PERINTAH
SEGERA IBADAH HAJI
Oleh: Drs.
H. M. Yusron Hadi, M.M
A. Perintah
untuk melakukan ibadah haji.
1. Haji bisa
diartikan “rukun Islam kelima (kewajiban ibadah) yang harus dilakukan orang
Islam yang mampu berziarah ke Kakbah bulan Haji (Zulhijah) dan mengerjakan
amalan haji, seperti ihram, tawaf, sai, dan wukuf di Arafah”.
2. Orang melakukan
ibadah haji adalah orang Islam pergi ke Mekah mengunjungi Kakbah menunaikan
ibadah haji.
3. Al-Quran
surah Al-Baqarah (surah ke-2) ayat 158.
۞ إِنَّ الصَّفَا وَالْمَرْوَةَ مِنْ شَعَائِرِ
اللَّهِ ۖ فَمَنْ حَجَّ الْبَيْتَ أَوِ اعْتَمَرَ فَلَا جُنَاحَ عَلَيْهِ أَنْ يَطَّوَّفَ
بِهِمَا ۚ وَمَنْ تَطَوَّعَ خَيْرًا فَإِنَّ اللَّهَ شَاكِرٌ عَلِيمٌ
Sesungguhnya Safa dan Marwa adalah
sebagian syiar Allah. Maka barang siapa beribadah haji ke Baitullah atau
berumrah, maka tidak ada dosa baginya mengerjakan sai antara keduanya. Dan
barang siapa mengerjakan suatu kebajikan dengan kerelaan hati, maka
sesungguhnya Allah Maha Mensyukuri kebaikan lagi Maha Mengetahui.
4. Al-Quran
surah Al-Baqarah (surah ke-2) ayat 189.
۞
يَسْأَلُونَكَ عَنِ الْأَهِلَّةِ ۖ قُلْ هِيَ مَوَاقِيتُ لِلنَّاسِ وَالْحَجِّ ۗ وَلَيْسَ
الْبِرُّ بِأَنْ تَأْتُوا الْبُيُوتَ مِنْ ظُهُورِهَا وَلَٰكِنَّ الْبِرَّ مَنِ اتَّقَىٰ
ۗ وَأْتُوا الْبُيُوتَ مِنْ أَبْوَابِهَا ۚ وَاتَّقُوا اللَّهَ لَعَلَّكُمْ تُفْلِحُونَ
Mereka bertanya kepadamu tentang bulan
sabit. Katakan:”Bulan sabit adalah tanda waktu bagi manusia dan (bagi ibadah)
haji. Dan bukanlah kebajikan masuk rumah dari belakangnya, tetapi kebajikan
ialah kebajikan orang bertakwa. Dan masuklah ke rumah-rumah melalui pintunya,
dan bertakwalah kepada Allah agar kamu beruntung.
5. Al-Quran
surah Al-Baqarah (surah ke-2) ayat 196.
وَأَتِمُّوا الْحَجَّ وَالْعُمْرَةَ لِلَّهِ
ۚ فَإِنْ أُحْصِرْتُمْ فَمَا اسْتَيْسَرَ مِنَ الْهَدْيِ ۖ وَلَا تَحْلِقُوا رُءُوسَكُمْ
حَتَّىٰ يَبْلُغَ الْهَدْيُ مَحِلَّهُ ۚ فَمَنْ كَانَ مِنْكُمْ مَرِيضًا أَوْ بِهِ
أَذًى مِنْ رَأْسِهِ فَفِدْيَةٌ مِنْ صِيَامٍ أَوْ صَدَقَةٍ أَوْ نُسُكٍ ۚ فَإِذَا
أَمِنْتُمْ فَمَنْ تَمَتَّعَ بِالْعُمْرَةِ إِلَى الْحَجِّ فَمَا اسْتَيْسَرَ مِنَ
الْهَدْيِ ۚ فَمَنْ لَمْ يَجِدْ فَصِيَامُ ثَلَاثَةِ أَيَّامٍ فِي الْحَجِّ وَسَبْعَةٍ
إِذَا رَجَعْتُمْ ۗ تِلْكَ عَشَرَةٌ كَامِلَةٌ ۗ ذَٰلِكَ لِمَنْ لَمْ يَكُنْ أَهْلُهُ
حَاضِرِي الْمَسْجِدِ الْحَرَامِ ۚ وَاتَّقُوا اللَّهَ وَاعْلَمُوا أَنَّ اللَّهَ شَدِيدُ
الْعِقَابِ
Dan sempurnakan ibadah haji dan `umrah
karena Allah. Jika kamu terkepung (terhalang oleh musuh atau karena sakit),
maka (sembelihlah) korban yang mudah diperoleh, dan jangan kamu mencukur
kepalamu, sebelum korban sampai di tempat penyembelihannya. Jika ada di
antaramu yang sakit atau ada gangguan di kepalanya (lalu ia bercukur), maka
wajiblah atasnya berfidyah, yaitu: berpuasa atau bersedekah atau berkorban.
Apabila kamu telah (merasa) aman, maka bagi siapa yang ingin mengerjakan `umrah
sebelum haji (di dalam bulan haji), (wajiblah ia menyembelih) korban yang mudah
diperoleh. Tetapi jika ia tidak menemukan (binatang korban atau tidak mampu),
maka wajib berpuasa tiga hari dalam masa haji dan tujuh hari (lagi) apabila
kamu telah pulang kembali. Itu sepuluh (hari) yang sempurna. Demikian
(kewajiban membayar fidyah) bagi orang-orang yang keluarganya tidak berada (di
sekitar) Masjidil-Haram (orang-orang yang bukan penduduk kota Mekah). Dan
bertakwalah kepada Allah dan ketahui bahwa Allah sangat keras siksaan-Nya.
6. Al-Quran
surah Al-Baqarah (surah ke-2) ayat 203.
۞ وَاذْكُرُوا اللَّهَ فِي أَيَّامٍ مَعْدُودَاتٍ
ۚ فَمَنْ تَعَجَّلَ فِي يَوْمَيْنِ فَلَا إِثْمَ عَلَيْهِ وَمَنْ
تَأَخَّرَ فَلَا إِثْمَ عَلَيْهِ ۚ لِمَنِ اتَّقَىٰ
ۗ وَاتَّقُوا اللَّهَ وَاعْلَمُوا أَنَّكُمْ إِلَيْهِ تُحْشَرُونَ
Dan berzikirlah (dengan menyebut) Allah
dalam beberapa hari yang berbilang. Barangsiapa yang ingin cepat berangkat
(dari Mina) sesudah dua hari, maka tidak dosa baginya. Dan barangsiapa yang
ingin menangguhkan (keberangkatannya dari dua hari itu), maka tidak ada dosa
pula baginya bagi orang yang bertakwa. Dan bertakwalah kepada Allah, dan
ketahuilah, bahwa kamu akan dikumpulkan kepada- Nya.
7. Al-Quran
surah Ali Imran (surah-3) ayat 96.
إِنَّ أَوَّلَ بَيْتٍ وُضِعَ لِلنَّاسِ لَلَّذِي
بِبَكَّةَ مُبَارَكًا وَهُدًى لِلْعَالَمِينَ
Sesungguhnya
rumah yang mula-mula dibangun untuk (tempat beribadah) manusia, ialah Baitullah
yang di Bakkah (Mekah) yang diberkahi dan menjadi petunjuk bagi semua manusia.”
8. Para
ulama berpendapat perintah melakukan ibadah haji turun pada tahun ke-6 Hijrah,
ketika Nabi Muhammad berumur 59 tahun.
9. Sebagian
ulama yang lain berpendapat pada tahun ke-9 Hijrah, ketika Nabi berusia 61
tahun.
10. Ibadah
haji wajib dikerjakan oleh umat Islam yang “istithaah” (sanggup dan mampu)
hanya sekali seumur hidupnya.
11. Sesuai
Al-Quran surah Ali Imran (surah ke-3) ayat 97.
فِيهِ آيَاتٌ بَيِّنَاتٌ مَقَامُ إِبْرَاهِيمَ
ۖ وَمَنْ دَخَلَهُ كَانَ آمِنًا ۗ وَلِلَّهِ عَلَى النَّاسِ حِجُّ الْبَيْتِ مَنِ اسْتَطَاعَ
إِلَيْهِ سَبِيلًا ۚ وَمَنْ كَفَرَ فَإِنَّ اللَّهَ غَنِيٌّ عَنِ الْعَالَمِينَ
Padanya terdapat tanda-tanda yang nyata,
(di antaranya) makam Ibrahim; barang siapa memasukinya (Baitullah itu) menjadi
amanlah dia; mengerjakan haji adalah kewajiban manusia terhadap Allah, yaitu (bagi)
orang yang sanggup mengadakan perjalanan ke Baitullah; Barang siapa mengingkari
(kewajiban haji), maka sesungguhnya Allah Maha Kaya (tidak perlu sesuatu) dari
semesta alam.
12. Wajib
melakukan ibadah haji artinya orang Islam yang sudah memenuhi semua syaratnya, harus
segera ibadah haji.
13. Jika tidak
menunaikannya, maka dia berdosa.
14. Rasulullah
bersabda,”Hendaklah semua orang Islam segera mengerjakan ibadah haji, karena
orang tidak tahu halangan yang akan merintanginya.”
A. Tingkatan
haji berdasar syaratnya.
1. Hajinya
sah. Yaitu haji anak-anak belum balig dengan bimbingan walinya.
2. Sah
mengerjakan hajinya sendiri. Syaratnya Islam dan mumayiz.
3. Sah
untuk haji nazar. Dengan syarat Islam, balig, dan berakal.
4. Sah
sebagai kewajiban berhaji sekali seumur hidup. Dengan syarat Islam, balig,
berakal, dan merdeka.
5. Haji
wajib. Dengan syarat Islam, balig, berakal, merdeka, dan mampu.
Daftar
Pustaka
1. Rasjid,
Sulaiman. Fikih Islam (Hukum Fikih Lengkap). Penerbit Sinar Baru Algensindo.
Cetakan ke-80, Bandung. 2017.
2. Al-Quran
Digital, Versi 3.2. Digital Qur’an Ver 3.2
3. Tafsirq.com
online






