ANIES BASWEDAN SEBELUM
KERJA HARUS ADA IDE DAN NARASI
Oleh:
Drs. H. Yusron Hadi, M.M.
Gubernur Jakarta.
Anies Baswedan mengatakan.
Bahwa membangun Jakarta.
Mulai dengan gagasan dan
narasi.
Anies Baswedan mengatakan.
Bahwa kerja.
Yaitu bagian akhir.
Dari gagasan dan narasi.
Anies menyampaikan hal itu.
Dalam dalam sambutan deklarasi.
Gerakan Kebangkitan Indonesia.
Di Gedung Plaza.
Jalan Pramuka Raya.
Jakarta Timur.
Minggu (7/1/2018).
Ada 3 juta warga di Jakarta.
Berpenghasilan di bawah Rp
1 juta per bulan.
Ketimpangan itu akan
diatasi.
Dengan kerja nyata.
"Saya setuju.
Tak boleh ada aksi nyata.
Tanpa gagasan.
Aksi nyata hanya ujungnya.
Ada 3 level, yaitu:
1.
Gagasan.
2.
Narasi.
3.
Kerja.
Dalam menyelesaikan
ketimpangan di Jakarta.
Ada 4 masalah utama,
yaitu:
1.
Pendidikan.
2.
Kesehatan.
3.
Biaya hidup.
4.
Lapangan kerja.
Gagasan dituangkan dalam
narasi.
Yang sampaikan kepada
warga Jakarta.
Dia mengaku khawatir.
Pada pendapat sebagian
orang.
Yang menganggap
kata-kata tidak penting.
"Kerja saja.
Tapi tanpa gagasan.
Dan tanpa narasi.
Maka sama saja.
Karya harus ada
narasinya.
Narasi harus ada.
Jadi ada 3 level, yaitu:
1.
Gagasan.
2.
Narasi.
3.
Kerja.
Saya khawatir.
Ada yang menganggap.
Kata-kata tidak
penting," tuturnya.
Anies Baswedan mengatakan.
Bahwa banyak pahlawan
nasional.
Yang menggerakkan bangsa.
Dengan kata-kata.
Dia menilai.
Kata-kata sangat penting.
Untuk membangun Jakarta.
"Jika kata-kata tidak penting.
Maka seluruh media tidak
perlu bekerja.
Buku itu kata-kata.
Kata-kata itu penting
untuk dikutip.
Contohnya.
Pemimpin kita.
Sukarno, Sudirman.
Mengeluarkan kata-kata.
Hal itu penting.
Dan membuat kita
tercerahkan.
Tapi jika kata-kata.
Tanpa ada gagasan.
Maka tak ada
makna," jelas Anies Baswedan.
(Sumber detik)
0 comments:
Post a Comment