Organisasi Profesi Guru

Presiden Jokowi memberi hormat kepada Guru-Guru se Indonesia.

Tema Gambar Slide 2

Deskripsi gambar slide bisa dituliskan disini dengan beberapa kalimat yang menggambarkan gambar slide yang anda pasang, edit slide ini melalui edit HTML template.

Tema Gambar Slide 3

Deskripsi gambar slide bisa dituliskan disini dengan beberapa kalimat yang menggambarkan gambar slide yang anda pasang, edit slide ini melalui edit HTML template.

Thursday, December 1, 2022

15591. ARTI EFEK EKOR JAS DALAM POLITIK

 

 


 

PENGERTIAN EFEK EKOR JAS DALAM POLITIK

Oleh: Drs. HM. Yusron Hadi, M.M.

 

 

 

 

Efek ekor jas.

 

Yaitu hasil pengaruh.

Yang diraih suatu pihak.

 

Dengan melibatkan tokoh tersohor.

Lewat suatu acara.

 

 

Partai NasDem.

Mengusung Anies Baswedan.

Punya hitungan matang.

 

Ketika capreskan.

Anies Baswedan.

 

 Gubernur DKI Jakarta.

Periode 2017-2022.

 

Partai Nasdem.

Paham meraih efek ekor jas.

Yang positif.

 

Pengamat politik.

 Indonesia Political Review.

 Ujang Komarudin.

 

Menilai positif.

Hasil survei Median.

 

Bahwa elektabilitas.

 Partai NasDem.

Naik signifikan.

 

Hal ini bisa diprediksi.

Sejak Surya Paloh.

 

Mengusung Anies Baswedan.

Pada 3 Oktober 2022.

 

Partai NasDem.

Sosialisasi Anies Baswedan.

 

Ke berbagai daerah.

Banyak disambut rakyat.

 

“Pergerakan itu.

Menghasilkan efek elektoral,” kata Ujang.

 

Selasa, 30 November 2022.

 

Elektoral.

Yaitu jumlah pemilih.

 

Hal ini berbeda.

Dengan suara minor.

 

Bahwa elektabilitas NasDem turun.

Setelah mengusung Anies.

 

“Saya mengatakan sebaliknya.

Pasti NasDem punya data.

 

Mencapreskan Anies.

Elektabilitas partai naik,” ujar Ujang.

 

Hasil silaturahmi kebangsaaan.

Anies Baswedan.

 

Disambut warga meriah.

Bukti rakyat ingin berubah.

 

Dalam 10 tahun ini.

Rakyat ingin:

 

1)        Berubah.

2)        Lebih baik.

3)        Kondisi lebih baik.

 

“Saat ini.

Banyak rakyat.

Merasa hidup susah,” kata dia.

 

Warga yang susah.

Pasti ingin hidupnya  berubah.

Pilihannya Anies Baswedan,” ujarnya.

 

Rakyat melihat.

Anies Baswedan.

Sebagai Gubernur berprestasi.

 

Rakyat ingin .

Anies Baswedan.

Jadi presiden.

 

 “Raakyat butuh pembaruan.

Butuh perubahan.

 

Butuh kehidupan baru.

Yang lebih menjanjikan.

 

Dibanding saat ini.

Yang tidak jelas,” kata Ujang. 

 

(sumber kba)

 

15588. ATASI SOAL RAKYAT YANG NYATA BUKAN BEDA PENDAPAT

 

 


 

ATASI MASALAH RAKYAT YANG NYATA BUKAN BEDA PENDAPAT

Oleh: Drs. HM. Yusron Hadi, M.M.

 

 

 

Kepala Badan Perlindungan Pekerja Migran Indonesia

Atau BP2MI.

Videonya viral.

 

Benny Rhamdani.

Bertemu Presiden Jokowi.

 

Di GBK.

Acara Nusantara Bersatu.

 Sabtu, 26 November 2022.

 

Andi Sinulingga.

Aktivis Kolaborasi Warga Jakarta.

Selasa (29/11/22).

 

Apakah negara dalam kondisi darurat?

 

Pihak elit merekonstruksi.

Seolah-olah Indonesia.

Akan hancur,” ujar Andi Sinulingga. 

 

Jika kritis terhadap pemerintah.

 

Misalnya:

1)        Kasus PSSI Kanjuruhan.

2)        Penanganan gempa Cianjur.

3)        Dan lainnya.

 

Padahal civilian society.

Pasti cerewet.

Di manapun.

 

Civil society.

Membuat para pejabat.

 

Tak bisa hidup tenang.

Harus terus kerja. 

 

Juga terhadap.

Gubernur Anies Baswedan.

Tapi lingkungan Anies.

 

Tak membangun framing.

Bahwa Jakarta itu darurat.  

 

Menurut Sinulingga.

Banyak model orang mengkritik.

 

1)        Ada yang santun.

2)        Ada yang biasa.

3)        Ada yang kasar.

 

Tapi, apa pun itu.

Semua kritik untuk pemerintah.

 

Karena diberi gaji.

Dan banyak fasilitas.

 

Kebutuhan rakyat sederhana.

Yaitu:

1)        Harga terjangkau.

2)        Sembako cukup.

 

3)        Daya beli kuat.

4)        Lapangan kerja mudah.

 

5)        Layanan kesehatan baik.

6)        Pendidikan baik.

 

7)        Kondisi aman.

8)        Aman di jalan.

9)        Hidup aman.

 

Tapi pemerintah membuat soal lain.

Yaitu:

1)        Radikal.

2)        Intoleran.

 

3)        Khilafah.

4)        Anti Pancasila,

5)        Anti NKRI.

 

Hal ini masalah beda pendapat.

Padahal.

Rakyat butuh yang nyata.

 

Masalah rakyat yang nyata.

Tak diatasi.

Tapi membangun framing lain.

 

Orang ini syndrom megalomania.

Yaitu:

1)        Merasa paling hebat.

2)        Merasa paling benar.

 

3)        Merasa paling kuasa.

4)        Takut hilang jabatan.

 

5)        Takut hilang pangkat.

6)        Takut hilang kursi.

 

Menurut Sinulingga.

Pertemuan di GBK.

 

Murni politik.

Bukan kepentingan negara.

 

Tidak ada kepentingan negara.

Murni kepentingan politik.

 

Jika Pak Jokowi selamat.

Maka di belakangnya juga selamat.

 

Budaya politik begini.

Tak boleh dibiarkan.

 

Harus direm.

Harus diingatkan,” tegasnya. 

 

Secara umum.

Video berisi provokasi.

 

Terhadap Pak Jokowi.

Agar memerangi rakyatnya sendiri.

 

Hal ini.

Pasti dihantui perasaan tak enak.

 

Setelah tak jadi pejabat.

Post power syndrome,” jawabnya.

 

(Sumber fnn)