Thursday, December 1, 2022

15588. ATASI SOAL RAKYAT YANG NYATA BUKAN BEDA PENDAPAT

 

 


 

ATASI MASALAH RAKYAT YANG NYATA BUKAN BEDA PENDAPAT

Oleh: Drs. HM. Yusron Hadi, M.M.

 

 

 

Kepala Badan Perlindungan Pekerja Migran Indonesia

Atau BP2MI.

Videonya viral.

 

Benny Rhamdani.

Bertemu Presiden Jokowi.

 

Di GBK.

Acara Nusantara Bersatu.

 Sabtu, 26 November 2022.

 

Andi Sinulingga.

Aktivis Kolaborasi Warga Jakarta.

Selasa (29/11/22).

 

Apakah negara dalam kondisi darurat?

 

Pihak elit merekonstruksi.

Seolah-olah Indonesia.

Akan hancur,” ujar Andi Sinulingga. 

 

Jika kritis terhadap pemerintah.

 

Misalnya:

1)        Kasus PSSI Kanjuruhan.

2)        Penanganan gempa Cianjur.

3)        Dan lainnya.

 

Padahal civilian society.

Pasti cerewet.

Di manapun.

 

Civil society.

Membuat para pejabat.

 

Tak bisa hidup tenang.

Harus terus kerja. 

 

Juga terhadap.

Gubernur Anies Baswedan.

Tapi lingkungan Anies.

 

Tak membangun framing.

Bahwa Jakarta itu darurat.  

 

Menurut Sinulingga.

Banyak model orang mengkritik.

 

1)        Ada yang santun.

2)        Ada yang biasa.

3)        Ada yang kasar.

 

Tapi, apa pun itu.

Semua kritik untuk pemerintah.

 

Karena diberi gaji.

Dan banyak fasilitas.

 

Kebutuhan rakyat sederhana.

Yaitu:

1)        Harga terjangkau.

2)        Sembako cukup.

 

3)        Daya beli kuat.

4)        Lapangan kerja mudah.

 

5)        Layanan kesehatan baik.

6)        Pendidikan baik.

 

7)        Kondisi aman.

8)        Aman di jalan.

9)        Hidup aman.

 

Tapi pemerintah membuat soal lain.

Yaitu:

1)        Radikal.

2)        Intoleran.

 

3)        Khilafah.

4)        Anti Pancasila,

5)        Anti NKRI.

 

Hal ini masalah beda pendapat.

Padahal.

Rakyat butuh yang nyata.

 

Masalah rakyat yang nyata.

Tak diatasi.

Tapi membangun framing lain.

 

Orang ini syndrom megalomania.

Yaitu:

1)        Merasa paling hebat.

2)        Merasa paling benar.

 

3)        Merasa paling kuasa.

4)        Takut hilang jabatan.

 

5)        Takut hilang pangkat.

6)        Takut hilang kursi.

 

Menurut Sinulingga.

Pertemuan di GBK.

 

Murni politik.

Bukan kepentingan negara.

 

Tidak ada kepentingan negara.

Murni kepentingan politik.

 

Jika Pak Jokowi selamat.

Maka di belakangnya juga selamat.

 

Budaya politik begini.

Tak boleh dibiarkan.

 

Harus direm.

Harus diingatkan,” tegasnya. 

 

Secara umum.

Video berisi provokasi.

 

Terhadap Pak Jokowi.

Agar memerangi rakyatnya sendiri.

 

Hal ini.

Pasti dihantui perasaan tak enak.

 

Setelah tak jadi pejabat.

Post power syndrome,” jawabnya.

 

(Sumber fnn)

 

0 comments:

Post a Comment