PKI
ADU DOMBA AGAMA
Oleh:
Drs. H. M. Yusron Hadi, M.M.

1. Kerap
Adu Domba dan Anti Agama, Amati 4 Ciri 'New Komunis' di Indonesia!
2. Penulis:
Ustadz Abdullah Muadz
3. Pendiri
Pesantren Ma’rifatussalaam Kalijati Subang dan Ketua Umum Assyifa Al-Khoeriyyah
Subang, Pendiri serta Trainer & Presenter di “Nasteco", Pendiri dan
Trapis Islamic Healing Cantre, Pendiri LPPD Khairu Ummah Jakarta
4. Di
zaman modern ini orang bisa menjual apa saja bisa laku, asal model kemasan dan
iklan yang menarik, terlepas dari kualitas barang yang dijual baik atau tidak.
5. Yang
penting pandai-pandai mebranding dan membuat kemasan yang menarik.
6. Begitu
juga dengan berbagai macam ideologi dunia menawarkan kembali kepada penduduk
bumi dengan bungkus dan kemasan yang berbeda, walaupun isinya tetap sama eta
eta keneh.
7. Persaingan
penawaran itu semakin tampak jelas manakala kita berada dikehidupan kampus,
berbagai model pemikiran ideologi menawarakan produknya kepada Mahasiswa
sepertinya menjual barang di lapak-lapak.
8. Dari
mulai yang paling ekstrem kanan, samapi ekstrem kiri, atau ekstren tengah,
semua sibuk menjajakan dagangannya di kampus.
9. Begitu
juga dengan Ideologi kiri dengan berbagai macam cabang dan mazhabnya, tidak mau
kalai terus bangkin dengan kemasan baru dan baju yang baru pula.
10. Jika
kita mamahami jejak rekam sejarah komunis, maka akan sangat mudah menangkap esensi
ajarannya, sehingga dengan mudah pula
kita mengetahui ciri-ciri komunis saat
ini.
11. Walaupun
hari ini dengan baju yang cover yang berbeda tidak terang-terangan, tetapi akan
sangat jelas bagi yang memahami esensi ajaran komunis tersebut.
12. Ciri
ciri PKI:
1) Membenci
Agama.
2) Dendam
kepada tokoh agama
3) Memfitnah
dan mengadu domba
4) Memutar
balik fakta
13. Hari
ini kita menyaksikan semakin berani dan terang-terang orang yang menghujat
agama.
14. Biasanya
agama selalu dibenturkan dengan Hak Asasi Manusia, Kemajemukan Masyarakat,
Perkembangan Zaman, Kemajuan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi, Masalah Gender, Kebebasan Berekspresi.
15. Padahal
jika kita lihat sejarahnya bagai mana aksi aksi komunis dalam pelanggarannya
terhadap Hak Asasi Manusia sangat luar biasa.
16. Ternyata
ada sebagian yang marah dituduh komunis, dan mengaku sangat menjunjung tinggi
Hak Asasi Manusia.
17. Tetapi
kebencian terhadap agamanya lebih sadis dari orang komunis, biasa orang begini
mengaku liberal.
18. Karena
Agama dianggap membatasi semua keinginan Nafsu Liar dan Nafsu Jalangnya.
19. Jadi
persamaan penganut komunis dan liberal sama-sama sangat membenci agama.
20. Sedemikian
bencinya kepada agama akhirnya tidak ketahanan juga untuk berekspresi, sampai berani
menulis spanduk “ Tuhan Membusuk”.
21. Sepertinya
ingin mengikut jejak langkah para pendahulunya Friedrich Nietzsche yang mengatakan ; “ Tuhan Sudah Mati “.
22. Apapun alasan pembelaan saat itu, tetap saja
tidak bisa dipungkiri bahwa itu merupakan refleksi gejolak yang ada di hati dan
pemikirannya.
23. Dendam
kepada Tokoh Agama
24. Agama
dianggap sebagai candu dan racun, sementara tokoh agama dianggap sebagai penghisap dan penindas, maka dendamnya kepada
tokoh agama melebihi dendamnya kepada siapapun juga.
25. Jika
kita saksikan sejarah komunis di Indonesia, diantara sasaran utama orang yang
dimusnahkan adalah tokoh agama, dan penyiksaan yang dilakukan luar biasa
sadisnya.
26. Menunjukan
betapa dendamnya terhadap tokoh agama sedemikian dalam.
27. Maka
setiap terjadi pergolakan dan
pemberontakan komunis, tokoh agama sudah
termasuk daftar sasaran pembunuhan dan penyiksaan teratas.
28. Bahkan
sudah lengkap tertulis bentuk penyiksaannya model apa.
29. Seperti
apapun mereka tutupi kebenciannya kepada
tokoh agama sekarang ini.
30. Tetapi
jika kita simak baik-baik berbagai statement mereka menunjukan bahwa dendam itu
tidak hilang, karena telah terwarisi secara ideologis.
31. Pada
awal ucapan Karl Heinrich Marx bahwa “agama Candu dan Racun serta tokoh agama
dianggap penghisap dan penindas” .
32. Pada
konteks nya saati itu tidak salah bangat, karena Karl Marx melihat ada oknum
tokoh agama yang mengumpulkan uang dari jama’ahnya untuk kepentingan pribadi
atas nama tuhan.
33. Menjual
surat penebusan dosa, membuat fatwa untuk menduku rezim yang berkuasa dan
banyak sekandal-sekandal didalam tempat ibadah.
34. Kesalahannya
fatalnya ketika ucapan itu dipukul rata kepada seluruh agama dan seluruh
penganut agama serta tidak ada pembatasan tempat dan kurun waktu.
35. Sehingga
melahirkan pengikutnya yang dendam
kepada tokoh agama tidak berkesudahan terwarisi turun menurun melalui
ideologi marxismenya.
36. Kita
bisa merasakan ketika model pemberitaaan antara poligaminya Tokoh Agama dengan
sekandal sekandal para artis selebritis sangat berbeda.
37. Model
pemberitaan dan gaya bahasa yang digunakan jika ada tokoh Agama yang Poligami
luar biasa sinisnya.
38. Bahasa
dan kalimatnya diatur yang bisa memicu kebencian para pemirsanya kepada tokoh
agama tersebut.
39. Sementara
model pemberitaaan selingkuh dan sekandalnya artis sedemikian rupa indah dan
halusnya bisa menimbulkan kesan simpati dan memaklumi bahkan minta dikasihani.
40. Hingga
ketika pemberitaan artis yang tertangkap karena menjadi pengedar narkoba
sedemikian lebay susunan kalimatnya, menggunakan bahasa yang menimbulkan efek
simpati.
41. Makanya
dari dua model pemberitaan itu menghasilkan dua efek yang berbeda.
42. Kalo
efek kepada tokoh agama menjadi menurun popularitasnya, pengajiannya makin sepi
dan berkurang jama’ahnya.
43. Kepada
si artis makin ngetop dan populer serta semakin banyak Fansnya.
44. Memfitnah
dan Mengadu Domba
45. Ciri
yang menonjol dalam Ideologi Marxis
adalah pertentangan kelas, antara Buruh dan Majikan, Orang Kaya dan Orang Miskin, Borjuis dan
Proletar dan seterusnya.
46. Kemudian
disertai dengan doktrin revolusi tanpa Henti maka mereka berhasil menanamkan
rasa dendam dan kecemburuan sesama anak bangsa.
47. Agar rasa dendam itu muncul maka dengan cara
memfitnah seseorang dengan berbagai macam cerita dongeng yang bisa memicu
kebencian dan dendamnya seorang dengan orang lain, terutama fitnah terhadap
tokoh-tokoh agama.
48. Biasanya
yang jadikan bahan dongeng adalah kekayaan yang didapatkan tokoh agama adalah
hasil dari berbagai pungutan dari masyarakat termasuk dongeng tentang
pengelolaan zakat, yang dianggap hanya untuk segelitir elit tokoh agama.
49. Sekarang
ini kebencian terhadap tokoh agama mungkin tidak seberapa besar, dibanding
kebenciannya terhadap anak-anak muda yang ta’at beragama.
50. Karena
inilah yang dianggap menghambat lajunya gerakan komunis.
51. Maka
sasaran fitnah berikutnya adalah kepada para pemuda yang dianggap sebagai
aktifis keagamaan.
52. Kemudian
berupaya untuk melebel dan menjudge aktifis sekaligus menyamaratakan dengan
gerakan ekstrem kanan.
53. Munculah
fitnah terhadap pesantren dianggap sebagai sarang teroris.
54. Juga
muncul statement bahwa para teroris itu menjadikan masjid sebagai basisnya,
juga ada pernyataan rekruitment para teroris itu di Masjid dan setrusnya.
55. Memutar
Balik Fakta
56. Boleh
dibilang keahlian yang satu ini sudah pakarnya orang-orang komunis.
57. Menghapus
jejak sejarah, menghacurkan karekter orang, mengalihkan isue, membangun opini, itu adalah kerja-kerja yang sudah
menjadi pakar dan ahlinya.
58. Ketika
terjadi G30S PKI banyak diantara masyarakat yang ikut-ikutan tidak tahu apa-apa
tentang komunis.
59. Mereka
terbawa arus isue, doktrin, janji-janji serta retorika para tokoh-tokohnya.
60. Akhirnya
mereka mudah digerakan untuk membantu aksi-aksi gerakan 30 September tersebut.
61. Setelah
terjadi pembantian terhadap para jendral di Lobang Buaya terus mereka masukan
ke dalam sumur, kemudian diurug dan diatasnya dikamuflasekan dengan pohon
pisang.
62. Agar
bisa menghilangkan jejak.
63. Cara
seperti ini sudah sangat jelas mereka akan menghilangkan fakta-fakta kekejaman
yang pernah mereka lakukan.
64. Kemudian
pengambil alihan radio RRI untuk disiarkan pengumuman.
65. Lagi-lagi
isi siaran itu penuh dengan kebohongan dan tipu daya serta pemutar balikan
fakta terhdap para pendengarnya.
66. Kita
bisa bayangkan kalau ini terus berlangsung lama mereka berkuasa dengan situasi
kita di Indonesia yang sangat berbeda dengan di China dan Uni Soviet saat itu,
bisa terjadi chaos berkepanjangan.
67. Bisa-bisa
Indonesia sudah tidak ada, karena sudah hancur terpisah-pisah, masing-masing
daerah membentuk negara masing-masing.
68. Hari
ini kita sering mendengar upaya keras mereka untuk memutihkan sejarah PKI dan
menghitamkan sejarah ABRI.
69. Bagi
generasi muda yang tidak membaca sejarah secara utuh kemudia kena
doktrin-doktrin komunis, maka bisa dikatakan berhasil menjadi obyek sasaran
pemutar balikan fakta sejarah.
70. Sedihnya
lagi dalam kehidupan kampus yang harusnya berfikir kritis dan ilmiah, tetapi
ketika doktrin Ideologi yang penuh
dendam maka akal sehat bisa hilang.
71. Hilang
ciri kemahasiswaannya yang harusnya memiliki metodologi berfikir Ilmiah.
[adivammar/voa-islam.com]
(Sumber: internet)
0 comments:
Post a Comment