Tuesday, September 13, 2022

14892. SEKITAR 18.000 ORANG DIPASUNG GANGGUAN JIWA

 

 


 

SEKITAR 18.000 ORANG DIPASUNG SEBAB GANGGUAN JIWA

Oleh: Drs HM Yusron Hadi, MM

 

 

Penanganan gangguan jiwa.

Dalam masyarakat belum selesai.

Hingga saat ini.

 

Dalam level nasional dan global.

Masa pandemi Covid-19.

 

Juga memperberat solusi.

Kesehatan mental ini.

 

 

Dalam talkshow interaktif.

 Universitas Muhammadiyah Bandung.

 (UM Bandung).

 

Di Auditorium KH Ahmad Dahlan.

 UM Bandung.

Rabu 14 Juli 2022.

 

Acara dengan tema:

 

 “Gangguan Jiwa Karena Kurang Iman, Benarkah?”

 

Menghadirkan dosen Psikologi UM Bandung.

 Dr Irianti Usman MA.

 

Irianti Usman mengatakan.

Pada umumnya.

 

Orang mengalami gangguan jiwa.

Melalui fase depresi.

 

”Jika gejala depresi.

Sudah berlangsung lama.

Dan menetap.

 

Sehingga mengganggu.

Berbagai aspek kehidupan.

 

Maka secara umum.

Termasuk gangguan jiwa,” ucap Irianti Usman.

 

Irianti Usman mengutip data.

Dari riset Human Rights Watch.

 

Bahwa di Indonesia.

Sekitar 57.000 orang gangguan jiwa.

 

Dan 18.000 orang.

Dipasung oleh orang sekitarnya.

Yaitu keluarga dan masyarakat.

 

Karena terbatasnya ilmu.

Yang dimiliki.

 

Bahkan mereka menganggap.

Orang mengalami gangguan jiwa.

Terkena sihir.

 

Menurut Irianti Usman.

Dalam psikologi Islam.

 

Psikiater sufi kenamaan.

 Al-Balkhi mengatakan.

 

Bahwa penyakit jiwa nyata adanya.

Seperti penyakit lainnya.

 

Dan harus ditangani.

Sesuai kategori penyebab.

Dan tingkat parahnya.

 

Gangguan jiwa karena metabolisme abnormal.

Harus mengkonsumsi obat.

 

Untuk menstabilkan mood.

Atau hormon penderita.

Di samping konseling.

 

Jika kategori penyebabnya selain dari faktor internal bawaan lahir.

 

Gangguan jiwa karena masalah berat.

Diatasi Cognitive Behavioral Therapy.

 

Yaitu mengubah mindset.

Tentang soal yang dihadapi.

 

Atau dengan konseling saja.

 

”Jika ada gangguan kejiwaan.

 Membahayakan dirinya.

 

Dan orang lain.

Maka jangan dipasung.

 

Tapi koordinasi dengan desa.

Dan dilaporkan ke Dinas Sosial.

 

Orang itu akan dijemput.

Dan diberi treatment,” lanjut dosen psikologi ini.

 

Kepala Pusat Kajian Kepemimpinan dan SDM.

 UM Bandung menjelaskan.

 

Bahwa orang yang sadar.

Dia punya masalah kejiwaan.

Dan bertekad ingin sembuh.

 

Relatif sembuh cepat.

Dibanding orang yang menolak.

 

Bahwa dia butuh bantuan psikolog atau psikiater.

 

 

Novy Yulianty MPsi Psikolog.

Menjelaskan bahwa orang depresi.

 

Merasa bersalah.

Jika dikaitkan soal ibadah.

Dosen Psikologi UM Bandung.

 

Tapi jika menimpa orang normal.

Jadi motivasi bagi mereka.

 

Saat orang depresi berat.

Jika kita kitkan den.

Malah mereka makin drop,” ungkap Novy Yulianty.

 

Jangan takut minta bantuan.

 

Novy menceritakan.

Bahwa da gangguan bipolar.

 

Dan rutin berobat ke psikiater.

Untuk periksa kondisinya.

 

Dia ingin agar tidak takut.

Mencari bantuan.

Saat alami gangguan jiwa.

 

Novy Yulianty menyampaikan.

Bahwa gangguan kesehatan mental .

 

Bisa menimpa siapa saja.

Dari berbagai kalangan.

 

”Siapa pun itu bisa kena.

 

Tak melihat pendidikan dan tingkat ekonomi.

Maka jangan takut datang ke psikolog.

 

Saat ada gejala gangguan kesehatan mental,” pungkas Novy Yulianty.

 

(Sumber suara.muhammadiyah)

0 comments:

Post a Comment