ORANG NAIK MOBIL MEWAH CENDERUNG AROGAN
Oleh: Drs. H. Yusron
Hadi, M.M.
Hasil penelitian menunjukkan.
Bahwa individu kelas atas cenderung berbuat hal tidak etis.
Daripada individu kelas
bawah.
Beberapa penelitian dijalankan
parallel.
Salah satunya cara individu kelas atas.
Berperilaku di atas mobil.
Diamati bahwa pengendara mobil mewah.
Cenderung memotong antrean sebelum persimpangan.
Daripada menunggu gilirannya.
Hasil riset menyebut.
Bahwa pengemudi kelas atas.
Cenderung memotong jalan pejalan kaki.
Yang menyeberang persimpangan.
Penelitian berbeda.
Jan-Erik Lönnqvist.
Profesor Psikologi Universitas Helsinki mengamati.
Bahwa pengemudi mobil mewah cenderung:
1. Egois.
2. Mengabaikan hak pejalan kaki.
3. Lebih mungkin melanggar peraturan lalu
lintas.
Studi dilakukan Lönnqvist.
Menyurvei hampir 2.000 pemilik mobil di Finlandia.
Pemilik mobil ditanya:
1. Merk mobil.
2. Kebiasaan mengemudi.
3. Total kekayaan.
Kemudian studi dilanjutkan penilaian kepribadian.
Memakai five-factor model.
Five-factor memakai 5 kategori sifat pribadi, yaitu:
1. Keterbukaan.
2. Kecenderungan kepada emosi negatif.
3. Kesadaran.
4. Keramahan.
5. Ekstraversi.
Penelitian meyimpulkan.
Bahwa individu mobil mewah:
1. Mengemudi secara agresif.
2. Arogan.
3. Sering melanggar aturan lalu lintas.
Perilaku ini dijelaskan.
Bahwa punya mobil mewah.
Sebagai status sosial tinggi.
Hal ini terkait langsung dengan pribadi egois dan sentris.
Khususnya kaum pria.
Profesor Lönnqvist berkata.
Bahwa kecenderungan ini.
Tidak terlalu menonjol.
Pada wanita pemilik mobil mewah.
Dia berasumsi.
Bahwa wanita tidak terlalu melihat mobil.
Sebagai simbol status.
(Sumber detik)
0 comments:
Post a Comment