Organisasi Profesi Guru

Presiden Jokowi memberi hormat kepada Guru-Guru se Indonesia.

Tema Gambar Slide 2

Deskripsi gambar slide bisa dituliskan disini dengan beberapa kalimat yang menggambarkan gambar slide yang anda pasang, edit slide ini melalui edit HTML template.

Tema Gambar Slide 3

Deskripsi gambar slide bisa dituliskan disini dengan beberapa kalimat yang menggambarkan gambar slide yang anda pasang, edit slide ini melalui edit HTML template.

Sunday, July 4, 2021

10268. SEMUA ORANG ISLAM BERSAUDARA

 






SEMUA ORANG ISLAM BERSAUDARA

Oleh:Drs. H. M. Yusron Hadi, M.M.

 

 

Umat Islam sangat beruntung punya Al-Quran yang hebat luar biasa.

 

Al-Quran kitab yang sempurna dalam segala segi, yaitu:

 

1.      Diturunkan melalui malaikat paling mulia.

Yaitu Malaikat  Jibril.

2.      Kepada nabi dan rasul yang paling mulia.

Yaitu Nabi Muhammad.

 

3.      Di lokasi paling mulia.

Yaitu Mekah dan Madinah.

 

4.      Awal turunnya  pada bulan  paling mulia.

Yaitu bulan Ramadan.

 

5.      Memakai bahasa yang paling mulia.

Yaitu bahasa Arab.

 

Al-Quran adalah mukjizat yang hebat.

 

Umat lslam harus berusaha memahami dan mengamalkan semua isinya.

 

Sesuai kemampuan kita masing-masing.

 

Al-Quran mengajarkan bahwa semua orang mukmin bersaudara.

 

Al-Quran surah Al-Hujurat (surah ke-49) ayat 13.

 

 

يَا أَيُّهَا النَّاسُ إِنَّا خَلَقْنَاكُمْ مِنْ ذَكَرٍ وَأُنْثَىٰ وَجَعَلْنَاكُمْ شُعُوبًا وَقَبَائِلَ لِتَعَارَفُوا ۚ إِنَّ أَكْرَمَكُمْ عِنْدَ اللَّهِ أَتْقَاكُمْ ۚ إِنَّ اللَّهَ عَلِيمٌ خَبِيرٌ

 

Hai manusia, sesungguhnya Kami menciptakan kamu dari seorang laki-laki dan seorang perempuan dan menjadikan kamu berbangsa-bangsa dan bersuku-suku supaya kamu saling mengenal. Sesungguhnya orang paling mulia di antara kamu di sisi Allah ialah orang yang paling takwa di antara kamu. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui lagi Maha Mengenal.

 

 

Al-Quran surah Al-Hujurat (surah ke-49) ayat 11.

 

 

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا لَا يَسْخَرْ قَوْمٌ مِنْ قَوْمٍ عَسَىٰ أَنْ يَكُونُوا خَيْرًا مِنْهُمْ وَلَا نِسَاءٌ مِنْ نِسَاءٍ عَسَىٰ أَنْ يَكُنَّ خَيْرًا مِنْهُنَّ ۖ وَلَا تَلْمِزُوا أَنْفُسَكُمْ وَلَا تَنَابَزُوا بِالْأَلْقَابِ ۖ بِئْسَ الِاسْمُ الْفُسُوقُ بَعْدَ الْإِيمَانِ ۚ وَمَنْ لَمْ يَتُبْ فَأُولَٰئِكَ هُمُ الظَّالِمُونَ

 

 

Hai orang-orang beriman. Janganlah suatu kelompok menghina kelompok lain. Bisa jadi mereka yang dihina lebih baik daripada yang menghina. Jangan pula para wanita menghina wanita lain. Bisa jadi wanita yang dihina itu lebih baik daripada  wanita yang menghina. Jangan kamu mencela dirimu sendiri. Jangan kamu saling memanggil dengan julukan buruk. Seburuk-buruk panggilan adalah (panggilan) yang buruk sesudah beriman. Barang siapa tidak bertobat, maka mereka orang zalim.

 

Al-Quran surah Al-Hujurat (surah ke-49) ayat 10.

 

إِنَّمَا الْمُؤْمِنُونَ إِخْوَةٌ فَأَصْلِحُوا بَيْنَ أَخَوَيْكُمْ ۚ وَاتَّقُوا اللَّهَ لَعَلَّكُمْ تُرْحَمُونَ

Sesungguhnya orang-orang mukmin itu bersaudara. Oleh karena itu, damaikan kedua saudaramu (yang berselisih). Bertakwalah kepada Allah agar kamu mendapat rahmat.

 

 

Rasulullah bersabda,

 

 “Perumpamaan orang-orang mukmin dalam hal saling menyayangi, mencintai, dan mengasihi bagaikan satu tubuh.

 

Jika ada salah satu anggota tubuh sakit, maka seluruh tubuhnya akan merasakan sakit dan demam.”

 

 Rasulullah bersabda,

 

“Sesungguhnya hubungan antara seorang mukmin dengan mukmin lainnya, bagaikan bangunan saling memperkuat.”

 

Dalam peristiwa hijrah.

 

Rasulullah berhasil menyatukan persaudaraan kaum Muhajirin dan kaum Ansar.

 

Kaum Muhajirin adalah pendatang dari Mekah.

 

Dan kaum Ansar adalah  penduduk asli Madinah.

 

Kaum Muhajirin meninggalkan rumah dan harta mereka di Mekah.

 

Tetapi kaum Ansar menganggap mereka sebagai saudara sendiri.

 

 

Tiap orang Ansar punya saudara orang Muhajirin.

 

Kaum Ansar mengajak saudaranya dari Muhajirin ke rumahnya.

 

Kemudian mereka menawarkan berbagi harta benda yang dimilikinya.

 

Persaudaraan kaum Muhajirin dan Ansar yang terjalin saat itu sangat hebat.

 

 

Yang sampai sekarang sangat sulit dicari tandingannya.

 

Al-Quran surah Al-Hasyr (surah ke-59) ayat 9.

 

وَالَّذِينَ تَبَوَّءُوا الدَّارَ وَالْإِيمَانَ مِنْ قَبْلِهِمْ يُحِبُّونَ مَنْ هَاجَرَ إِلَيْهِمْ وَلَا يَجِدُونَ فِي صُدُورِهِمْ حَاجَةً مِمَّا أُوتُوا وَيُؤْثِرُونَ عَلَىٰ أَنْفُسِهِمْ وَلَوْ كَانَ بِهِمْ خَصَاصَةٌ ۚ وَمَنْ يُوقَ شُحَّ نَفْسِهِ فَأُولَٰئِكَ هُمُ الْمُفْلِحُونَ

 

Dan orang-orang yang telah menempati kota Madinah dan telah beriman (Ansar) sebelum (kedatangan) mereka (Muhajirin), mereka (Ansar) mencintai orang berhijrah kepada mereka (Muhajirin). Dan mereka (Ansar) tidak menaruh keinginan dalam hati mereka terhadap apa-apa yang diberikan kepada mereka (Muhajirin); dan mereka mengutamakan (orang-orang Muhajirin), atas diri mereka sendiri, meskipun mereka lebih membutuhkannya. Dan siapa yang dipelihara dari kekikiran dirinya, mereka orang beruntung.

 

Para ulama berkata,

“Hendaknya tiap orang mukmin minimal menadapat 3 hal dari sesama mukmin, yaitu:

 

1)     Jika tidak bisa memberi manfaat, maka jangan membuat kesulitan.

 

2)     Jika tidak mampu membuatnya gembira, maka jangan membuatnya bersedih.

 

3)     Jika tidak mau memujinya, maka jangan mencelanya.”

 

 

Rasulullah bersabda,

 

“Tidak halal orang muslim menjauhi sesama muslim lebih dari 3 hari.

 

Ketika mereka berjumpa.

 

Yang satu memalingkan muka dan yang lain juga berpaling.

 

 

Yang terbaik adalah orang yang mulai mengucapkan salam lebih dulu.”

 

Rasulullah bersabda,

 

“Hak orang muslim atas muslim lain ada 6, yaitu:

 

1.      Jika  bertemu, ucapkan salam.

2.      Jika mengundang, maka penuhi.

 

3.      Jika minta nasihat, berilah nasihat.

4.      Jika bersin, maka ucapkan hamdalah dan doakan.

 

5.      Jika sakit, maka jenguklah.

6.      Jika meninggal, maka antarkan jenazahnya.

 

Rasulullah bersabda,

 

“Muslim itu saudara bagi Muslim yang lain.

 

Mereka tak saling menzalimi dan tak saling membiarkan.

 

Siapa menghilangkan kesulitan seorang Muslim, maka Allah akan menghilangkan kesulitannya di hari kiamat.

 

Siapa menutupi aib orang Muslim, maka Allah akan menutupi aibnya pada hari kiamat nanti.”

 

 

 Semua orang yang beriman kepada Allah adalah bersaudara.

 

Jangan sampai terjadi sesama muslim tidak rukun bahkan saling membenci.

 

 

Jangan sampai terjadi.

 

Ada orang lslam bisa rukun dengan orang lain Islam.

 

Tetapi dengan sesama orang Islam saling membenci.

 

sesama orang lslam semuanya bersaudara.

 

Maka harus rukun dan saling menyayangi.

 

 Jika ada beberapa perbedaan.

 

Harus tetap saling menghormati.

 

Sesama muslim jangan saling merendahkan dan menghina.

 

Juga jangan mencari-cari kesalahan.

 

Tidak ada manusia yang sempurna.

 

Setiap manusia pasti punya kelebihan juga kekurangan.

 

Kekurangan saudara kita adalah ladang amal bagi yang lain.

 

 

Untuk saling mengingatkan dan memaafkan.

 

Janganlah kita gampang diadu domba.

 

Semoga kita selalu menghormati dan menyayangi saudara sesama Muslim.

 

Semuanya kita lakukan untuk mendapat rida dan ampunan dari Allah.

 

Semoga kita bisa bahagia hidup di dunia dan akhirat.

 

 Amin.

 

 

Daftar Pustaka

1.   Shihab, M.Quraish. Lentera Hati. Kisah dan Hikmah Kehidupan. Penerbit Mizan, 1994.

2.   Shihab, M. Quraish Shihab. Wawasan Al-Quran. Tafsir Maudhui atas Perbagai Persoalan Umat. Penerbit Mizan, 2009.

3.   Shihab, M.Quraish. E-book Membumikan Al-Quran.

4.   Al-Quran Digital, Versi 3.2. Digital Qur’an Ver 3.2

5.   Tafsirq.com online.

 

10267. JADWAL SIARAN LANGSUNG SEMI FINAL EURO 2021

 



JADWAL SEMI FINAL SEPAK BOLA EURO 2021

Oleh:Drs. H. M. Yusron Hadi, M.M.

 

 

JADWAL SEMI FINAL SEPAK BOLA EURO 2021

 

 

Rabu, 7 Juli 2021

1)     Pukul 02.00 WIB: Spanyol vs Italia.

 

Kamis, 8 Juli 2021

1)     Pukul 02.00 WIB: Inggris vs Denmark 

 

(Sumber kompas.com)

10263. KUNCI BAHAGIA NIKMATI HAL SEDERHANA SECUKUPNYA

 





KUNCI BAHAGIA NIKMATI HAL SEDERHANA SECUKUPNYA

Oleh:Drs. H. M. Yusron Hadi, M.M.

 

 

 

Ada 4 obat agar hidup bahagia di dunia.

 

Teori Tetrapharmakros agar bisa  hidup bahagia, yaitu:

 

1.      Tuhan tak perlu ditakuti.

 

2.      Kematian jangan dicemaskan.

3.      Hidup yang baik dan bahagia itu sederhana dan mudah.

 

4.      Menahan penderitaan itu gampang.

 

 

TUHAN TAK PERLU DITAKUTI

 

Tuhan Allah itu Maha Pengasih lagi Maha Penyayang.

 

 

Al-Quran surah Fatihah (surah ke-1) ayat 1.

 

بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَٰنِ الرَّحِيمِ

 

Dengan menyebut nama Allah Yang Maha Pemurah lagi Maha Penyayang.

 

 

Allah akan menerima tobatnya orang yang bertobat dengan sungguh-sungguh.

 

 

 

Al-Quran surah Al-Isra (surah ke-17) ayat 25.

 

 

رَبُّكُمْ أَعْلَمُ بِمَا فِي نُفُوسِكُمْ ۚ إِنْ تَكُونُوا صَالِحِينَ فَإِنَّهُ كَانَ لِلْأَوَّابِينَ غَفُورًا

 

Tuhanmu lebih mengetahui apa yang ada dalam hatimu.

Jika kamu orang yang baik, maka sesungguhnya Dia Maha Pengampun bagi orang yang bertobat.

 

 

 

Kita manusia biasa.

 

Yang pasti pernah berbuat salah dan dosa.

 

Tapi jika kebaikan kita lebih berat timbangannya daripada kejelekannya.

 

Maka dosa dan kesalahan kita akan diampuni Allah.

 

Dan kita pasti dimasukkan dalam surga.

 

 

Al-Quran surah Al-A’raf (surah ke-7) ayat 8-9.

 

وَالْوَزْنُ يَوْمَئِذٍ الْحَقُّ ۚ فَمَنْ ثَقُلَتْ مَوَازِينُهُ فَأُولَٰئِكَ هُمُ الْمُفْلِحُونَ

 

Timbangan pada hari itu ialah kebenaran (keadilan), maka barang siapa berat timbangan kebaikannya, maka mereka orang beruntung.

 

وَمَنْ خَفَّتْ مَوَازِينُهُ فَأُولَٰئِكَ الَّذِينَ خَسِرُوا أَنْفُسَهُمْ بِمَا كَانُوا بِآيَاتِنَا يَظْلِمُونَ

 

Dan siapa yang ringan timbangan kebaikannya, maka itu orang yang merugikan dirinya sendiri, karena mereka selalu mengingkari ayat Kami.

 

 

Pada umumnya, relasi manusia dengan Tuhan Allah dengan rasa takut.

 

Yaitu takut mendapat bencana, takut disiksa, dan rasa takut lainnya.

 

Padahal, Tuhan Allah bukan sumber bencana.

Bencana yang terjadi pasti ada rumusnya.

 

Ada sunatullah.

 

Jika terjadi musibah, jangan menyalahkan Tuhan Allah.

 

Ada musibah, pasti ada hukum alam yang berlaku.

 

Misalnya, jika bis masuk jurang pasti ada sunatullah.

 

Sunatullah berlaku tetap dan tak berubah selamanya.

 

Pasti ada sebab akibatnya.

 

Mungkin sopirnya mengantuk,  jalannya licin, bisnya tak layak pakai.

 

Atau sebab lainnya.

 

 

Jika selalu merasa bahwa Allah akan berbuat jelek kepada kita.

 

Maka kita sulit mendapat hidup bahagia.

 

Jika kita sudah beribadah dengan baik.

 

Dan melakukan kebaikan lainnya.

 

Maka kita tak perlu merasa takut kepada Allah.

 

Yakinlah bahwa ibadah dan kebaikan kita pasti diterima Allah.

 

 

KEMATIAN JANGAN DICEMASKAN

 

Kita masih hidup di dunia.

 

 Dan semua manusia pasti mati.

 

Semua manusia menanti giliran untuk mati.

 

Mengapa kita mencemaskan yang belum yang terjadi.

 

Jika kita mencemaskan kematian yang belum  terjadi.

 

Maka hidup kita selalu cemas, sedih, dan tak bahagia.

 

Mari kita isi hidup ini dengan banyak berbuat baik.

 

Selalu bersikap dan berpikir yang positif.

 

Lalu tawakal kepada Allah.

 

 

HIDUP YANG BAIK DAN BAHAGIA ITU SEDERHANA DAN MUDAH

 

 

Kunci bahagia adalah menikmati hal sederhana di sekitar kita secukupnya.

 

Kuncinya sederhana dan secukupnya.

 

Misalnya, minum air jenih itu sederhana.

 

Tapi jika berlebihan, maka bisa sakit.

 

Jika minum air jernih 1 galon, maka itu berlebihan.

 

Padahal kuncinya nikmat adalah secukupnya.

 

Semua manusia pasti punya hal sederhana yang bisa membuat bahagia.

 

Nikmat bisa bernapas itu sederhana dan murah.

 

Kunci bahagia adalah membiasakan menikmati hal sederhana dan gratis yang kita miliki.

 

Hal sederhana itu kita pakai secukupnya.

 

 

Agar nikmatnya lebih terasa.

 

 

MENAHAN KESUSAHAN ITU GAMPANG

 

Kuncinya bahagia adalah menerima apa pun yang terjadi dengan ikhlas.

 

Allah menguji manusia sesuai dengan kemampuannya.

 

 

Dalam hidup ini, tak mungkin menerima nikmat terus menerus.

 

Karena dunia bukan surga.

 

Juga tak mungkin hidup ini akan susah terus menerus.

 

Karena dunia bukan neraka.

 

 

 

 

Al-Quran surah Al-Baqarah (surah ke-2) ayat 286.

 

لَا يُكَلِّفُ اللَّهُ نَفْسًا إِلَّا وُسْعَهَا ۚ لَهَا مَا كَسَبَتْ وَعَلَيْهَا مَا اكْتَسَبَتْ ۗ رَبَّنَا لَا تُؤَاخِذْنَا إِنْ نَسِينَا أَوْ أَخْطَأْنَا ۚ رَبَّنَا وَلَا تَحْمِلْ عَلَيْنَا إِصْرًا كَمَا حَمَلْتَهُ عَلَى الَّذِينَ مِنْ قَبْلِنَا ۚ رَبَّنَا وَلَا تُحَمِّلْنَا مَا لَا طَاقَةَ لَنَا بِهِ ۖ وَاعْفُ عَنَّا وَاغْفِرْ لَنَا وَارْحَمْنَا ۚ أَنْتَ مَوْلَانَا فَانْصُرْنَا عَلَى الْقَوْمِ الْكَافِرِينَ

 

Allah tidak membebani seseorang melainkan sesuai dengan kesanggupannya. Ia mendapat pahala (dari kebajikan) yang diusahakannya dan ia mendapat siksa (dari kejahatan) yang dikerjakannya. (Mereka berdoa): "Ya Tuhan kami, janganlah Engkau hukum kami jika kami lupa atau kami tersalah. Ya Tuhan kami, janganlah Engkau bebankan kepada kami beban yang berat sebagaimana Engkau bebankan kepada orang-orang sebelum kami. Ya Tuhan kami, janganlah Engkau pikulkan kepada kami apa yang tak sanggup kami memikulnya. Beri maaflah kami; ampunilah kami; dan rahmatilah kami. Engkaulah Penolong kami, maka tolonglah kami terhadap kaum yang kafir".

 

 

 

 

Daftar Pustaka

1.                Video Dr. Fahrudin Faiz.