Wednesday, September 16, 2020

5388. KENANGAN HUMOR BANK ES-A-TE





KENANGAN HUMOR BANK ES-A-TE
Oleh: Drs. H. M. YusronHadi, M.M.
1.    Beberapa tahun lalu, sebanyak 44 orang kepala SMP Negeri Sidoarjo, dari sekolah masing-masing, berangkat ke Malang.
2.    Sebagian besar memakai kendaraan sendiri, tetapi beberapa orang bergabung dengan temannya, termasuk saya.
3.    Dengan satu tujuan, hotel Purnama, Batu, Malang, mengikuti acara Program MKKS Bermutu.
4.    Saya ikut menumpang mobil teman, berangkat dari Bogi, Pademo Negoro, Sukodono.
5.    Pak Rodhi, sebagai joki yang mengendalikan “kuda”, agar baik jalannya.
6.    Duduk di sebelah kiri Pak Rodhi adalah Pak Azhari, si “ahli hisap”.
7.    Tentu saja, sambil kebul-kebul, duduk dengan santai sambil merokok.
8.    Pak Azhari, si “kepala suku” yang menentukan “abang ijonya” rombongan.
9.    Kapan berangkat, jalur yang dilewati, di mana mampir, kapan berhenti untuk makan dan “pipis”.
10. Di belakang Pak Rodhi, duduk Pak Hariono, si “raja lokal” yang memiliki IP tinggi.
11. Makna IP di sini, bukan hanya berarti Indeks Prestasi waktu kuliah, juga bermakna “ilmu pendekatan”.
12. Terbukti, selama bertugas sebagai kepala sekolah selalu berada di lokasi dekat tinggalnya.
13. Pak Ari, duduk di kursi sebelah kiri Pak Hariono.
14. Pak Ari mendapat julukan si “panglima pinggiran”.
15. Laksana sebuah peperangan, mulai dari pinggiran, kemudian menguasai pusat kota.
16. Artinya, Pak Ari merasa “senang” dan “nyaman” bertugas di sekolah pinggiran.
17. Sedangkan saya, duduk di dekat pintu mobil, bertugas sebagai “kernet” yang membuka dan menutup pintu mobil, agak mirip dengan Pak Ari.
18. Kami menunggang mobil Toyota Avanza, berwarna silver.
19. Toyota Avanza adalah jenis mobil yang “ditakuti” oleh para sopir bis.
20. Mengapa?
21. Karena tidak dapat disalip.
22. Percuma mendahului mobil Toyota Avanza.
23. Ketika berhasil mendahului satu mobil Avanza.
24. Ternyata, di depan bis, masih ada mobil Avanza lagi.
25. Menyalip lagi, masih ada lagi, begitu seterusnya, saking banyaknya.
26. Selama perjalanan, kami membahas
27. topik “ngalor ngidul”, bicara “nggedabrus”, dan “ngomong blek”, sambil mendengarkan radio SS, Radio Suara Surabaya.
28. Saatitu, Yoyong Burhanuddin, penyiar SS menyampaikan telah terjadi peristiwa kejahatan yang terjadi di suatu Bank Surabaya.
29. Si penjahat memakai semacam isolasi “double tape” untuk menghambatjalanmasuk dan keluarnya kartu yang dipasang di mulut lubang masuk dan keluar kartu ATM.
30. Dengan modus itu, penjahat memanfaatkan model itu untuk melakukan niat jahatnya.
31. Saya mengawali pembicaraan, “Bank yang ditakuti pedagang adalah Bank Krut, karena pedagang yang “bangkrut”, artinya barang dagangan nya telah habis, tetapi uangnya juga ludes tidak ada sisanya.
32. “Bank yang amat menjengkelkan adalah Bank ES-A-TE,” ujar Pak Azhari.
33. “Bank apa itu?” tanya kami serentak.
34. “Bangsat!”, seru Pak Azhari dan kami tertawa meledak berderai bersama.
35. Tetapi Pak Ari diam saja.
36. Mengapa?
37. “Gak lucu”, teriak Pak Ari, sambil tersenyum.
38. Kami tambah tertawa meledak.
39. Ya, sungguh lucu, wong humor kok tidak lucu.
40. Berartikan lucu!

Catatan.
1.    P. Arie Zainudin wafat Senin, 14 September 2020.
2.    P. Azhari wafat sekitar tahun 2014.
3.    Semoga husnulkhatimah.
4.    Inna lillahi wa inna ilaihi rajiun.

Related Posts:

0 comments:

Post a Comment