Organisasi Profesi Guru

Presiden Jokowi memberi hormat kepada Guru-Guru se Indonesia.

Tema Gambar Slide 2

Deskripsi gambar slide bisa dituliskan disini dengan beberapa kalimat yang menggambarkan gambar slide yang anda pasang, edit slide ini melalui edit HTML template.

Tema Gambar Slide 3

Deskripsi gambar slide bisa dituliskan disini dengan beberapa kalimat yang menggambarkan gambar slide yang anda pasang, edit slide ini melalui edit HTML template.

Saturday, February 6, 2021

8563. MINUMAN KERAS DILARANG BERTAHAP

 


MINUMAN KERAS DILARANG BERTAHAP

Oleh: Drs. H.M.  Yusron Hadi, M.M.

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Larangan minuman keras.

 

Penulis Sirah Nabawi (sejarah hidup Nabi Muhammad) berbeda pendapat tentang waktu diturunkan larangan minuman khamr.

 

Dan tahun berapa turunnya ayat Al-Quran tentang larangan minuman keras.

 

Sebagian berpendapat tahun ke-4 Hijriah (Nabi Muhammad umur 57 tahun).

 

Sebagian besar berpendapat dalam masa Perjanjian Hudaibiyah pada tahun ke-6 Hijriah (Nabi umur 59 tahun).

 

 

 

Artinya, turunnya ayat Al-Quran yang melarang minuman keras “agak terlambat”.

 

Minimal 17 tahun setelah Nabi Muhammad diangkat menjadi Rasul.

 

 

 

Selama belum dilarang, umat Islam masih ada yang minum khamr.

 

 

 

Ayat Al-Quran yang melarang minuman keras turun berangsur-angsur dan tidak sekaligus.

 

 

 

Umat Islam mengurangi kebiasaan minum khamr secara bertahap.

 

 

 

Larangan minum khamar bersifat sosial, tidak berhubungan langsung dengan ikrar tauhid.

 

 

 

Umar bin Khattab berdoa,

 

 

”Ya Allah, berikan penjelasan kepada kami.”

 

Al-Quran surah Al-Baqarah (surah ke-2) ayat 219.

                 

 

۞ يَسْأَلُونَكَ عَنِ الْخَمْرِ وَالْمَيْسِرِ ۖ قُلْ فِيهِمَا إِثْمٌ كَبِيرٌ وَمَنَافِعُ لِلنَّاسِ وَإِثْمُهُمَا أَكْبَرُ مِنْ نَفْعِهِمَا ۗ وَيَسْأَلُونَكَ مَاذَا يُنْفِقُونَ قُلِ الْعَفْوَ ۗ كَذَٰلِكَ يُبَيِّنُ اللَّهُ لَكُمُ الْآيَاتِ لَعَلَّكُمْ تَتَفَكَّرُونَ

 

 

 

Mereka bertanya kepadamu, tentang khamr dan judi? Katakan:"Pada keduanya terdapat dosa besar dan beberapa manfaat bagi manusia, tetapi dosa keduanya lebih besar daripada manfaatnya". Mereka bertanya kepadamu tentang apakah yang mereka nafkahkan” Katakan: “Yang melebihi keperluan.” Demikian Allah menerangkan ayat-ayat-Nya kepadamu, agar kamu berpikir.

 

 

 

 

Ketika ayat ini turun, masih ada umat Islam yang minum khamar.

 

 

 

Waktu melakukan salat, mereka tidak tahu ayat yang dibaca.

 

 

Umar bin Khattab berdoa,

 

 

 

”Ya Allah, jelaskan hukum minum khamar kepada kami, karena dapat menyesatkan pikiran dan harta.”

 

 

 

Al-Quran surah An-Nisa (surah ke-4) ayat 43.

 

 

  يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا لَا تَقْرَبُوا الصَّلَاةَ وَأَنْتُمْ سُكَارَىٰ حَتَّىٰ تَعْلَمُوا مَا تَقُولُونَ وَلَا جُنُبًا إِلَّا عَابِرِي سَبِيلٍ حَتَّىٰ تَغْتَسِلُوا ۚ وَإِنْ كُنْتُمْ مَرْضَىٰ أَوْ عَلَىٰ سَفَرٍ أَوْ جَاءَ أَحَدٌ مِنْكُمْ مِنَ الْغَائِطِ أَوْ لَامَسْتُمُ النِّسَاءَ فَلَمْ تَجِدُوا مَاءً فَتَيَمَّمُوا صَعِيدًا طَيِّبًا فَامْسَحُوا بِوُجُوهِكُمْ وَأَيْدِيكُمْ ۗ إِنَّ اللَّهَ كَانَ عَفُوًّا غَفُورًا

 

 

Wahai, orang-orang beriman. Jangan kamu salat, sedangkan kamu dalam keadaan mabuk. Sehingga kamu mengerti apa yang kamu ucapkan. Jangan hampiri masjid, sedangkan kamu dalam keadaan junub. Kecuali sekedar berlalu saja, hingga kamu mandi. Jika kamu sakit atau sedang dalam musafir atau kembali dari tempat buang air. Atau kamu telah menyentuh perempuan. Kemudian kamu tidak mendapat air, maka bertayamumlah kamu dengan tanah yang baik. Sapulah mukamu dan tanganmu. Sungguh,  Allah Maha Pemaaf lagi Maha Pengampun.

 

 

 

Waktu salat tiba, para muazin berseru,

 

 

”Wahai orang-orang mabuk, janganlah kalian mengikuti salat.”

 

 

Umar bin Khattab berdoa,

 

 

”Ya Allah, jelaskan kepada kami, hukum minum khamar dengan tegas, karena ini menyesatkan pikiran dan harta.”

 

 

Penduduk Arab, termasuk umat Islam sering bertengkar karena mabuk, saling menarik jenggot, memukul, dan mengancam saling  membunuh, sehingga kondisi  menjadi kacau.

 

 

Dalam pesta makan dan minum, kaum Muhajirin dan Ansar saling beradu mulut dan membanggakan diri.

 

 

Dalam kondisi mabuk, mereka saling berbantahan, memukul dengan potongan tulang, dan hampir saling berbunuhan.

 

 

 

Al-Quran surah Al-Maidah (surah ke-5) ayat 90 dan 91.

 

 

  يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا إِنَّمَا الْخَمْرُ وَالْمَيْسِرُ وَالْأَنْصَابُ وَالْأَزْلَامُ رِجْسٌ مِنْ عَمَلِ الشَّيْطَانِ فَاجْتَنِبُوهُ لَعَلَّكُمْ تُفْلِحُونَ

  إِنَّمَا يُرِيدُ الشَّيْطَانُ أَنْ يُوقِعَ بَيْنَكُمُ الْعَدَاوَةَ وَالْبَغْضَاءَ فِي الْخَمْرِ وَالْمَيْسِرِ وَيَصُدَّكُمْ عَنْ ذِكْرِ اللَّهِ وَعَنِ الصَّلَاةِ ۖ فَهَلْ أَنْتُمْ مُنْتَهُونَ

     

 

Wahai orang-orang beriman. Sesungguhnya minum khamar, berjudi, berkorban untuk berhala, mengundi nasib dengan panah adalah perbuatan keji termasuk perbuatan setan. Jauhi perbuatan-perbuatan itu. Agar kalian mendapatkan keberuntungan.

  

     Sesungguhnya setan bermaksud menimbulkan permusuhan dan kebencian di antaramu. Karena minum khamar dan berjudi, menghalangimu dari mengingat Allah dan salat. Maka berhentilah kamu, dari mengerjakan pekerjaan itu.

 

 

 

 

Saat Perang Badar, ayat Al-Quran yang melarang minuman keras belum turun.

 

Ketika turun ayat larangan minum khamar, para pelayan segera membuangnya.

 

 

 

Tetapi masih ada orang yang merasa larangannya belum jelas.

 

 

Mereka beralasan,

 

 

 

“Mungkinkah, khamar itu keji, padahal orang-orang yang mati syahid dalam Perang Badar dan perang lainnya, yang dijamin masuk surga, di dalam perutnya terdapat minuman khamar?”

 

 

Al-Quran surah Al-Maidah (surah ke-5) ayat 93.

 

 

  لَيْسَ عَلَى الَّذِينَ آمَنُوا وَعَمِلُوا الصَّالِحَاتِ جُنَاحٌ فِيمَا طَعِمُوا إِذَا مَا اتَّقَوْا وَآمَنُوا وَعَمِلُوا الصَّالِحَاتِ ثُمَّ اتَّقَوْا وَآمَنُوا ثُمَّ اتَّقَوْا وَأَحْسَنُوا ۗ وَاللَّهُ يُحِبُّ الْمُحْسِنِينَ

    

 

Tidak ada dosa bagi orang-orang beriman dan mengerjakan amal saleh. Karena mengonsumsi makanan mereka zaman dahulu.Apabila mereka bertakwa serta beriman, dan mengerjakan amalsaleh. Kemudian mereka tetap bertakwa dan beriman. Mereka bertakwa dan berbuat kebajikan. Allah menyukai orang-orang yang berbuat kebajikan.

 

 

Rasulullah bersabda,

 

 

 

”Setiap yang memabukkan adalah khamar dan setiap khamar haram hukumnya.”

 

 

 

 

Rasulullah bersabda,

 

 

 

”Setiap minuman yang memabukkan hukumnya haram. Minuman yang banyak dapat memabukkan, maka sedikitnya pun tetap haram.”

 

 

 

 

Daftar Pustaka

1.  Syaikh Shafiyurrahman Al-Mubarakfury. Sirah Nabawiyah. Pustaka Al-Kautsar. Jakarta. 2006.

2.  Ghani, Muhammad Ilyas Abdul. Sejarah Masjid Nabawi. Madinah 2017.

3.  Ghani, Muhammad Ilyas Abdul. Sejarah Mekah. Mekah 2017.

4.  Al-Quran Digital, Versi 3.2. Digital Qur’an Ver 3.2

5.  Tafsirq.com online.

 

Friday, February 5, 2021

8562. DOA PERANG BADAR JIKA MUSLIM HANCUR ENGKAU TAK DISEMBAH LAGI

 


DOA PERANG BADAR  YA ALLAH JIKA PASUKAN ISLAM HANCUR ENGKAU TAK DISEMBAH LAGI

Oleh: Drs. H. M. Yusron Hadi, M.M.

 

 

 

 

 

 

 

Rasulullah umur 55 tahun.

 

 

Rasulullah berdoa pada Perang Badar.

 

 

 

Rasulullah tidak pernah berhenti berdoa,

 

 

 

”Ya Allah, penuhi apa yang Engkau janjikan kepadaku.

 

 

 

Ya Allah, aku mengingatkan-Mu akan sumpah dan janji-Mu kepadaku.

 

 

 

Ya Allah, jika pasukan ini hancur pada hari ini, tentu Engkau tidak akan disembah lagi.

 

 

Kecuali jika memang Engkau menghendaki untuk tidak disembah selamanya setelah hari ini.”

 

 

 

 

Rasulullah berdoa sangat mendalam hingga mantel beliau jatuh dari pundak beliau.

 

 

 

Abu Bakar memungut mantel Rasulullah yang terjatuh dan mengembalikan ke pundak beliau, sambil berkata,

 

 

 

 

”Ya Rasulullah, cukuplah bagi engkau untuk terus menerus memohon kepada Allah.”

 

 

 

 

 

Al-Quran surah Al-Anfal (surah ke-8) ayat 9.

 

 

 

 

إِذْ تَسْتَغِيثُونَ رَبَّكُمْ فَاسْتَجَابَ لَكُمْ أَنِّي مُمِدُّكُمْ بِأَلْفٍ مِنَ الْمَلَائِكَةِ مُرْدِفِينَ

 

 

 

 

(Ingatlah), ketika kamu memohon pertolongan kepada Tuhanmu, lalu diperkenankan-Nya bagimu, "Sesungguhnya Aku akan mendatangkan bala bantuan kepadamu dengan seribu malaikat yang datang berturut-turut".

 

 

 

Al-Quran surah Al-Anfal (surah ke-8) ayat 12.

 

 

 

 

إِذْ يُوحِي رَبُّكَ إِلَى الْمَلَائِكَةِ أَنِّي مَعَكُمْ فَثَبِّتُوا الَّذِينَ آمَنُوا ۚ سَأُلْقِي فِي قُلُوبِ الَّذِينَ كَفَرُوا الرُّعْبَ فَاضْرِبُوا فَوْقَ الْأَعْنَاقِ وَاضْرِبُوا مِنْهُمْ كُلَّ بَنَانٍ

 

 

 

(Ingatlah), ketika Tuhanmu mewahyukan kepada para malaikat, "Sesungguhnya Aku bersama kamu, maka teguhkan (pendirian) orang-orang yang telah beriman". Kelak akan Aku jatuhkan rasa ketakutan ke dalam hati orang-orang kafir, maka penggal kepala mereka dan pancung tiap-tiap ujung jari mereka.

 

 

 

 

Perang  Badar dimulai.

 

 

 

 

Aswad bin Abdul Asad yang wataknya kasar dan akhlaknya buruk keluar dari pasukan Quraisy dan berkata,

 

 

 

”Aku bersumpah kepada Allah, aku akan mengambil air kalian atau aku lebih baik mati karenanya.”

 

 

 

 

Hamzah bin Abdul Munththalib menyambut kedatangan Aswad bin Abdul Asad dan langsung berduel.

 

 

 

Hamzah bin Abdul Munththalib berhasil membunuh Aswad bin Abdul Asad.

 

 

 

Muncul 3 penunggang kuda bersaudara komandan perang Quraisy yang handal.

 

 

 

Yaitu Utbah bin Rabiah, Syaibah bin Rabiah, dan Walid bin Utbah.

 

 

 

Muncul 3 pemuda Ansar menghadapi mereka.

 

 

 

Yaitu Auf bin Harist, Muawwidz bin Harist, dan Abdullah bin rawadah.

 

 

 

 

Utbah bin Rabiah bertanya,

 

 

 

”Siapakah kalian?”

 

 

 

Tentara muslim menjawab,

 

 

”Kami pemuda Ansar.”

 

 

 

 

Utbah bin Rabiah berkata,

 

 

 

”Kami ingin orang-orang  terpandang, kami hanya ingin kerabat pamanku.”

 

 

 

 

 

Ada orang musyrik berseru dengan lantang,

 

 

 

”Hai Muhammad, keluarkan orang-orang terpandang yang berasal dari kaum kami.”

 

 

 

Rasulullah memerintahkan Hamzah bin Abdul Munththalib, Ubaidah bin Harist, dan Ali bin Abi Thalib menghadapi mereka.

 

 

 

Orang Quraisy berkata,

 

 

 

”Memang kalian orang-orang yang terpandang.”

 

 

 

Ubaidah bin Harist yang paling tua berhadapan dengan Utbah bin Rabiah.

 

 

 

Hamzah bin Abdul Munththalib berhadapan dengan Syaibah bin Rabiah.

 

 

 

Dan Ali bin Abi Thalib melawan Walid bin Utbah.

 

 

 

 

Hamzah bin Abdul Munththlaib dan Ali bin Abi Thalib berhasil mengalahkan musuh-musuhnya dengan mudah.

 

 

 

 

Ubaidah bin Harits dan Utbah bin Rabiah masing-masing terluka.

 

 

 

 

Hamzah dan Ali membunuh Utbah, lalu menggendong Ubaidah bin Harist yang terputus kakinya.

 

 

 

 

Ubaidah bin Harist tidak pernah mengeluh hingga 4 hari kemudian dia meninggal dalam perjalanan ke Madinah.

 

 

 

Para malaikat ikut membantu pasukan Rasulullah.

 

 

 

Rasulullah mendongakkan kepala sambil bersabda,

 

 

 

”bergembiralah wahai Abu Bakar, Allah mengirim malaikat Jibril datang di atas gulungan debu.”

 

 

 

 

Rasulullah keluar dari tenda menggunakan baju besi sambil membaca Al-Quran surah Al-Qamar (surah ke-54) ayat 45.

 

 

 

سَيُهْزَمُ الْجَمْعُ وَيُوَلُّونَ الدُّبُرَ

 

 

 

Golongan itu pasti akan dikalahkan dan mereka akan mundur ke belakang.

 

 

 

Rasulullah menggengam pasir dan melemparkan ke arah pasukan Quraisy sambil bersabda,

 

 

 

”Wajah-wajah yang buruk.”

 

 

 

Al-Quran surah Al-Anfal (surah ke-8) ayat 17.

 

 

 

فَلَمْ تَقْتُلُوهُمْ وَلَٰكِنَّ اللَّهَ قَتَلَهُمْ ۚ وَمَا رَمَيْتَ إِذْ رَمَيْتَ وَلَٰكِنَّ اللَّهَ رَمَىٰ ۚ وَلِيُبْلِيَ الْمُؤْمِنِينَ مِنْهُ بَلَاءً حَسَنًا ۚ إِنَّ اللَّهَ سَمِيعٌ عَلِيمٌ

 

 

 

 

Maka (yang sebenarnya) bukan kamu yang membunuh mereka, akan tetapi Allah yang membunuh mereka, dan bukan kamu yang melempar ketika kamu melempar, tetapi Allah yang melempar. (Allah berbuat demikian untuk membinasakan mereka) dan untuk memberi kemenangan kepada orang-orang mukmin, dengan kemenangan yang baik. Sesungguhnya Allah Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui.

 

 

 

 

 

Daftar Pustaka

1. Syaikh Shafiyurrahman Al-Mubarakfury. Sirah Nabawiyah. Pustaka Al-Kautsar. Jakarta. 2006.

2. Ghani, Muhammad Ilyas Abdul. Sejarah Masjid Nabawi. Madinah 2017.

3. Ghani, Muhammad Ilyas Abdul. Sejarah Mekah. Mekah 2017.

4. Al-Quran Digital, Versi 3.2. Digital Qur’an Ver 3.2.

5. Tafsirq.com online.