sebuah pemandangan yang luar biasa, lebih dari 3 juta jamaah berjalan beriringan menuju Mina.
     Semua jamaah dari seluruh dunia “mabit” atau bermalam di Mina. Sebelum menuju padang Arafah, esok harinya. Pemandangan yang mengagumkan dan menggetarkan. .
      Para jamaah haji Indonesia yang ingin “mabit” atau bermalam di Mina pada Hari Tarwiyah disarankan memberi tahu petugas haji Indonesia.
      Hari Tarwiyah khusus jamaah haji Indonesia. Semua jamaah Indonesia mulai berpakaian ihram. Para jamaah Indnesia naik bis yang sudah ditentukan. Para jamaah  Indonesia langsung menuju Padang Arafah, rombongan bis Indonesia tidak melewati Mina.
     Jarak dari Mekah ke Arafah sekitar 25 km. Sejak berangkat dan selama di perjalanan, para jamaah selalu  berdoa, membaca talbiyah, dan selawat. 
      Bis jamaah Indonesia memasuki wilayah Padang Arafah. Para jamaah turun dari bis, dan memasuki tenda yang sudah ditentukan. Para jamaah menunggu datngnya waktu wukuf dengan memperbanyak doa, berzikir, dan membaca Alquran.
TANGGAL 9 ZULHIJAH
      Hari Arafah, yaitu puncak ibadah haji. Semua Jamaah haji dari segala penjuru dunia, yang berjumlah lebih dari 4 juta orang sudah bermukim di satu lokasi, yaitu  wukuf di Padang Arafah.
     Para jamaah dari seluruh dunia melaksanakan wukuf di Padang Arafah, dengan bernaung di dalam ribuan tenda yang seluruhnya berwarna putih. Pemandangan yang amat elok dan sangat mengagumkan.
      Wukuf ialah berdiam diri atau hadir di Arafah. Mulai wukuf sejak matahari bergeser dari tengah hari atau waktu Zuhur 9 Zulhijah, dan wukuf berakhir saat terbit fajar atau pagi hari 10 Zulhijah.
     Jamaah yang sakit, dinaikkan kendaraan dibawa ke Padang Arafah. Jamaah yang sakit bermukim sebentar di Padang Arafah, kemudian balik ke rumah sakit.
      Selama wukuf di Padang Arafah tidak disyaratkan suci dari hadas besar maupun kecil. Hadas ialah keadaan tidak suci yang menyebabkan seorang muslim tidak boleh salat, tawaf, dan ibadah lainnya.  Hadas besar disebabkan bersetubuh, haid, dan semacamnya. Hadas kecil dikarenakan buang air, kentut, dan sebagainya yang menyebabkan wudunya batal. 
      Selama bermukim di Padang Arafah. Masuk waktu Zuhur, petugas mengumandangkan azan dan ikamah. Azan ialah seruan salat berjamaah. Para jamaah mendengarkan khotbah wukuf. Kemudian salat berjamaah Zuhur dan Asar dilakukan jamak takdim qasar.
      Jamak Takdim, yaitu penggabungan dua salat wajib dalam satu waktu. Dengan memajukan salat yang belum masuk waktu ke dalam  salat yang telah masuk waktunya.
     Salat Qasar, yaitu  pemendekan jumlah rakaat salat wajib, mislanya salat 4 rakaat menjadi 2 rakaat. Salat Qasar merupakan suatu keringanan atau rukhsah bagi musafir.
      Salat berjamaah Jamak Takdim Qasar selesai. Para jamaah haji saling bersalaman dan saling berangkulan. Para jamaah Lelaki dengan lelaki, jamaah wanita dengan wanita.
     Para jamaah sudah “resmi” menyandang titel “Haji”. Yang laki-laki dipanggil “Abah”. Yang wanita dipanggil “Umi”. Semua jamaah yang ikut wukuf sudah “sah” mendapatkan gelar “Pak Haji” dan “Bu Haji”. 
      Para jamaah masih berada di Padang Arafah. Ketika masuk waktu Magrib, para jamaah melakukan salat berjamaah Magrib dan Isya sekaligus, yaitu salat Jamak Takdim Qasar.
     Semua jamaah haji mulai meninggalkan Padang Arafah. Para jamaah Indonesia naik bis menuju Muzdalifah.  Batas akhir waktu meninggalkan Arafah ialah sebelum terbit fajar 10 Dzulhijah. Jarak dari Arafah ke Muzdalifah 9 km.
      Tanggal 9 Zulhijah malam. Rombingan bis jmaah Indonesia tiba di Muzdalifah. Para jamah mabit atau bermalam di Muzdalifah. Jamaah boleh tetap berada di dalam bis, boleh mencari kerikil minimal 7 buitr untuk melontar Jumrah.
TANGGAL 10 ZULHIJAH
      Hari Raya “Idul-Adha” atau Hari Raya Haji. Yaitu hari penyembelihan hewan kurban. Para jamaah berpindah dari Muzdalifah menuju Mina. Jarak dari Muzdalifah ke Mina 5 km.
     Para jamah melontar Jumrah Aqabah, yaitu melemparkan 7 kerikil ke arah tugu yang nomor tiga. Setiap kerikil dilemparkan satu persatu.
     Para jamaah berjalan kaki langsung menuju ke tugu nomor tiga. Para jamaah melewati tugu nomor satu atau Jamrah Ula dan melewati tugu nomor dua atau  Jumrah Wusta.
      Sebaiknya para jamaah mematuhi jadwal waktu melontar Jamrah yang dibuat Pemerintah Indonesia dan Saudi Arabia, agar melemparan jumrah lancar dan selamat. 
      Apabila ada jamaah dari Muzdalifah tidak dapat pergi ke Mina. Tetapi langsung pergi ke Mekah, maka dia bisa melakukan tawaf ifadah dan sai lebih dahulu. Kemudian  pergi ke Mina untuk melontar Jumrah Aqabah. Jarak dari Mina ke Mekah 7 km.
      Para jamaah melakukan tawaf ifadah, yang  merupakan Rukun Haji dan dikerjakan setelah tengah malam. Tawaf ifadah bisa dikerjakan mulai 10 Zulhijah sampai kapan saja. Dianjurkan melakukan tawaf ifadah pada hari Tasyrik dalam bulan Zulhijah.
      Para jamaah melakukan tahalul awal. Yaitu bercukur atau menggunting rambut.  Setelah tahallul awal jamaah boleh berganti pakaian biasa. Tetapi, masih belum boleh bersetubuh suami istri.
TANGGAL 11 ZULHIJAH
       Hari Tasyrik, para jamaah bermalam di Mina. Para jamaah melontar Jumrah Ula  ke arah tugu nomor 1, jumrah Wusta ke arah tugu nomor 2, dan jumrah Aqabah ke arah tugu nomor 3. Masing-masing melontarkan kerikil sebanyak 7 kali, dilontarkan satu per satu.       
TANGGAL 12 ZULHIJAH
      Hari Tasyrik, para jamaah bermalam di Mina. Para jamaah melontar Jumrah Ula  ke arah tugu nomor 1, jumrah Wusta ke arah tugu nomor 2, dan jumrah Aqabah ke arah tugu nomor 3. Masing-masing melontarkan kerikil sebanyak 7 kali, dilontarkan satu per satu
     Jamaah yang ber-Nafar Awal. Setelah melontar Jamrah, langsung berangkat menuju Mekah sebelum Magrib. Nafar awal adalah keberangkatan jamaah haji pada tanggal 12 Zulhijah.
TANGGAL 13 ZULHIJAH
      Hari Tasyrik, para jamaah bermalam di Mina. Para jamaah melontar Jumrah Ula  ke arah tugu nomor 1, jumrah Wusta ke arah tugu nomor 2, dan jumrah Aqabah ke arah tugu nomor 3. Masing-masing melontarkan kerikil sebanyak 7 kali, dilontarkan satu per satu.
     Jamaah ber-Nafar Sani melakukan salat Zuhur dan Asar dengan Jamak Takdim Qasar. Kemudian erangkat menuju Mekah. Jamaah melaksanakan tawaf ifadah dan sai, bagi jamaah yang belum melaksanakannya. 
    Setelah melakukan tawaf ifadah, maka pelaksanaan ibadah haji selesai.
TAWAF WADA
      Tawaf wada atau tawaf pamitan. Yaitu jamaah melakukan tawaf mengelilingi Kakbah sebanyak 7 kali. Tawaf wada adalah tawaf yang dilakukan setelah selesai ibadah haji, sebelum jamaah meninggalkan kota Mekah.
DAFTAR PUSTAKA
1. Panduan Perjalanan Haji, 2004, Departemen Agama RI
2. Bimbingan Manasik Haji, 2004, Departemen Agama RI
3. Hikmah Ibadah Haji, 2004, Departemen Agama RI
4. Tuntunan Keselamatan, Doa, dan Zikir Ibadah Haji, 2004, Departemen Agama RI
5. Haji, Umrah, dan Ziarah, 1425 H, Dicetak dan diterbitkan oleh Kerajaan Arab Saudi.

167. HAJI 2

HAJI TAMATTU’
(HAJI TAMATUK, seri ke - 2)
Oleh: Drs. H. Yusron Hadi, M.M.
Kepala SMP Negeri 1 Balongbendo, Sidoarjo.


      Musim haji tahun 2017. Kuota jamaah haji Indonesia 221.000 orang. Setiap tahun, Menteri Agama Republik Indonesia menganjurkan para jamaah melaksanakan Haji Tamattu’ (Tamatuk).
      Haji Tamattu’ adalah ibadah haji yang dilaksanakan setelah ibadah umrah. Cara ini wajib membayar Dam Nusuk. Dam Nusuk ialah denda karena melanggar satu ketentuan yang berkenaan dengan ibadah haji atau umrah. Denda Dam Nusuk berupa menyembelih seekor kambing, seukuran hewan kurban.
      Jamaah haji Indonesia tidak disarankan melaksanakan Haji Ifrad. Haji Ifrad ialah ibadah haji yang dikerjakan sebelum ibadah umrah. Juga, tidak dianjurkan mengerjakan Haji Qiran. Haji Qiran merupakan ibadah haji yang pelaksanaannya bersamaan dengan ibadah umrah.
PROSESI IBADAH HAJI
      Jamaah mulai bersuci, mandi, dan berwudu. Jamaah berpakaian ihram di pemondokan Mekah. Jamaah salat Sunat Ihram 2 rakaat, dan berniat melakukan ibadah haji.
TANGGAL 8 ZULHIJAH
      Hari Tarwiyah atau Hari Perbekalan. Jamaah dari seluruh dunia, lebih dari 3 juta orang sudah berpakaian ihram. Pada pagi hari mereka berjalan kaki serempak dari Mekah ke Mina yang berjarak 7 km.
      Seluruh jamaah berpakaian ihram berwarna putih. Semua jamaah berjalan kaki melewati jalan pedestrian, yaitu jalan khusus untuk jamaah haji. Sebuah pemandangan yang luar biasa, lebih dari 3 juta jamaah berjalan beriringan menuju Mina.
     Semua jamaah dari seluruh dunia “mabit” atau bermalam di Mina. Sebelum menuju padang Arafah, esok harinya. Pemandangan yang mengagumkan dan menggetarkan. .
      Para jamaah haji Indonesia yang ingin “mabit” atau bermalam di Mina pada Hari Tarwiyah disarankan memberi tahu petugas haji Indonesia.
      Hari Tarwiyah khusus jamaah haji Indonesia. Semua jamaah Indonesia mulai berpakaian ihram. Para jamaah Indnesia naik bis yang sudah ditentukan. Para jamaah  Indonesia langsung menuju Padang Arafah, rombongan bis Indonesia tidak melewati Mina.
     Jarak dari Mekah ke Arafah sekitar 25 km. Sejak berangkat dan selama di perjalanan, para jamaah selalu  berdoa, membaca talbiyah, dan selawat. 
      Bis jamaah Indonesia memasuki wilayah Padang Arafah. Para jamaah turun dari bis, dan memasuki tenda yang sudah ditentukan. Para jamaah menunggu datngnya waktu wukuf dengan memperbanyak doa, berzikir, dan membaca Alquran.
TANGGAL 9 ZULHIJAH
      Hari Arafah, yaitu puncak ibadah haji. Semua Jamaah haji dari segala penjuru dunia, yang berjumlah lebih dari 4 juta orang sudah bermukim di satu lokasi, yaitu  wukuf di Padang Arafah.
     Para jamaah dari seluruh dunia melaksanakan wukuf di Padang Arafah, dengan bernaung di dalam ribuan tenda yang seluruhnya berwarna putih. Pemandangan yang amat elok dan sangat mengagumkan.
      Wukuf ialah berdiam diri atau hadir di Arafah. Mulai wukuf sejak matahari bergeser dari tengah hari atau waktu Zuhur 9 Zulhijah, dan wukuf berakhir saat terbit fajar atau pagi hari 10 Zulhijah.
     Jamaah yang sakit, dinaikkan kendaraan dibawa ke Padang Arafah. Jamaah yang sakit bermukim sebentar di Padang Arafah, kemudian balik ke rumah sakit.
      Selama wukuf di Padang Arafah tidak disyaratkan suci dari hadas besar maupun kecil. Hadas ialah keadaan tidak suci yang menyebabkan seorang muslim tidak boleh salat, tawaf, dan ibadah lainnya.  Hadas besar disebabkan bersetubuh, haid, dan semacamnya. Hadas kecil dikarenakan buang air, kentut, dan sebagainya yang menyebabkan wudunya batal. 
      Selama bermukim di Padang Arafah. Masuk waktu Zuhur, petugas mengumandangkan azan dan ikamah. Azan ialah seruan salat berjamaah. Para jamaah mendengarkan khotbah wukuf. Kemudian salat berjamaah Zuhur dan Asar dilakukan jamak takdim qasar.
      Jamak Takdim, yaitu penggabungan dua salat wajib dalam satu waktu. Dengan memajukan salat yang belum masuk waktu ke dalam  salat yang telah masuk waktunya.
     Salat Qasar, yaitu  pemendekan jumlah rakaat salat wajib, mislanya salat 4 rakaat menjadi 2 rakaat. Salat Qasar merupakan suatu keringanan atau rukhsah bagi musafir.
      Salat berjamaah Jamak Takdim Qasar selesai. Para jamaah haji saling bersalaman dan saling berangkulan. Para jamaah Lelaki dengan lelaki, jamaah wanita dengan wanita.
     Para jamaah sudah “resmi” menyandang titel “Haji”. Yang laki-laki dipanggil “Abah”. Yang wanita dipanggil “Umi”. Semua jamaah yang ikut wukuf sudah “sah” mendapatkan gelar “Pak Haji” dan “Bu Haji”. 
      Para jamaah masih berada di Padang Arafah. Ketika masuk waktu Magrib, para jamaah melakukan salat berjamaah Magrib dan Isya sekaligus, yaitu salat Jamak Takdim Qasar.
     Semua jamaah haji mulai meninggalkan Padang Arafah. Para jamaah Indonesia naik bis menuju Muzdalifah.  Batas akhir waktu meninggalkan Arafah ialah sebelum terbit fajar 10 Dzulhijah. Jarak dari Arafah ke Muzdalifah 9 km.
      Tanggal 9 Zulhijah malam. Rombingan bis jmaah Indonesia tiba di Muzdalifah. Para jamah mabit atau bermalam di Muzdalifah. Jamaah boleh tetap berada di dalam bis, boleh mencari kerikil minimal 7 buitr untuk melontar Jumrah.
TANGGAL 10 ZULHIJAH
      Hari Raya “Idul-Adha” atau Hari Raya Haji. Yaitu hari penyembelihan hewan kurban. Para jamaah berpindah dari Muzdalifah menuju Mina. Jarak dari Muzdalifah ke Mina 5 km.
     Para jamah melontar Jumrah Aqabah, yaitu melemparkan 7 kerikil ke arah tugu yang nomor tiga. Setiap kerikil dilemparkan satu persatu.
     Para jamaah berjalan kaki langsung menuju ke tugu nomor tiga. Para jamaah melewati tugu nomor satu atau Jamrah Ula dan melewati tugu nomor dua atau  Jumrah Wusta.
      Sebaiknya para jamaah mematuhi jadwal waktu melontar Jamrah yang dibuat Pemerintah Indonesia dan Saudi Arabia, agar melemparan jumrah lancar dan selamat. 
      Apabila ada jamaah dari Muzdalifah tidak dapat pergi ke Mina. Tetapi langsung pergi ke Mekah, maka dia bisa melakukan tawaf ifadah dan sai lebih dahulu. Kemudian  pergi ke Mina untuk melontar Jumrah Aqabah. Jarak dari Mina ke Mekah 7 km.
      Para jamaah melakukan tawaf ifadah, yang  merupakan Rukun Haji dan dikerjakan setelah tengah malam. Tawaf ifadah bisa dikerjakan mulai 10 Zulhijah sampai kapan saja. Dianjurkan melakukan tawaf ifadah pada hari Tasyrik dalam bulan Zulhijah.
      Para jamaah melakukan tahalul awal. Yaitu bercukur atau menggunting rambut.  Setelah tahallul awal jamaah boleh berganti pakaian biasa. Tetapi, masih belum boleh bersetubuh suami istri.
TANGGAL 11 ZULHIJAH
       Hari Tasyrik, para jamaah bermalam di Mina. Para jamaah melontar Jumrah Ula  ke arah tugu nomor 1, jumrah Wusta ke arah tugu nomor 2, dan jumrah Aqabah ke arah tugu nomor 3. Masing-masing melontarkan kerikil sebanyak 7 kali, dilontarkan satu per satu.       
TANGGAL 12 ZULHIJAH
      Hari Tasyrik, para jamaah bermalam di Mina. Para jamaah melontar Jumrah Ula  ke arah tugu nomor 1, jumrah Wusta ke arah tugu nomor 2, dan jumrah Aqabah ke arah tugu nomor 3. Masing-masing melontarkan kerikil sebanyak 7 kali, dilontarkan satu per satu
     Jamaah yang ber-Nafar Awal. Setelah melontar Jamrah, langsung berangkat menuju Mekah sebelum Magrib. Nafar awal adalah keberangkatan jamaah haji pada tanggal 12 Zulhijah.
TANGGAL 13 ZULHIJAH
      Hari Tasyrik, para jamaah bermalam di Mina. Para jamaah melontar Jumrah Ula  ke arah tugu nomor 1, jumrah Wusta ke arah tugu nomor 2, dan jumrah Aqabah ke arah tugu nomor 3. Masing-masing melontarkan kerikil sebanyak 7 kali, dilontarkan satu per satu.
     Jamaah ber-Nafar Sani melakukan salat Zuhur dan Asar dengan Jamak Takdim Qasar. Kemudian erangkat menuju Mekah. Jamaah melaksanakan tawaf ifadah dan sai, bagi jamaah yang belum melaksanakannya. 
    Setelah melakukan tawaf ifadah, maka pelaksanaan ibadah haji selesai.
TAWAF WADA
      Tawaf wada atau tawaf pamitan. Yaitu jamaah melakukan tawaf mengelilingi Kakbah sebanyak 7 kali. Tawaf wada adalah tawaf yang dilakukan setelah selesai ibadah haji, sebelum jamaah meninggalkan kota Mekah.
DAFTAR PUSTAKA
1. Panduan Perjalanan Haji, 2004, Departemen Agama RI
2. Bimbingan Manasik Haji, 2004, Departemen Agama RI
3. Hikmah Ibadah Haji, 2004, Departemen Agama RI
4. Tuntunan Keselamatan, Doa, dan Zikir Ibadah Haji, 2004, Departemen Agama RI
5. Haji, Umrah, dan Ziarah, 1425 H, Dicetak dan diterbitkan oleh Kerajaan Arab Saudi.

167. HAJI 2

HAJI TAMATTU’
(HAJI TAMATUK, seri ke - 2)
Oleh: Drs. H. Yusron Hadi, M.M.
Kepala SMP Negeri 1 Balongbendo, Sidoarjo.


      Musim haji tahun 2017. Kuota jamaah haji Indonesia 221.000 orang. Setiap tahun, Menteri Agama Republik Indonesia menganjurkan para jamaah melaksanakan Haji Tamattu’ (Tamatuk).
      Haji Tamattu’ adalah ibadah haji yang dilaksanakan setelah ibadah umrah. Cara ini wajib membayar Dam Nusuk. Dam Nusuk ialah denda karena melanggar satu ketentuan yang berkenaan dengan ibadah haji atau umrah. Denda Dam Nusuk berupa menyembelih seekor kambing, seukuran hewan kurban.
      Jamaah haji Indonesia tidak disarankan melaksanakan Haji Ifrad. Haji Ifrad ialah ibadah haji yang dikerjakan sebelum ibadah umrah. Juga, tidak dianjurkan mengerjakan Haji Qiran. Haji Qiran merupakan ibadah haji yang pelaksanaannya bersamaan dengan ibadah umrah.
PROSESI IBADAH HAJI
      Jamaah mulai bersuci, mandi, dan berwudu. Jamaah berpakaian ihram di pemondokan Mekah. Jamaah salat Sunat Ihram 2 rakaat, dan berniat melakukan ibadah haji.
TANGGAL 8 ZULHIJAH
      Hari Tarwiyah atau Hari Perbekalan. Jamaah dari seluruh dunia, lebih dari 3 juta orang sudah berpakaian ihram. Pada pagi hari mereka berjalan kaki serempak dari Mekah ke Mina yang berjarak 7 km.
      Seluruh jamaah berpakaian ihram berwarna putih. Semua jamaah berjalan kaki melewati jalan pedestrian, yaitu jalan khusus untuk jamaah haji. Sebuah pemandangan yang luar biasa, lebih dari 3 juta jamaah berjalan beriringan menuju Mina.
     Semua jamaah dari seluruh dunia “mabit” atau bermalam di Mina. Sebelum menuju padang Arafah, esok harinya. Pemandangan yang mengagumkan dan menggetarkan. .
      Para jamaah haji Indonesia yang ingin “mabit” atau bermalam di Mina pada Hari Tarwiyah disarankan memberi tahu petugas haji Indonesia.
      Hari Tarwiyah khusus jamaah haji Indonesia. Semua jamaah Indonesia mulai berpakaian ihram. Para jamaah Indnesia naik bis yang sudah ditentukan. Para jamaah  Indonesia langsung menuju Padang Arafah, rombongan bis Indonesia tidak melewati Mina.
     Jarak dari Mekah ke Arafah sekitar 25 km. Sejak berangkat dan selama di perjalanan, para jamaah selalu  berdoa, membaca talbiyah, dan selawat. 
      Bis jamaah Indonesia memasuki wilayah Padang Arafah. Para jamaah turun dari bis, dan memasuki tenda yang sudah ditentukan. Para jamaah menunggu datngnya waktu wukuf dengan memperbanyak doa, berzikir, dan membaca Alquran.
TANGGAL 9 ZULHIJAH
      Hari Arafah, yaitu puncak ibadah haji. Semua Jamaah haji dari segala penjuru dunia, yang berjumlah lebih dari 4 juta orang sudah bermukim di satu lokasi, yaitu  wukuf di Padang Arafah.
     Para jamaah dari seluruh dunia melaksanakan wukuf di Padang Arafah, dengan bernaung di dalam ribuan tenda yang seluruhnya berwarna putih. Pemandangan yang amat elok dan sangat mengagumkan.
      Wukuf ialah berdiam diri atau hadir di Arafah. Mulai wukuf sejak matahari bergeser dari tengah hari atau waktu Zuhur 9 Zulhijah, dan wukuf berakhir saat terbit fajar atau pagi hari 10 Zulhijah.
     Jamaah yang sakit, dinaikkan kendaraan dibawa ke Padang Arafah. Jamaah yang sakit bermukim sebentar di Padang Arafah, kemudian balik ke rumah sakit.
      Selama wukuf di Padang Arafah tidak disyaratkan suci dari hadas besar maupun kecil. Hadas ialah keadaan tidak suci yang menyebabkan seorang muslim tidak boleh salat, tawaf, dan ibadah lainnya.  Hadas besar disebabkan bersetubuh, haid, dan semacamnya. Hadas kecil dikarenakan buang air, kentut, dan sebagainya yang menyebabkan wudunya batal. 
      Selama bermukim di Padang Arafah. Masuk waktu Zuhur, petugas mengumandangkan azan dan ikamah. Azan ialah seruan salat berjamaah. Para jamaah mendengarkan khotbah wukuf. Kemudian salat berjamaah Zuhur dan Asar dilakukan jamak takdim qasar.
      Jamak Takdim, yaitu penggabungan dua salat wajib dalam satu waktu. Dengan memajukan salat yang belum masuk waktu ke dalam  salat yang telah masuk waktunya.
     Salat Qasar, yaitu  pemendekan jumlah rakaat salat wajib, mislanya salat 4 rakaat menjadi 2 rakaat. Salat Qasar merupakan suatu keringanan atau rukhsah bagi musafir.
      Salat berjamaah Jamak Takdim Qasar selesai. Para jamaah haji saling bersalaman dan saling berangkulan. Para jamaah Lelaki dengan lelaki, jamaah wanita dengan wanita.
     Para jamaah sudah “resmi” menyandang titel “Haji”. Yang laki-laki dipanggil “Abah”. Yang wanita dipanggil “Umi”. Semua jamaah yang ikut wukuf sudah “sah” mendapatkan gelar “Pak Haji” dan “Bu Haji”. 
      Para jamaah masih berada di Padang Arafah. Ketika masuk waktu Magrib, para jamaah melakukan salat berjamaah Magrib dan Isya sekaligus, yaitu salat Jamak Takdim Qasar.
     Semua jamaah haji mulai meninggalkan Padang Arafah. Para jamaah Indonesia naik bis menuju Muzdalifah.  Batas akhir waktu meninggalkan Arafah ialah sebelum terbit fajar 10 Dzulhijah. Jarak dari Arafah ke Muzdalifah 9 km.
      Tanggal 9 Zulhijah malam. Rombingan bis jmaah Indonesia tiba di Muzdalifah. Para jamah mabit atau bermalam di Muzdalifah. Jamaah boleh tetap berada di dalam bis, boleh mencari kerikil minimal 7 buitr untuk melontar Jumrah.
TANGGAL 10 ZULHIJAH
      Hari Raya “Idul-Adha” atau Hari Raya Haji. Yaitu hari penyembelihan hewan kurban. Para jamaah berpindah dari Muzdalifah menuju Mina. Jarak dari Muzdalifah ke Mina 5 km.
     Para jamah melontar Jumrah Aqabah, yaitu melemparkan 7 kerikil ke arah tugu yang nomor tiga. Setiap kerikil dilemparkan satu persatu.
     Para jamaah berjalan kaki langsung menuju ke tugu nomor tiga. Para jamaah melewati tugu nomor satu atau Jamrah Ula dan melewati tugu nomor dua atau  Jumrah Wusta.
      Sebaiknya para jamaah mematuhi jadwal waktu melontar Jamrah yang dibuat Pemerintah Indonesia dan Saudi Arabia, agar melemparan jumrah lancar dan selamat. 
      Apabila ada jamaah dari Muzdalifah tidak dapat pergi ke Mina. Tetapi langsung pergi ke Mekah, maka dia bisa melakukan tawaf ifadah dan sai lebih dahulu. Kemudian  pergi ke Mina untuk melontar Jumrah Aqabah. Jarak dari Mina ke Mekah 7 km.
      Para jamaah melakukan tawaf ifadah, yang  merupakan Rukun Haji dan dikerjakan setelah tengah malam. Tawaf ifadah bisa dikerjakan mulai 10 Zulhijah sampai kapan saja. Dianjurkan melakukan tawaf ifadah pada hari Tasyrik dalam bulan Zulhijah.
      Para jamaah melakukan tahalul awal. Yaitu bercukur atau menggunting rambut.  Setelah tahallul awal jamaah boleh berganti pakaian biasa. Tetapi, masih belum boleh bersetubuh suami istri.
TANGGAL 11 ZULHIJAH
       Hari Tasyrik, para jamaah bermalam di Mina. Para jamaah melontar Jumrah Ula  ke arah tugu nomor 1, jumrah Wusta ke arah tugu nomor 2, dan jumrah Aqabah ke arah tugu nomor 3. Masing-masing melontarkan kerikil sebanyak 7 kali, dilontarkan satu per satu.       
TANGGAL 12 ZULHIJAH
      Hari Tasyrik, para jamaah bermalam di Mina. Para jamaah melontar Jumrah Ula  ke arah tugu nomor 1, jumrah Wusta ke arah tugu nomor 2, dan jumrah Aqabah ke arah tugu nomor 3. Masing-masing melontarkan kerikil sebanyak 7 kali, dilontarkan satu per satu
     Jamaah yang ber-Nafar Awal. Setelah melontar Jamrah, langsung berangkat menuju Mekah sebelum Magrib. Nafar awal adalah keberangkatan jamaah haji pada tanggal 12 Zulhijah.
TANGGAL 13 ZULHIJAH
      Hari Tasyrik, para jamaah bermalam di Mina. Para jamaah melontar Jumrah Ula  ke arah tugu nomor 1, jumrah Wusta ke arah tugu nomor 2, dan jumrah Aqabah ke arah tugu nomor 3. Masing-masing melontarkan kerikil sebanyak 7 kali, dilontarkan satu per satu.
     Jamaah ber-Nafar Sani melakukan salat Zuhur dan Asar dengan Jamak Takdim Qasar. Kemudian erangkat menuju Mekah. Jamaah melaksanakan tawaf ifadah dan sai, bagi jamaah yang belum melaksanakannya. 
    Setelah melakukan tawaf ifadah, maka pelaksanaan ibadah haji selesai.
TAWAF WADA
      Tawaf wada atau tawaf pamitan. Yaitu jamaah melakukan tawaf mengelilingi Kakbah sebanyak 7 kali. Tawaf wada adalah tawaf yang dilakukan setelah selesai ibadah haji, sebelum jamaah meninggalkan kota Mekah.
DAFTAR PUSTAKA
1. Panduan Perjalanan Haji, 2004, Departemen Agama RI
2. Bimbingan Manasik Haji, 2004, Departemen Agama RI
3. Hikmah Ibadah Haji, 2004, Departemen Agama RI
4. Tuntunan Keselamatan, Doa, dan Zikir Ibadah Haji, 2004, Departemen Agama RI
5. Haji, Umrah, dan Ziarah, 1425 H, Dicetak dan diterbitkan oleh Kerajaan Arab Saudi.

167. HAJI 2

HAJI TAMATTU’
(HAJI TAMATUK, seri ke - 2)
Oleh: Drs. H. Yusron Hadi, M.M.
Kepala SMP Negeri 1 Balongbendo, Sidoarjo.


      Musim haji tahun 2017. Kuota jamaah haji Indonesia 221.000 orang. Setiap tahun, Menteri Agama Republik Indonesia menganjurkan para jamaah melaksanakan Haji Tamattu’ (Tamatuk).
      Haji Tamattu’ adalah ibadah haji yang dilaksanakan setelah ibadah umrah. Cara ini wajib membayar Dam Nusuk. Dam Nusuk ialah denda karena melanggar satu ketentuan yang berkenaan dengan ibadah haji atau umrah. Denda Dam Nusuk berupa menyembelih seekor kambing, seukuran hewan kurban.
      Jamaah haji Indonesia tidak disarankan melaksanakan Haji Ifrad. Haji Ifrad ialah ibadah haji yang dikerjakan sebelum ibadah umrah. Juga, tidak dianjurkan mengerjakan Haji Qiran. Haji Qiran merupakan ibadah haji yang pelaksanaannya bersamaan dengan ibadah umrah.
PROSESI IBADAH HAJI
      Jamaah mulai bersuci, mandi, dan berwudu. Jamaah berpakaian ihram di pemondokan Mekah. Jamaah salat Sunat Ihram 2 rakaat, dan berniat melakukan ibadah haji.
TANGGAL 8 ZULHIJAH
      Hari Tarwiyah atau Hari Perbekalan. Jamaah dari seluruh dunia, lebih dari 3 juta orang sudah berpakaian ihram. Pada pagi hari mereka berjalan kaki serempak dari Mekah ke Mina yang berjarak 7 km.
      Seluruh jamaah berpakaian ihram berwarna putih. Semua jamaah berjalan kaki melewati jalan pedestrian, yaitu jalan khusus untuk jamaah haji. Sebuah pemandangan yang luar biasa, lebih dari 3 juta jamaah berjalan beriringan menuju Mina.
     Semua jamaah dari seluruh dunia “mabit” atau bermalam di Mina. Sebelum menuju padang Arafah, esok harinya. Pemandangan yang mengagumkan dan menggetarkan. .
      Para jamaah haji Indonesia yang ingin “mabit” atau bermalam di Mina pada Hari Tarwiyah disarankan memberi tahu petugas haji Indonesia.
      Hari Tarwiyah khusus jamaah haji Indonesia. Semua jamaah Indonesia mulai berpakaian ihram. Para jamaah Indnesia naik bis yang sudah ditentukan. Para jamaah  Indonesia langsung menuju Padang Arafah, rombongan bis Indonesia tidak melewati Mina.
     Jarak dari Mekah ke Arafah sekitar 25 km. Sejak berangkat dan selama di perjalanan, para jamaah selalu  berdoa, membaca talbiyah, dan selawat. 
      Bis jamaah Indonesia memasuki wilayah Padang Arafah. Para jamaah turun dari bis, dan memasuki tenda yang sudah ditentukan. Para jamaah menunggu datngnya waktu wukuf dengan memperbanyak doa, berzikir, dan membaca Alquran.
TANGGAL 9 ZULHIJAH
      Hari Arafah, yaitu puncak ibadah haji. Semua Jamaah haji dari segala penjuru dunia, yang berjumlah lebih dari 4 juta orang sudah bermukim di satu lokasi, yaitu  wukuf di Padang Arafah.
     Para jamaah dari seluruh dunia melaksanakan wukuf di Padang Arafah, dengan bernaung di dalam ribuan tenda yang seluruhnya berwarna putih. Pemandangan yang amat elok dan sangat mengagumkan.
      Wukuf ialah berdiam diri atau hadir di Arafah. Mulai wukuf sejak matahari bergeser dari tengah hari atau waktu Zuhur 9 Zulhijah, dan wukuf berakhir saat terbit fajar atau pagi hari 10 Zulhijah.
     Jamaah yang sakit, dinaikkan kendaraan dibawa ke Padang Arafah. Jamaah yang sakit bermukim sebentar di Padang Arafah, kemudian balik ke rumah sakit.
      Selama wukuf di Padang Arafah tidak disyaratkan suci dari hadas besar maupun kecil. Hadas ialah keadaan tidak suci yang menyebabkan seorang muslim tidak boleh salat, tawaf, dan ibadah lainnya.  Hadas besar disebabkan bersetubuh, haid, dan semacamnya. Hadas kecil dikarenakan buang air, kentut, dan sebagainya yang menyebabkan wudunya batal. 
      Selama bermukim di Padang Arafah. Masuk waktu Zuhur, petugas mengumandangkan azan dan ikamah. Azan ialah seruan salat berjamaah. Para jamaah mendengarkan khotbah wukuf. Kemudian salat berjamaah Zuhur dan Asar dilakukan jamak takdim qasar.
      Jamak Takdim, yaitu penggabungan dua salat wajib dalam satu waktu. Dengan memajukan salat yang belum masuk waktu ke dalam  salat yang telah masuk waktunya.
     Salat Qasar, yaitu  pemendekan jumlah rakaat salat wajib, mislanya salat 4 rakaat menjadi 2 rakaat. Salat Qasar merupakan suatu keringanan atau rukhsah bagi musafir.
      Salat berjamaah Jamak Takdim Qasar selesai. Para jamaah haji saling bersalaman dan saling berangkulan. Para jamaah Lelaki dengan lelaki, jamaah wanita dengan wanita.
     Para jamaah sudah “resmi” menyandang titel “Haji”. Yang laki-laki dipanggil “Abah”. Yang wanita dipanggil “Umi”. Semua jamaah yang ikut wukuf sudah “sah” mendapatkan gelar “Pak Haji” dan “Bu Haji”. 
      Para jamaah masih berada di Padang Arafah. Ketika masuk waktu Magrib, para jamaah melakukan salat berjamaah Magrib dan Isya sekaligus, yaitu salat Jamak Takdim Qasar.
     Semua jamaah haji mulai meninggalkan Padang Arafah. Para jamaah Indonesia naik bis menuju Muzdalifah.  Batas akhir waktu meninggalkan Arafah ialah sebelum terbit fajar 10 Dzulhijah. Jarak dari Arafah ke Muzdalifah 9 km.
      Tanggal 9 Zulhijah malam. Rombingan bis jmaah Indonesia tiba di Muzdalifah. Para jamah mabit atau bermalam di Muzdalifah. Jamaah boleh tetap berada di dalam bis, boleh mencari kerikil minimal 7 buitr untuk melontar Jumrah.
TANGGAL 10 ZULHIJAH
      Hari Raya “Idul-Adha” atau Hari Raya Haji. Yaitu hari penyembelihan hewan kurban. Para jamaah berpindah dari Muzdalifah menuju Mina. Jarak dari Muzdalifah ke Mina 5 km.
     Para jamah melontar Jumrah Aqabah, yaitu melemparkan 7 kerikil ke arah tugu yang nomor tiga. Setiap kerikil dilemparkan satu persatu.
     Para jamaah berjalan kaki langsung menuju ke tugu nomor tiga. Para jamaah melewati tugu nomor satu atau Jamrah Ula dan melewati tugu nomor dua atau  Jumrah Wusta.
      Sebaiknya para jamaah mematuhi jadwal waktu melontar Jamrah yang dibuat Pemerintah Indonesia dan Saudi Arabia, agar melemparan jumrah lancar dan selamat. 
      Apabila ada jamaah dari Muzdalifah tidak dapat pergi ke Mina. Tetapi langsung pergi ke Mekah, maka dia bisa melakukan tawaf ifadah dan sai lebih dahulu. Kemudian  pergi ke Mina untuk melontar Jumrah Aqabah. Jarak dari Mina ke Mekah 7 km.
      Para jamaah melakukan tawaf ifadah, yang  merupakan Rukun Haji dan dikerjakan setelah tengah malam. Tawaf ifadah bisa dikerjakan mulai 10 Zulhijah sampai kapan saja. Dianjurkan melakukan tawaf ifadah pada hari Tasyrik dalam bulan Zulhijah.
      Para jamaah melakukan tahalul awal. Yaitu bercukur atau menggunting rambut.  Setelah tahallul awal jamaah boleh berganti pakaian biasa. Tetapi, masih belum boleh bersetubuh suami istri.
TANGGAL 11 ZULHIJAH
       Hari Tasyrik, para jamaah bermalam di Mina. Para jamaah melontar Jumrah Ula  ke arah tugu nomor 1, jumrah Wusta ke arah tugu nomor 2, dan jumrah Aqabah ke arah tugu nomor 3. Masing-masing melontarkan kerikil sebanyak 7 kali, dilontarkan satu per satu.       
TANGGAL 12 ZULHIJAH
      Hari Tasyrik, para jamaah bermalam di Mina. Para jamaah melontar Jumrah Ula  ke arah tugu nomor 1, jumrah Wusta ke arah tugu nomor 2, dan jumrah Aqabah ke arah tugu nomor 3. Masing-masing melontarkan kerikil sebanyak 7 kali, dilontarkan satu per satu
     Jamaah yang ber-Nafar Awal. Setelah melontar Jamrah, langsung berangkat menuju Mekah sebelum Magrib. Nafar awal adalah keberangkatan jamaah haji pada tanggal 12 Zulhijah.
TANGGAL 13 ZULHIJAH
      Hari Tasyrik, para jamaah bermalam di Mina. Para jamaah melontar Jumrah Ula  ke arah tugu nomor 1, jumrah Wusta ke arah tugu nomor 2, dan jumrah Aqabah ke arah tugu nomor 3. Masing-masing melontarkan kerikil sebanyak 7 kali, dilontarkan satu per satu.
     Jamaah ber-Nafar Sani melakukan salat Zuhur dan Asar dengan Jamak Takdim Qasar. Kemudian erangkat menuju Mekah. Jamaah melaksanakan tawaf ifadah dan sai, bagi jamaah yang belum melaksanakannya. 
    Setelah melakukan tawaf ifadah, maka pelaksanaan ibadah haji selesai.
TAWAF WADA
      Tawaf wada atau tawaf pamitan. Yaitu jamaah melakukan tawaf mengelilingi Kakbah sebanyak 7 kali. Tawaf wada adalah tawaf yang dilakukan setelah selesai ibadah haji, sebelum jamaah meninggalkan kota Mekah.
DAFTAR PUSTAKA
1. Panduan Perjalanan Haji, 2004, Departemen Agama RI
2. Bimbingan Manasik Haji, 2004, Departemen Agama RI
3. Hikmah Ibadah Haji, 2004, Departemen Agama RI
4. Tuntunan Keselamatan, Doa, dan Zikir Ibadah Haji, 2004, Departemen Agama RI
5. Haji, Umrah, dan Ziarah, 1425 H, Dicetak dan diterbitkan oleh Kerajaan Arab Saudi.