ANIES BASWEDAN MAHASISWA
UGM HADAPI PREMAN JAKARTA
Oleh: Drs. HM. Yusron Hadi, M.M.
Cerita Anies Baswedan.
Saat jadi mahasiswa UGM.
Menghadapi Preman Ibu Kota.
Anies Baswedan.
Saat kuliah di UGM Yogya.
Anies Baswedan.
Berani menghadapi preman Jakarta.
Kisah ini.
Terjadi dalam acara diskusi di Jakarta.
Ketika itu.
Anies Baswedan.
Masih kuliah di UGM Yogya.
Anies Baswedan.
Tidak hanya berani adu argumen.
Dalam diskusi dan debat ilmiah.
Tapi Anies Baswedan.
Juga berani hadapi preman.
Ketika masih kuliah.
Anies Baswedan.
Punya pengalaman.
Menghadapi preman.
Atau bodyguard.
Anies Baswedan, Tekun
Mengajari Tanpa Menggurui
Anies Baswedan Dinilai
Punya Komitmen Tinggi untuk Kebaikan
Banyak Guru Mengidolakan
Anies Baswedan, Ini Alasannya
Cerita ini.
Berdasar pengalaman Rakhmat Hidayat.
Kolega akrab Anies Baswedan.
Saat kuliah di UGM Yogyakarta.
“Debat, diskusi, dan adu argumen.
Bagi Anies sudah biasa.
Anies biasa menghadapi orang cerdas.
Tapi Anies.
Juga pernah menghadapi para bodyguard ,”
katanya.
Selasa, 13 September 2022.
Pengalaman Anies
Baswedan.
Berani menghadapi
preman.
Hal ini terjadi.
Saat diundang acara
diskusi.
Di Jakarta.
Panitia menyediakan
akomodasi.
Bermalam di hotel Jakarta.
Untuk keperluan itu.
Ada 4 orang dari UGM
Yogya.
Yang hadir dalam
undangan.
Yaitu:
1)
Rakhmat.
2)
Anies Baswedan.
3)
Elang.
4)
Ketua senat UGM (setelah Anies).
Kedatangannya di
hotel.
Diketahui para
mahasiswa lain.
Di Jakarta.
“Anies Baswedan.
Seperti magnet.
Ketika tahu Anies di
hotel.
Puluhan mahasiswa
berdatangan,” ungkap Rakhmat.
Para mahasiswa.
Bercengkerama dalam kamar
hotel.
Tempatnya bermalam.
Fasilitas hotel.
Dianggap milik
sendiri.
Minuman dalam kulkas
dihabiskan.
Telepon kamar hotel.
Dipakai interlokal
bergantian.
Dan lainnya.
“Kami sudah khawatir.
Tapi tak enak untuk melarang,”
katanya.
Kekhawatiran Anies.
Dan kawan-kawan terbukti.
Saat check out hotel.
Tagihan membengkak.
Panitia hanya memberi akomodasi.
Menginap saja.
Bukan untuk fasilitas lain.
“Kami bingung.
Kami berempat tidak punya uang.
Tapi para mahasiswa.
Yang menikmati fasilitas.
Sudah pergi semua,” ujar Rakhmat.
Anies nego dengan pihak manajemen.
Tapi gagal.
“Manajemen hotel sudah buntu.
Akhirnya para bodyguard.
Yang datang pada kami.
Wah cara kekerasan ini
Pikir saya waktu itu,” ujar pria asal Jepara, Jawa Tengah.
“Kami bertiga diam.
Tapi Anies Baswedan.
Masih terus nego.
Anies memberi
kesempatan.
Agar kami bertiga.
Keluar kamar menuju
mobil jemputan.
Tapi Anies tetap
berada di kamar.
Menghadapi para
preman itu,” jelasnya.
“Dalam hati kecilku.
Saya kagum.
Anies ini pemberani.
Padahal saya tahu.
Para bodyguard datang dengan marah,” ujarnya.
Sekian lama menunggu.
Anies menyusul keluar kamar hotel.
Dan masuk mobil jemputan.
“Sudah selesai, ayo pergi,” kata Rakhmat.
Menirukan ucapan Anies saat itu.
Akhirnya 4 mahasiswa UGM Yogya.
Bisa keluar dari hotel.
Dengan baik-baik saja.
Anies yang keluar paling akhir.
Tidak mengalami kekerasan fisik.
“Saya tak tahu kok bisa berhasil lolos.
Sepertinya berkat lobi Anies.
Maka tagihan hotel.
Dibebankan pada panitia,” katanya.
(sumber kba)
0 comments:
Post a Comment