Monday, September 2, 2019

3123. AL-QURAN DAN ALAM RAYA



AL-QURAN DAN ALAM RAYA
Oleh: Drs. H. M. Yusron Hadi, M.M.
1.    Alam adalah segala yang ada di langit dan bumi seperti bumi, bintang, dan kekuatan.
2.    Alam ialah lingkungan kehidupan.
3.    Alam Raya adalah jagat raya, alam semesta, atau seluruh dunia.
4.     Al-Quran berbicara tentang alam dan fenomenanya, paling sedikit menyangkut ada 3 hal berikut:
1)    Ke-1: Al-Quran memerintahkan atau menganjurkan kepada manusia untuk memperhatikan dan mempelajari alam raya dalam rangka memperoleh manfaat dan kemudahan untuk kehidupannya, serta untuk mengantarkan kepada kesadaran akan Keesaan dan Kemahakuasaan Allah.
a.    Dalam perintah ini tersirat pengertian bahwa manusia memiliki potensi untuk mengetahui dan memanfaatkan hukum yang mengatur fenomena alam.
b.    Tetapi pengetahuan dan pemanfaatan ini bukan merupakan tujuan puncak.
2)    Ke-2: Alam dan segala isinya beserta hukum yang mengaturnya, diciptakan, dimiliki, dan di bawah kekuasaan Allah serta diatur dengan sangat teliti dan presisi.
a.    Alam raya tidak dapat melepaskan diri dari ketetapan terrsebut, kecuali jika dikehendaki oleh Allah.
b.    Dari sini tersirat bahwa alam raya atau elemennya tidak boleh disembah, dipertuhankan atau dikultuskan.
c.    Manusia dapat menarik kesimpulan tentang adanya hukum alam berupa ketetapan yang bersifat umum dan mengikat bagi alam raya dan fenomenanya.
3)    Ke-3: Redaksi ayat kauniah bersifat ringkas, teliti, dan padat.
a.    Sehingga pemahaman atau penafsiran terhadap ayat tersebut sangat bervariasi, sesuai dengan tingkat kecerdasan dan pengetahuan penafsir.
b.    Ayat Kauniah adalah ayat Al-Quran yang membahas bukti yang ada dalam alam nyata atau maujud seperti binatang, bulan, dan matahari.
c.    Ayat Kauniah pada zaman Nabi Muhammad adalah ayat yang membahas keadaan sekeliling Nabi Muhammad atau dalam diri kita masing-masing.
5.    Al-Quran terdiri atas 114 surah dan 6.236 ayat, yang membicarakan berbagai masalah hidup  dan kehidupan, antara lain menyangkut alam raya dan fenomenanya.
6.    Fenomena adalah hal-hal yang dapat disaksikan dengan pancaindra dan dapat diterangkan serta dinilai secara ilmiah, seperti fenomena alam.
7.    Dalam Al-Quran terdapat sekitar 750 ayat Kauniah, jumlah ini belum termasuk ayat yang menyinggung secara tersirat.
8.    Tersirat artinya ayat yang terkandung atau tersembunyi di dalamnya.
9.    Meskipun, Al-Quran memuat banyak ayat Kauniah, bukan berarti Al-Quran adalah sebuah Kitab Ilmu Pengetahuan, atau bertujuan menguraikan hakikat ilmiah.
10. Prinsip dasar yang harus diperhatikan dalam usaha memahami atau menafsirkan ayat ilmiah dalam Al-Quran.
1)    Ke-1: Setiap umat Islam wajib mempelajari dan memahami Al-Quran yang diyakininya.
a.    Tetapi bukan berarti setiap orang bebas untuk menafsirkan atau menyebarluaskan pendapatnya tanpa memenuhi syarat tertentu.
2)    Ke-2: Al-Quran diturunkan bukan hanya khusus ditujukan untuk orang Arab yang hidup pada zaman Nabi Muhammad.
a.    Al-Quran diturunkan untuk seluruh manusia hingga akhir zaman.
b.     Semua manusia diajak berdialog oleh Al-Quran dan dituntut untuk menggunakan akalnya dalam rangka memahami petunjuk dalam Al-Quran.
c.    Akal pikiran manusia dan hasil penalarannya dapat berbeda akibat latar belakang pendidikan, kebudayaan, pengalaman, kondisi sosial, dan perkembangan sains dan  teknologi, maka wajar apabila pemahaman dan penafsiran seseorang dapat berbeda.
3)    Ke-3: Berpikir secara kontemporer yang sesuai dengan perkembangan zaman dan sains modern dalam kaitannya dengan pemahaman Al-Quran.
a.    Tidak berarti boleh menafsirkan Al-Quran secara spekulatif atau terlepas dari kaidah penafsiran yang telah disepakati oleh para ahli yang memiliki otoritas dalam bidangnya.
4)    Ke-4: Salah satu sebab kekeliruan dalam memahami dan menafsirkan Al-Quran adalah keterbatasan pengetahuan seseorang menyangkut subjek bahasan ayat Al-Quran.      
a.    Seorang mufasir atau penafsir Al-Quran bisa melakukan kesalahan, ketika menafsirkan ayat kauniah tanpa memiliki pengetahuan yang memadai tentang sains dan teknologi yang dibahasnya.  
11. Para ulama mengingatkan perlunya para penafsir Al-Quran dalam menafsirkan ayat Al-Quran dengan penafsiran ilmiah untuk menyadari sepenuhnya sifat penemuan ilmiah dan memperhatikan secara khusus bahasa dan konteks ayat Al-Quran.
Daftar Pustaka
1.    Shihab, M.Quraish. Lentera Hati. Kisah dan Hikmah Kehidupan. Penerbit Mizan, 1994.   
2.    Shihab, M. Quraish Shihab. Wawasan Al-Quran. Tafsir Maudhui atas Perbagai Persoalan Umat. Penerbit Mizan, 2009.
3.    Shihab, M.Quraish. E-book Membumikan Al-Quran.
4.    Al-Quran Digital, Versi 3.2. Digital Qur’an Ver 3.2
5.    Tafsirq.com online.      

Related Posts:

0 comments:

Post a Comment